Anda di halaman 1dari 27

PRINSIP KEMOTERAPI

Dr Edi Hidayat Divisi Hematologi FK UNSRI/ RSMH Palembang 2013


1

Kanker Pertumbuhan sel yang berlebihan, disebabkan ketidakseimbangan antara onkogen , proto onkogen dan gen supresor sehingga sel cenderung lebih aktif dan progresif. Pertumbuhan dan pembelahan sel yang berlebihan, tidak diikuti kematian yang adekuat perubahan posisi selular untuk proliferasi.

Initiation of mitosis

Correct spindle formation & metaphase plate

M
G2 DNA damage checkpoint

G2

G1

DNA synthesis completion

START or Restriction point

G1/S DNA damage checkpoint

Siklus Sel
3

Siklus sel dan waktu untuk pembelahan sel :


FASE FUNGSI
Produksi enzim2 utk produksi DNA
Sintesis DNA Sintesis protein & RNA lebih lanjut

WAKTU
Bervariasi
10 20 jam 1 10 jam

G1 S G2 Mitosis G0

Pembelahan sel
istirahat

30 60 menit
Bervariasi

Perbedaan sel normal dan sel kanker:

Proliferasi sel yang tidak terkontrol Pembelahan yang cepat Daya ikat sel sangat kurang sehingga memudahkan sel kanker untuk mengekspansi jaringan sekitar Sel kanker sangat bertendensi untuk tidak berdiferensiasi dibandingkan dengan sel normal

Dasar biologi

Obat sitotoksik mempunyai efek primer pada sintesis atau fungsi makromolekul, yaitu membunuh sel yang aktif membelah tidak efektif thd sel pada fase G0 (sel inaktif, dimana tidak ada sintesis makro molekul)

Tempat kerja anti kanker pada siklus sel :


Vinblastin Vincristin colchicin

Bleomycin Siklofosfamid

M G2 G1 Purin antagonis Hydroxiurea MTX Siklofosfamid 5 FU Mitomycin Daunomycin Thioguanin S

Actinomisin Mitomicin 6 mercaptopurin Thioguanin

Hubungan kelas obat dengan siklus sel


1.Obat yang spesifik pada fase tertentu siklus sel (spesifik)

Pada fase S: fludarabin, sitarabin, 5 FU, merkaptopurin, metotrexat, tioguanin (Anti metabolit yang mengganggu sintesis DNA atau inhibitor topoisomerase I (topotecan) yang mengganggu struktur DNA).

Pada fase G2: Antibiotik (bleomisin), inhibitor topoisomerase II (etoposid), stabilisator/polimerisator mikrotubulus (paclitaxel). Pada fase M: mengganggu segregasi kromosom (alkaloid vinka: vinblastin, vinkristin,)

2.Obat yang efektif pada sel yang berada pada siklus sel, tapi tidak spesifik pada fase tertentu Obat ankilator: klorambusil, siklofosfamid, melfalan, busulfan decarbasin, sisplatin, karboplatin Antibiotika: daktinomisin, daunorubisin, doksorubisin, idarubisin.
3.Obat yang efektif baik saat sel berada pada siklus ataupun saat istirahat (non spesifik) : Mustard nitrogen (mekloretamin), nitrosurea (karmustin, lomustin)

Kemoterapi kombinasi
Keuntungan: Pemusnahan sel kanker maksimal dengan toksisitas masih dapat ditoleransi. Kisaran interaksi obat den sel tumor (abnormalitas genetik yg berbeda pada populasi yg heterogen) Mencegah & memperlambat resistensi

Prinsip memilih obat kombinasi: Efektif melawan sel tumor, lebih disukai yang menimbulkan respon komplit Toksisitasnya tidak tumpang tindih

10

TUJUAN KEMOTERAPI DALAM TERAPI KANKER


Induksi primer (utk tumor yang kemoterapi adalah satu2nya pengobatanyang efektif), mis: limfoma, tumor Wilm, rabdomiosarkoma embryonal, kanker paru sel kecil Neoajuvan, utk kanker terlokalisir dengan ukuran terlalu besar utk pembedahan atau radiasi secara optimal. Kemoterapi adjuvan: Tumor primer dikontrol dg cara lain ( bedah atau radiasi ) tetapi diyakini masih ada sisa sel tumor yang sukar dideteksi (mikrometastasis) sehingga diperlukan tambahan kemoterapi Pemberian langsung pada lokasi tumor

11

Kemoterapi paliatif : Meringankan gejala tanpa mempengaruhi secara pasti jalannya penyakit selanjutnya Kemoterapi kuratif : Jika terapi dimulai sedini mungkin yaitu pada kanker darah dan kanker testis

