2.1 Skenario Kasus Ny.Tuse 40 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan perih ulu hati, mual, pusing, dan merasa takut setiap hendak pergi bekerja, terutama bila hendak naik mobil. Keluhan ini dirasakan setelah suaminya meninggal ditabrak mobil 5 bulan yang lalu selain itu Ny. Tuse selalu merasa sedih dan gelisah.
Hasil pemeriksaan dokter, Ny.Tuse tidak memiliki penyakit pencernaan yang berat seperti ulkus peptikum, pemeriksaan faal hati dalam batas normal, tekanan darah 120/80 mmHg. Sebelumnya Ny.Tuse sudah berobat dari satu dokter kebeberapa dokter lainnya keluhan mual dan pusing yang tidak hilang, namun semua dokter selalu mengatakan Ny.Tuse tidak menderita penyakit apapun.
Ny.Tuse tidak mendengar bisikkan suara-suara dan tidak sangat menyakini memiliki penyakit tertentu.
Ny.Tuse bekerja disebuah perusahaan sebagai buruh dengan gaji pas-pasan dan mempunyai 3 orang anak, masing-masing SD, SMP, SMA. 2.3 Seven Jump Steps
I.
KLARIFIKASI ISTILAH
1. Perih ulu hati 2. Mual 3. Pusing 4. Takut : Sensasi nyeri yang dirasakan pada regio epigastrium. : Sensasi tidak menyenangkan yang secara samar mengacu : Suatu fenomena yang sering dialami seseorang yang dapat : Kecemasan yang disebabkan oleh bahaya yang dikenali
pada epigastrium dan abdomen dengan kecenderungan untuk muntah. berkaitan dengan penyakit fisik atau tekanan mental yang berlebihan. secara sadar dan realistis.
TUTORIAL 6 Blok 16
II.Identifikasi masalah
1. Ny.Tuse 40 tahun, dengan keluhan utama perih ulu hati, mual dan pusing serta erasa takut setiap hendak pergi bekerja. 2. Keluhan ini dirasakan setelah suaminya meninggal ditabrak mobil 5 bulan yang lalu. Setelah itu dia selalu merasa sedih dan gelisah. 3. Keluhan mual dan pusing yang tidak hilang setelah berobat dan dinyatakan oleh semua dokter bahwa Ny.Tuse tidak menderita penyakit apapun. 4. Ny.Tuse tidak mendengar bisikkan suara-suara dan tidak sangat menyakini memiliki penyakit tertentu. 5. Ny.Tuse bekerja sebagai buruh dengan gaji yang pas-pasan dan mempunyai 3 orang anak, masing-masing SD,SMP,SMA.
10.Analisis Masalah
1. A) Bagaimana anatomi dari organ yang terlibat? Jawab:
TUTORIAL 6 Blok 16
Pada region epigastrium terdapat beberapa organ antara lain lambung, duodenum, saluran empedu dan pancreas. Lambung: Ventrikulus (lambung) terletak pada epigastrium dan terdiri dari mukosa, submukosa, lapisan otot yang tebal, dan serosa. Mukosa ventriculus berlipat-lipat atau rugae. Secara anatomis ventriculus terbagi atas kardiaka, fundus, korpus, dan pilorus. Sphincter cardia mengalirkan makanan masuk ke dalam ventriculus dan mencegah reflux isi ventriculus memasuki oesophagus kembali. Di bagian pilorus ada sphincter piloricum. Saat sphincter ini berrelaksasi makanan masuk ke dalam duodenum, dan ketika berkontraksi sphincter ini mencegah terjadinya aliran balik isi duodenum (bagian usus halus) ke dalam ventriculus (Budiyanto, 2005; Faradillah, Firman, dan Anita. 2009).
TUTORIAL 6 Blok 16
TUTORIAL 6 Blok 16
Sekresi HCL peristaltik gaster Hiperasiditivasi gaster Mual Perih ulu hati
TUTORIAL 6 Blok 16
D) Apa yang menyebabkan rasa takut? 1. Faktor prilaku : misal, takut tikus atau kelinci 2. Faktor psikoanalitik a) Kecemasan perpisahan b) Ketakutan dengan warna merah, misalnya darah c) Stres lingkungan kerja d) Stresor seperti : Kematian Kritik Penghinaan kekerasan E) Bagaimana hubungan rasa takut hendak pergi bekerja dengan perih ulu hati, mual, pusing?
TUTORIAL 6 Blok 16
N.Vagus
Hipotalamu s
pituitary Lambung Perih ulu hati Mual Sekresi HCL , motiltas & tonus otot Kontraksi otot2 kepala dan leher adrenal
adrenalin
pusing
F)Bagaimana hubungan usia, jenis kelamin dengan keluhan yang dialami? Jawab: Wanita>pria = 5:1 Usia > 30 tahun dapat menjadi factor resiko
TUTORIAL 6 Blok 16
G) Apa jenis rasa takut yang dialami Ny.Tuse? Jawab: Kasus gangguan anxietas pasca traumatic
2. A) Bagaimana hubungan ketakutan,,sedih dan gelisah dengan kejadian lima bulan lalu? Jawab:
5 bulan YL suami meninggal karena ditabrak mobil
Depresi
TUTORIAL 6 Blok 16
Lambung
N. Vagus
Merangsang Hipotalamus
Pusing
Adrenalin
TUTORIAL 6 Blok 16
3. A) Mengapa semua dokter mendiagnosa Ny .Tuse tidak menderita suatu penyakit apapun sedangkan dia mengalami mual, pusing, perih ulu hati? Jawab: Karena pada dasarnya rasa perih ulu hati, mual dan pusing yang dialami Ny. Tuse sebagai simbolisasi perasaan sehingga walaupun diobati secara medikamentosa tidak ada pengaruhnya karena memang organ tidak terlibat. Pada kasus ini Ny.Tuse mengalami gangguan somatoform yaitu suatu kelompok gangguan yang memiliki gejala fisik (sebagai contohnya, nyeri, mual, dan pusing) di mana tidak dapat ditemukan penjelasan medis yang adekuat. Gejala dan keluhan somatik adalah cukup serius untuk menyebabkan penderitaan emosional yang bermakna pada pasien atau gangguan pada kemampuan pasien untuk berfungsi di dalam peranan sosial atau pekerjaan. B) Mengapa Ny. Tuse selalu merasa curiga mengidap penyakit? Jawab: Karena berdasarkan faktor biologi pasien memiliki gangguan perhatian dan kognitif sehingga menghasilkan persepsi dan penilaian yang salah terhadap input somati sensorik sehingga gangguan yang dilaporkan berupa distrabilitas berlebihan dan ketidakmampuan untuk membiasakan stimulus.
D) Bagaimana yang seharusnya dilakukan oleh seorang dokter umum dalam menghadapi kasus seperti ini? Jawab: 1. Memberikan obat-obatan simptomatis Seperti:
TUTORIAL 6 Blok 16
10
Untuk obat-obatan simptomatis bisa dihentikan bila keluhan telah berkurang atau hilang.
2. Melakukan pendekatan interpersonal Seperti: 1. Pemberian nasehat, dorongan, dan motivasi atas masalah pasien. 2. Ikut berempati pada keadaan pasien bertujuan terapi.
4. A) Bagaimana interpretasi tidak mendengar bisikan suara-suara? Jawab: Pada pasien tidak mengalami Halusinasi auditorik. B) Bagaimana interpretasi dari tidak sangat menyakini memiliki penyakit tertentu? Jawab: Pada pasien tidak mengalami hipokondriasis.
5. Bagaimana hubungan social ekonomi Ny. Tuse dengan keluhan-keluhan sekarang? Jawab: Status social ekonomi yang ada pada Ny.Tuse merupakan salah satu stressor yang memperburuk dari kondisi psikis pasien itu sendiri.
TUTORIAL 6 Blok 16
11
6. Apa saja diagnose banding pada kasus ini? Jawab: 1. Disfungsi otonomik somatoform a. Ada gejala-gejala bangkitan otonomik (palpitasi, dypsnea, berkeringat) menetap & mengganggu b. Ada gejala subjektif mengacu pada organ tertentu (epigastric pain) c. Preokupasi dengan dan penderitaan (distress)dengan keadaan organnya tsb d. Semua pemeriksaan hasil negatif e. Histrionic personality
2. Gangguan hipokondrik a. Ada keyakinan yang menetap 1 penyakit fisik serius yang melandasi keluhan b. Tidak mau menerima nasehat atau penjelasan dari dokter bahwa tidak ditemukan abnormalitas c. Narsistic pesonality 3. Gangguan somatisasi a. Banyak keluhan fisik yang bermacam-macam b. Tidak mau menerima nasehat atau penjelasan dari dokter bahwa tidak ditemukan abnormalitas c. Terdapat disabilitas dalam fungsinya lingkungan d. Histrionic personality
TUTORIAL 6 Blok 16
12
7. Bagaimana Penegakkan diagnosis pada kasus ini? Jawab: Anamnesis Keluhan perih ulu hati, mual, dan meras takut setiap hendak pergi bekerja. Keluhan muncul semenjak suaminya meninggal ditabrak mobil 5 bulan lalu, pasien juga selalu merasa sedih dan gelisah. Pemeriksaan fisik ( normal ) Pemeriksaan laboratorium : complete blood, urine and feces.( normal ) Pemeriksaan tambahan : ECG, abdominal USG, stomach contrast X ray photos, thoracic X ray photos.( normal ) Pada kasus tidak dijelaskan telah dilakukan pemeriksaan penunjang atau belum. Multiaxial Diagnose : Aksis I : F45.31 disfungsi otonomil somatoform dengan karakter saluran
pencernaan bagian atas. Aksis II : F60.6 gangguan kepribadian cemas Aksis III : belum ada diagnosa Aksis IV : pekerja buruh dengan gaji pas-pasan dan memiliki tiga orang anak masing-masing, SD, SMP, SMA Aksis V : GAF 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, distrakbilitas ringaan dalam fungsi, secara umum maasih baik.
TUTORIAL 6 Blok 16
13
8. Apa diagnosis kerja pada kasus ini? Jawab: Gangguan cemas, depresi dan gangguan somatisasi 9. Apa etiologi pada kasus ini? Jawab: 1. Faktor psikososial Penyebab timbulnya somatisasi adalah tidak diketahui. Rumusan psikososial tentang penyebab gangguan melibatkan interpretasi gejala sebagai suatu tipe komunikasi social, hasilnya adalah menghindari kewajiban (sebagai contoh, mengerjakan ke pekerjaan yang tidak disukai), mengekspresikan emosi (sebagai contoh, kemarahan pada pasangan), atau untuk simbolisasikan suatu perasaan atau keyakinan (sebagai contoh, nyeri pada usus seseorang). 2. Faktor biologis Beberapa penelitian menyatakan bahwa pasien memiliki gangguan perhatian dan kognitif karakteristik yang dapat menyebabkan persepsi dan penilaian yang salah terhadap masukan (input) somatosensorik. Gangguan berupa distraktibilitas yang berlebihan, ketidakmampuan untuk membiasakan terhadap stimulus yang berulang, pengelompokan konstruksi kognitif atas dasar impresionitsik, asosiasi parsial dan sirkumstansial, dan tidak adanya selektivitas. 10. Bagaimana epidemiologi pada kasus ini? Jawab: 3. Prevalensi seumur hidup menderita gangguan = 0,1 0,2 % 4. : = 5 : 1 5. >> 5 20 kali dari 6. Dimulai sebelum usia 30 tahun 7. Prevalensi seumur hidup gangguan pada = 1 2 % 8. Banyak terjadi pada pasien dengan pendidikan rendah dan miskin
TUTORIAL 6 Blok 16
14
TUTORIAL 6 Blok 16
15
hydroxytryptamine, 5-HT) Dose: 50-75 mg PO initial; titrate gradually to 150 mg according to tolerance; range, 75-300 mg/d or in divided doses 2.Fluoxetine (Prozac) menghambat reuptake serotonin presinapsis dengan efek minimal atau tidak ada efek pada reuptake norepinefrin atau sertonin. Dosis: 10-20 mg/d PO initial; 20-60 mg PO maintenance Dosis: 10-20 mg/d PO initial; 20-60 mg PO maintenance Cara kerja: atau,
TUTORIAL 6 Blok 16
16
Efek samping: Beberapa efek samping yang mungkin terjadi antara lain: 1. Hipotensi (terutama pada usia lanjut) 2. Gangguan jantung (tampak kelainan pada EKG) 3. Gejala gangguan saraf otonom 4. Gejala gangguan susunan saraf pusat 5. Alergi 6. Gejala hematologi 7. Gejala psikis lain (maniacal, gelisah dan delirium)
3. Berikan obat-obatan untuk anti-anxietas Diberikan sampai gejalanya hilang, dengan dosis tapering off. Berikan obatobatan untuk anti-ansietas Antiansietas adalah kelompok obat-obat yang dipergunakan terutama untuk mengatasi kecemasan dan juga biasanya memiliki efek sedasi, relaksasi otot, amnestik dan antiepileptic. 1. Derivat Benzodiazepin a. Lorazepam : untuk pasien dengan kelainan fungsi hati atau ginjal
TUTORIAL 6 Blok 16
17
2. Derivat Gliserol - meprobamat (dosis: dewasa: 1,2-1,6 gr/hari dibagi 3-4 dosis maksimal 2,4 gr/hari) 3. Derivat Barbiturat -Fenobarbital (anisetas: dewasa: 30-120 mg/hari dibagi 2-3 dosis)
12. Apa prognosis pada kasus ini? Jawab: Dubia at bonam 13. Apa saja komplikasi pada kasus ini? Jawab: a. Gastrointestinal ( Ulkus peptikum ) b. Kesehatan jiwa (Depresi berat, Schizophrenia)
TUTORIAL 6 Blok 16
18
Tingkat Kemampuan 3 3a. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (bukan kasus gawat darurat). .
TUTORIAL 6 Blok 16
19
TUTORIAL 6 Blok 16
20
Kerangka Konsep:
TUTORIAL 6 Blok 16
21
TUTORIAL 6 Blok 16
22