Anda di halaman 1dari 25

ASURANSI KESEHATAN DI INDONESIA

DEFINISI ASURANSI
perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Undang-Undang No.2 Th 1992

BENTUK ASURANSI KESEHATAN


Social Health Insurance (Asuransi Kesehatan Sosial)

Private Voluntary Health Insurance (Asuransi

Kesehatan Komersial) Regulated Voluntary Health Insurance (Asuransi Kesehatan Sukarela dengan Regulasi) World Bank, 1983

JENIS-JENIS ASURANSI KESEHATAN


Hubungan ketiga komponen asuransi Jumlah Peserta Asuransi kesehatan individu Asuransi kesehatan keluarga Asuransi kesehatan kelompok Keikutsertaan anggota Asuransi kesehatan wajib Asuransi kesehatan sukarela

Bipartied

Tripartied

Kepemilikan badan penyelenggara


Asuransi kesehatan pemerintah

Peranan badan penyelenggara

Jenis / Dana pelayanan yang ditanggung

Hanya sebagai pengelola dana

Menanggung seluruh

Asuransi kesehatan swasta

juga sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan

Menanggung sebagian

Pembayaran kepada PPK


berdasarkan jumlah kunjungan (reimbursment)

Waktu pembayaran terhadap asuransi


Retrospective Payment

Jenis jaminan

Jaminan dengan uang

berdasarkan kapitasi

pre payment

Jaminan tidak berupa uang

SEJARAH ASURANSI KJESEHATAN


1911 Konsep Jaminan atau Asuransi Kesehatan

Nasional (JKN) pertama kali dicetuskan di Inggris 19 Oktober 2004 UU SJSN di sah kan (salah satunya berisi tentang JKN) 2005 PT Askes ditugaskan untuk mengelola program (Askeskin)

2005 UU SJSN ini diuji materi ke Mahkamah

Konstitusi (membatalkan pasal 5 ayat 2,3, dan 4), askeskin jamkesmas (dikelola depkes dan PT askes) 25 November 2011 UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS diundangkan

SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL


Program Negara yang bertujuan memberikan

kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (UU SJSN) Untuk menyinkronisasikan program-program jaminan sosial yang diselenggarakan oleh beberapa badan penyelenggara Penyelenggaraan program jaminan sosial dengan mekanisme asuransi sosial, bantuan sosial dan tabungan wajib (UU SJSN)

Sembilan Prinsip SJSN


Kegotongroyongan Keterbukaan Akuntabilitas Kepestaan Bersifat Wajib Nirlaba Kehati-hatian Portabilitas

Dana Amanat

Keuntungan untuk kepentingan peserta

Kelembagaan

Kepesertaan

Program

DJSN BPJS

Bersifat wajib

Jaminan Kesehatan Jaminan Hari Tua Jaminan Pensiun Jaminan Kematian

Pengawasan terhadap pengelolaan keuangan BPJS

dilakukan oleh instansi yang berwenang sesuai UU Masa transisi akan berlangsung tidak lebih dari 10 tahun bagi pembangunan kelembagaan dan 25 tahun bagi pembangunan kepesertaan sejak diundangkannya UU SJSN Tahun 2004

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL


Badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial (Pasal 1 angka 6)

Badan hukum nirlaba (Pasal 4)

Pembentukan dengan UU (Pasal 5 ayat 1)

Kewajiban BPJS
Mengelola dan mengembangkan Dana Jaminan Sosial

secara optimal dengan mempertimbangkan aspek likuiditas, solvabilitas, kehati-hatian, keamanan dana, dan hasil yang memadai (UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 47 ayat (1)) . Memberikan informasi kepada setiap peserta program jaminan hari tua tentang akumulasi iuran berikut hasil pengembangannya, sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun (UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 49 ayat 4 ). Membentuk cadangan teknis sesuai dengan standar praktek aktuaria yang lazim dan berlaku umum (UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 50 ayat 1).

