Ca Mammae
Identitas Pasien
Nama : Ny. Ramlia JK : Perempuan Umur : 44 tahun RM
: 592130
timbul benjolan sebesar kelereng pada payudara kanan bawah 1 tahun yang lalu membesar seperti bola tennis yang tidak disertai nyeri kemudian timbul luka di atas benjolan tersebut disertai nyeri di atas benjolan. Awalnya luka hanya kecil sebesar koin tapi semakin lama semakin melebar hingga saat ini. Luka tersebut mengeluarkan nanah dan mudah berdarah jika disentuh serta berbau busuk. Osi juga mengeluh, 1 bulan setelah benjolan pada payudara kanan bawah pecah, tangan kanan juga ikut membesar. Dan 1 bulan terakhir, muncul benjolan pada leher kanan sebesar bola pingpong. Penurunan nafsu makan (+), penurunan BB (+) 8 bulan terakhir namun tidak diketahui secara pasti berapa kilogram, mual (+), muntah (+).
Riw. demam (-), sesak (+), batuk (-), sakit kepala (-),
jumlah anak 3, Riw keguguran (-), Riw menyusui (+) selama > 2 tahun
Riw. KB disangkal Riw. keluarga dengan penyakit yang sama tidak ada. Riw. operasi tumor payudara/kandungan (-), Riw.
Pemeriksaan fisik
Status Generalis:
Status Regional
Kepala : Anemis (-), ikterik (-) Leher : Pembesaran kelenjar supraklavikularis dextra Thorax I : Simetris kiri=kanan P : MT (-), NT (-) P : Sonor, batas paru hepar ICS V kanan A : BP bronkovesikuler, BT Rh+/+ , Wh-/Jantung I P P A
I A P P
: Ictus cordis tidak tampak : Ictus cordis tidak teraba teraba : Pekak, batas jantung kesan normal : BJ I/II murni reguler, bising jantung (-)
: perut datar, ikut gerak napas. : Peristaltik (+) kesan normal : Massa tumor (-) Nyeri tekan (-) Hepar dan Lien tidak teraba : timpani (+) pembesaran.
Abdomen :
Status Lokalis
Regio Mammae (D) :
Inspeksi: Tampak ulkus dengan tepi indurans dan
dasar yang berbenjol benjol, mudah berdarah, ulkus berwarna putih dan di sekitar ulkus tersebut berwarna lebih kemerahan dibanding sekitarnya. Peau de orange sulit dinilai. cm dengan permukaan yang berbenjol-benjol, konsistensi rapuh, mudah berdarah, nyeri tekan (+), melekat ke dinding dada, jaringan sekitar dan kulit, batas tidak tegas.
Pembesaran KGB:
1. KGB axilla dextra teraba, konsistensi padat keras, terfiksir, nyeri tekan tidak ada. 2. KGB supraclavicula dextra teraba, konsistensi padat keras, terfiksir, nyeri tekan tidak ada.
Regio Mammae sinistra: Inspeksi : Warna kulit sama dengan sekitarnya, hematom (-), edema (-), nipple discharge, nipple retraksi, Peau de Orange tidak ada. : Nyeri tekan (-), massa tumor (-)
Palpasi
KGB axilla sinistra, tidak ada pembesaran KGB supraclavicula pembesaran sinistra, tidak ada
Foto Klinis
Pemeriksaan Penunjang
27/01/2013
Darah Rutin WBC RBC HGB HCT PLT 15,7 4,89 12,2 9,5 955 Hasil Kimia Darah Ur/Cr GOT/GPT Na/K/Cl GDS Alb Hasil 16/0,6 44/27 19/4,1/99 93 1,2
setinggi ICS II kanan depan yang menutupi sinus, diafragma kanan & batas kanan jantung
Cor, CTI sulit dinilai kesan membesar, aorta kalsifikasi Sinus & diafragma kiri berselubung Tulang tulang intak
Kesan ; - Efusi pleura bilateral terutama kanan - Cardiomegaly dengan atherosclerosis aortae
Hepar : Ukuran & echo parenkim dalam batas normal. Tidak tampak dilatasi bile duct intra/ekstrahepatik. Tidak tampak mass/cyst/nodul metastases
