Anda di halaman 1dari 5

Pendahuluan

Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan bangsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan mengalami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional. Salah satu kebudayaan yang harus dilestarikan di Indonesia adalah batik. Sejak Malaysia pernah mengklaim bahwa batik berasal dari Malaysia, barulah bangsa Indonesia tersadar dari mimpinya bahwa batik harus segera dilestarikan kembali keberadaannya. Dan sejak saat itu banyak motif batik bermunculan kembali bahkan sudah menjadi tren kalau batik merupakan pakaian khas bangsa Indonesia. Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki. Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta. Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.

Isi

Batik dianggap lebih dari sekadar buah akal budi masyarakat Indonesia. Karena sudah menjadi identitas bangsa, melalui ukiran simbol nan unik, warna menawan, dan rancangan tiada dua. Disebutkan dalam situs UNESCO, batik juga berisi kumpulan pola yang mencerminkan berbagai pengaruh bangsa lain. Mulai dari kaligrafi Arab, buket Eropa, burung phoenix China, dan burung merak Persia. Namun, keberadaan batik kini dijejali dengan hadirnya batik "asing." Biasanya batik seperti ini berasal dari China dengan harga yang lebih murah. Ancaman lain adalah pengusaha asing yang tak ragu menggelontorkan banyak uang demi mencontoh motif batik Indonesia. Di lain pihak, pengrajin lokal Tanah Air membutuhkan dana karena sulit mengembangkan usaha dengan modal mandiri. Selama berabad-abad, batik Indonesia memainkan peran penting dalam kehidupan budaya dan sosial masyarakat tersebut; raja pakaian dan jelata yang sama; digunakan dalam upacara pernikahan dan ritual yang berhubungan dengan panen, dan dilemparkan ke gunung berapi untuk menenangkan para dewa. Pada tahun 1960 batik mulai dikaitkan dengan nasionalisme Indonesia. Kemeja batik dipopulerkan sebagai alternatif resmi kepada setelan Barat-gaya untuk pria Indonesia, sebagai negara yang baru merdeka mencoba untuk menciptakan identitas baru dan jarak diri dari rezim kolonial. Batik kehilangan popularitas di dekade berikut sebagai negara modern dan Barat mode menjadi semakin di mana-mana. Namun, sekitar pergantian milenium baru, minat batik diperbaharui, sebagian karena upaya perancang busana Indonesia yang dimasukkan desain yang inovatif ke dalam bentuk tradisional pakaian seperti kebaya. Batik menjadi semakin lebih modis, terutama di kalangan kaum muda, dan sering dipakai sebagai pengganti setelan Barat di tempat kerja atau di resepsi pernikahan. Setelah pengumuman UNESCO pada tahun 2009, pemerintah Indonesia mendorong pemakaian batik di tempat kerja pada hari Jumat. Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono sering memakai kemeja batik, seperti halnya politisi lainnya dan tokoh masyarakat, dan Nelson Mandela, mantan Presiden Afrika Selatan juga menyukai batik.

Batik di Indonesia memainkan banyak peran: bentuk seni yang canggih, sebuah bagian penting dari warisan budaya bangsa, sebuah simbol identitas nasional (terutama di batik-daerah penghasil), sebuah alat promosi untuk pariwisata, baik sebagai citra negara dan sebagai imbang untuk minat khusus turis, dan sebagai kontributor bagi pembangunan ekonomi. Produksi batik mempekerjakan ratusan ribu orang di seluruh negeri, terutama di perusahaan-perusahaan kecil, memberikan kontribusi secara efektif bagi pengembangan desa seringkali sangat miskin dan kota-kota kecil. Batik yang populer untuk sejumlah alasan. Bagi banyak orang Indonesia yang menawarkan link ke tradisi masa lalu, terutama di Jawa di mana itu adalah simbol identitas dan masih digunakan dalam upacara-upacara budaya. Batik juga menarik karena begitu mencolok: dalam warna dan desain. Batik diproduksi dalam berbagai macam warna dan dengan variasi besar motif sehingga sangat serbaguna. Tradisional yang dilukis dengan tangan batik sangat tahan lama, yang berarti bahwa sepotong kualitas tunggal dapat berlangsung selama beberapa generasi. Bagi banyak wisatawan, batik merupakan kenangkenangan yang sempurna dari liburan di Indonesia: eksotis, tradisional dan berwarna-warni. Selain untuk pakaian, kain batik dapat digunakan dalam berbagai cara yang berbeda, seperti untuk aksesoris, perabot rumah tangga, dan hiasan dinding, serta sebagai media untuk melukis. Alasan, akhir mungkin bersahaja untuk popularitas batik dapat ditemukan dalam motif yang sebagian besar bergaya atau geometris, terinspirasi oleh Islam, yang berarti bahwa batik dapat memiliki daya tarik, intrinsik universal.

