Anda di halaman 1dari 3

Yogi Prasetyo Aji H0810126 AGB-C

OPTIMASI TENAGA KERJA DI PTPN IX BANARAN, KOTA AMBARAWA, KECAMATAN JAMBU, KABUPATEN SEMARANG A. LATAR BELAKANG MASALAH Masalah utama dalam perekonomian Indonesia saat ini adalah mengenai ketenagakerjaan. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 6,32% atau 7,61 juta orang. Jumlah tersebut akan semakin meningkat mengingat laju pertumbuhan penduduk tidak diimbangi oleh laju pertumbuhan ekonomi. Hal ini tidak terlepas dari karakteristik tenaga kerja dan ketenagakerjaan di Negara ini yang pada umumnya berkualitas rendah, jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja, serta persebaran tenaga kerja yang tidak merata. Masalah tersebut juga berpengaruh pada perkebunan kopi PTPN IX Banaran. Perkebunan kopi yang terletak di Kota Ambarawa, tepatnya di Jalan Raya Semarang-Magelang Km 50 Gemawang Kec. Jambu Kab. Semarang ini mengalami kasus kekurangan tenaga kerja karena daya minat untuk bekerja diperkebunan kopi semakin rendah dibanding dengan daya minat untuk berurbanisasi ke ibu kota untuk bekerja di kawasan industri. Tenaga kerja yang saat ini bekerja di PTPN IX Banaran pada umumnya telah berumur 40 tahunan untuk buruh petik, sedangkan yang bekerja sebagai penyortir dan pengupas kopi adalah ibu-ibu dengan rata-rata umur 50 tahun. Anak-anak mereka yang telah menjadi angkatan kerja lebih memilih untuk berurbanisasi. Hal tersebut disebabkan karena bekerja sebagai buruh petik hanya mendapatkan penghasilan yang rendah dengan curahan tenaga yang jauh lebih besar dibandingkan dengan bekerja sebagai buruh pabrik di ibu kota. Dalam upaya menangani kasus tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan optimasi tenaga kerja yang ada. Optimasi diharapkan akan meningkatkan produktivitas serta memperkecil dampak dari urbanisasi tenaga kerja,

Yogi Prasetyo Aji H0810126 AGB-C

B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan kasus tersebut, dapat ditemukan permasalahan sebagai berikut: 1. Seberapa besar tingkat daya minat angkatan kerja untuk bekerja sebagai buruh di perkebunan kopi PTPN IX Banaran? 2. Bagaimana cara melakukan optimasi yang efektif untuk mengatasi rendahnya minat tenaga kerja yang semakin kecil? 3. Kendala apa saja yang muncul dalam usaha optimasi tenaga kerja di PTPN IX Banaran?

Anda mungkin juga menyukai