12

Tolak ukur pengobatan


Regresi tumor secara obyektif diukur dengan pengurangan ukuran tumor / produk tumor:

Respon komplit: tumor hilang secara radiologis atau biologis untuk waktu minimal 4 minggu . Respon parsial: ukuran mengecil > 50%, tumor baru (-). Penyakit progresif: ukuran membesar > 25%, atau timbul tumor baru. Penyakit stabil: ukuran mengecil < 50%, atau ukuran membesar < 25%
13

Pola sensitifitas

Kelompok 1: sensitif thd sitotastik (lekemia limfoblastik akut pada anak2, LH, sebagian LNH, kanker testis, dll) Kelompok II: respon baik pada pemulaan (kanker payudara, kanker paru sel kecil, kanker ovarium yang berulang, dll) Kelompok III: resisten thd kemoterapi (melanoma maligna, kanker kolon, dll)

14

KONTRA INDIKASI
Absolut: Penyakit terminal (harapan hidup pendek), kehamilan trimester I, septikemia, koma. Relatif:

Bayi < 3 bln Lansia, khususnya dg tumor derajat keganasan rendah atau kurang sensitif thdp kemoterapi Status kebugaran < 40% (skala karnovsky) Gangguan organ berat, misal ginjal (Ciplatinum), jantung (doxorubisin), atau terdapat metastasis otak yang tdk stabil
15

relatif....

- Dementia
- Pasien yang tidak kontrol scr teratur - Pasien yang kurang kooperatif - Tumor yang resisten terhadap kemoterapi

16

Jenis obat kemoterapi

17

Prinsip pemberian kemoterapi


A. Kemoterapi terbagi 2 : 1. Spesifik : bekerja pada salah satu siklus sel. fase S, dan fase M >>> (doxorubisin) 2. Non spesifik : tidak bekerja pada fase tertentu, bisa disetiap fase, kerjanya memotong DNA ( DNA breaker).

18

Prinsip kemoterapi
B. Polifarmaka (CHOP, COP) C. Jangan saling memberatkan ( Doxorubisin + Herceptin) cardiotoxic Obat kemoterapi tidak mengurangi jumlah sel kanker dalam bentuk satuan, tapi dalam bentuk fraksi, sehingga sel kanker tidak pernah menjadi 0.
19

Prinsip kemoterapi
Harus diketahui sifatnya: a.Vesikan merusak asam ribonukleat sel. Doxorubisin: nekrosis pada tangan tempat infus, sehingga tangan kehitaman. b. Iritan.

20

SYARAT PEMBERIAN KEMOTERAPI


Melakukan pemeriksaan yg esensial yg harus dilakukan sebelum kemoterapi

21

1. Pemeriksaan lengkap ttg pasien : - R/ pyk dahulu dan skrg - Pemeriksaan klinis lengkap - Laboratorium dan radiologis - PA & sitologis - Staging - Pengobatan sebelumnya (pembedahan, atau kemoterapi) serta hasilnya

radioterapi

22

2. Pemeriksaan klinik meliputi a. status kebugaran (skala karnofsky atau WHO) b. pemeriksaan klinis lengkap dg perhatian khusus pembesaran hati, splenomegali, masa di abdomen, KGB, efusi pleura & asites, tanda ggn neurologi

23

3. Pemeriksaan laboratorium :

a. DPL : Hb > 8 g.dl, leukosit > 3.000 / mm3, trombosit . 75.000 / mm3 b. BMP : kasus dg kelainan darah perifer dan utk penetapan stadium c. Fungsi hati (bilirubin, SGOT, SGPT) Fungsi ginjal (ureum, creatinin, CCT) asam urat, LDH dll tgt kebutuhan
Bila tdpt kelainan Fs hati dan ginjal dilakukan penyesuaian dosis
24

4. Pemeriksaan radiologis a. Foto toraks b. Bone Survey (misal pd mieloma dan kanker payudara) c. Bone scan (pd kanker payudara bila alat tersedia)

d. pemeriksaan lain sesuai kebutuhan (CT scan,


limfangiografi, MRI)

25

Jenis kanker (berdasarkan untuk keperluan pemberian kemoterapi)


Kanker hemopoeisis dan limfopoeisis Umumnya mrpkan kanker sistemik (Leukemia, Limfoma maligna dan myeloma) Terapi utama: kemoterapi

Kanker padat (solid) Termasuk semua kanker selain kanker hematologi Terapi utama: operasi atau radioterapi Kemoterapi diberikan pada kanker lanjut atau sbg adjuvan

26

Terima kasih

27

Anda mungkin juga menyukai