Pankreas : Ukuran dan echo parenkim normal. Tidak tampak dilatasi duktus pankreatikus, Tidak tampak mass/cyst/lesi patologik lainnya. Lien : Ukuran & echo parenkim dalam batas normal. Tidak tampak mass/cyst/lesipatologik lainnya. Kedua ginjal : ukuran dan echo parenkim dalam batas normal. Tidak tampak dilatasi PCS. Tidak tampak echo batu/cyst/mass. VU : dinding tidak menebal, mukosa regular. Tidak tampak echo batu/mass/cyst. Loop loop usus tidak dilatasi, peristaltik (+) Uterus, anteversi tampak lesi batas tegas dengan kalsifikasi, membenjol pada corpus bagian posterosuperior, ukuran 3,3x4,4x3 cm Cairan bebas di dalam cavum pleura kanan dan kiri
Kesan : Tidak tampak nodul metastase pada hepar Calcified Myoma subserosa Efusi pleura bilateral
Resume
Wanita, 44 tahun datang dengan keluhan ulkus pada mammae dextra yang dialami sejak 7 bulan yang lalu, awalnya terdapat benjolan 1 tahun yang lalu pada regio mammae dextra inferior sebesar kelereng dan 7 bulan terakhir benjolan tersebut pecah dan menjadi ulkus yang disertai nyeri di atas tumor. Riwayat haid pertama umur 17 tahun, riwayat menikah umur 18 tahun, riwayat melahirkan anak pertama pada umur 27 tahun, jumlah anak 3, riwayat menyusui (+) selama 2 tahun, riwayat keluarga dengan penyakit yg sama (-)
Resume
Pada
pemeriksaan fisis tampak ulkus pada mammae dextra dengan ukuran 10 x 8 cm tepi indurans dan dasar yang berbenjol benjol, mudah berdarah, ulkus berwarna putih dan di sekitar ulkus tersebut berwarna lebih kemerahan dibanding sekitarnya, konsistensi rapuh, nyeri tekan ada, melekat ke dinding dada, jaringan sekitar dan kulit, batas tidak tegas. dextra dan supraklavikula dengan konsistensi padat keras, terfiksir, nyeri tekan tidak ada.
Diagnosis
Ulkus Ca Mammae dextra cT4dN3cM1 ( pleura)/ stadium IV Karnofsky 60%
Rencana Terapi
Rencana biopsi insisi
Carcinoma Mammae
Pendahuluan
Tumor : setiap benjolan yang tidak normal dalam tubuh Neoplasma : pertumbuhan abnormal dari suatu bagian tubuh yang tidak dapat dikendalikan oleh tubuh itu sendiri
terdapat di duktus.
Banyak faktor yang mempengaruhi timbul dan
Epidemiologi
Ca mammae merupakan ca terbanyak
kedua di Indonesia.
70 % pasien ditemukan pada stadium
lanjut.
Di
Mammae
Anatomi
Payudara wanita dewasa berlokasi dalam fascia
iga
keenam/ketujuh
di
major dan sebagian M.serratus anterior. Sebagian kecil terletak di atas M.obliquus externus.
ANATOMI
FAKTOR RISIKO
Haid pertama (menarche) dini ( <
12 th )
Menopause lambat > 50 tahun Tidak pernah hamil Riwayat keluarga ( + ) Tidak menikah Melahirkan anak I > 35 th.
Klasifikasi
NON INVASIVE
DUCTAL CARCINOMA IN
SITU
LOBULAR CARCINOMA IN
SITU
KLASIFIKASI
Pagets disease Invasive ductal carcinoma Invasive lobular carcinoma
INVASIVE
- Terjadi perubahan bentuk payudara - Ada benjolan dengan luka yang sukar sembuh - Retraksi papilla mamma - Nipple discharge
Stadium TNM
T (ukuran tumor primer) Tx : tumor primer tidak dapat dinilai
To : tidak terdapat tumor primer Tis : karsinoma in situ
(UICC/AJCC 2002)
T1mic : adanya mikroinvasi ukuran 0,1 cm atau kurang T1a T1b T1c : tumor dengan ukuran lebih dari 0,1 cm sampai 0,5 cm : tumor dengan ukuran lebih dari 0,5 cm sampai 1 cm : tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 : tumor dengan ukuran terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm T3 : tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm T4 : ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada
kulit
atau
T4a : ekstensi ke dinding dada (tidak termasuk otot pektoralis) T4b : edema (termsuk peau dorange), ulserasi, nodul satelit pada kulit yang terbatas pada satu payudara T4c : mencakup kedua hal di atas T4d : mastitis karsinomatosa
Stadium TNM
N = kelenjar getah bening regional. N0 : Tidak terdapat metastasis kgb.
