Anda di halaman 1dari 19

Teknik Tenaga Listrik Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pembangkit listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk memproduksi dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga, seperti PLTA, PLTB, PLTN, PLTO, PLTS, PLTG, PLTU, PLTGU, PLTD, PLTPS, dan PLTPB. Bagian utama dari pembangkit listrik ini adalah generator, yakni mesin berputar yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip medan magnet dan penghantar listrik. Mesin generator ini diaktifkan dengan menggunakan berbagai sumber energi yang sangat bemanfaat dalam suatu pembangkit listrik. Tenaga listrik merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan suatu negara. Hal ini terlihat bahwa kemajuan suatu negara dapat diukur dari konsumsi tenaga listrik per kapita Negara tersebut. Di Indonesia kebutuhan tenaga listrik dari tahun ke tahun terus meningkat. Sejalan dengan peningkatan kebutuhan tenaga listrik tersebut, produksi tenaga listrik juga terus meningkat. Untuk memilih suatu pembangkit tenaga listrik yang akan digunakan oleh suatu negara, maka perlu pula dipertimbangkan dari aspek ekonomi, dimana pertimbangan aspek ekonomi pembangkit umumnya meliputi 3 lingkup besar, yaitu: biaya investasi awal, biaya operasional, dan biaya perawatan pembangkit. Sifat ekonomis sebuah sistem pembangkit listrik dapat dilihat dari harga jual listrik untuk setiap kWh (kilo watt kali jam). Aspek Lingkungan dan Geografis, dimana sistem harus sesuai dengan kondisi geografis dan hubungan antarnegara. Sebuah pembangkit dibangun mengacu
Ahmad Zaidan H1C111013 Teknik Tenaga Listrik 2013

Teknik Tenaga Listrik Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

pada letak geografis dan pengaruhnya terhadap negara tetangga atau negara lain. Dan yang terakhir adalah aspek sosial dan politik, dimana sistem harus sesuai dengan program penelitian dan pengembangan negara itu serta terbentuknya kerja sama yang harmonis antara pemerintah dan masyarakat untuk menjamin tingkat keselamatan sistem yang tinggi dan andal. Kebutuhan masyarakat dan kebijakan pemerintah tentang program penelitian dan

pengembangan bidang energi harus sesuai / searah untuk menjamin perencanaan energi nasional di masa depan berlangsung dengan baik. Krisis energi dunia yang terjadi pada tahun 1973 dan tahun 1979 memberikan pengalaman berharga kepada Indonesia

khususnya tentang masalah dan dampak yang terjadi akibat ketergantungan pada satu jenis energi yang diimpor yaitu minyak bumi. Kenaikan harga minyak dunia mempengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia. Hal ini menyebabkan terjadinya permintaan untuk pusat-pusat pembangkit tenaga listrik yang dapat

mempergunakan jenis bahan bakar lain. Pada saat ini terdapat 5 jenis bahan bakar untuk pembangkitan tenaga listrik skala besar, yaitu : minyak, gas, batubara, hidro dan nuklir. Kemudian berkembang tuntutan-tuntutan lain, yaitu keperluan peningkatan efisiensi pembangkitan dan perlunya teknologi yang lebih bersahabat lingkungan. Perkembangan pembangkit listrik energi terbarukan, biomasa dan geothermal juga menjadi suatu sasaran yang penting. Energi angin merupakan salah satu energi yang terbarukan. Potensi energi tersebut perlu dikembangkan lebih lanjut agar diperoleh hasil yang lebih maksimal. Mengingat sumber energi fosil khususnya minyak bumi yang ketersediaannya semakin menipis, maka tidak ada salahnya untuk mulai melirik sumber energi terbarukan yang ketersediaannya di alam selalu terjamin juga ramah terhadap lingkungan.
Ahmad Zaidan H1C111013 Teknik Tenaga Listrik 2013

