Kanker Pertumbuhan sel yang berlebihan, disebabkan ketidakseimbangan antara onkogen , proto onkogen dan gen supresor sehingga sel cenderung lebih aktif dan progresif. Pertumbuhan dan pembelahan sel yang berlebihan, tidak diikuti kematian yang adekuat perubahan posisi selular untuk proliferasi.
Initiation of mitosis
M
G2 DNA damage checkpoint
G2
G1
Siklus Sel
3
WAKTU
Bervariasi
10 20 jam 1 10 jam
G1 S G2 Mitosis G0
Pembelahan sel
istirahat
30 60 menit
Bervariasi
Proliferasi sel yang tidak terkontrol Pembelahan yang cepat Daya ikat sel sangat kurang sehingga memudahkan sel kanker untuk mengekspansi jaringan sekitar Sel kanker sangat bertendensi untuk tidak berdiferensiasi dibandingkan dengan sel normal
Dasar biologi
Obat sitotoksik mempunyai efek primer pada sintesis atau fungsi makromolekul, yaitu membunuh sel yang aktif membelah tidak efektif thd sel pada fase G0 (sel inaktif, dimana tidak ada sintesis makro molekul)
Bleomycin Siklofosfamid
Pada fase S: fludarabin, sitarabin, 5 FU, merkaptopurin, metotrexat, tioguanin (Anti metabolit yang mengganggu sintesis DNA atau inhibitor topoisomerase I (topotecan) yang mengganggu struktur DNA).
Pada fase G2: Antibiotik (bleomisin), inhibitor topoisomerase II (etoposid), stabilisator/polimerisator mikrotubulus (paclitaxel). Pada fase M: mengganggu segregasi kromosom (alkaloid vinka: vinblastin, vinkristin,)
2.Obat yang efektif pada sel yang berada pada siklus sel, tapi tidak spesifik pada fase tertentu Obat ankilator: klorambusil, siklofosfamid, melfalan, busulfan decarbasin, sisplatin, karboplatin Antibiotika: daktinomisin, daunorubisin, doksorubisin, idarubisin.
3.Obat yang efektif baik saat sel berada pada siklus ataupun saat istirahat (non spesifik) : Mustard nitrogen (mekloretamin), nitrosurea (karmustin, lomustin)
Kemoterapi kombinasi
Keuntungan: Pemusnahan sel kanker maksimal dengan toksisitas masih dapat ditoleransi. Kisaran interaksi obat den sel tumor (abnormalitas genetik yg berbeda pada populasi yg heterogen) Mencegah & memperlambat resistensi
Prinsip memilih obat kombinasi: Efektif melawan sel tumor, lebih disukai yang menimbulkan respon komplit Toksisitasnya tidak tumpang tindih
10
11
Kemoterapi paliatif : Meringankan gejala tanpa mempengaruhi secara pasti jalannya penyakit selanjutnya Kemoterapi kuratif : Jika terapi dimulai sedini mungkin yaitu pada kanker darah dan kanker testis
12
Respon komplit: tumor hilang secara radiologis atau biologis untuk waktu minimal 4 minggu . Respon parsial: ukuran mengecil > 50%, tumor baru (-). Penyakit progresif: ukuran membesar > 25%, atau timbul tumor baru. Penyakit stabil: ukuran mengecil < 50%, atau ukuran membesar < 25%
13
Pola sensitifitas
Kelompok 1: sensitif thd sitotastik (lekemia limfoblastik akut pada anak2, LH, sebagian LNH, kanker testis, dll) Kelompok II: respon baik pada pemulaan (kanker payudara, kanker paru sel kecil, kanker ovarium yang berulang, dll) Kelompok III: resisten thd kemoterapi (melanoma maligna, kanker kolon, dll)
14
KONTRA INDIKASI
Absolut: Penyakit terminal (harapan hidup pendek), kehamilan trimester I, septikemia, koma. Relatif:
Bayi < 3 bln Lansia, khususnya dg tumor derajat keganasan rendah atau kurang sensitif thdp kemoterapi Status kebugaran < 40% (skala karnovsky) Gangguan organ berat, misal ginjal (Ciplatinum), jantung (doxorubisin), atau terdapat metastasis otak yang tdk stabil
15
relatif....
- Dementia
- Pasien yang tidak kontrol scr teratur - Pasien yang kurang kooperatif - Tumor yang resisten terhadap kemoterapi
16
17
18
Prinsip kemoterapi
B. Polifarmaka (CHOP, COP) C. Jangan saling memberatkan ( Doxorubisin + Herceptin) cardiotoxic Obat kemoterapi tidak mengurangi jumlah sel kanker dalam bentuk satuan, tapi dalam bentuk fraksi, sehingga sel kanker tidak pernah menjadi 0.
19
Prinsip kemoterapi
Harus diketahui sifatnya: a.Vesikan merusak asam ribonukleat sel. Doxorubisin: nekrosis pada tangan tempat infus, sehingga tangan kehitaman. b. Iritan.
20
21
1. Pemeriksaan lengkap ttg pasien : - R/ pyk dahulu dan skrg - Pemeriksaan klinis lengkap - Laboratorium dan radiologis - PA & sitologis - Staging - Pengobatan sebelumnya (pembedahan, atau kemoterapi) serta hasilnya
radioterapi
22
2. Pemeriksaan klinik meliputi a. status kebugaran (skala karnofsky atau WHO) b. pemeriksaan klinis lengkap dg perhatian khusus pembesaran hati, splenomegali, masa di abdomen, KGB, efusi pleura & asites, tanda ggn neurologi
23
3. Pemeriksaan laboratorium :
a. DPL : Hb > 8 g.dl, leukosit > 3.000 / mm3, trombosit . 75.000 / mm3 b. BMP : kasus dg kelainan darah perifer dan utk penetapan stadium c. Fungsi hati (bilirubin, SGOT, SGPT) Fungsi ginjal (ureum, creatinin, CCT) asam urat, LDH dll tgt kebutuhan
Bila tdpt kelainan Fs hati dan ginjal dilakukan penyesuaian dosis
24
4. Pemeriksaan radiologis a. Foto toraks b. Bone Survey (misal pd mieloma dan kanker payudara) c. Bone scan (pd kanker payudara bila alat tersedia)
25
Kanker padat (solid) Termasuk semua kanker selain kanker hematologi Terapi utama: operasi atau radioterapi Kemoterapi diberikan pada kanker lanjut atau sbg adjuvan
26
Terima kasih
27