(UICC/AJCC 2002)
Nx : Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya). N1 : Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil. N2 : Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir, berkonglomerasi, atau adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya metastasis ke kgb aksila.
N2a : Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat ke struktur
lain.
N2b : Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan tidak
terdapat metastasis pada kgb aksila. N3 : Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila; atau metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis pada kgb aksila/mamaria interna.
N3a : Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral. N3b : Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila. N3c : Metastasis ke kgb supraklavikula.
Stadium TNM
M = metastasis jauh.
(UICC/AJCC 2002)
Mx : Metastasis jauh belum dapat dinilai. M0 : Tidak terdapat metastasis jauh. M1 : Terdapat metastasis jauh. Catatan: Terdeteksi secara klinis; terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau secara imaging (di luar limfoscintigrafi).
Stage 0 Stage I
Tis T1 T0
M0 M0 M0 M0 M0 M0 M0 M0 M0 M0 M0 M0 M0 M0 M1
Stage IIA
T1 T2 T2
STATUS PENAMPILAN :
KARNOFSKY : 0 - 100 WHO: 0-4
Status Karnofsky :
100 % : mampu melaksanakan aktivitas normal, tanpa keluhan/tidak ada kelainan. 90 % 80 % 70 % 60 % 50 % 40 % 30 % 20 % 10 % 0 % : tidak perlu perawatan khusus, keluhan gejala minimal. : tidak perlu perawatan khusus, dengan beberapa keluhan / gejala. : tidak mampu bekerja, mampu merawat diri. : kadang perlu bantuan tetapi umumnya dapat melakukan untuk keperluan sendiri. : perlu bantuan dan umumnya perlu obat-obatan. : tidak mampu merawat diri, perlu bantuan dan perawatan khusus. : perlu pertimbangan rawat di Rs. : sakit berat, perlu perawatan Rs. : mendekati kematian. : meninggal dalam iman ( Dying in dignity )
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
PENANGANAN
Operasi Radioterapi Terapi Hormonal Kemoterapi Terapi target biologik
paliatif. Terapi kuratif dianjurkan untuk stadium I, II, dan IIIA. Terapi paliatif dianjurkan untuk stadium IIIB, IV
dengan pemeriksaan klinis tiap 6-12 bulan dan mammografi tiap tahun
Penyakit Paget
tidak disertai tumormastektomi simple
radioterapi.
metastasis
Operasi
Lumpektomi Mastektomi
Classical radical mastecctomy ( CRM) Simple mastectomy Modified Radical Mastectomy (MRM) Skin Sparing Mastectomy (SSM) Nipple Sparing Mastectomy (NSM) Breast conserving surgery (BCS) Breast conserving treatment (BCT)
Radioterapi
menurunkan resiko rekurensi lokal dan
berpotensi untuk menurunkan mortalita jangka panjang penderita kanker payudara setelah kemoterapi komplit dilakukan
dimulai pada 4-6 minggu setelah operasi atau Untuk pasien yang sementara dilakukan
Terapi Hormonal
Tujuan menghilangkan/mengurangi
menopause dengan aromatase inhibitor, misal anastrozole, letrozole, exemestane atau dengan analoge LHRH (luteinizing hormonereleasing hormone) pada wanita premenopause.
Terapi Hormonal
Ablasi ovarium dengan oophorectomy atau radiasi
eksterna pada premenopauseBlokade reseptor dengan selektif estrogen reseptor modulator (SERM), misalnya tamoxifen atau toremifen
Supresi sintesis estrogen pada wanita post
menopause dengan aromatase inhibitor, misal anastrozole, letrozole, exemestane atau dengan analoge LHRH (luteinizing hormone-releasing hormone) pada wanita premenopause.
Ablasi ovarium dengan oophorectomy atau radiasi
Kemoterapi
Adjuvant diberikan pasca mastectomi
untuk membunuh sel-sel tumor yang walaupun asimptomatik mungkin tertinggal atau menyebar secara mikroskopik pembedahan u/ memperkecil ukuran tumor sehingga dapat diangkat dengan lumpektomi atau mastektomi simpel.
PROGNOSIS
prognosis kanker payudara ditunjukkan oleh
menderita kanker payudara bilateral, mengalami mutasi genetik, dan adanya tripple negative yaitu grade tumor dan seragam, reseptor ER dan PR negatif, dan reseptor permukaan sel HER-2 juga negatif.
Prognosis
TERIMA KASIH