Anda di halaman 1dari 8

IKTERUS OBSTRUKTIFI.

PENGERTIAN Ikterus adalah suatu keadaan dimana jaringan berwarna kekuning-kuningan akibat deposisi bilirubinyang terjadi bila kadar bilirubin darah mencapai 2 mg/dL. Ikterus obstruktif itu sendiri adalah ikterus yangdisebabkan oleh obstruksi sekresi bilirubin yang dalam keadaan normal seharusnya dialirkan ke traktusgastrointestinal. Akibat hambatan tersebut terjadi regurgitasi bilirubin ke dalam aliran darah, sehingga terjadilah ikterus (Anonim, 2008).Ikterus obstruktif adalah kegagalan aliran bilirubin ke duodenum, dimana kondisi ini akan menyebabkan perubahan patologi di hepatosit dan ampula vateri (Sherly, 2008). Dengan demikian, ikterus obstruktif merupakan jaundice / kekuningan yang disebabkan oleh obstruksi yang menghalangi bilirubin mengalir ke jejunum. II. ETIOLOGI Sherly dkk, 2008 menyatakan ikterus obstruktif disebabkan oleh dua grup besar yaitu intrahepatik danekstrahepatik. Penyebab dari ikterus obstruktif intrahepatik yaitu:1. Ikterus obstruktif yang berhubungan dengan penyakit hepatoseluler, seperti Steatohepatitis, hepatitisvirus akut A, hepatitis B atau dengan ikterus dan fibrosis, sirosis dekompensata serta hepatitis karenaobat.2. Ikterus obstruktif yang berhubungan dengan duktopenia seperti sindrom Alagilles, kolestatik familial progresif tipe 1, non sindromic bile duct paucity , obat-obatan hepatotoksik, reaksi penolakan kronik setelah transplantasi hati, dan stadium lanjut dari sirosis bilier primer.Penyebab dari ikterus obstruktif ekstrahepatik dibagi dalam dua bagian yaitu:a) Kolestasis yang berhubungan dengan kerusakan kandung empedu yaitu stadium lanjut sirosis bilier primer, dan obat-obat hepatotoksik. b) Kolestasis yang berhubungan perubahan atau obstruksi traktus portal seperti batu duktus koledokus,striktur kandung empedu, sklerosis primer kolangitis, karsinoma pankreas, dan pankreatitis kronik.

IV. MANIFESTASI KLINIS Manifestasi klinis dari ikterus obstruktif ialah sklera berwarna kuning, kulit kekuning-kuningan,feses berwarna pekat, urin berwarna teh, pruritus, fatik, dan anoreksia (Black, 1997). V. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK a. Peningkatan level bilirubin direk (terkonjugasi) (> 0,4 mg/ml), Normal = 0,1-0,3 mg/ml. b. Peningkatan level bilirubin indirek (tak terkonjugasi) (> 0,8 mg/ml), Normal = 0,2-0,8 mg/ml.c. Tidak adanya bilirubin dalam urin atau peningkatan bilirubin urin (konsentrasi tinggi dalam darah).d . P e n i n g k a t a n u r o b i l i n o g e n ( > 4 m g / 2 4 j a m ) t e r g a n t u n g p a d a k e m a m p u a n h a t i u n t u k m e n g a b s o r b s i urobilinogen dari sistem portal, Normal = 0-4 mg/hari.e. Menurunnya urobilinogen fekal (< 40 mg/24 jam), Normal = 40-280 mg/hari, karena tidak mencapai usus.f. Peningkatan alkalin fosfat dan level kolesterol karena tidak dapat diekskresi ke kandung empedu secara normal.g. Pada kasus penyakit hati yang sudah parah, penurunan level kolesterol mengindikasikan ketidakmampuanhati untuk mensintesisnya.h. Peningkatan garam empedu yang menyebabkan deposisi di kulit, sehingga menimbulkan pruritus.i. Pemanjangan waktu PTT ( Prothrombin Time

