Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 11

STATISTIKA NON PARAMETRIK

A. PERANAN STATISTIKA
Telah banyak yang kita lalui dalam kehidupan sehari hari yang berhubungan dengan statistika dan itu tanpa kita sadari. Seperti hal yang kecilnya yaitu ; dalam kehidupan rumah tangga, tiap bulan kita menghabiskan Rp.500.000,00 untuk keperluan sehari-hari. Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapakah tiap tahunnya yang harus kita dapatkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Statistika juga telah cukup mampu untuk menentukan apakah faktor yang satu mempengaruhi faktor yang lainnya dan dapat dikatakan sebagai pembandingnya.

B. STATISTIK DAN STATISTIKA


Dalam hal ini kita akan membedakan Statistik dengan Statistika. Statistik yaitu kata yang dipakai untuk menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan yang disusun dalam suatu tabel dan atau diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. Contohnya ; Statistik Penduduk , Statistik Kelahiran , Statistik Pendidikan Dan lain sebagainya. Statistika yaitu Pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisissannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisissan yang dilakukan.

C. DATA STATISTIK
Data Statistik merupakan keterangan atau illustrasi mengenai sesuatu hal bisa berbentuk kategori , misalnya ; rusak, baik, senang, puas, berhasil, gagal, dan sebagainya dan atau bisa berbentuk bilangan. Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif harganya dapat berubah ubah atau bersifat variable.

STATISTIKA NONPARAMETIK
Metoda statistika nonparametik, atau kadang-kadang disebut pula metoda statistika bebas distribusi, adalah merupakan metoda yang berlaku untuk ini. Pengujian statistic nonparametik tidak mempermasalahkan bentuk distribusi populasi asal sample. Dengan demikian, tidak memerlukan pengujian normalitas atau homogenitas. Oleh karena itu statistika nonparametik sering disebut sebagai statistika bebas distribusi.

A. UJI TANDA
Dalam banyak eksperimen, kita sering ingin membandingkan pengaruh hasil dua perlakuan. Untuk data yang berpasangan, satu sebagai hasil perlakuan A dan satu lagi hasil perlakuan B, ternyata untuk membandingkan kedua hasil perlakuan (ditinjau dari rata-rata) itu dapat digunakan uji tanda.

B. UJI WILCOXON

Uji Wilcoxon merupakan perbaikan dari uji tanda yang dijelaskan dalam bagian yang lalu. Dalam uji Wilcoxon, bukan saja tanda yang diperhatikan tetapi juga nilai selisih ( X Y ).

Caranya adalah sebagai berikut : Beri nomor urut untuk setiap harga mutlak selisih (Xi Yi). Harga mutlak yang terkecil diberi nomor urut atau peringkat 1, harga mutlak selisih berikutnya diberi nomor urut 2, dan akhirnya harga mutlak terbesar diberi nomor urut n. Jika terdapat selisih yang harga mutlaknya sama besar, untuk nomor urut diambil rata-ratanya. Untuk tiap nomor urut berikan pula tanda yang didapat dari selisih (X Y). Hitunglah jumlah nomor urut yang berbeda positif dan juga jumlah nomor urut yang bertanda negatif. Untuk jumlah nomor urut yang didapat di c), ambil julmah yang harga mutlaknya paling kecil. Sebutlah jumlah ini sama dengan J. Jumlah J inilah yang dipakai untuk menguji hipotesis:

C. UJI RUNTUN
Pengujian untuk ini akan berdasarkan kepada adanya runtun. Runtun adalah barisan huruf-huruf atau tandatanda yang identik yang didahului oleh sebuah huruf atau sebuah tanda yang berbeda. Untuk runtun permulaan, barisan dimaksud tidak didahului oleh huruf atau tanda apa pun. Demikian pula unutk runtun tearkhir, barisan itu tidak diakhiri oleh huruf atau tanda yang berbeda. Panjang runtun ditentukan oleh banyak huruf atau tanda yang ada dalam setiap runtun.

D. UJI MEDIAN
Dalam bagian terakhir ini akan dibicarakan cara pengujian nonparametik yang lain ialah yang dikenal dengan uji median. Hipotesisnya yang dihadapi ialah: H0 : dua sampel acak telah diambil dari dua populasi dengan median yang sama atau telah diambil dari populasi yang sama, melawan alternatif H1 : kedua sampel itu berasal dari dua populasi dengan median yang berlainan atau dari dua populasi yang berlainan.

Langkah yang ditempuh untuk pengujian hipotesis ini ialah : Gabungkan kedua sampel menjadi sebuah sampel berukuran (n1 + n2) dengan n1 = ukuran sampel yang diambil dari populasi kesatu dan n2 = ukuran sampel yang diambil dari populasi kedua. Tuliskan ke-(n1 + n2) buah data dari sampel gabungan ini menurut urutan besar nilainya. Tentukan median dari sampel gabungan ini. Dari setiap sampel, tentukan banyak data yang ada di muka Median. Nyatakan hal ini dengan A1 untuk sampel I dan A2 untuk sampel II. Tentukan juga data yang ada di bawah median, dan nyatakan hal inki dengan B1 untuk setiap sampel I dan B2 untuk sampel II. Bentuklah sebuah daftar kontigensi 2 x 2 seperti dibawah in

F. UJI KENORMALAN

Uji kenormalan dilakukan secara Parametrik dengan menggunakan penaksir rata-rata dan simpangan baku, maka dalam bagian ini akan diperlihatkan uji kenormalan secara non-parametrik. Uji yang digunakan dikenal dengan uji Lilliefors. Misalkan kita mempunyai sample acak dengan hasil pengamatan , , . . . , . Berdasarkan sample ini akan diuji hipotesis nol bahwa sample tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa hipotesis tidak normal.

Untuk pengujian Hipotesis nol tersebut kita tempuh prosedur berikut : Pengamatan , , . . . , dijadikan bilangan baku , , . . . , dengan menggunakan rumus = ( dan s masing masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sample ). Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F() = P ( ). Selanjutnya dihitung proporsi , , . . . , yang lebih kecil atau sama dengan . jika proporsi ini dinyatakan oleh S(), maka S() =

Hitung selisih F() - S() kemudian tentukan harga mutlaknya. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini Lo.

SEKIAN!!!!!!!!!!

TERIMAKSIH KAMI UCAPKAN KEPADA BAPAK DOSEN DAN TEMAN-TEMAN SEPERJUANGAN

Anda mungkin juga menyukai