Anda di halaman 1dari 9

I.

HUBUNGAN FAKTOR IKLIM DENGAN PERTUMBUHAN TANAMAN

A.

Pendahuluan 1. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan interaksi antara faktor

genetika dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman sangat kompleks dan saling berhubungan satu sama lain. Iklim dan cuaca merupakan faktor penentu utama bagi pertumbuhan dan produktifitas tanaman pangan. Sistem produksi pertanian dunia saat ini mendasarkan pada kebutuhan akan tanaman setahun, kecuali beberapa tanaman seperti pisang, kelapa, buah-buahan, anggur, kacang-kacangan, beberapa sayuran seperti asparagus, rhubarb, dan lain-lain. Tanaman-tanaman tersebut

dikembangbiakan dalam kondisi pertanaman tertentu. Iklim merupakan komponen lingkungan terpenting yang mempengaruhi pertmbuhan tanaman. Sejak awal perkecambahan biji hingga panen dibutuhkan pemahaman yang mendasar tentang iklim beserta faktor yang bekerja, karena sangat berperan menentukan keberhasilan tanaman pada setiap fase pertumbuhan. Kondisi saat dengan iklim yang tiak dapat lagi diprediksi (anomali cuaca), membuat para ahli di bidang pertanian berpikir keras untuk mengantisipasi melalui berbagai penelitian tentang seberapa besar tingkat toleransi terhadap kondisi tersebut. 2. Tujuan praktikum Praktikum acara I bertujuan untuk mempelajari hubungan antara faktor-faktor iklim dengan pertumbuhan tanaman. B. Tinjauan Pustaka 1. Kacang Hijau Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman diklasifikasikan berikut ini:

Divisi:Spermatophyta Sub-divisi:Angiospermae Kelas:Dicotyledoneae Ordo:Rosales Famili:Papilionaceae Genus:Vigna Spesies:Vigna radiata atau Phaseolus radiates

Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau(Suwardi,1988). Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau mudatua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang. Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua hitam.Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam . Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan (Anonim, 1989). Suplai nitrogen di dalam tanah merupakan faktor yang sangat penting dalam kaitannya dengan pemeliharaan atau peningkatan kesuburan tanah. Peranan N terhadap pertumbuhan tanaman adalah jelas, karena senyawa organik di dalam tanaman pada umumnya mengandung N antara lain asam-asam amino, enzim dan bahan lainnya yang menyalurkan energi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Terhadap pertumbuhan tanaman, adalah dapat merangsang perkembangan perakaran tanaman. Terhadap produksi tanaman, P mempertinggi hasil serta berat bahan kering, bobot biji, memperbaiki kualitas hasil serta mempercepat masa kematangan. Sedangkan pengaruhnya terhadap resistensi

penyakit dapat dikatakan bahwa P mempertinggi daya resistensi terhadap serangan penyakit terutama cendawan (Wirakusumah,1992).

Kalium di dalam tanaman dapat berfungsi untuk menguatkan jerami tanaman sehingga tanaman tidak mudah rebah. Terhadap produksi tanaman akan mempertinggi hasil produksi dan memperbaiki kualitas hasi. Selanjutnay kalium akan mempertinggi resistensi tanaman terhadap serangan penyakit, terutama terhadap penyakit oleh cendawan (Nyakpa, 1988). Faktor iklim sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. Apabila tanaman ditanam di luar daerah iklimnya, maka produktivitasnya sering kali tidak sesuai dengan yang diharapkan. Studi tentang perilaku kejadian tiap organisme atau tumbuhan dalam hubungannya dengan perubahan-perubahan iklim disebut dengan fenologi. Untuk faktor iklim yang dipergunakan dalam penelitian fenologi pada umumnya adalah curah hujan hal ini adalah karena curah hujan secara langsung atau tidak langsung penting untuk pengaturan waktu dan ruang dalam pembentukan bunga dan buah pada tumbuhan tropis (Sutarno at all, 1997). Sedikitnya ada 2 unsur yang mempengaruhi hal tersebut, yaitu: 1.Curah hujan dan distribusi hujan 2. Tinggi tempat dari permukaan laut Ashari (2006). Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi dalam berbagai cara oleh lingkungan. Kondisi lingkungan yang sesuai selama pertumbuhan akan merangsang tanaman untuk berbunga dan menghasilkan benih. Kebanyakan speises tidak akan memasuki masa reproduktif jika pertumbuhan vegetatifnya belum selesai dan belum mencapai tahapan yang matang untuk berbunga, sehubungan dengan ini terdapat dua rangsangan. Yang menyebabkan perubahan itu terjadi, yaitu suhu dan panjang hari (Mugnisjah dan Setiawan,1995). 2. Kedelai Kerajaan: Plantae Filum: Magnoliophyta

