Anda di halaman 1dari 28

Pertemuan Ke 3-4

Pengenaan Pajak Penghasilan 1. PPh Orang Pribadi, 2. PPh Badan

PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN


WAJIB PAJAK
ORG. PRIBADI

BADAN Usahawan

KARYAWAN
Omzet<4,8M 1. Menghitung Penghasilan Bersih 2. Menghitung Penghasilan Kena Pajak 3. Pengeanaan PPh ( Tarif)

Omzet>=4,8M

Gaji Bersih

Perkiraan/Norma

Pembukuan

Pembukuan

Dikurangi PTKP

Tidak Dikurangi PTKP

Tarif PPh Orang Pribadi

Tarif PPh Badan


2

PENGHITUNGAN PENGHASILAN BERSIH


1. Orang Pribadi sbg. Karyawan Gaji Bersih 2. Orang Pribadi Yang menjalankan Usaha/Pekerjaan Bebas - Omzet < 4,8 M setahun Perkiraan /Norma - Omzet >= 4,8 M setahun Pembukuan 3. Wajib Pajak badan Pembukuan Bagi Orang Pribadi terdapat batasan penghasilan yang tidak dikenakan pajak (PTKP)
3

BESARNYA PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)

STATUS KELUARGA WAJIB PAJAK SENDIRI (TK) WAJIB PAJAK KAWIN (K/-) ISTERI PUNYA PENGHSILAN DIGABUNG (K/I/-) TANGGUNGAN MAKS TANGGUNGAN

LAMA (2006-2008) 13.200.000,00 + 1.200.000,00 + 13.200.000,00 + 1.200.000,00 3 (Tiga) Orang

BARU (2009- ) 15.840.000,00 + 1.320.000,00 + 15.840.000,00 + 1.320.000,00 3 (Tiga) Orang

CONTOH PENGHITUNGAN PTKP


STATUS KELUARGA SENDIRI (TK) LAMA (2006-2008) 13,200,000 BARU (2009-) 15,840,000

KAWIN BELUM PUNYA ANAK (K/-) KAWIN ANAK 2 (K/2) Contoh : Kawin Anak 2 (K/2) Penghitungan PTKP : + PTKP Dia Sendiri = 15,840,000 + Kawin = 1,320,000 + Tanggungan = 2 x 1.320.000 = 2,640,000 Jumlah PTKP = 19,800,000

14,400,000
16,800,000

17,160,000
19,800,000

TARIF WP ORANG PRIBADI (Pasal 17 ayat (1) huruf a)


UU PPh Lama
:

No.
1. 2. 3.

Lapisan Penghasilan
S.d Rp 25.000.000,Di atas Rp25.000.000,- s.d. Rp 50.000.000,Di atas Rp50.000.000,- s.d. Rp 100.000.000

Tarif
5% 10% 15%

T A R I F

4.
5.
:

Di atas Rp100.000.000,- s.d.Rp200.000.000,Di atas Rp200.000.000,-

25%
35%

UU PPh Baru (Mulai 2009)

No.
1. 2. 3.

Lapisan Penghasilan
S.d. Rp 50.000.000,Di atas Rp50.000.000,- s.d. Rp 250.000.000 Di atas Rp250.000.000,- s.d.Rp500.000.000,-

Tarif
5% 15% 25%

4.

Di atas Rp500.000.000,-

30%
6

Wajib Pajak OP Karyawan

Yang digunakan dasar penghitungan sebesar Gaji yang diterima dari pemberi kerja dikurangi PTKP Contoh :
1. Gaji, tunjangan dll. Penghasilan Kena pjak 20.000.000 4.160.000

2. PKP = (-) PTKP (misal TK) 15.840.000


PKP merupakan dasar untuk menghitung pajak 3. PPh = 5% X 4.160.000 = Rp. 208.000,7

Wajib Pajak OP Usahawan


WP orang Pribadi (WP OP) usahawan/ pekerjaan bebas penghitungan penghasilan bersih adalah :
Omzet/th < Rp. 4,8 M Perkiraan/norma Omzet/th >=Rp. 4,8 M Pembukuan

Norma Penghitungan Penghasilan Neto


Menghitung penghasilan neto bukan dari penghasilan dikurangi biaya tetapi menggunakan tarif tertentu dari bruto Penghasilan neto = Bruto X tarif Norma Syarat Diperbolehkan Memakai Norma : 1. WP Orang Pribadi, 2. Omzet < 4.800.000.000 per tahun 3. Mengajukan permohonan tertulis 4. Tetap wajib catatan atas peredaran usaha Apabila semua syarat tidak dipenuhi maka WP Wajib Pembukuan Tarif Perkiraan neto/Norma telah ditentukan oleh Dirjen Pajak menurut bidang usahanya
9

Contoh Penghitungan perkiraan/Norma


Pak Narto adalah dokter hewan dan seorang montir. Dalam tahun 2009 mendapat penghasilan sbb : 1. Praktek dokter : Rp. 200.000.000,2. Usaha reparasi / service kendaraan dengan omzet =Rp. 300.000.000,Karena total omzet tidak sampai Rp. 4,8 M maka boleh menghitung penghasilan bersih dengan norma Norma/perkiraan penghasilan neto untuk dokter hewan sebesar 25% dan service sebesar 20% Berapa penghasilan neto dan penghasilan kena pajak Pak Narto?
10

