Anda di halaman 1dari 7

Aswamedha Parwa Bagian Ke 77 -----------------------------------------------------------------------------------

Bagian Ke Tujuhpuluh Tujuh

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 1 of 7

Aswamedha Parwa Bagian Ke 77 -----------------------------------------------------------------------------------

Kemudian, dalam perjalanan itu, terjadi pertarungan hebat antara Arjuna dengan beratusratus pasukan Saindhawa yang masih hidup setelah kehancuran bangsa itu di medan Kuruketra. Setelah bangsa itu mengetahui bahwa Arjuna telah memasuki wilayah kerajaan mereka, maka para Katriya Saindhawa itu semuanya bersiap-siap untuk mencegatnya. Bangsa ini sejak dahulu dikenal sebagai suatu bangsa yang berhati jahat, menghadang dengan bersenjatakan panah-panah beracun. Beramairamai mereka menangkap kuda kurban itu dengan sama sekali tidak menghiraukan kehebatan Arjuna yang bertugas menjaganya. Pada waktu itu, Wibhatsu adik Bhmasena menjaga kuda itu dengan berjalan kaki, senjata panah ada di tangannya. Tiba-tiba Arjuna disergap dan diserang dari jarak dekat Bangsa Saindhawa ini

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 2 of 7

Aswamedha Parwa Bagian Ke 77 -----------------------------------------------------------------------------------

memang menaruh dendam kesumat kepada pihak pawa karena kekalahan mereka di medan Kuru dahulu. Mereka menyerang silih berganti, melepaskan panah berbisa sambil menyebutkan nama, keluarga serta julukannya yang menjadi ciri kehebatan mereka masingmasing. Akhirnya, semua penyerang itu, yang masing-masing sudah memperkenalkan diri, mengepung Arjuna. Dan mereka tidak memberikan peluang kepada Arjuna, seranganserangan dengan panah bagaikan hujan terus dilancarkan. Lebih-lebih mereka di atas kereta, mengelilingi Arjuna yang hanya berdiri di atas tanah. Dhanajaya, penakluk Niwtakawaca, penakluk Samsaptaka dan maharaja dahsyat dari negeri Sindh dengan tiba-tiba harus menghadapi serangan-serangan mematikan dari segala penjuru. Arjuna terkurung rapat, pasukan yang mengepung itu terdiri dari seribu kereta

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 3 of 7

Aswamedha Parwa Bagian Ke 77 -----------------------------------------------------------------------------------

dan sepuluh ribu pasukan berkuda, Dendam bangsa Saindhawa ini adalah karena raja Jayadratha telah tewas di tangan Arjuna. Karena itu mereka menyerang dengan tujuan pasti, yaitu menuntut balas dengan membunuh Arjuna. Ribuan, bahkan jutaan anak panah bagaikan dicurahkan sejadi-jadinya menghujani tubuh Arjuna. Dan Arjuna sudah tidak kelihatan lagi, seperti matahari sedang ditutup oleh awan hitam, tidak mungkin dapat meloloskan diri ibarat burung terkurung sangkar besi. Karena kejadian itu, seluruh mahluk alam semesta menjadi cemas. Bahkan mataharipun nampak suram. Dan tiba-tiba, bertiup angin menderu-deru, awan hitam pekat menutupi matahari. Kilatan-kilatan meteor menyerbu bulatan matahari itu serta kemudian meledak memancarkan kembangkembang api menyeramkan. Raja penguasa gunung, Kailsa, gemetar, Sapta i dan para

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 4 of 7

Aswamedha Parwa Bagian Ke 77 -----------------------------------------------------------------------------------

i lainnya di kerajaan Surga menggigil ketakutan, sedih dan mengeluh. Berpuluh-puluh meteor menghantam permukaan bulan juga. Asap hitam membubung dari semua jurusan. Awan kemerahan seperti darah, petir menyambar-nyambar, pelangi membusur di angkasa dan darah segar tercurah dari angkasa! Kegoncangan alam yang mengerikan terjadi ketika itu, ketika Arjuna harus menahan hujan panah berbisa itu. Kegoncangan alam ini memang sungguh-sungguh terjadi, merupakan suatu keajaiban yang menakutkan. Pada waktu itu Arjuna memang sudah tidak berdaya. Panah Gandhiwa terlepas dari tangannya. Dan pada saat kegoncangan itu terjadi dan panahnya sudah terlepas, ribuan anak panah menyambarnya kembali. Arjuna, putra Ptha itu pingsan! Para Dewa yang menyaksikan keadaan ini, sambil gemetar ketakutan, menguncarkan Weda-weda

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 5 of 7

Aswamedha Parwa Bagian Ke 77 -----------------------------------------------------------------------------------

untuk mendoakan keselamatan Arjuna. Para i dan Sapta i di Surga, demikian juga semua pertapa dan i yang berada di Bumi, duduk berila melakukan Yoga, memberikan kekuatan kepada Arjuna agar ia mampu mengatasi kesulitan yang sangat berbahaya ini. Ketika itulah kekuatan yang ada di dalam diri Arjuna tersalur ke luar, mempengaruhi alam semesta hingga menimbulkan tanda-tanda ajaib yang mengerikan itu. Dan tiba-tiba, Arjuna yang memang sudah mengetahui rahasia kekuatan alam, berdiri tegak bagaikan gunung karang yang sangat kokoh. Diangkatnya kembali senjata Gandhiwanya. Tali busur panah itu ditarik meregang dan dilepaskan. Ini dilakukan berkalikali dan terdengarlah suara berdesing-desing memekakkan nyambar telinga. Panah-panah seperti dimuntahkan tak henti-hentinya, menyambarmenghantam musuh-musuhnya.