Teknik Tenaga Listrik Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

Angin adalah udara yang bergerak dan terjadi karena adanya perbedaan tekanan di permukaan bumi ini. Angin akan bergerak dari suatu daerah yang memilki tekanan tinggi ke daerah yang memiliki tekanan yang lebih rendah. Angin yang bertiup di permukaan bumi ini disebabkan oleh penyinaran matahari, pada siang hari sinar matahari memanaskan permukaan bumi, namun panas yang terserap oleh bumi tersebut besarnya tidak merata. Akibatnya, aliran udara bergerak dari daerah yang mempunyai tekanan yang lebih tinggi ke daerah yang memiliki tekanan lebih rendah. Udara yang bergerak akan semakin kencang bila perbedaan tekanan daerah tersebut semakin besar. Pada dasarnya angin bertiup di semua daerah di permukaan bumi. Artinya, di mana angin bertiup, tempat tersebut mempunyai potensi untuk memanfaatkan energi angin. Namun, untuk

mendapatkan angin dengan kecepatan tinggi perlu dilakukan analisis terlebih dahulu. Secara umum daerah datar lebih menguntungkan dibandingkan daerah bertopografi beragam. Beberapa contoh daerah yang memiliki kecepatan angin yang cukup tinggi antara lain seperti daerah pantai, lepas pantai, padang pasir, padang rumput dan lainlain. Namun terdapat juga tempat-tempat yang bisa meningkatkan kecepatan angin seperti di puncak bukit, atau di celah antara pegunungan juga di tepi pantai. Teknologi energi angin sebenarnya bukan merupakan

teknologi baru, pengetahuan mengenai energi angin telah lama digunakan. Sekitar 5.000 tahun yang lalu bangsa Mesir kuno telah mengenal teknologi energi angin, mereka memanfaatkannya untuk menggiling gandum. Proses yang terjadi dalam penggilingan gandum cukup sederhana, mulanya gandum digiling menggunakan tenaga hewan seperti sapi atau keledai yang berjalan berputar mengelilingi suatu poros vertikal, hewan tersebut mendorong suatu batang kayu
Ahmad Zaidan H1C111013 Teknik Tenaga Listrik 2013

Teknik Tenaga Listrik Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

yang terhubung pada poros, yang di bawahnya terdapat sebuah batu berbentuk silinder yang ikut berputar, batu tersebut digunakan untuk menggiling gandum. Tenaga putaran kincir anginlah yang menggantikan tenaga hewan tersebut. Kemudian penggunaan teknologi energi angin juga ditemukan menggiling di Persia (Iran), dan mereka biji-bijian menggunakannya lainnya, mereka untuk juga

gandum

memanfaatkannya untuk memompa air . Perkembangan paling maju terjadi di Belanda dimana mulai banyak dikembangkan beragam bentuk dari kincir. Perkembangan teknologi kincir angin terus berlanjut hingga tahun 1920 di Amerika, dimana kincir tersebut mulai digunakan untuk membangkitkan listrik. Kincir angin yang digunakan untuk

membangkitkan energi listrik biasanya disebut dengan turbin angin. Hingga pada tahun 1970 terjadi kenaikan harga minyak yang membuat energi terbarukan mulai banyak diminati. Indonesia adalah negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah lautan dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu 80.791,42 Km merupakan wilayah potensial untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga angin. Pulau-pulau kecil yang selama ini sulit mendapatkan aliran listrik. Kalaupun ada biasanya didapat dari pembangkit listrik tenaga diesel yang menggunakan bahan bakar solar. Ketergantungan pada BBM untuk pembangkit listrik

mengkhawatirkan karena harganya semakin mahal. Selain itu, pasokan seringkali tersendat dan emisi karbonnya tinggi. Tercatat 30% daerah terpencil di Indonesia belum terjangkau listrik PLN.

Ahmad Zaidan H1C111013 Teknik Tenaga Listrik 2013

Teknik Tenaga Listrik Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sabagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan pembangkit listrik tenaga angin? 2. Apa saja komponen-komponen pada pembangkit listrik tenaga angin? 3. Bagaimana proses pembangkitan listrik dengan tenaga angin? 4. Apa kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga angin? 5. Bagaimana perkembangan pembangkit listrik tenaga angin di Indonesia dan dunia? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pengertian dari pembangkit listrik tenaga angin. 2. Mengetahui komponen-komponen pada pembangkit listrik tenaga angin. 3. Mengetahui proses pembangkitan listrik dengan menggunakan tanaga angin. 4. Mengetahui apa kelebihan dan kekurangan pada pembangkit listrik tenaga angin 5. Perkembangan pembangkit listrik tenaga angin di Indonesia dan dunia. 1.4 Manfaat Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah: 1. Mengetahui mengenai pembangkit listrik tenaga angin 2. Memenuhi tugas mata kuliah Teknik Tenaga Listrik (TTL)

Ahmad Zaidan H1C111013 Teknik Tenaga Listrik 2013

Teknik Tenaga Listrik Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

BAB II PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

2.1. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Angin Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit ini dapat mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Sistem pembangkitan listrik menggunakan angin sebagai sumber energi merupakan sistem alternatif yang sangat berkembang pesat, mengingat angin merupakan salah satu energi yang tidak terbatas di alam.

