Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Pada dasarnya, perencanaan stratejik merupakan sebuah alat manajemen yang menentukan ke mana sebuah organisasi akan menuju dalam beberapa tahun ke depan, bagaimana cara menuju ke arah tersebut dan bagaimana cara kita mengetahui apakah kita telah atau belum sampai ke arah tersebut. Dalam sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang harus ditempuh oleh setiap instansi pemerintah dalam menjawab tuntutan lingkungan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diembannya. Perencanaan stratejik memiliki peran yang sangat penting untuk menuntun instansi pemerintah dalam memberikan kontribusi bagi upaya mewujudkan cita-cita bangsa dan negara sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dikuasakan penggunaannya. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 239/IX/6/8/2003 menyebutkan bahwa perencanaan stratejik merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan, dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul.

Rencana Stratejik RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro 2011-2015

Proses ini menghasilkan suatu rencana stratejik instansi pemerintah, yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya. RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro sebagai salah satu institusi pemerintah yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan yang terus dituntut untuk mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, tentunya mempunyai kepentingan dalam rangka penyusunan perencanaan stratejik ini. Guna mengawali proses penyusunan Perencanaan Stratejik tersebut, telah diselenggarakan Rapat Kerja tingkat corporate RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro pada tanggal 6-7 April 2011 di Solo. Beberapa hal penting yang direkomendasikan dari Rapat Kerja tersebut dijadikan dasar dalam penyusunan dokumen Perencanaan Stratejik ini. Dengan memperhatikan masa akhir dari tahapan pelaksanaan

Perencanaan Stratejik 2006-2010, maka Pimpinan RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro menentukan kebijakan untuk segera menyusun Perencanaan Stratejik berikutnya untuk periode Tahun 2011-2015. Melalui Panitia yang dibentuk, maka tugas penyusunan dokumen Perencanaan Stratejik dijalankan dengan melibatkan semua unsur / komponen yang ada di rumah sakit. B. Profil RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten beralamat di Jl. KRT. Suraji Tirtnegoro No. 1 Klaten, berada di tepi jalan raya Surakarta Yogyakarta menempati lahan seluas 52.759 m2 dengan bangunan seluas 22.415 m2 yang

Rencana Stratejik RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro 2011-2015

meliputi ruang rawat jalan, rawat inap, rawat darurat, tindakan medik, penunjang medik dan non medik, ruang administrasi dan perkantoran, ruang pertemuan, asrama coass & residen serta sarana lainnya. Fasilitas Pelayanan Rawat Jalan meliputi poliklinik yang terdiri dari poliklinik : Umum dan pemeriksaan kesehatan, Bedah Umum, ortopedi dan Urologi, Penyakit Dalam, Kesehatan Anak & Bayi Sehat/Tumbuh Kembang, Kebidanan & Penyakit Kandungan serta KB, Penyakit Jantung & Pembuluh Darah, THT, Mata, Saraf, Paru, Rehabilitasi Medik, Kulit & Kelamin dan Kosmetik Medis, Gigi & Orthodonsi, Konsultasi Psikologi, Kesehatan Jiwa, Konsultasi Gizi, dan Poliklinik VIP (Poliklinik Cendana), Poliklinik terpadu ROSELA (Estetik Medik dan Pelayanan Komplementer Alternatif). Sedangkan fasilitas pelayanan rawat inap terdiri dari 389 tempat tidur yang meliputi: VVIP, VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III, ICU (rawat intensif dewasa), NICU & PICU (rawat intensif neonatus dan anak). Untuk tindakan medik meliputi: Bedah Sentral, Haemodialisa, Kemoterapi serta Kamar Bersalin. Untuk penunjang medik dan nonmedik tersedia: Radiologi dan CTScanner, Bank darah, Patologi Klinik dan Patologi Anatomi, Mikrobiologi Klinik, Gizi, Farmasi, Pengolahan Air Limbah, Pemeliharaan Sarana RS, Pemulasaraan Jenazah, pelayanan ambulan, Layanan perbankan, Layanan Optik, Layanan Sanitasi, ISS, Layanan Publik (Kantin & PKL), Hot Spot dan telepon dengan hunting system ke setiap satuan kerja dan E-mail rsupsoeradji_klaten@yahoo.com disempurnakan. serta SIM RS yang terus menerus

Rencana Stratejik RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro 2011-2015

Fasilitas tersebut di atas didukung oleh Sumber Daya Manusia yang terdiri dari : Dokter Spesialis Bedah Umum (4 org), Dokter Spesialis Bedah Ortopedi (2 org), Dokter Spesialis Urologi (1 org), Dokter Spesialis Penyakit Dalam (5 org), Dokter Spesialis Anak (3 org), Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa (1 org) Dokter Spesialis Kebidanan & Penyakit Kandungan (4 org), Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah (1 org), Dokter Spesialis THT (4 org), Dokter Spesialis Mata (2 org), Dokter Spesialis Saraf (3 org), Dokter Spesialis Paru (2 org), Dokter Spesialis Penyakit Kulit & Kelamin (3 org), Dokter Spesialis Anestesi (2 org), Dokter Spesialis Radiologi (2 org), Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik (1 org), Dokter Spesialis Patologi Anatomi (1 org), Dokter Spesialis Patologi Klinik (1 org), Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut (1 org), Dokter Spesialis Pedodontik (1 org), Dokter Umum (23 org), Dokter Gigi (5 org), Apoteker (5 org), Psikolog (1 org), Sarjana Ilmu Keperawatan (22 org), Sarjana Kesehatan Masyarakat (3 org), Paramedik Keperawatan / Kebidanan (409 org), Paramedik Non Keperawatan (119 org), dan Tenaga Non Keperawatan (412 orang). C. Sejarah dan Perkembangan Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Soeradji Tirtonegoro didirikan pada tanggal 20 Desember 1927 oleh perkebunan-perkebunan (onderneming) Hindia Belanda dengan nama Dr.Sceurer Hospital dan dikelola oleh Zending (suatu yayasan Kristen Protestan yang bergerak dalam bidang kesejahteraan umat). Tahun 1942 wilayah Indonesia dikuasai Jepang, sehingga Dr.Scheurer Hospital-pun dikuasai pemerintah Jepang.

Rencana Stratejik RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro 2011-2015

Tahun 1945, rumah sakit ini berada dalam kepemilikan Pemerintah Republik Indonesia dengan nama Rumah Sakit Umum Tegaljoso Klaten. Nama tersebut diambil dari nama desa di mana rumah sakit berkedudukan yaitu Desa Tegaljoso. Kemudian tahun 1953 secara penuh dikelola oleh Departemen Kesehatan RI dan bernama Rumah Sakit Umum Pusat Tegaljoso Klaten. Pada tahun 1975 RSUP Tegalyoso Klaten bersama RSUP

Dr. Sardjito Yogjakarta ditetapkan sebagai tempat pendidikan mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM. Tanggal 20 Desember 1997 nama RSUP Tegalyoso berganti nama menjadi RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Dr. Soeradji Tirtonegoro merupakan salah satu tokoh pergerakan pada perkumpulan BOEDI OETOMO dan mengabdi sebagai dokter di wilayah Klaten. Pada tanggal 5 Maret 2001 dengan surat bernomor

934/Menkes/IX/2001 Menteri Kesehatan RI menyetujui RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro sebagai RS Pendidikan FK UGM. Meskipun demikian RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro belum dikategorikan sebagai RS Pendidikan dalam arti yang sebenarnya. Baru pada 1 Maret 2003 RSUP Dr. Soeradji

Tirtonegoro diresmikan sebagai Rumah Sakit Kelas B Pendidikan oleh Menteri Kesehatan RI dengan Surat Keputusannya nomor

1594/MenKes/SK/XII/2002.

Rencana Stratejik RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro 2011-2015

Tahapan sejarah perkembangan kelembagaan RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten secara garis besar adalah : 1. Tahun 1978, ditetapkan sebagai Rumah Sakit Kelas C. 2. Tahun 1992, ditetapkan sebagai Rumah Sakit Unit Swadana Dengan Syarat. (Rumah Sakit Unit Swadana Periode Pertama di Indonesia

sebagai Pilot Project) 3. Tahun 1993, ditetapkan sebagai Rumah Sakit Kelas B Non Pendidikan. 4. Tahun 1994, ditetapkan sebagai Rumah Sakit Unit Swadana Tanpa Syarat 5. Tahun 1997, ditetapkan sebagai Rumah Sakit pengguna PNBP. 6. Tahun 1997, terakreditasi secara penuh oleh Depkes RI untuk

Akreditasi Tingkat Dasar (5 standar pelayanan) 7. Tahun 2001, terakreditasi secara penuh oleh Depkes RI untuk Akreditasi Tingkat Lanjut (12 standar pelayanan) 8. Tahun 2003, ditetapkan sebagai Rumah Sakit Kelas B Pendidikan 9. Tahun 2007, ditetapkan sebagai Rumah Sakit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Keputusan Menteri Keuangan Nomor 273 / KMK 05 / 2007 tanggal 21 Juni 2007 dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 756 / Menkes / SK / VI / 2007 tanggal 26 Juni 2007 10. Tahun 2008, terakreditasi secara penuh oleh Depkes RI untuk 16 Standar Pelayanan.

