Pengikut: Orang yang diupayakan untuk dipengaruhi. Pada saat ada orang yang berinisiatif ingin menggerakkan orang lain untuk mencapai suatu tujuan, maka; proses kepemimpinan pun mulai terjadi. Lalu, pertanyaan yang muncul; apakah ia berhasil atau tidak.? efektif atau tidak?
Definisi Kepemimpinan.?
Masih terdapat kontroversi, masih beragam; ada yang menganggapnya sebagai; - Psychological Phenomenon ada juga yang melihatnya sebagai; - Sociological Phenomenon
Pada intinya;
Kepemimpinan meliputi proses pencapaian tujuan melalui orang lain.
Kepemimpinan
Murphy(1941), Hollander, Julian (1969), Smircich & Morgan (1982) Kepemimpinan adalah suatu keadaan sosial yang mempengaruhi hubungan interaktif antara dua orang atau lebih yang saling ketergantungan satu sama lain untuk mencapai suatu mutual goal secara bersamasama dalam suatu situasi. Bass (1990) Kepemimpinan adalah suatu interaksi antara dua orang atau lebih anggota dari suatu kelompok yang seringkali melibatkan struktur atau penstrukturan
Jadi menurut definisi ini; Proses kepemimpinan merupakan fungsi dari Pemimpin, pengikut, dan beberapa variabel situasional. KP KP P p S = = = = = f (P,p,s)
Proses Kepemimpinan Pemimpin, Orang yang meminpin pengikut, orang yang dipimpin Situasi
Menurut teori ini, seorang pemimpin harus berkepentingan dengan tugas-tugas dan hubungan antar manusia.
GAYA KEPEMIMPINAN Adalah pola tingkah laku (ucapan, tindakan) seorang Pemimpin dalam upaya mempengaruhi aktivitas orang lain. Gaya ini dapat diamati/dipersepsi oleh pengikut. Pendekatan yang digunakan Pemimpin : 1. Tingkah Laku Tugas Seberapa jauh melibatkan diri dalam merumuskan tugas-tugas dan tanggung jawab dari seseorang atau kelompok, meliputi: - Apa yang harus dilakukan - Bagaimana melakukannya - Bilamana melakukannnya - Dimana melakukannya dan Siapa yang melakukannya 2. Tingkah Laku Hubungan Seberapa jauh pemimpin melibatkan diri dalam memelihara hubungan pribadi dengan seseorang atau kelompok, meliputi: - komunikasi dua arah, - dukungan sosio-emoisonal (tepukan psikologis), - tindakan membantu, menggunggah semangat, memberi penjelasan dan pujian.
laku tugas dan tingkah laku hubungan bisa dengan kadar tinggi dan rendah.
Inti kepemimpinan Situasional;
pencapaian tujuan dengan dan melalui orang lain Oleh karenanya senantiasa berkepentingan dengan TL. Tugas dan TL. Hubungan ini. Pendekatan yang digunakan dapat menghasilkan 4 (empat) Gaya kepeimpinan, meliputi: Gaya 1 (G1)TELLING Gaya 2 (G2)SELLING Gaya 3 (G3)PARTICIPATING Gaya 4 (G4)DELEGATING
G1:
Tingkah Laku Tugas Tinggi dan Tingkah laku Hubungan Rendah Gaya ini bercirikan jumlah tingkah laku tugas diatas rata-rata dan jumlah tingkah laku hubungan dibawah rata-rata. Pemimpin memberitahukan pengikut akan tugas-tugas dengan jelas tentang apa yang harus dilakukan, bilamana, dimana, bagaimana, dll. Tingkah Laku Tugas Tinggi dan Tingkah Laku Hubungan Tinggi
G2:
Bercirikan jumlah tingkah laku tugas dan jumlah tingkah laku hubungan diatas rata-rata. Gaya ini masih memberikan bimbingan, tindakan-tindakan dan pernyataan peimimpin yang menunjukkan jumlah TL. Tugas dari rata- rata sampai tinggi. Pada waktu bersamaan memberikan penjelasan dan kesempatan bertanya.