Contoh Penghitungan perkiraan/Norma

1. Menghitung Perkiraan Penghasilan Neto :


Jenis Usaha Dokter hewan Service kendaraan Jumlah
2. Menentukan PKP 3. Pajak Penghasilan

Omzet 200,000,000

Tarif Norma 25%

Penghasilan Neto 50,000,000

300,000,000
500,000,000

20%

60,000,000
110,000,000

Jumlah Penghasilan Neto/bersih = Rp. 110.000.000


= Rp. 110.000.000-PTKP = 110.000.000 15.840.000 = 94.160.000 = 9.124.000,-

11

Penghitungan Penghasilan Dengan menggunakan Pembukuan Yang Wajib Menghitung Penghasilan dengan Pembukuan : 1. O. Pribadi Usahawan omzet >= Rp. 4,8 M 2. Seluruh Wajib Pjk Badan (tidak memandang omzet)

tidak wajib Pembukuan : 1. O.P. Karyawan 2. O.P. Usahawan omzet s.d. Rp. 4,8 M

12

1. Penghitungan PPh OP 2010 dgn menggunakan pembukuan


Diketahui jumlah laba bersih (akuntansi ) usaha Pak Eko (menikah tahun 2008) dalam tahun 2010 sebesar Rp 484.160.000,00. maka penghitungan Pajak Penghasilan Pak Eko, Usaha pak Eko memiliki omzet tahun 2010 sebesar Rp. 39.093.000.000. karena omzet/penjualan lebih dari Rp. 4,8 m maka Pak Eko harus menggunakan pembukuan.. Setelah dilakukaan koreksi fiskal diketahui bahwa laba fiskal sebesar Rp. 367.160.000,-

13

Hasil Penghitungan PPh OP 2010


1. Penghasilan/laba Bersih (fiskal) 2. Penghasilan kena pajak (WP OP) = 367.160.000 = Laba bersih PTKP = 367.160.000 17.160.000 = 350.000.000,-

3. Penghitungan PPh Terutang sbb :

Lapisan 0-50 juta 50 - 250 Juta 250 - 350 Juta Jumlah

PKP 50,000,000 200,000,000 100,000,000 350,000,000

Tarif 5% 15% 25%

PPh 2,500,000 30,000,000 25,000,000 57,500,000


14

Penghasilan neto dengan Pembukuan


Penghitungan Penghasilan neto dengan Pembukuan diperuntukkan bagi : 1. Orang Pribadi dgn Omzet >=4,8 M/thn 2. Seluruh Wajib Pajak Badan Untuk menghitung penghasilan neto bagi WP yang wajib Pembukuan maka : Pengh Bruto = penghasilan yang termasuk obyek Pajak Biaya = biaya yang diperbolehkan sebagai pengurang penghasilan
15

Wajib Pajak Badan


Badan adalah
Sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi : PT, CV, perseroan lainnya, BUMN, BUMD, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap

16

BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO


BIAYA UNTUK MENDAPATKAN, MENAGIH, DAN PENGHASILAN TERMASUK : MEMELIHARA

- Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha (biaya pembelian bahan, Biaya Gaji, bunga, sewa, dan royalti, biaya perjalanan, biaya pengolahan limbah, premi asuransi, biaya promosi dan penjualan , biaya administrasi , dan pajak kecuali Pajak Penghasilan) - Biaya penyusutan fiskal dan/atau amortisasi - Iuran kepada dana pensiun yg pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan (OP) - Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta - Kerugian dari selisih kurs - Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia - Biaya bea siswa, magang, dan pelatihan
17

BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO (lanjutan)


Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih yang memenuhi syarat tertentu dgn Kep Dirjen Pajak Zakat dan sumbangan wajib keagamaan Pembentukan dan pemupukan cadangan piutang tak tertagih khusus untuk usaha bank, leasing, cadangan untuk usaha asuransi, Penjamin LPS, cad. Penanaman kembali hutan, cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan, dan cad. Biaya penutupan limbah. Kempensasi kerugian tahun sebelumnya (maksimal 5 tahun sebelumnya) Penggantian atau imbalan dlm bentuk natura dan kenikmatan yang terbatas berupa: Biaya makan dan minum untuk seluruh pegawai, atau Natura dan kenikmatan didaerah terpencil, atau Natura berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan (baju seragam satpam)
18

BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO (lanjutan)

- Sumbangan Khusus untuk :


- Bencana Nasional, - Penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia, - Pembangunan infrastruktur sosial, - Fasilitas pendidikan , dan - Pembinaan olahraga

- Untuk biaya kendaraan sedan, sejenis boleh dibebankan 50% - Untuk biaya telepon seluler dapat dibebankan 50%

19

BIAYA YANG TIDAK BOLEH DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO


Pasal 9 ayat (1)