) (> 40 detik) dikarenakan penurunan absorbsi vitamin K. VI. PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan ikterus obstruktif ialah dengan pembedahan membuang penyebab obstruksi.Pembedahan eksplorasi dilakukan untuk mendiagnosa apakah obstruksi disebabkan oleh batu kandungempedu atau tumor. Apabila disebabkan oleh adanya karsinoma (biasanya pada kepala pankres), ahli bedahmungkin akan membuat bypass dari kandung empedu ke jejunum (Black, 1997). VII. ASUHAN KEPERAWATAN a. Pengkajian. Aktivitas/istirahat Gejala:Tanda: kelelahan. gelisah. Sirkulasi Tanda: takikardia, berkeringat. Eliminasi Gejala:Tanda: urin berwarna teh. feses berwarna pekat/lempung. distensi abdomen. teraba massa pada kuadran kanan atas. Makanan/cairan Gejala:Tanda: napsu makan menurun, tidak toleransi terhadap lemak danmakanan pembentuk gas; regurgitasi berulang, nyeriepigastrium, tidak dapat makan, flatus, dispepsia. anoreksia, mual/muntah. Aktivitas/istirahat Gejala:Tanda: kelelahan. gelisah. Sirkulasi Tanda: takikardia, berkeringat. Eliminasi Gejala:Tanda: urin berwarna teh. feses berwarna pekat/lempung. distensi abdomen. teraba massa pada kuadran kanan atas. Makanan/cairan Gejala:Tanda: napsu makan menurun, tidak toleransi terhadap lemak danmakanan pembentuk gas; regurgitasi berulang, nyeriepigastrium, tidak dapat makan, flatus, dispepsia. anoreksia, mual/muntah.

Konsul tentangkesukaan/ketidaksukaan pasien,makanan yang menyebabkan distres,dan jadwal makan yang disukai. Berikan suasana menyenangkanpada saat makan, hilangkanrangsangan berbau. Berikan kebersihan oral sebekummakan. Tawarkan minuman seduhan saatmakan, bila toleran. Ambulasi dan tingkatkan aktivitassesuai toleransi.Mengawasi keefektifan rencana diet.Melibatkan pasien dalam perencanaan,memampukan pasien memiliki rasa kontroldan mendorong untuk makan.Untuk meningkatkan napsu makan, danmenurunkan mual.Mulut yang bersih meningkatkan napsumakan.Dapat mengurangi mual dan menghilangkangas. Catatan

: mungkin dikontraindikasikanbila menyebabkan pembentukangas/ketidaknyamanan gaster.Membantu dalam mengeluarkan flatus,penurunan distensi abdomen. Mempengaruhipenyembuhan dan rasa sehat danmenurunkan kemungkinan masalahsekunder sehubungan dengan imobilisasi(contoh pneumonia, tromboflebitis). Kolaborasi : Konsul dengan ahli diet/timpendukung nutrisi sesuai indikasi. Mulai diet cair rendah lemak setelahselang NG dilepas. Tambahkan diet sesuai toleransi,biasanya rendah lemak, tinggi serat,batasi makanan penghasil gas(contoh: bawang, kol, jagung) danmakanan/minuman tinggi lemak(contoh mentega, makanangorengan, kacang). Berikan garam empedu, contohBiliron; Zanchol; asam dehidrokolik(Decholin), sesuai indikasi. Awasi pemeriksaan laboratorium,contoh BUN, albumin/protein serum,kadar transverin. Berikan dukungan nutrisi total sesuaikebutuhan.Berguna dalam membuat kebutuhan nutrisiindividual melalui rute yang paling tepat.Pembatasan lemak menurunkan rangsanganpada kandung empedu dan nyerisehubungan dengan tidak semua lemakdicerna dan berguna dalam mencegahkekambuhan.Memenuhi kebutuhan nutrisi danmeminimalkan rangsangan pada kandungempedu.Meningkatkan pencernaan dan absorbsilemak, vitamin larut dalam lemak, kolesterol.Memberikan informasi tentang kekurangannutrisi/keefektifan terapi.Makanan pilihan diperlukan tergantung padaderajat ketidakmampuan/kerusakan kandungempedu dan kebutuhan istirahat gaster yanglama. Kriteria evaluasi: klien akan menunjukkan kemampuan mencapai BB atau mempertahankan BBindividu yang tepat. b. Kerusakan integritas kulit b.d pruritus (Black, 1997).