2.2. Komponen Pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Gambar 1. Komponen Turbin Angin

Sistem pembangkit listrik tenaga angin ini

menggunakan

turbin angin (wind turbine) sebagai peralatan utamanya.


Ahmad Zaidan H1C111013 Teknik Tenaga Listrik 2013

Teknik Tenaga Listrik Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

Gambar 2. Wind Turbin

Turbin angin terbagi dalam dua kelompok yaitu turbin sumbu horisontal, turbin angin sumbu horisontal biasanya baik memiliki dua atau tiga modul. Jenis lain yaitu turbin sumbu vertikal. Turbin ini berbilah tiga dioperasikan melawan angin, dengan modul

menghadap ke angin. Turbin skala utility memiliki berbagai ukuran, dari 100 kilowatt sampai dengan beberapa megawatt. Turbin besar dikelompokkan bersama-sama ke arah angin,yang memberikan kekuatan massal ke jaringan listrik. turbin kecil tunggal, di bawah 100 kilowatt dan digunakan pada rumah, telekomunikasi, atau pemompaan air. Turbin kecil kadang-kadang digunakan dalam kaitannya dengan generator diesel, baterai dan sistem fotovoltaik. Sistem ini disebut sistem angin hibrid dan sering digunakan di lokasi terpencil di luar jaringan, di mana tidak tersedia koneksi ke jaringan utilitas. Komponen-komponen yang ada di dalam turbin angin yaitu :

Gambar 3. Tampak Isi Dari Wind Turbine

Ahmad Zaidan H1C111013 Teknik Tenaga Listrik 2013

Teknik Tenaga Listrik Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

a. Anemometer Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin ke pengontrol. b. Blades Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin bertiup di atas menyebabkan pisau pisau untuk mengangkat dan berputar. c. Brake Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan

menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus karena tidak dapat menahan arus yang cukup besar. d. Controller Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam (mph) dan menutup mesin turbin sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan angin sekitar 55 mph di atas, karena dapat rusak karena angin yang kencang. e. Gear Box Gears menghubungkan poros kecepatan tinggi di poros kecepatan rendah dan meningkatkan kecepatan sekitar 30-60 rotasi per menit (rpm), sekitar 1000-1800 rpm, kecepatan rotasi yang diperlukan oleh sebagian besar generator untuk menghasilkan listrik. gearbox adalah bagian mahal (dan berat) dari turbin angin dan insinyur generator mengeksplorasi directAhmad Zaidan H1C111013 Teknik Tenaga Listrik 2013

Teknik Tenaga Listrik Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

drive yang beroperasi pada kecepatan rotasi yang lebih rendah dan tidak perlu kotak gigi. f. Generator Biasanya standar induksi generator yang menghasilkan listrik dari 60 siklus listrik AC. g. High-speed shaft Drive Generator h. Low-speed shaft Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi per menit. i. Nacelle Nacelle berada di atas menara dan berisi gear box, poros kecepatan rendah dan tinggi, generator, kontrol, dan rem. j. Pitch Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan rotor dan menjaga rotor berputar dalam angin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk menghasilkan listrik. k. Rotor Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor. l. Tower Menara yang terbuat dari baja tabung (yang ditampilkan di sini), beton atau kisi baja. Karena kecepatan angin meningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan turbin untuk menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan listrik lebih banyak. m. Wind Direction Ini adalah turbin pertamayang disebut karena berope rasi melawan angin. turbin lainnya dirancang untuk menjalankan melawan arah angin, menghadap jauh dari angin.