Pemerintah telah mengundangkan UU No. 24

Tahun 2011 tentang BPJS pada tanggal 25 November 2011

BPJS kesehatan
program jaminan kesehatan

BPJS Ketenagakerjaan
jaminan kecelakaan kerja jaminan hari tua jaminan pensiun UU No. 24 Tahun 2011 Pasal 5 dan 6 jaminan kematian

Transformasi BPJS
PT ASKES (Persero) menjadi BPJS Kesehatan dan mulai

beroperasi menyelenggarakan program jaminan kesehatan pada tanggal 1 Januari 2014 PT JAMSOSTEK menjadi BPJS Ketenagakerjaan pada tanggal 1 Januari 2014, mulai beroperasi pada tanggal 1 Juli 2015, termasuk menerima peserta baru PT ASABRI dan PT TASPEN menyelesaikan pengalihan program ASABRI, Program THT dan program pembayaran pensiun ke BPJS Ketenagakerjaan paling lambat tahun 2029 Proses selanjutnya adalah pembubaran PT ASKES dan PT JAMSOSTEK tanpa likuidasi. Sedangkan PT ASABRI dan PT TASPEN tidak secara tegas ditentukan dalam UU BPJS.

Asuransi Kesehatan Sosial


Merupakan penugasan Pemerintah kepada PT

Askes (Persero) melalui Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1991, Peserta : Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil, Pensiunan PNS, Pejabat Negara, Veteran Pegawai Tidak Tetap (Dokter/Dokter Gigi/Bidan PTT, melalui SK Menkes nomor 1540/MENKES/SK/XII/2002 Pegawai dan Penerima pensiun PT. Kereta Api Indonesia

Jaminan Sosial Masyarakat (JAMKESMAS)


Bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi

fakir miskin dan tidak mampu yang iurannya dibayar oleh Pemerintah, diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan sejak tahun 2008 Dahulu (2005) dikenal dengan ASKESKIN, kemudian diubah menjadi jamkesmas atas pertimbangan untuk pengendalian biaya pelayanan kesehatan, peningkatan mutu, transparansi dan akutabilitas penyelenggaraan program

Kebijakan JAMKESEMAS/ASKESKIN

diselenggarakan untuk menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu selama masa transisi pelaksanaan UU No. 40 Tahun 2004 SJSN Sasaran program adalah masyarakat miskin dan tidak mampu di seluruh Indonesia sejumlah 76,4 juta jiwa Peserta Program JAMKESMAS adalah setiap orang miskin dan tidak mampu yang terdaftar dan memiliki kartu

Administrasi kepesertaan : data peserta oleh

pemda database oleh PT Askes kartu didistribusikan ke peserta oleh PT Akes laporan ke pemerintah Pendanaan Program JAMKESMAS merupakan dana bantuan sosial bersumber APBN dan APBD Pembayaran ke Rumah Sakit dalam bentuk paket, berdasarkan klaim

ASURANSI KOMERSIAL
Merupakan jenis asuransi yang diikuti dengan membayar premi secara sukarela, dalam arti asuransi jenis ini tidak mewajibkan pesertanya untuk membayar premi. Peserta juga dapat memilih kapan mereka mau mengikuti jenis asuransi ini, dan juga mereka dapat memilih jenis program yang ditawarkan oleh asuransi komersial

Metode Pembayaran
Deductible
Jumlah pengeluaran yang tercakup yang harus diajukan & dibayarkan oleh pemegang asuransi sebelum manfaat bisa diperoleh
Perjanjian antara perusahaan asuransi dg pemegang asuransi untuk menanggung persentase tertentu, kerugian yang ditanggung setelah deductible dibayar

Coinsurance

Co payment

Perjanjian dimana pemegang asuransi membayar jumlah tertentu untuk pelayanan tertentu Ketentuan polis yang membutuhkan pemegang asuransi untuk membayar, melalui deductible dan co insurance sebagian pengeluaran asuransi kesehatan mereka

Cost sharing

Jamkesta Provinsi Lampung


Tahun 2010 dan 2011, Pemerintah Provinsi Lampung

sudah menyelenggarakan program Jamkesda Provinsi Lampung untuk menjamin penduduk miskin yang belum mendapatkan Jamkesmas. Pada tahun 2012, Pemerintah Provinsi Lampung menyelenggarakan Program Jamkesta yang menjangkau hingga seluruh penduduk Provinsi Lampung yang belum memiliki jaminan kesehatan lain

Kelembagaan terdiri dari Dinas Kesehatan Lampung Tim Koordinasi tingkat Provinsi dan

Kabupaten/Kota Tim Pengawas tingkat provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan Badan Penyelenggara PT. ASKES (PERSERO) Divisi Regional III (PerGub Lampung No. 01.a 2012)
Premi dibayarkan oleh Pemerintah Provinsi dan

Kabupaten/Kota

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai