Komplikasi
1. Purpura Trombositopenik Idiopatik (ITP) Komplikasinya: a) Anemia karena perdarahan hebat. b) Perdarahan otak setelah anak jatuh c) Sepsis pasca splenektomi. 2. Penyakit Von Willebrand (VWD) Komplikasinya: a) Anemia: Wanita yang mengalami perdarahan menstruasi berat, (anemia kekurangan zat besi). b) Pembengkakan dan nyeri: Jika perdarahan terjadi pada sendi atau jaringan lunak, pembengkakan dan rasa sakit yang parah. c) Pendarahan di sekitar otak: Subdural hematoma d) Kematian dari perdarahan: Bila perdarahan tidak dapat dikendalikan, hal ini dapat mengancam jiwa. 3. Hemophilia A dan B Komplikasinya: Komplikasi yang sering ditemukan adalah artropati hemofilia ; yaitu penimbunan darah intra artikuler yang menetap dengan akibat degenerasi kartilago dan tulang sendi secara progresif. Hal ini menyebabkan penurunan
sampai rusaknya fungsi sendi. Sendi yang sering mengalami komplikasi adalah sendi lutut, pergelangan kaki dan siku. Perdarahan yang berkepanjangan akibat tindakan medis sering ditemukan, (cabut gigi, sirkumsisi, apendektomi, operasi intra abdomen/intra torakal). Perdarahan akibat trauma sehari-hari yang sering berupa intramuscular. perdarahan
Prognosis 1) Purpura Trombositopenik Idiopatik (ITP) Respon terapi dapat mencapai 50%-70% dengan kortikostiroid. Pasien PTI dewasa hanya sebagian kecil dapat mengalami remisi spontan, penyebab kematian pada PTI biasanya disebabkan oleh perdarahan intra kranial yang berakibat fatal berkisar 22% untuk usia lebih dari 40 tahun dan sampai 47% untuk usia lebih dari 60 tahun. 2) Hemophilia A dan B tergantung pada jenis hemofilia dan beratnya. Berkat pengembangan produk faktor pembekuan, kebanyakan orang dengan hemofilia dapat bertahan untuk jangka hidup yang mendekati normal. 3) Defisiensi Vitamin K Faktor IX juga berkurang pada sirosis hati. Bila masa tromboplastin persial memanjang disertai kadar F IX kurang dari 35% merupakan tanda prognosis buruk dan terlebih lagi bila disertai dengan respon gagal terhadap vitamin K . Faktor X, sama seperti F II, F VII dan F IX juga berkurang pada sirosis hati tetapi kurang sering dievaluasi faktor yang lain. pada sirosis hati kadar faktor
pembekuan dapat berkurang karena keluar dari plasma darah dan masuk ke dalam kompartemen ekstravaskular . 4) Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) Prognosis bervariasi tergantung pada gangguan yang mendasari, dan sejauh mana trombosis intravaskuler (penggumpalan). Prognosis bagi mereka dengan DIC, apapun penyebabnya, sering suram. Salah satu interpretasi alternatif dari akronim, "kematian akan datang," mengacu pada kurangnya pilihan pengobatan yang efektif.
Referensi 1. Sudoyo, A, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II.Edisi V. Jakarta: Interna Publishing.2009.
2. http:// Beers MH, Porter RS, et al. The Merck Manual of Diagnosis and complication. Whitehouse Station, NJ: Merck Research Laboratories; 2006
3. Dr. Hassan Rusepno. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak . Fakultas Kedoketeran Universitas Indonesia. Jakarta : 2007