Anda di halaman 1dari 2

RESUME: BERANTEM TERUS Bertengkar juga bisa menjadi ajang belajar sosialisasi dan membentuk karakter.

Dalam sebuah keluarga, terutama bagi keluarga yang memiliki di dalamnya lebih dari satu suasana ramai di rumah atau berbincang dengan anak-anak, namun di samping itu, konflik antara kakak dan adik sering pula terjadi. 1. Beda pendapat 2. Kondisi emosi anak 4. Salah paham 5. Cari perhatian 6. Cemburu Pertengkaran merupakan tingkat sosialisasi tingkat tertinggi antar saudara kandung. 3. Merasa lelah atau mengantuk Terdapat beberapa faktor pemicu terjadinya konflik antar saudara, diantaranya: putra/putri, tentu akan menjadi suatu hal yang menyenangkan, mulai dari ramainya

Karena ketika bertengkar, anak dalam proses saling mengenal karakter, memahami kelemahan dan kekuatan masing-masing. Namun, bukan merupakan pertengkaran yang meningkat menjadi persaingan yang melibatkan emosi yang rumit (sibling rivalvy) Bila pertengkaran terjadi, memang adalah tugas orang tua untuk bertindak sebagai 1. Tetap tenang

penengah agar anak dapat belajar. Adapun cara menyikapi pertengkaran anak yaitu: 2. Hindari intervensi 3. Tawarkan pilihan solusi 4. Jangan pupuk kebiasaan mengadu 5. Tidak memihak 6. Turun tangan bila mereka sudah main tangan 7. Ajak anak bicara setelah pertengkaran usai 8. Ajari meminta maaf Kesimpulan : Pertengkaran seringkali terjadi dalam sebuah keluarga, diantaranya pertengkaran antar saudara yang disebabkan oleh beberapa faktor. Perbedaan pendapat diantara mereka merupakan salah satu pemicu terjadinya pertengkaran, selain itu kondisi emosi, lelah, kesalahpahaman, cari perhatian dan kecemburuan seringkali terjadi. Faktor-faktor tersebut juga yang mempengaruhi anak bertengkar dengan teriakan bahkan saling memukul. perkembangan anak, tetapi di balik pertengkaran itu, sejatinya, mereka sedang dalam Namun, pertengkaran antar saudara tidak selamanya berdampak buruk pada

proses saling memahami karakter masing-masing, anak belajar bagaimana menyelesaikan masalah yang terjadinya dengan dirinya, anak distimulasi untuk mengutarakan pendapatnya juga bersosialisasi. Melalui proses tersebut, anak mulai memahami sikap apa saja yang disukai atau tidak diantara mereka. Oleh karena itu, pertengkaran ini biasanya berujung pada kebaikan, mereka bisa lebih dekat satu sama lain. Ketika pertengkatran terjadi, sebagi orang tua jangan langsung merah atau kesal

melihat perilaku anak, melainkan tetap tenang dan berusaha mencarikan pilihan solusi

apabila pertengkaran semakin memanas. Seperti yang dikatan sebelumnya bahwa pertengkaran akan berujung kebaikan karena kedua pihak lambat laun akan saling mengenal karakter masing-masing, namun tentu saja apabila pertengkaran yang ini tidak melibatkan emosi yang rumit (sibling rivalry), dimana fakor tersebut disebabkan oleh kesalahan orang tua itu sendiri. Seperti orang tua yang membandingkan anak atau terllau memihak pada salah satu anak sehingga terjadi kecemburuan yang fatal akibatnya pada anak di masa selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai