Anda di halaman 1dari 24

PENDAHULUAN

Kejang demam bangkitan kejang yg terjadi pd kenaikan suhu tubuh (suhu rectal diatas 38C) yg disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium Kelainan neurologist yg paling sering dijumpai pd anak2 (6 bln-4 th) 2 golongansederhana:berlangsung < 15 mnt & umum, dan kompleks:berlangsung > 15 mnt, fokal/multipel (>1 X kejang dlm 24 jam)

ETIOLOGI
DemamISPA, otitis media, pneumonia, gastroenteritis & ISK Kejang tdk selalu timbul pd suhu yg tinggi Kadang2 demam tdk begitu tinggi dpt menyebabkan kejang

PATOGENESIS
Kelangsungan hidup sel/otak perlu energi dari metabolisme bahan bakuglukosa Normalmembran sel neuron dpt dilalui ion Kalium (K+) & sulit dilalui ion Natrium (Na+) & elektrolit lain, kec ion Klorida (Cl-) K+ dlm sel neuron tinggi & Na+ rendah, diluar sel neuron terdapat keadaan sebaliknya Perbedaan jenis & konsentrasi ion dlm & luar sel, terdapat perbedaan potensi potensial membran dari sel neuron

PATOGENESIS
Kenaikan suhu tubuh perubahan keseimbangan membran sel neuron difusi ion K maupun Na lepas muatan listrik meluas ke seluruh sel neurotransmiter kejang Tiap anak mempunyai ambang kejang yg berbeda & tergantung tinggi rendahnya ambang kejang seorang anak menderita kejang pd kenaikan suhu tertentu Terulangnya KD sering terjadi pd ambang kejang yg rendah sehingga dlm penanggulangan perlu diperhatikan pd tingkat suhu berapa penderita kejang KD yg berlangsung singkat tdk berbahaya & tdk menimbulkan gejala sisa

PATOGENESIS
Kejang lama (>15 mnt) disertai apnea, meningkatnya kebutuhan O2 & energi untuk kontraksi otot skelet hipoksemia, hiperkapnia, asidosis laktat disebabkan metabolisme anaerobik, hipotensi arterial disertai denyut jantung yg tdk teratur & suhu tubuh makin meningkat disebabkan meningkatnya aktifitas otot & selanjutnya menyebabkan metabolisme otak meningkat penyebab kerusakan neuron otak selama berlangsung kejang lama Faktor terpenting gangguan peredaran darah yg mengakibatkan hipoksia meninggikan permeabilitas kapiler & timbul edema otak yg mengakibatkan kerusakan sel neuron otak

PATOGENESIS
Kerusakan pd daerah mesial lobus temporalis setelah mendapat serangan kejang yg berlangsung lama dpt menjadi matang dikemudian hr serangan epilepsi yg spontan KD yg berlangsung lama kelainan anatomis di otak epilepsi

FAKTOR RESIKO
Faktor terpenting demam Faktor riwayat KD pd ortu / saudara kandung, perkembangan terlambat, problem pd masalah neonatus, anak dlm perawatan khusus & kadar Na rendah Rekurensi meningkat dg usia dini, cepatnya anak mendapat kejang setelah demam timbul, temperatur yg rendah saat kejang, riwayat keluarga KD & riwayat keluarga epilepsi

MANIFESTASI KLINIS
Bangkitan kejang pd bayi & anak bersamaan dg kenaikan suhu badan yg tinggi & cepat infeksi diluar SSP, mis. tonsilitis, otitis media akut, bronkitis, furunkulosis, dll Serangan kejang terjadi dlm 24 jam I sewaktu demam, berlangsung singkat dg sifat bangkitan dpt berbentuk tonik-klonik, tonik, klonik, fokal / akinetik Kejang berhenti, anak tdk memberi reaksi apapun untuk sejenak, ttp setelah beberapa dtk / mnt anak akan terbangun & sadar kembali tanpa adanya kelainan saraf