Kelas: Ordo: Famili: Genus:

Magnoliopsida Fabales Fabaceae Glycine (L.) Merr.

Upafamili: Faboideae

Kedelai dibudidayakan di lahan sawah maupun lahan kering (ladang). Penanaman biasanya dilakukan pada akhir musim penghujan, setelah panen padi. Pengerjaan tanah biasanya minimal. Biji dimasukkan langsung pada lubanglubang yang dibuat. Biasanya berjarak 20-30cm. Pemupukan

dasar nitrogen dan fosfat diperlukan, namun setelah tanaman tumbuh penambahan nitrogen tidak memberikan keuntungan apa pun. Lahan yang belum pernah ditanami kedelai dianjurkan diberi "starter" bakteri pengikat

nitrogen Bradyrhizobium japonicumuntuk membantu pertumbuhan tanaman. Penugalan tanah dilakukan pada saat tanaman remaja (fase vegetatif awal), sekaligus sebagai pembersihan dari gulma dan tahap pemupukan fosfat kedua. Menjelang berbunga pemupukan kalium dianjurkan walaupun banyak petani yang mengabaikan untuk menghemat biaya.(anonym,2006) Kedelai merupakan terna dikotil semusim dengan percabangan sedikit, sistem perakaran akar tunggang, dan batang berkambium. Kedelai dapat berubah penampilan menjadi tumbuhan setengah merambat dalam keadaan pencahayaan rendah. Kedelai, khususnya kedelai putih dari daerah subtropik, juga merupakan tanaman hari-pendek dengan waktu kritis rata-rata 13 jam. Ia akan segera berbunga apabila pada masa siap berbunga panjang hari kurang dari 13 jam. Ini menjelaskan rendahnya produksi di daerah tropika, karena tanaman terlalu dini berbunga.(Iswara Padjar,2010) Kedelai merupakan tumbuhan serbaguna. Karena akarnya memiliki bintil pengikat nitrogen bebas, kedelai merupakan tanaman dengan kadar protein tinggi sehingga tanamannya digunakan sebagai pupuk hijau dan pakan ternak.

Pemanfaatan utama kedelai adalah dari biji. Biji kedelai kaya protein dan lemak serta beberapa bahan gizi penting lain, misalnya vitamin (asam fitat) dan lesitin. (FAO,2010) Pada tanaman kedelai terlihat perkembangan indeks Luas Daun setelah awal pertumbuhan, terjadi peningkatan yang cepat yang mendekati linier sampai fase pembungaan, saat dicapai ILD 5 8. Setelah mencapai maksimum kemudian menurun dengan cepat karena daun-daun bawah luruh. Selama fase pengisian biji sampai fase masak fisiologis, nilai ILD berkisar antara 4 6 (Shibbles, Anderson dan Gibson, 1975). Berbagai ukuran dapat digunakan untuk mengetahui laju pertumbuhan tanaman dengan cara membandingkan bobot bahan kering dan luas daun tanaman dari waktu ke waktu. Dengan memperhatikan luas daun dan bobot kering dapat diukur laju asimilasi neto. Dengan hanya memperhatikan bobot kering tanaman dapat dikur laju tumbuh pertanaman dan laju pertumbuhan relatif (Leopold dan Kriedermann, 1975). C. Metode Praktikum 1. Waktu dan Tempat Praktikum Praktikum acara I dilakukan pada hari Selasa tanggal 11 Oktober 2011 pada pukul 13.00-15.00 dan dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Alat dan Bahan a. Alat :