Ahmad Zaidan H1C111013 Teknik Tenaga Listrik 2013

Teknik Tenaga Listrik Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

n. Wind Vane Ini adalah turbin pertamayang disebut karena beroperasi melawan angin. turbin lainnya dirancang untuk menjalankan melawan arah angin, menghadap jauh dari angin. o. Yaw Drive Yaw drive yang digunakan untuk menjaga rotor menghadap ke arah angin sebagai perubahan arah angin. p. Yaw Motor Kekuatan dari drive yaw. q. Penyimpan energi (Battery) Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi listrik. Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika kecepatan angin suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listrik tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu menyimpan sebagian energi yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin angin berputar kencang atau saat penggunaan daya pada masyarakat menurun.

Gambar 4. Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Ahmad Zaidan H1C111013 Teknik Tenaga Listrik 2013

10

Teknik Tenaga Listrik Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

Gambar 5. Rincian Turbin Angin

2.3. Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin Energi kinetik angin mendorong baling-baling untuk berputar. Putaran baling-baling menghasilkan gerak mekanik pada poros baling-baling. gerak mekanis poros baling-baling ditransmisikan keporos generator. generator mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Energi listrik dari generator dimasukan ke baterai/aki yang mengubah sekaligus menyimpan energi listrik tesebut menjadi energi potensial listrik. Jika energi potensial listrik tersebut hendak digunakan beban dihubungkan dengan kedua kutub aki. Beban akan mengubah energi potensial listrik dari aki sesuai dengan fungsi beban tersebut. Untuk lebih jelasnya perhatikan bagian-bagian turbin angin pada gambar berikut;

Gambar 6. Bagian-bagian Turbin Angin

Ahmad Zaidan H1C111013 Teknik Tenaga Listrik 2013

11

Teknik Tenaga Listrik Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

Sudu baling-baling memindahkan geseran angin kepusat hub yang menghasilkan putaran pada poros utama. Gear-Box transmisi mengubah kecepatan putaran berkecepatan lambat dari poros utama menjadi putaran berkecepatan tinggi. Putaran tinggi tersebut dihubungkan langsung ke poros generator yang menyerap dan mengubah putaran tersebut menjadi energi listrik. 2.4. Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karenanya tenaga angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia di masa depan. Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang atau polusi yang berarti ke lingkungan. Penetapan sumber daya angin dan persetujuan untuk pengadaan ladang angin merupakan proses yang paling lama untuk pengembangan proyek energi angin. Hal ini dapat memakan waktu hingga 4 tahun dalam kasus ladang angin yang besar yang membutuhkan studi dampak lingkungan yang luas. Emisi karbon ke lingkungan dalam sumber listrik tenaga angin diperoleh dari proses manufaktur komponen serta proses

pengerjaannya di tempat yang akan didirikan pembangkit listrik tenaga angin. Namun dalam operasinya membangkitkan listrik, secara praktis pembangkit listrik tenaga angin ini tidak menghasilkan emisi yang berarti. Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan batubara, emisi karbon dioksida pembangkit listrik tenaga angin ini hanya seperseratusnya saja. Disamping karbon dioksida, pembangkit listrik tenaga angin menghasilkan sulfur dioksida,
Ahmad Zaidan H1C111013 Teknik Tenaga Listrik 2013

12

Teknik Tenaga Listrik Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

nitrogen oksida, polutan atmosfir yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan menggunakan batubara ataupun gas. Namun begitu, pembangkit listrik tenaga angin ini tidak sepenuhnya ramah lingkungan, terdapat beberapa masalah yang terjadi akibat penggunaan sumber energi angin sebagai pembangkit listrik, diantaranya adalah dampak visual , derau suara, beberapa masalah ekologi, dan keindahan. Dampak visual biasanya merupakan hal yang paling serius dikritik. Penggunaan ladang angin sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit dan tidak mungkin untuk disembunyikan. Penempatan ladang angin pada lahan yang masih dapat digunakan untuk keperluan yang lain dapat menjadi persoalan tersendiri bagi penduduk setempat. Selain mengganggu pandangan akibat pemasangan barisan pembangkit angin, penggunaan lahan untuk pembangkit angin dapat mengurangi lahan pertanian serta pemukiman. Hal ini yang membuat pembangkitan tenaga angin di daratan menjadi terbatas. Beberapa aturan mengenai tinggi

bangunan juga telah membuat pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dapat terhambat. Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin angin juga dapat menyebabkan terganggunya cahaya matahari yang masuk ke rumah-rumah penduduk. Perputaran sudusudu menyebabkan cahaya matahari yang berkelap-kelip dan dapat mengganggu pandangan penduduk setempat. Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau frekuensi rendah. Putaran dari sudu-sudu turbin angin dengan frekuensi konstan lebih mengganggu daripada suara angin pada ranting pohon. Selain derau dari sudu-sudu turbin, penggunaan gearbox serta generator dapat menyebabkan derau suara mekanis dan juga derau suara listrik. Derau mekanik yang terjadi disebabkan oleh operasi mekanis elemen-elemen yang berada dalam nacelle atau rumah pembangkit listrik tenaga angin. Dalam keadaan tertentu
Ahmad Zaidan H1C111013 Teknik Tenaga Listrik 2013