Rencana Stratejik RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro 2011-2015

D. Manfaat Perencanaan Stratejik Manfaat yang dapat diperoleh melalui perencanaan stratejik antara lain : 1. Untuk merencanakan perubahan dalam lingkungan yang semakin komplek. Berbagai perkembangan yang sangat cepat dalam era informasi mengakibatkan meningkatnya kebutuhan pelayanan kesehatan yang makin prima sebagai akibat dari kian beragamnya tuntutan pelayanan kesehatan yang perlu disediakan. Hal inilah yang mendorong organisasi untuk melakukan perubahan mendasar. Dengan dicanangkannya Rencana Strategi Bisnis ini, rumah sakit dapat menyiapkan perubahan secara

proaktif yang bukan hanya sekedar bereaksi terhadap perubahan yang terjadi. 2. Untuk pengelolaan keberhasilan. Rencana Strategi Bisnis (RSB) disusun untuk mengelola dan menuntun diagnosa organisasi terhadap pencapaian hasil yang diinginkan secara obyektif. Dengan RSB ini, Organisasi dapat membangun strateginya sebagai bagian penting organisasi yang berorentasi hasil. Kemampuan dan sumber daya difokuskan secara optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan. 3. Memberikan orientasi pada masa depan. Perencanaan stratejik memungkinkan organisasi untuk memberikan komitmen pada aktivitas dan kegiatan di masa mendatang.Perencanaan stratejik menggunakan informasi secara menyeluruh untuk kemudian

Rencana Stratejik RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro 2011-2015

menyiapkan analisis atas berbagai alternatif dan implikasi yang dapat diarahkan pada masa mendatang. 4. Memberikan orientasi pada pelayanan prima (service of excellence). Dalam era globalisasi ini, pelayana kepada masyarakat merupakan hal yang utama untuk diperhatikan. Disamping itu, dalam era keterbukaan masyarakat menuntut instansi pemerintah dan aparat untuk memberikan pelayanan yang prima. Kepuasan pelanggan merupakan faktor penentu keberhasilan bagi setiap organisasi untuk tetap dapat diterima oleh masyarakat. 5. Meningkatkan komunikasi. Implementasi RSB dapat memfasilitasi komunikasi dan partisipasi, mengakomodasi perbedaan kepentingan dan nilai dan mendorong proses pengambilan keputusan yang teratur serta keberhasilan pencapaian tujuan rumah sakit. Dengan implementasi RSB, rumah sakit dapat meningkatkan komunikasi baik secara vertikal maupun horizontal antar unit kerja di dalam rumah sakit. 6. Menjamin efektivitas penggunaan sumber-sumber daya organisasi. Berbagai sumber daya dapat dipergunakan pengalokasian secara fokus pada prioritas-prioritas kunci. 7. Meningkatnya produktivitas. Peningkatan efektivitas dan efisiensi dapat meningkatkan produktivitas organisasi. 8. Meningkatkan daya adaptif rencana-rencana yang telah dibuat sesuai dengan perubahan lingkungan.

Rencana Stratejik RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro 2011-2015

Fleksibilitas merupakan suatu kriteria yang sangat penting dalam perencanaan stratejik walaupun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan jangka panjang. Penyesuaian terhadap perkembangan yang muncul dapat dilakukan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Capaian terhadap indikator kinerja dan mengukur kemajuan capaian hasil tetap menjadi fokus utama dalam perencanaan stratejik. E. Ruang Lingkup Dokumen Rencana Stratejik ini memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi atau cara mencapai tujuan dan sasaran serta program. Visi berkaitan dengan pandangan ke depan yang menyangkut ke mana rumah sakit harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara kansisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Misi di sini adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh rumah sakit sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Sedangkan tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 sampai 5 Tahun ke depan. Sasaran Rumah sakit didefinisikan sebagai hasil yang dicapai secara nyata oleh rumah sakit dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran. Yang dimaksudkan indikator sasaran adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun yang bersakutan.

Rencana Stratejik RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro 2011-2015

Strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran) di sini berisi tentang kebijakan dan program-program. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan- ketentuan yang telah ditetapkan oleh direksi untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi rumah sakit. Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja ataupun dalam rangka kerja dengan masyarakat , guna mencapai sasaran tertentu. Kebijakan dan program direalisasikan setiap tahun dan berlangsung dalam kurun waktu 5 tahun, direncanakan pelaksanaan dan pembiayaan melalui DIPA RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Keberhasilan program yang dilakukan sangat erat kaitannya dengan kebijakan rumah sakit. Dalam rangka itu telah diidenfikasi keterkaitan antara kebijakan dengan program dan kegiatan sebelum diimplementasi. Kebijakan telah dikaji untuk meyakinkan apakah dapat dilaksanakan. Pengertian Rencana Stratejik (berdasarkan definisi yang dianut dalam rangka penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah / SAKIP), merupakan proses berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan yang berisiko, dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipasif dan mengorganisasikannya secara sistematis untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya

Rencana Stratejik RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro 2011-2015

10

melalui umpan balik yang sistematis. Selanjutnya, pertimbangan stratejik disusunnya Renstra bagi sebuah institusi karena : Penting untuk masa depan; sumber daya terbatas; Dianut oleh pemerintahan yang berorientasi hasil dan Implementasi strategic management dan strategic thinking yang dinamis.

Rencana Stratejik RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro 2011-2015

11

Anda mungkin juga menyukai