Kemungkinan dibuktikan oleh: pruritus pada kulit. gatal-gatal. kulit kering. T I N D A K A N / I N T E R V E N S I R A S I O N A L Mandiri : Anjurkan klien untuk menggunakanpakaian yang lembut dan longgar(katun). Ganti linen dengan linen yanglembut secara teratur. Jaga temperatur ruangan agar tetapsejuk. Mandikan klien dengan air hangat-hangat kuku, hindari sabun alkalin,gunakan lotion dengan sering.Pakaian yang kasar merangsang gatal.Linen yang kasar merangsang gatal.Ruangan yang panas merangsangpengeluaran keringat dan gatal.Mengurangi gatal, dan menjaga kelembutankulit. Kolaborasi : Berikan cholestyramin. Berikan antihistamin. Berikan phenobarbital.Membuat pelepasan garam empedu di usushalus, sehingga dapat dieksresikan.Mengurangi/menghilangkan gatal.Meningkatkan aliran empedu. Kriteria evaluasi: klien dapat mengontrol gatal. penurunan kulit kering. penurunan jumlah luka garukan pada kulit. c. Gangguan citra tubuh b.d kulit dan sklera yang kekuning-kuningan (Black, 1997) . Kemungkinan dibuktikan oleh: klien memisahkan dirinya dari pasien lain. ekspresi wajah murung. T I N D A K A N / I N T E R V E N S I R A S I O N A L Mandiri : Yakinkan klien bahwa keadaan inihanyalah sementara. Anjurkan/ bantu personal hygiene klien. Dorong klien untuk mengungkapkanperasaannya tentang perubahanpada tubuhnya.Menurunkan cemas, memberikan harapanpada klien untuk cepat sembuh.Rasa segar dan bersih meningkatkan rasapercaya diri klien.Ekspresi emosi membantu klien menerimakeadaannya. Kriteria evaluasi: klien akan menerima perubahan pada dirinya.d. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, prognosis, dan kebutuhan tindakan b.d jaundice (Black, 1997).

Kemungkinan dibuktikan oleh: pertanyaan mengapa terjadi ikterus pada tubuhnya, berapa lama, dan bagaimana menghadapinya. T I N D A K A N / I N T E R V E N S I R A S I O N A L Mandiri : Dorong klien untuk bertanya tentangkeadaan dirinya, pengobatan, dankemajuan yang dialami. Dorong klien untuk mengungkapkanperasaannya tentang perubahanpada tubuhnya. Anjurkan klien untuk menghindarimakanan/minuman tinggi lemak(contoh susu segar, es krim,mentega, makanan goring, kacangpolong, bawang, minuman karbonat). Anjurkan istirahat pada posisi semi-Fowler setelah makan. Menurunkan cemas, memberikan informasiyang tepat pada klien.Ekspresi emosi membantu klien menerimakeadaannya.Mencegah/membatasi terulangnya serangankandung empedu.Meningkatkan aliran empedu dan relaksasiumum selama proses pencernaan awal. Kriteria evaluasi: klien akan mengerti penyebab jaundice, dibuktikan dengan kemampuan klien menjelaskan tentang penyakitnya. klien akan melakukan perubahan pola hidup dan berpartisipasi dalam program pengobatan. REFERENSI Anonim. (2008).

Ikterus Obstruktif . Diambil pada 22 Juli 2008 darihttp://klinikmedis.com/ikterus-obstruktif.pdf Black, J.M., dan Jacobs, E.M. (1997). Medical-Surgical Nursing Clinical Management for Continuity of Care . (5th Ed). Philadelphia: W.B. Saunders.Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., Geissler, A. C. (2000). Nursing care plans: Guidelines for planning and documenting patient care . Edisi 3. (I. M. Kariasa & N. M. Sumarwati, Penerjemah).Philadelphia: F. A. Davis Company. (Sumber asli diterbitkan tahun 1993).Sherly, dkk. (2008). Peran Biopsi Hepar Dalam Menegakkan Diagnosis Ikterus Obstruktif Ekstrahepatik .Diambil pada 25 Oktober 2008 darihttp://fkunud.com/ penyakitdalam.pdf Tarigan, Mula (2003). Asuhan Keperawatan dan Aplikasi Discharge Planning pada Klien dengan Hiperbilirubinemia . Diambil pada 25 Oktober 2008 darihttp://library.usu.ac.id/download/fk/hiperbilirubinemia.pdf

http://www.scribd.com/doc/47074903/IKTERUS-OBSTRUKTIF

Anda mungkin juga menyukai