13

Teknik Tenaga Listrik Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

turbin angin dapat juga menyebabkan interferensi elektromagnetik, mengganggu penerimaan sinyal televisi atau transmisi gelombang mikro untuk perkomunikasian. Penentuan ketinggian dari turbin angin dilakukan dengan menganalisa data turbulensi angin dan kekuatan angin. Derau aerodinamis merupakan fungsi dari banyak faktor seperti desain sudu, kecepatan perputaran, kecepatan angin, turbulensi aliran masuk. Derau aerodinamis merupakan masalah lingkungan, oleh karena itu kecepatan perputaran rotor perlu dibatasi di bawah 70m/s. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa penggunaan skala besar dari pembangkit listrik tenaga angin dapat merubah iklim lokal maupun global karena menggunakan energi kinetik angin dan mengubah turbulensi udara pada daerah atmosfir. Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit tenaga angin adalah terhadap populasi burung dan kelelawar. Burung dan kelelawar dapat terluka atau bahkan mati akibat terbang melewati sudu-sudu yang sedang berputar. Namun dampak ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan kematian burung-burung akibat kendaraan, saluran transmisi listrik dan aktivitas manusia lainnya yang melibatkan pembakaran bahan bakar fosil. Dalam beberapa studi yang telah dilakukan, adanya pembangkit listrik tenaga angin ini dapat mengganggu migrasi populasi burung dan kelelawar. Pembangunan pembangkit angin pada lahan yang bertanah kurang bagus juga dapat menyebabkan rusaknya lahan di daerah tersebut. Ladang angin lepas pantai memiliki masalah tersendiri yang dapat mengganggu pelaut dan kapal-kapal yang berlayar. Konstruksi tiang pembangkit listrik tenaga angin dapat mengganggu permukaan dasar laut. Hal lain yang terjadi dengan konstruksi di lepas pantai adalah terganggunya kehidupan bawah laut. Efek negatifnya dapat terjadi seperti di Irlandia, dimana terjadinya polusi yang bertanggung
Ahmad Zaidan H1C111013 Teknik Tenaga Listrik 2013

14

Teknik Tenaga Listrik Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

jawab atas berkurangnya stok ikan di daerah pemasangan turbin angin. Studi baru-baru ini menemukan bahwa ladang pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai menambah 80 110 dB kepada noise frekuensi rendah yang dapat mengganggu komunikasi ikan paus dan kemungkinan distribusi predator laut. Namun begitu, ladang angin lepas pantai diharapkan dapat menjadi tempat pertumbuhan bibit-bibit ikan yang baru. Karena memancing dan berlayar di daerah sekitar ladang angin dilarang, maka spesies ikan dapat terjaga akibat adanya pemancingan berlebih di laut. Dalam operasinya, pembangkit listrik tenaga angin bukan tanpa kegagalan dan kecelakaan. Kegagalan operasi sudu-sudu dan juga jatuhnya es akibat perputaran telah menyebabkan beberapa kecalakaan dan kematian. Kematian juga terjadi kepada beberapa penerjun dan pesawat terbang kecil yang melewati turbin angin. Reruntuhan puing-puing berat yang dapat terjadi merupakan bahaya yang perlu diwaspadai, terutama di daerah padat penduduk dan jalan raya. Kebakaran pada turbin angin dapat terjadi dan akan sangat sulit untuk dipadamkan akibat tingginya posisi api sehingga dibiarkan begitu saja hingga terbakar habis. Hal ini dapat menyebarkan asap beracun dan juga dapat menyebabkan kebakaran berantai yang membakar habis ratusan acre lahan pertanian. Hal ini pernah terjadi pada Taman Nasional Australia dimana 800 km2 tanah terbakar. Kebocoran minyak pelumas juga dapat teradi dan dapat

menyebabkan terjadinya polusi daerah setempat, dalam beberapa kasus dapat mengkontaminasi air minum. Meskipun dampak-dampak lingkungan ini menjadi ancaman dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga angin, namun jika dibandingkan dengan penggunaan energi fosil, dampaknya masih jauh lebih kecil. Selain itu penggunaan energi angin dalam kelistrikan telah turut serta dalam mengurangi emisi gas buang..