Di sub bagian saraf anak bagian IKA FKUI RSCM Jakarta, pedoman untuk membuat diagnosis kejang demam sederhana adalah : Umur anak ketika kejang antara 6 bln & 4 th Kejang berlangsungnya hanya sebentar saja, tdk >15 mnt Kejang bersifat umum Kejang timbul dlm 16 jam pertama setelah timbul demam Pemeriksaan saraf sebelum & sesudah kejang normal Pemeriksaan EEG yg dibuat sedikitnya 1 mgg sesudah suhu normal tdk menunjukkan kelainan Frekuensi bangkitan kejang didlm 1 th tdk melebihi 4 kali

DIAGNOSIS BANDING
Penyebab lain kejang yg disertai demam hrs disingkirkan, khususnya meningitis / ensefalitis PL kecurigaan klinis meningitis Sumber infeksi spt otitis media tdk menyingkirkan meningitis & jika pasien telah mendapat antibiotika maka perlu pertimbangan PL

PENATALAKSANAAN
Memberantas kejang secepat mungkin Penderita dg status konvulsif diazepam secara iv efek terapeutik cepat 30 dtk - 5 mnt Dosis tergantung dari BB <10 kg : 0,5-0,75mg/kgbb; 10-20 kg : 0,5 mg/kgbb & diatas 20 kg : 0,5 mg/kgbb Efek samping mengantuk, hipotensi, penekanan pusat pernapasan, laringospasme & henti jantung Bila diazepam tdk tersedia, dpt diberikan fenobarbital secara im dg dosis awal neonatus : 30 mg/kali, anak umur 1 bln-1 th : 50 mg/kali & umur 1 th keatas 75 mg/kali Hasil terbaik fenobarbital secara iv dg dosis 5 mg/kgbb pd kecepatan 30 mg/mnt

PENATALAKSANAAN
Pengobatan Penunjang Pd waktu pasien sedang kejang semua pakaian yg ketat dibuka & pasien dimiringkan apabila muntah untuk mencegah aspirasi Jalan nafas harus bebas agar oksigenasi terjamin Pengisapan lendir dilakukan secara teratur, diberikan O2, kalau perlu dilakukan intubasi Awasi keadaan vital spt kesadaran, suhu, tekanan darah, pernapasan, & fungsi jantung Suhu tubuh yg tinggi diturunkan dg kompres air dingin & pemberian antipiretik

PENATALAKSANAAN
Pengobatan Rumat Atas Indikasi Setelah kejang diatasi harus disusul dg pengobatan rumat Daya kerja diazepam sangat singkat berkisar antara 45-60 mnt sesudah disuntik. Harus diberikan obat anti epilepsi dg daya kerja lebih lama mis. fenobarbital / difenilhidantoin Fenobarbital diberikan secara langsung setelah kejang berhenti dg diazepam. Dosis awal adalah neonatus 30 mg: umur 1 bln-1 th 50 mg & umur 1 th ke atas 75 mg, secara im. Sesudah itu diberikan fenobarbital sebagai dosis rumat

PENATALAKSANAAN
Pengobatan ini dibagi atas 2 bagian, yaitu : 1. Profilaksis Intermiten Mencegah terulangnya kejang, penderita KD sederhana, diberi obat campuran antikonvulsan & antipiretika, yg harus diberikan pd anak bila menderita demam lagi Antikonvulsan fenobarbital dg dosis 4-5 mg/kgbb/hr. Antipiretika mis. Aspirin 60 mg/tahun/kali, sehari diberikan 3 kali

PENATALAKSANAAN
Untuk hasil lebih baik, diperlukan fenobarbital dg dosis lebih tinggi yaitu 10-15 mg/kgbb/hr, ttp dg dosis tersebut didapatkan efek samping seperti mengantuk, penekanan terhadap pusat pernapasan Obat yg kini lebih ampuh & banyak digunakan untuk mencegah terulangnya KD sederhana ialah diazepam, secara rectal maupun oral pd waktu anak mulai teraba panas Diberikan sampai kemungkinan anak untuk menderita KD sederhana sangat kecil, sampai sekitar umur 4 th

