PPDGJ III GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU AKIBAT PENYALAHGUNAAN ZAT PSIKOAKTIF
F 10 Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Alkohol
Kelompok zat /obat-obatan psikoaktif yang banyak dimanfaatkan dan diperlukan bagi upaya penyembuhan (terutama penyakit yang berkaitan dengan syaraf pusat) dan pelayanan kesehatan serta untuk pengembangan ilmu pengetahuan
Penyalahgunaan NAPZA
Merupakan penyimpangan perilaku seseorang yang berkaitan dengan obatobatan psikoaktif, akibat pola penggunaan zat/obat yang bersifat patologik (tidak sehat).
POKOK BAHASAN
1. 2. 3. 4. 5.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA PENYALAHGUNAAN NAPZA TINGKATAN PEMAKAIAN NAPZA CARA MENEGAKKAN DIAGNOSIS TANDA DAN GEJALA KLINIS PENYALAHGUNAAN NAPZA PEDOMAN DIAGNOSTIK GANGGUAN PENYALAHGUNAAN NAPZA
FAKTOR INDIVIDU
FAKTOR LINGKUNGAN
FAKTOR NAPZA
KERJA NAPZA PADA PUSAT PENGHAYATAN KENIKMATAN DIOTAK, OLEH KARENA ITU SERING DIULANG POTENSI SETIAP NAPZA UNTUK MENIMBULKAN KETERGANTUNGAN TIDAK SAMA BESAR , MAKIN LUAS PUSAT PENGHAYATAN KENIKMATAN YANG TERPENGARUH MAKIN KUAT KETERGANTUNGANNYA
FAKTOR INDIVIDU
SERING TERJADI PADA REMAJA YANG SEDANG MENGALAMI PERUBAHAN BIOLOGIK PERUBAHAN PSIKOLOGIK PERUBAHAN SOSIAL
FAKTOR LINGKUNGAN
KELUARGA
SEKOLAH
/ PEKERJAAN MASYARAKAT
SITUATIONAL USE
DEPENDENT USE
SULIT OLEH MANIPULATIF, TERTUTUP DAN MENGHINDAR SEHINGGA DIPERLUKAN : a. SIKAP MENTAL PETUGAS b. TEHNIK WAWANCARA c. PEMERIKSAAN
POSITIF PENUH PERHATIAN MENERIMA APA ADANYA EMPATI TIDAK MENGHINA , MENGKRITIK , MENGEJEK , MENYALAHKAN.
TEHNIK WAWANCARA
ALLO
PEMERIKSAAN
FISIK PSIKIATRIK PENUNJANG
LAB
EKG , EEG , FOTO RONTGEN
Keinginan yang tak tertahankan (an overpowering desire) terhadap obat tersebut.
PENYEBAB UTAMA
Penyimpangan fungsi atau penggunaannya Dosis terlalu besar Frekuensi penggunaan tidak sesuai aturan
ZAT
KANABIS (Ganja, Marijuana, Hashis) Tremor Takhikardi Mulut Kering Nistagmus Keringat Banyak Gelisah Mata Merah Ataksia Sering Kencing Fugsi Sosial/pekerjaan terganggu Percaya diri meningkat Perasaan melambung Disorientasi Depersonalisasi
PUTUS ZAT
Insomia Mual Mialgia Cemas Gelisah Mudah tersinggung Demam Berkeringat Nafsu makan menurun Foto fobia Depresif Bingung Menguap Diare Kehilangan berat badan Tremor
ZAT
PUTUS ZAT
Keletihan Insomnia atau Hypersomnia Agitasi Psikomotor Ide Bunuh Diri dan Paranoid Mudah Tersinggung atau Iritabel Perasaan depresif
KOKAIN Takhikardia Dilatasi Pupil Meningkatnya Tekanan Darah Berkeringat Tremor Mual , Muntah Menungkatnya Suhu Tubuh Aritnia Halusinasi Visual Sinkope
ZAT
SEDATIF Neurologis : HIPNOTIKA Bicara cadel, Gangguan (obat tidur / koordinasi motorik, cara jalan penenang, tidak stabil, Nistagmus misalnya : BK, Psikologis : Rohyp, MG) Afek labil Hilangnya hambatan impuls seksual Agresif Iritabel Banyak bicara G. Pemusatan perhatian G. Daya ingat G. Daya nilai
ZAT
PUTUS ZAT
Fase Awal Depresi Ansietas Anergia Capek
AMFETAMIN Kardio Vaskuler : (Ekstasi, Palpitasi Shabu) Angina Aritmia Hiper/ Hipotensi Keringat banyak Muka pucat/Merah Perilaku maladaptif Gangguan daya nilai Gangguan fungsi sosial
Pernafasan Bronko-dilatasi Gastro-Intestinal Mual, diare, kram Ginjal Diuresis Endokrin Libido berubah, impotensi
ZAT
ALKOHOL
TANDA / GEJALA
INTOKSIKASI
Ringan : Euforia, cadel, kantuk, Ataksia Berat : Stupor, Koma, Bradikardia, Hipotensi, Hipotermia, Kejang Sangat Berat : Reflek negatif G. Kesadaran G. Kognitif G. Afektif dan Perilaku
PUTUS ZAT
Halusinasi, ilusi Kejang Gemetar Mual / Muntah Muka Merah Conjunctiva Merah Kelemahan umum Insomnia Lemas, marah (Iritabel) Berkeringat Hipertensi Rindu dengan minuman alkohol
5. PEDOMAN DIAGNOSTIK
ZAT KESULITAN DALAM MENGENDALIKAN PERILAKU KEADAAN SINDROMA PUTUS ZAT. ADANYA TOLERANSI. MENGABAIKAN ALTERNATIF MENIKMATI KESENANGAN. TERUS MENGGUNAKAN ZAT MESKIPUN MENYADARI AKIBATNYA.
