Anda di halaman 1dari 5

Skenario 1 Seorang anak laki- laki berusia 7 tahun mengalami bengkak pada pipi sebelah kanan setelah jatuh

dari sepeda satu hari yang lalu. Malam hari setelah kejadian badan pasien terasa demam. Pagi hari setelah bangun tidur pasien merasakan pipi kanannya sedikit tidak simetris dengan sebelahnya. Orang tua pasien akhirnya memutuskanuntuk memeriksakan anaknya ke dokter gigi.

Pembahasan 1. Masalah apa yang sedang dialami pasien tersebut? Pasien mengalami bengkak pada pipi sebelah kanan akibat terjatuh dari sepeda satu hari yang lalu.

2. Informasi apa yang perlu didapatkan sehubungan dengan kasus tersebut? Menanyakan kepada pasien : Ada atau tidaknya rasa sakit Apakah ada kegoyangan atau patah atau sakit pada gigi? Apakah sudah diberi obat? Jika sudah obat apa yang diberikan? Pertolongan pertama yang dilakukan tterhadap pasien? Memeriksa apakah terdapat laserasi? Apakah pasien memiliki riwayat penyakit sistemik? Bagaimana kronologi kejadian tersebut? Bagaimana keadaan umum pasien?

3. Pemeriksaan apa saja yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosa? Subjektif : berupa anamnesa lengkap termasuk di dalamnya inforrmasi yang

ingin digali pada nomor 3.

Objektif Penunjang

: berupa pemeriksaan klinis tentang keadaan pasien : berupa pemeriksaan radiografi pada area yang fraktur. Bisa

rontgen foto jenis panoramic atau anteroposterior.

4. Apa sajakah yang dapat menyebabkan pipi sebelah kanan sedikit tidak simetris pada pasien tersebut? Diduga pasien tersebut mengalami inflamasi diakibatkan karena trauma yang dialami satu hari yang lalu. Dugaan lain menyebutkan bahwa pasien dapat juga mengalami hematoma atau bleeding internal akibat trauma.

Skenario 2 Anak laki-laki tersebut dibawa orang tuanya ke RSI Gigi dan Mulut Sultan Agung untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Ketika dilakukan pemeriksaan fisik, suhu tubuh pasien masih tinggi. Hasil pemeriksaan ekstra oral menunjukkan adanya pembengkakan pada pipi kanan dengan warna agak biru kemerahan, batas tidak jelas, wajah sedikit tidak simetris, serta tidak didapatkan luka pada wajah. Pemeriksaan intra oral juga tidak didapatkan luka serta gigi dalam keadaan baik. Rontgen foto tidak menunjukkan adanya diskontinuitas tulang rahang.

Pembahasan 1. Apa yang terjadi pada pasien tersebut pasca jatuh dari sepeda satu hari yang lalu beserta alasannya? Pasien mengalami bengkak pada pipi kanan sehingga wajahnya menjadi sedikit asimetris, serta demam yang hingga keesokan harinya masih dialami pasien. Berdasarkan skenario kedua, pasien mengalami inflamasi akut serta hematoma dikarenakan munculnya warna biru kemerahan dengan batas tidak jelas tanpa adanya laserasi luar (wajah). Warna biru menunjukkan adanya hematoma, dan merah menunjukkan timbulnya reaksi radang atau inflamasi. Pada hasil radiografi juga tidak ditemukan adanya fraktur rahang.

2. Bagaimana mekanisme timbulnya bengkak di pipi sebelah kanan pada pasien di atas? Trauma yang dialami pasien mengakibatkan munculnya reaksi inflamasi, yaitu dengan meningkatkan laju aliran dara. Kemudian permeabilitas pembuluh darah arteri lokal juga akan meningkat karena terjadi dilatasi di situ. Laju aliran darah yang meningkat serta volume darah yang juga meningkat ini akan memberikan sensasi kemerahan (rubor) dan bengkak (tumor) dalam reaksi inflamasi. Laju aliran darah dan permeabilitas vaskuler akan kembali normal apabila dirasa sudah cukup memberikan reaksi. Laju aliran darah yang meningkat akibat trauma yang hebat tidak hanya memberikan reaksi kemerahan, namun juga akan memberikan reaksi panas (kalor). Tidak hanya di

area trauma, namun sudah mencapai sistem termostat tubuh, yakni di hipotalamus di otak. Hipotalamus akan memberikan sinyal bahwa telah terjadi inflamasi berupa meningkatnya suhu tubuh. Peningkatan suhu tubuh ini juga dikarenakan meningkatnya metabolisme sel untuk segera memproduksi mediator-mediator inflamasi dalam mempertahankan tubuh. Metabolisme sel-sel ini juga memberikan efek bengkak (tumor). Karena trauma yang sedemikian hjebat, maka reaksi yang diberikan pun juga akan hebat. Laju aliran darah yang amat tinggi bisa merusak endotel pada lumen vaskuler, sehingga pembuluh darah akan rusak. Ini diiringi dengan permeabilitas vaskuler yang meningkat, maka darah akan keluar dari pembuluh darah dan memasuki jaringan. Kandungan Hb yang terdapat dalam darah yang menybabkan warna kebiruan.

3. Bagaimana rencana perawatan dalam pengelolaan pasien tersebut? Pasien dbisa ditangani dengan kompres air dingin untuk mengembalikan pembuluh darah ke keadaan semula. Hematoma yang tidak lebih dar 5cm akan dapat diresorbsi oleh tubuh tanpa diberikan medikasi. Kemudian berikan beberapa medikasi berupa antipiretik untuk meredakan demam, dan antiinflamasi untuk meredakan inflamasi. 4. Tuliskan resep obat yang lengkap sesuai dengan skenario pada kasus ini! (Apabila diketahui berat badan anak tersebut adalah 25 kg dan pasien tidak dapat meminum obat dalam bentuk sediaan tablet).

drg. Ahmad Sobirin SIP. 2338 / SIP/ 2008 Alamat No. Telp Jam praktik : Jalan Kaligawe Km. 4 Semarang : (024) 2121212 : 17.00-21.00 WIB

Semarang, 5 Maret 2013 R/ Paracetamol syr. 150 ml. No I s. u. c R/ Dexamethasone 0, 15 mg Saccharum lactis m. f. pulv. No. XV s. t. d. d. p. c. pulv. I

Pro

: Nama Usia Alamat

: Andi : 7 tahun : Genuk Indah, Semarang

Anda mungkin juga menyukai