Analisis

Batik telah tumbuh bersama tumbuhnya negeri ini menuju beradaban yang baru. Batik sebagai salah satu warisan budaya nenek moyang Indonesia berhasil tumbuh berkembang tidak tersisihkan dengan arus globalisasi mode dunia. Bahkan batik mampu menjadi tren berbusana untuk masyarakat lokal maupun dunia. Walau di negara lain juga bisa ditemui batik, misalnya di Malaysia, Thailand, India, Sri Langka, dan Iran, tetapi Batik Indonesia adalah batik yang paling terkenal di dunia.

Sejak pengakuan Batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, baju batik menjadi pakaian yang sering dipakai, bukan hanya karena bangga itu adalah warisan budaya tetapi juga karena batik memiliki nilai seni yang tinggi. Semua lembaga pemerintah atau swasta mewajibkan pegawainya untuk memakai batik setiap hari kamis sampai sabtu, begitupun juga dengan juga sekolahan yang juga menjadi batik sebagai seragam. Batik tidak hanya digunakan pada selembar kain untuk pakaian saja, tetapi batik berkembang ke berbagai kerajinan lain, seperti sepatu, tas yang menggunakan motif dan corak batik sebagai hiasannya. Batik yang memiliki nilai seni dan biasanya dihargai lebih mahal adalah batik tulis dan batik lukis, karena memang prosesnya yang lama dan membutuhkan kreativitas dan ketaletan yang tinggi sehingga bisa menghasilkan sebuah mahakarya seni yang tertuang dalam selembar kain. Batik mengajarkan untuk ulet, pantang menyerah, sabar untuk menjadi yang terbaik. Begitu juga seperti corak atau motif batik yang cenderung lengkung, jarang yang lurus, itu mengambarkan hidup tidak selamanya datar-datar saja. Ada banyak tantangan dalam hidup dan harus bersiap menghadapinya. Ada banyak filosofi yang terkandung dari Batik Indonesia. Sehingga sudah sepatutnya kita sebagai anak bangsa dan generasi penerus bangsa untuk tetap melestarikan dan menjaga salah satu budaya Indonesia yaitu batik agar tidak pernah hilang dan tetap menjadi salah satu simbol budaya kita. Dan juga ikut peran dalam memajukan dan mengenalkan budaya batik ke dunia karena kita harus bangga akan salah satu peninggalan nenek moyang Indonesia.

Kesimpulan

Salah satu kebudayaan yang harus dilestarikan di Indonesia adalah batik. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Batik mengajarkan untuk ulet, pantang menyerah, sabar untuk menjadi yang terbaik. Begitu juga seperti corak atau motif batik yang cenderung lengkung, jarang yang lurus, itu mengambarkan hidup. Sehingga sudah sepatutnya kita sebagai anak bangsa dan generasi penerus bangsa untuk tetap melestarikan dan menjaga salah satu budaya Indonesia yaitu batik agar tidak pernah hilang dan tetap menjadi salah satu simbol budaya kita. Dan juga ikut peran dalam memajukan dan mengenalkan budaya batik ke dunia karena kita harus bangga akan salah satu peninggalan nenek moyang Indonesia.

Daftar Pustaka http://id.wikipedia.org/wiki/Batik http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/10/batik-lebih-dari-sekadar-warisan-budaya-indonesia http://my.opera.com/batik12/blog/ http://kurniasepta.com/bangga-dengan-batik-sebagai-warisan-budaya

Anda mungkin juga menyukai