AKSIS
I : GANGGUAN KLINIS KONDISI LAINNYA YANG MUNGKIN MERUPAKAN FOKUS PERHATIAN KLINIS AKSIS II : GANGGUAN KEPRIBADIAN RETARDASI MENTAL AKSIS III : KONDISI MEDIS UMUM AKSIS IV : PROBLEM PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN AKSIS V : PENILAIAN FUNGSI SECARA GLOBAL
PENYEBARANNYA PENDEKATAN EDUKASI AFEKTIF PENDEKATAN ALTERNATIF PENDEKATAN KETAHANAN SOSIAL PENDEKATAN PENINGKATAN KEMAMPUAN
PEMBERIAN INFORMASI YANG BERTUJUAN PERUBAHAN SIKAP POSITIF MENGAJARKAN GAYA HIDUP SEHAT PERLU DI BERIKAN JUGA PENDEKATAN MORALISTIK
2.
3.
PENDEKATAN ALTERNATIF
MENGADAKAN AKTIFITAS YANG COCOK DAN SESUAI
KEBUTUHAN MENDUKUNG BERPARTISIPASI DALAM KEBERADAAN AKTIFITAS TERSEBUT MEBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENGEMBANGKAN INISIATIF SENDIRI UNTUK BERAKTIFITAS
4.
5.
COGNITIVE BEHAVIORAL SKILLS TRAINING MENGENDALIKAN PROBLEMNYA MENGATASI STRES MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN VERBAL ATAU NON VERBAL
B. PERENCANAAN
1.
C.
D.
INDIKATOR EVALUASI
MASYARAKAT KEGIATAN BERBASIS SEKOLAH MEDIA ORANG TUA
PSIKOTROPIKA
Zat atau obat, alamiah maupun sintetik yang bukan narkotika, berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Depresant
bekerja mengendorkan atau mengurangi aktivitas syaraf pusat.
Contohnya :Sedatin (Pil BK / Pil Koplo), Rohypnol, Megadon, Valium, Mandrax.
Stimulant
bekerja mengaktifkan kerja syaraf pusat.
Amphetamin dan turunannya, Ectasy (NDimethyl-3,4-methyldioxi fenetelamina) stimulant paling populer saat ini dengan nama Ice, Adam, Eva, Fil.
Halusinogen
bekerja menimbulkan rasa halusinasi atau khayalan. Contohnya LSD (Lysergid Acid Diethylamide).
ALKOHOL
Miras yang mengandung berbagai kadar ethanol di dalamnya.
Miras golongan A: kadar alkohol 1 5 % Miras golongan B: Bir kadar alkohol 5 20 % Anggur Malaga, AO dll. Miras golongan C: kadar alkohol 20 50 % Brandy, Wisky, Jenever, Vodca
ZAT ADIKTIF
CONTOH: ROKOK LEM KAFEIN
Bahaya NAPZA
Penyalahgunaan NAPZA menimbulkan dampak sosial negatif yang luas, meliputi:
d.Menimbulkan terjadinya bentukbentuk kriminal lainnya e. Merusak generasi muda sebagai penerus dan kader pimpinan bangsa
f. Mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat g. Menghambat upaya mensejahterakan masyarakat/ bangsa
h. Mengancam ketahanan nasional dan kelestarian kehidupan bangsa/ negara i. Merendahkan derajat manusia dan hidup kemanusiaan
BAHAYA NAPZA TERHADAP INDIVIDU/PEMAKAI Intoksikasi Akut Kondisi gangguan kesadaran, fungsi kognitif (berpikir), persepsi, afektif (perasaan), perilaku atau fungsi dan respon psikologis lainnya
Keadaan Trans/Teler
Sindroma ketergantungan
Kondisi fenomena psikologis dalam bentuk keinginan kuat untuk mengkonsumsi dan kesulitan mengendalikan Perilaku (Sugesti)
keadaan overdosis
penggunaan dalam dosis berlebihan tanpa pengawasan dokter dapat merusak kesehatan fisik maupun mental (pencernaan, pernafasan, depresi dan keinginan bunuh diri)
KONDISI SAKAW
Penampilan
Acuh tak acuh, jorok, tidak suka mandi atau ganti pakaian Suka begadang, sering minggat Suka minta atau pinjam uang
Kondisi ketagihan
Menderita kesakitan karena nyeri (persendian, tulang, otot perut, kepala), berkeringat, mual, depresi, takut dan putus asa.
TERIMA KASIH