PENATALAKSANAAN
2. Profilaksis Jangka Panjang Untuk menjamin terdapatnya dosis terapeutik yg stabil & cukup didlm darah penderita untuk mencegah terulangnya kejang di kemudian hr Diberi pd keadaan :
Gangguan perkembangan saraf spt serebral palsi, retardasi perkembangan & mikrosefali KD > 15 mnt, bersifat lokal / diikuti kelainan saraf yg sementara / menetap Terdapat riwayat kejang tanpa demam yg bersifat genetik pd ortu / saudara kandung Bila kadang2 terdapat kejang berulang / kejang demam pd bayi yg berumur dibawah 12 bln

PENATALAKSANAAN
Obat yg dipakai untuk profilaksis jangka panjang : Fenobarbital Dosis 4-5 mg/kg BB/hari. Fenobarbital jangka panjang perubahan sifat anak menjadi hiperaktif, perubahan siklus tidur & kadang2 gangguan kognitif / fungsi luhur Sodium Vaproat / Asam vaproat Dpt menurunkan resiko terulangnya kejang. Dosis 20-30 mg/kg BB/hr dlm 3 dosis. Harganya jauh lebih mahal dibandingkan dg fenobarbital & gejala toksis berupa rasa mual, kerusakan hepar, pankreatitis Fenitoin (Dilantin) Diberikan pd anak yg sebelumnya sdh menunjukkan gangguan sifat berupa hiperaktif sebagai pengganti fenobarbital

PENATALAKSANAAN
Mencari dan mengobati penyebab Penyebab KD sederhana maupun epilepsi yg diprovokasikan oleh demam biasanya infeksi traktus respiratorius bagian atas dan otitis media akut. Pemberian antibiotika yg tepat & adekuat perlu untuk mengobati infeksi tersebut Pd anak dg KD yg datang untuk pertama kali sebaiknya dikerjakan pemeriksaan PL untuk menyingkirkan faktor infeksi didlm otak mis. meningitis Menghadapi penderita dg kejang lama, pemeriksaan yg intensif perlu dilakukan, yaitu PL, darah lengkap mis. gula darah, kalium, magnesium, kalsium, natrium, nitrogen & faal hati

PROGNOSIS
Penanggulangan yg tepat & cepat prognosis baik & tdk menyebabkan kematian Frekuensi berulangnya kejang berkisar antara 25-50%, umumnya terjadi pd 6 bln pertama Risiko untuk mendapatkan epilepsi rendah

KESIMPULAN
Kejang demam bangkitan kejang yg terjadi pd kenaikan suhu tubuh (suhu rectal diatas 38C) disebabkan proses ekstrakranium Kelainan neurologist yg paling sering dijumpai pd anak2 (6 bln-4 th) Diklasifikasikan mjd 2 golongansederhana :berlangsung < 15 mnt & umum, dan kompleks : berlangsung >15 mnt, fokal / multipel (>1 kali kejang dlm 24 jam) Beberapa faktor yg perlu dikerjakan : 1. Memberantas kejang secepat mungkin 2. Pengobatan Penunjang 3. Pengobatan Rumat Atas Indikasi Pengobatan ini dibagi atas 2 bagian, yaitu : a. Profilaksis Intermiten b. Profilaksis Jangka Panjang 4. Mencari dan mengobati penyebab

DAFTAR PUSTAKA
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK UI, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak Jilid 2, Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UI, Jakarta, 1985. Mansjoer Arif, Suprohaita, Ika Wardini Wahyu, Setiowulan Wiwiek, Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 2, Penerbit Media Aesculapius FKUI, Jakarta, 2000. Behrman, Kliegman, Arvin, Nelson Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15 Volume 2, Penerbit Buku kedokteran EGC, Jakarta, 2000.

Anda mungkin juga menyukai