1. Pot/ember plastik yang sudah ditanami kacang hijau dan kedelai 2. Termometer udara 3. Higrometer 4. Lightmeter 5. Kertas millimeter 6. Timbangan b. Bahan :

1. Kacang hijau yang berumur satu minggu 2. Kacang kedelai yang berumur satu minggu 3. Cara Kerja a. Menyediakan beberapa pot yang sudah ditanami kacang hijau dan kedelai berumur satu minggu. b. Melakukan penyiraman setiap hari secukupnya. c. Melakukan pengukuran terhadap suhu udara, kelembaban udara, dan intensitas cahaya setiap hari. d. Mengukur tinggi tanaman (pertumbuhan) dilakukan setiap minggu, dan menghitung pertambahan tinggi tanaman tersebut (tinggi tiap minggu). e. Berdasarkan hasil pengukuran suhu, kelembaban udara, dan intensitas cahaya, kemudian menghitung data rata-rata harian setiap minggu. f. Pengamatan dilakukan sampai awal pertumbuhan generative (sekitar 8 minggu). g. Menggambarkan hubungan faktor-faktor lingkungan dengan

pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman). D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan 1. Hasil Pengamatan ACARA 1 Tabel 1 Tinggi Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata) dan Kedelai (Glycine max) Ting Jenis Tanaman (cm) gi Tana Suhu Kelembaban( man IRM (fc) (oC) %) Kacang Hijau Kedelai Ming gu ke (cm) 1 12,8 8,7 40,86 48,00 749,14 2 23,3 15,9 36,00 35,00 1165,00 3 31,8 21,8 34,50 43,50 417,00 4 40,8 31,2 36,01 41,00 4432,00 5 46,8 41,8 33,67 44,33 730,00 6 54,7 51,2 42,80 40,00 4106,00 7 56,6 61,1 39,70 40,00 4305,70 8 61,3 70,1 39,00 67,75 4892,25

Sumber:DataRekapan
80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kacang Hijau Kedelai

Gambar 1 Grafik Hubungan Faktor Iklim dengan Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata) dan Kedelai (Glycine max)

2.

Pembahasan

Berdasarkan tabel dan grafik di atas diketahui bahwa pertumbuhan kacang hijau pada minggu pertama sudah mencapai 12,8 cm dan kedelai hanya mencapai 8 cm. Akan tetapi pada minngu kedelapan tinggi tanaman kacang hijau mencapai 61,3 cm sedangkan kedelai lebih tinggi yakni 70,1 cm. Tinggi kedua tanaman ini semakin lama semakin bertambah. Hal ini disebabakan karena kedua tanaman ini selalu mendapatkan cahaya matahari, temperatur, curah hujan, dan kelembaban udara dan air yang cukup. Ini membuktikan bahwa faktor iklim mempengaruhi pertumbuhan tanaman. E. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Berdasarkan praktikum acara hubungan faktor iklim dengan pertumbuhan tanaman dapat disimpulkan bahwa iklim sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Hal ini dibuktikan dengan percobaan diatas tak ada satupun tanaman yang mengalami denaturasi dan kematian karena berada pada suhu, kelembaban yang optimal dan memperoleh sinar matahari yang cukup. 2. Saran

Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat kesesuaian iklim tanaman pada tempat yang berbeda-beda / beranekaragam.

DAFTAR PUSTAKA Deptan.2009.Ilmu Pertanian.Jurnal Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Tanaman.V,(2),22-30 Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Deptan.2008.Tanah dan Iklim. Indonesian Soil and Climate Journal.27,1-11 Gunarsih,Ance.2006. Klimatologi: Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman.Bumi Aksara : Jakarta

Guritno,Bambang.1995.Analisis University Press : Yogyakarta

Pertumbuhan

Tanaman.Gadjah

Mada

Sanusi,Ahmad.2009. Hubungan Faktor Iklim dengan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman. http://sanoesi.wordpress.com. 16 November 2011

Anda mungkin juga menyukai