Anda di halaman 1dari 3

SOLUSI DARI MASALAH PENYEBARAN HIV / AIDS DI KABUPATEN BULELENG Solusi yang kami berikan tetap beracuan dari

penyebab meningkatnya ODHA di Kabupaten Buleleng. Dilihat dari penyebab-penyebab yang telah dipaparkan diatas kami dapat memberikan solusi sebagai berikut: 1. Sosialisasi mengenai HIV / AIDS Tindakan ini harus sering dilakukan walaupun aka nada yang merasa bosan dengan tema ini, namun dengan sering ini dilakuakn diharapakan akan semakin menambah wawasan masyarakat mengenai HIV/AIDS sehingga mereka yang belum terjagkit maupun yang telah terjangkit dapat menyikapi permasalahan ini dengan baik. 2. Tingkatkan Ketakwaan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa Masyarakat Indonesia khususnya Bali merupakan orang-orang yang beragama. Dengan mendekatkan diri pada Tuhan, jika dia seseorang yang belum terjangkit HIV/AIDS maka melalui cara ini dia dapat menghindari semua godaan yang ada yang dapat membuat dia terjerumus dalam pergaulan yang kurang baik, seperti seks bebas dan narkoba, dimana kedua hal tersebut merupakan penyebab seseorang terkena HIV / AIDS. Sedangkan jika dia ODHA, dengan mendekatkan diri pada Tuhan. Dia dapat menjalani hidupnya dengan sabar dan dapat menjadikan ini sebagai pelajaran sehingga nantinya dia tahu apa yang harus dia lakukan (misalnya dengan tidak melakukan hubungan seks dengan orang lain) bukannya semakin terpuruk jika dia mengetahui dia adalah ODHA. 3. Stop Pergaulan Bebas dan Seks Pra-Nikah Di Indonesia virus HIV / AIDS pertama kali dibawa oleh seorang turis di Bali. Budaya seks bebas dan seks pra-nikah sebenarnya bukan budaya kita, namun karena tergerus arus globalisasi ini menjadihal yang biasa dimasyarakat. Salah satu penyebab penularan adalah melalui hubungan seksual. Kita tidak tahu apakah pasangan kita tertular atau tidak, disamping itu kondom bukanlah benda efektif dalam mencegah penuluran virus HIV melalui hubungan seksual. Itu karena pori-pori pada kondom lebih besar dari ukuran virus itu sendiri. Sehingga untuk masyarakat yang

bersih dari HIV/AIDS diharapkan untuk tidak melakukan seks bebas dan seks pranikah, disamping kita harus tahu apakah pasangan kita terkena HIV atau tidak sebelum melangkah ke jenjang pernikahan. Bagi ODHA yang telah kesadarannya mengetahui untuk bahwa dia terjangkit hubungan HIV dimohonkan dengan

tidak

melakukan

seksual

pasangannya, karena akan berakibat buruk pada pasangannya dan secara tidak langsung akan menambah jumlah orang yang terkena HIV. 4. Jauhi Narkoba Narkoba bukan hal yang baru lagi ditelinga kita. Penggunaan narkoba khususnya yang menggunakan jarum suntik merupakan salah satu media penyebaran virus HIV / AIDS. Penggunaan jarum suntik yang sama diantara pecandu narkoba, dimana mereka tidak tahu jika salah satu rekannnya terjangkit HIV akan menyebabkan mereka tertular juga, karena dengan menggunakan jarum suntik yang sama dan material yang disuntikan itu akan langsung berbaur dengan darah yang akan menyebabkan virus HIV itu berpindah secara cepat. Disamping itu umumnya para pecandu narkoba juga merupakan orang-orang yang senang melakukan seks bebas yang juga merupakan penyebab penularan virus ini. Maka dari itu jauhilah narkoba disamping narkoba adalah obat-obatan terlarang juga merupakan media penularan virus. 5. Setia pada satu pasangan Ini karena salah satu media penularan HIV adalah melalui hubungan seksual. Dengan setia pada satu pasangan akan meminimalkan terjadinya penularan HIV. Disamping itu dengan meyakinkan pasangan untuk setia juga dapat mencegah terjangkitnya virus ini (jika pasangan tidak mengidap HIV sebelumnya). 6. Hidup Sehat (Steril) Kita tahu bahwa kebersamaan sangat penting dan merupakan hal yang menyenangkan. Kita biasa berbagi makanan atau minuman bersama, makan dengan satu alat makan yang digunakan bersamaan, dll. Namun ada baiknya kita tetap wasapada, penularan HIV juga dapat terjadi melalui air liur. Pencegahan dini yang dapat kita lakukan salah satunya untuk tidak

membiasakan minum atau makan menggunakan satu alat makan berdua (seperti satu sendok makan, satu gelas dll yang memungkinkan penularan melalui air liur). Walaupun resiko tertular melalui ini relative rendah, namun ada baiknya kita wasapada, karena kita tidak tahu jika mulut atau lidah kita terluka dan jika kita menggunakan satu alat makan berdua dengan ODHA atau penderita HIV maka tidak tertutup kemungkinan air liurnya akan masih tertinggal di alat makan tersebut. Dengan keadaan lidah atau mulut yang luka yang dapat menyebabkan berbaurnya darah dengan air liur itu atau masuknya air liur itu ke jaringan dalam luka dapat mengakibatkan kita juga tertular HIV. Maka dari itu usahakan untuk tidak menggunakan satu alat makan berdua. Selain itu, transfusi darah juga merupakan hal yang riskan. Pastikanlah bahwa darah yang anda terima telah bersih dari virus HIV. 7. Penertiban tempat hiburan malam Tempat hiburan malam biasa menjadi tempat untuk melakukan hubungan seks bebas dan transaksi narkoba. Maraknya tempat hiburan malam yang tidak jelas fungsinya (bedakan dengan cafe/club yang menyajikan penampilan band-band yang memang difungsikan untuk tempat

menghibur diri tanpa ada unsur lain yang dilakukan) di daerah-daerah yang sudah menjadi rahasia umum seharusnya dapat ditindak oleh pihak berwajib. Ketegasan dari pemerintah untuk menertibkan tempat hiburan malam yang disalahfungsikan sangat diperlukan untuk mengurangi adanya perilaku-perilaku menyimpang yang dapat menyebabkan terjadinya tindakan-tindakan yang akan mengakibatkan penularan HIV.

Anda mungkin juga menyukai