Ahmad Zaidan H1C111013 Teknik Tenaga Listrik 2013

15

Teknik Tenaga Listrik Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

2.5. Perkembangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Indonesia dan Dunia Pada saat ini, sistem pembangkit listrik tenaga angin mendapat perhatian yang cukup besar sebagai sumber energi alernatif yang bersih, aman, serta ramah lingkungan serta kelebihankelebihan lain yang telah disebutkan sebelumnya di atas. Turbin angin skala kecil mempunyai peranan penting terutama bagi daerahdaerah yang belum terjangkau oleh jaringan listrik .Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan energi terbaru yang paling berkembang saat ini. Berdasarkan data dari WWEA (World Wind Energi Association), sampai dengan tahun 2007 perkiraan energi listrik yang dihasilkan oleh turbin angin mencapai 93,85 GW dan menghasilkan lebih dari 1% dari total kelistrikan secara global. Amerika, Spanyol dan China merupakan negara terdepan dalam pemanfaatan energi angin. Diharapkan pada tahun 2010, total kapasitas pembangkit listrik tenaga angin secara global mencapai 170 GigaWatt. Indonesia, negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah lautan dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu 80.791,42 Km merupakan wilayah potensial untuk pengembangan pembanglit listrik tenaga angin, namun sayang potensi ini

nampaknya belum dilirik oleh pemerintah. Sungguh ironis, disaat Indonesia menjadi tuan rumah konfrensi dunia mengenai pemanasan global di Nusa Dua, Bali pada akhir tahun 2007, pemerintah justru akan membangun pembangkit listrik berbahan bakar batubara yang merupakan penyebab nomor 1 pemanasan global. Namun, pada akhir tahun 2007 telah dibangun kincir angin pembangkit dengan kapasitas kurang dari 800 watt dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-masing satu unit. Kemudian, di seluruh Indonesia, lima unit
Ahmad Zaidan H1C111013 Teknik Tenaga Listrik 2013

16

Teknik Tenaga Listrik Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

kincir angin pembangkit berkapasitas masing-masing 80 kilowatt (kW) mulai dibangun. Mengacu pada kebijakan energi nasional, maka pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.

Ahmad Zaidan H1C111013 Teknik Tenaga Listrik 2013

17

Teknik Tenaga Listrik Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

BAB III PENUTUP

3.1

Kesimpulan Kesimpulan yang didapat berdasarkan pembahasan di atas adalah: 1. Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik. 2. Komponen utama dari pembangkit listrik tenaga angin yaitu turbinangin (wind turbine) yang di dalamnya terdapat komponenkomponen seperti anemometer, blades, brake, controller, gear box, generator, high-speed shaft, low-speed shaft, nacelle, pitch, rotor, tower, wind direction, wind vane, yaw drive, yaw motor, dan penyimpan energi (battery) 3. Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas. Kemudian angin akan memutar

sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin. Generator inilah yang akan menghasilkan energi listrik. 4. Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga adalah sifatnya yang terbarukan. Kekurangannya antara lain membuat lebih buruk dampak visual, menyebabkan derau suara, beberapa masalah ekologi, dan keindahan. 5. Pada akhir 2007 di Indonesia sudah mulai dikembangkan pembangkit listrik tenaga angin. Sehingga pembangkit listrik tenaga angin/bayu (PLTB) ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.
Ahmad Zaidan H1C111013 Teknik Tenaga Listrik 2013

18

Teknik Tenaga Listrik Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM

3.2

Saran Saran yang dapat diberikan terhadap pembahasan ini adalah agar sumber energi angin dapat lebih dimanfaatkan lagi sehingga krisis energi listrik dapat dikurangi di Indonesia.

Ahmad Zaidan H1C111013 Teknik Tenaga Listrik 2013

19

Anda mungkin juga menyukai