G3:
Tingkah Laku Tugas Rendah dan Tingkah Laku Hubungan Tinggi Bercirikan jumlah tingkah laku hubungan diatas rata-rata dan jumlah tinhkah laku tugas dibawah rata-rata. Pemimpin disini banyak memberikan semangat, mendorong diskusi dan meminta pengikut berperan mengambil bagian.
Kepemimpinan Situasional didasarkan atas hubungan jalin-menjalin antara; 1. Jumlah Pengarah (tingkah laku tugas) yang diberikan pemimpin. 2. Jumlah Dukungan Sosio-Emosional (tingkah laku hubungan) yang diberikan pemimpin, 3. Tingkat Kesiapan yang ditunjukkan pengikut pada suatu tugas tertentu, atau pada tujuan yang diupayakan pemimpin untuk dicapai pengikut. Kesiapan Pengikut, terdiri atas
komponen :
1. Kesiapan Pekerjaan Berhubungan dengan kemampuan/kompetensi (pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan) untuk melakukan sesuatu/tugas-tugas pekerjaan dengan tidak perlu pengarahan orang lain. 2. Kesiapan Psikologis Berhubungan dengan kemauan/motivasi (kepercayaan diri, tanggung jawab, perasaan mantap) untuk melakukan sesuatu/tugas dengan tidak memerlukan bimbingan & dorongan orang lain.
KESIAPAN (S) : Merupakan kombinasi Kemampuan & Kemauan. Tingkatan kesiapan dimulai dari Rendah sampai Tinggi. Jumlah semua Kemampuan dan Kemauan yang dimiliki mulai dari sangat Rendah sampai sangat Tinggi menghasilkan 4 tingkat kesiapan :
Tingkat Kesiapan Tidak Mau Tingkat Kesiapan Mau Tingkat Kesiapan Mau Tingkat Kesiapan
1 2
tetapi dan
Mau
S4 tinggi tinggi
S3
S2
S1 rendah rendah
Tingkat Kesiapan 1 / Rendah (S1): Tidak Mampu dan Tidak Mau Berarti pengikut memiliki kesiapan pekerjaan rendah dan kesiapan psikologis rendah. Selain tidak mampu, pengikut juga tidak memiliki kepercayaan diri, motivasi, dan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas. Tingkat Kesiapan
tetapi
Mau
Berarti pengikut memiliki kesiapan pekerjaan rendah dan kesiapan psikologis tinggi. Pengikut kurang memiliki kemampuan tetapi memiliki kepercayaan diri, motivasi, yang tinggi dan selalu berupaya untuk melaksanakan tugasnya. Tingkat Kesiapan 3/ Rata-rata (S3): Mampu tetapi Tidak Mau Berarti pengikut memiliki kesiapan pekerjaan tinggi dan kesiapan psikologis rendah. Pengikut memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas, tetapi kurang mau atau ragu-ragu menggunakan kemampuannya dalam melaksanakan tugas. Tingkat Kesiapan
4/ Tinggi (S4):
Mampu
dan
Mau
(TELLING)
Bekerja dengan pengikut yang memiliki tingkat kesiapan rendah S1, maka gaya kombinasi tingkah laku tugas tinggi dan tingkah laku hubungan rendah, akan memberikan hasil yang efektif.
(SELLING)
Bekerja dengan pengikut yang memiliki tingkat kesiapan rata-rata rendah S2, maka gaya kombinasi tingkah laku tugas tinggi dan tingkah laku hubungan tinggi, akan memberikan hasil yang efektif.
(PARTICIPATING)
Bekerja dengan pengikut yang memiliki tingkat kesiapan rata-rata tinggi S3, maka gaya kombinasi tingkah laku tugas rendah dan tingkah laku hubungan tinggi, akan memberikan hasil yang efektif.