PEMBAGIAN LABA DENGAN NAMA DAN DALAM BENTUK APAPUN

BIAYA YG DIBEBANKAN UTK KEPENTINGAN PRIBADI PEMEGANG SAHAM, SEKUTU, ATAU ANGGOTA PEMBENTUKAN DANA CADANGAN KECUALI JENIS USAHA TERTENTU CADANGAN UNTUK

PREMI ASURANSI KESEHATAN, KECELAKAAN, JIWA, DWI GUNA, DAN ASURANSI BEA SISWA YG DIBAYAR OLEH WP ORANG PRIBADI PENGGANTIAN/ IMBALAN PEKERJAAN/JASA YG BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN KECUALI - PENYEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN BAGI - DI DAERAH TERTENTU DAN YANG BERKAITAN PELAKSANAAN PEKERJAAN YANG DITETAPKAN (KMK No. 466/KMK.04/2000) DIBERIKAN DALAM SELURUH PEGAWAI DENGAN KEPMENKEU
20

PPh 38

BIAYA YANG TIDAK BOLEH DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO


Pasal 9 ayat (1)

JUMLAH YANG MELEBIHI KEWAJARAN YG DIBAYARKAN KEPADA PEMEGANG SAHAM ATAU PIHAK YG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

HARTA YG DIHIBAHKAN, BANTUAN ATAU SUMBANGAN, DAN WARISAN kecuali sumbangan tertentu

PAJAK PENGHASILAN BIAYA YANG DIBEBANKAN/ DIKELUARKAN UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI WP ATAU ORANG YANG MENJADI TANGGUNGAN

GAJI ANGGOTA PERSEKUTUAN, FIRMA, ATAU PERSEROAN KOMANDITER YG MODALNYA TIDAK TERBAGI ATAS SAHAM
SANKSI ADMINISTRASI DAN PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN
21

PPh 39

BIAYA YANG TIDAK BOLEH DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO Pasal 9 ayat (1) (Lanjutan)

- Biaya biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang : 1. Dikenakan PPh bersifat final, atau 2. Bukan obyek pajak, atau 3. Penghasilan netonya dihitung dengan norma penghitungan

22

Tarif PPh Badan


1. Omzet diatas 50 M 2. Omzet s.d. 50 M 3. Perseroan terbuka (tbk)

23

TARIF WP BADAN Omzet diatas 50 M (Pasal 17 ayat (1) huruf b)


Ketentuan Lama : Lapisan Penghasilan s.d Rp 50.000.000,Tarif 10% 15% 30%

T A R I F

Di atas Rp50.000.000,- s.d. Rp 100.000.000,Di atas Rp100.000.000,-

Ketentuan Baru (Mulai tahun 2009) khusus WP Badan dgn omzet diatas 50 M :

Tahun
Tahun 2009 Tahun 2010 -

Tarif Tunggal
28 % 25 %
24
24

CONTOH PENERAPAN TARIF PPh BAGI WAJIB PAJAK BADAN dgn Omzet diatas 50 M
JUMLAH PKP Rp 190.000.000,00 PPh TERUTANG : 1. Jika tahun pajak 2008 10% X Rp 50.000.000 = Rp 5.000.000 15% X Rp 50.000.000 = Rp 7.500.000 30% X Rp 90.000.000 = Rp 27.000.000 Jumlah Rp 39.500.000,00

2. Jika tahun pajak 2009 : 28 % X 190.000.000 3. Jika tahun pajak 2010 : 25% X 190.000.000

= Rp. 53.200.000,-

= Rp. 47.500.000,25

PPh 70

2 & 3 tarif khusus PPh Badan ( TBK dan UMKM)


1. Untuk Perseroan Terbuka (minimal 40% publik) ada pengurangan tarif 5% (pasal 17 (2b)) Tarif pajak 2009 = 23% Tarif Pajak 2010 - = 20%

2. BAGI UMKM = WP Badan dgn Omzet s.d Rp 50 M) Pengurangan 50% u. Omzet 4.8 M (psl 31 E)
Bagian Omzet
Bagian omzet s.d. 4,8 M Bagian Omzet 4,8 s.d. 50 M

Tahun 2009
14 % 28 %

Tahun 2010
12.5% 25 %
26

CONTOH PENGHITUNGAN FASILITAS UMKM


Contoh : PT X tahun 2009 Peredaran Usaha = Rp. 30.000.000.000 Penghasilan kena pajak = Rp. 3.000.000.000

Uraian
Fasilitas Tarif biasa Jumlah

Peredaran Usaha
s.d. 4,8 M 4,8 M 30 M 30 M

PKP
480.000.000 2.520.000.000 3.000.000.000

Tarif
14% 28%

PPh
67.200.000 705.600.000 772.800.000

(4.800.000.000/30.000.000.000) X 3.000.000.000

27
27

Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dari Laba Komersial


Laba bersih Komersial XXXX Koreksi Fiskal : (+) Koreksi fiskal positif XXXX (-) Koreksi fiskal negatif XXXX Jumlah koreksi fiskal XXXX Jumlah penghasilan Kena Pajak XXXX

Anda mungkin juga menyukai