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 6 of 7

Aswamedha Parwa Bagian Ke 77 -----------------------------------------------------------------------------------

Sekarang, pasukan

ganti

pasukan

Saindhawa

yang

diselubungi panah seperti pohon kayu dikerubuti belalang, jutaan banyaknya! Sebenarnya, mereka sudah gemetar dengan mendengarkan desing tali busur Gandhiwa saja, dan merekapun lari lintang pukang menyelamatkan diri. Semua mereka berbalik menjadi sedih, menangis meratap dan meraung. Arjuna berkelebat kian-kemari menghantam musuh-musuhnya menyerangnya. yang Anak masih panah mencoba menyembur-

nyembur dari busur Gandhiwa, seperti kekuatan ghaib telah menggerakkan panah itu dengan sendirinya. Sedangkan tubuh Arjuna nampak bersinar cemerlang bagaikan matahari di musim gugur, mengusir semua kegelapan dengan cahaya tubuhnya yang gemilang!

----------------------------------------------------------------------------------Seri Bhratayuddha Page 7 of 7

Anda mungkin juga menyukai

  • Lontar Tatwa Ngemban Wong Bobot
    Lontar Tatwa Ngemban Wong Bobot
    Dokumen63 halaman
    Lontar Tatwa Ngemban Wong Bobot
    Gusti Arya Yunedi
    100% (1)
  • Makalah SENAM AEROBIK
    Makalah SENAM AEROBIK
    Dokumen9 halaman
    Makalah SENAM AEROBIK
    Gusti Arya Yunedi
    100% (1)
  • Mahoni
    Mahoni
    Dokumen4 halaman
    Mahoni
    Gusti Arya Yunedi
    Belum ada peringkat
  • Candra Sengkala
    Candra Sengkala
    Dokumen5 halaman
    Candra Sengkala
    Gusti Arya Yunedi
    Belum ada peringkat
  • Bunga Matahari
    Bunga Matahari
    Dokumen3 halaman
    Bunga Matahari
    Gusti Arya Yunedi
    Belum ada peringkat
  • Batang Tumbuhan
    Batang Tumbuhan
    Dokumen3 halaman
    Batang Tumbuhan
    Gusti Arya Yunedi
    Belum ada peringkat
  • Buah Kesemek
    Buah Kesemek
    Dokumen6 halaman
    Buah Kesemek
    Gusti Arya Yunedi
    0% (1)
  • Tanaman Pemakan Serangga DROSERA CAPENSIS
    Tanaman Pemakan Serangga DROSERA CAPENSIS
    Dokumen3 halaman
    Tanaman Pemakan Serangga DROSERA CAPENSIS
    Gusti Arya Yunedi
    Belum ada peringkat
  • Coelogyne
    Coelogyne
    Dokumen3 halaman
    Coelogyne
    Gusti Arya Yunedi
    Belum ada peringkat
  • Pisang Cavendish
    Pisang Cavendish
    Dokumen5 halaman
    Pisang Cavendish
    Gusti Arya Yunedi
    Belum ada peringkat
  • Costus Woodsonii
    Costus Woodsonii
    Dokumen7 halaman
    Costus Woodsonii
    Gusti Arya Yunedi
    Belum ada peringkat
  • Anggur
    Anggur
    Dokumen5 halaman
    Anggur
    Gusti Arya Yunedi
    Belum ada peringkat
  • Buah Maja
    Buah Maja
    Dokumen6 halaman
    Buah Maja
    Gusti Arya Yunedi
    Belum ada peringkat
  • Akasia
    Akasia
    Dokumen3 halaman
    Akasia
    Gusti Arya Yunedi
    Belum ada peringkat
  • Duryudana
    Duryudana
    Dokumen2 halaman
    Duryudana
    Gusti Arya Yunedi
    Belum ada peringkat
  • Gardapati
    Gardapati
    Dokumen2 halaman
    Gardapati
    Gusti Arya Yunedi
    Belum ada peringkat
  • GANESA
    GANESA
    Dokumen2 halaman
    GANESA
    Gusti Arya Yunedi
    Belum ada peringkat
  • DURGA
    DURGA
    Dokumen2 halaman
    DURGA
    Gusti Arya Yunedi
    Belum ada peringkat
  • DURSASANA
    DURSASANA
    Dokumen6 halaman
    DURSASANA
    Gusti Arya Yunedi
    Belum ada peringkat
  • GANDAWATI
    GANDAWATI
    Dokumen3 halaman
    GANDAWATI
    Gusti Arya Yunedi
    Belum ada peringkat
  • DURNA
    DURNA
    Dokumen3 halaman
    DURNA
    Gusti Arya Yunedi
    Belum ada peringkat
  • Durmagati
    Durmagati
    Dokumen2 halaman
    Durmagati
    Gusti Arya Yunedi
    Belum ada peringkat
  • DRUPADI
    DRUPADI
    Dokumen2 halaman
    DRUPADI
    Gusti Arya Yunedi
    Belum ada peringkat
  • Dewasrani
    Dewasrani
    Dokumen3 halaman
    Dewasrani
    Gusti Arya Yunedi
    Belum ada peringkat