Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL TUGAS AKHIR SUSUNAN ROLLED-DIPOLE UNTUK GROUND PENETRATING RADAR (GPR) DENGAN MULTIPLE FOOTPRINT

OLEH : ANI USWATUN KHASANAH 9113110005

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK KOTA MALANG 2012

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL TUGAS AKHIR SUSUNAN ROLLED-DIPOLE UNTUK GROUND PENETRATING RADAR (GPR) DENGAN MULTIPLE FOOTPRINT

Oleh : Ani Uswatun Khasanah 9113110005

Proposal Tugas Akhir ini Diajukan untuk Dilanjutkan sebagai Tugas Akhir di Jurusan Teknik Telekomunikasi Politeknik Kota Malang

Disetujui Oleh :

Dosen Penguji : Pembimbing : 1. ......................................... ......................................... NIK. 2. ......................................... NIK.

Dosen

1.

NIK.

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL TUGAS AKHIR ............................................. i DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. LATAR BELAKANG .................................................................................... 1 RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 1 BATASAN MASALAH ................................................................................ 2 TUJUAN ........................................................................................................ 2 SISTEMATIKA PENULISAN ...................................................................... 2

BAB II TEORI DASAR ........................................................................................................ 4 BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ............................................................ 5 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. 3.5. PERANCANGAN ANTENA ........................................................................ 5 SUSUNAN ELEMEN - ELEMEN ................................................................ 8 KONFIGURASI SUSUNAN ........................................................................ 9 HASIL SIMULASI ........................................................................................ 9 EKSPERIMEN AWAL ................................................................................ 12

BAB IV .................................................................................................................................. 15 4.1. 4.2. KESIMPULAN ............................................................................................ 15 SARAN ........................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 16

ii

BAB I
PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Footprint antena dalam terminologi Ground Penetrating Radar (GPR) didefinisikan sebagai kumpulan amplitudo puncak ke puncak dari pulsa-pulsa yang dipancarkan yang diukur di dalam bidang horizontal. Footprint antena menunjukkan ketajaman dan ukuran yang diiluminasi oleh antena pada permukaan tanah atau dibawah permukaan tanah. Pentingnya hal ini dalam kenyataan untuk menentukan resolusi daerah penampang melintang (cross-range) GPR. Jika ukuran footprint lebih besar daripada bagian penampang melintang, maka akan meningkatkan clutter karena antena tidak hanya mengiluminasi target tapi juga medium disekitarnya. Clutter dapat ditekan dengan bagian penampang melintang target. Hal ini tidak selalu mudah dicapai karena biasanya target mempunyai dimensi yang berbeda-beda sementara ukuran footprint antena masih tetap. Agar target dapat bervariasi dimensi, perlu adanya meminimumkan clutter yang pada gilirannya sebanding dengan target.

1.2. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah dalam pembuatan SUSUNAN ROLLED-DIPOLE UNTUK GROUND PENETRATING RADAR (GPR) DENGAN MULTIPLE FOOTPRINT diantaranya sebagai berikut : 1. Bagaimanakah perancangan antena susunan rolled-dipole untuk ground penetrating radar dengan multiple footprint 2. Apa yang diperlukan untuk menyusun elemen-elemen 3. Mengapa perlunya simulasi

4. Bagaimana antenna secara eksperimental 1.3. BATASAN MASALAH Dalam pembuatan proyek akhir ini hanya meniitik beratkan pada bagaimana merencanakan dan merealisasikan suatu antena susunan rolled-dipole untuk ground penetrating radar dengan multiple footprint agar mempunyai karakteristik yang diinginkan yaitu meminimumkan clutter yang pada gilirannya sebanding dengan target. Sehingga, target dapat bervariasi dimensi. Dan tidak ada pembahasan lebih lanjut tentang variasi maksimal footprint.

1.4. TUJUAN Tujuan dari tugas akhir ini adalah memahami konsep antena susunan rolleddipole untuk ground penetrating radar dengan multiple footprint , merancang dan membuat antenna untuk menyesuaikan ukuran footprint terhadap ukuran target yang bervariasi untuk mereduksi clutter sehingga memperbaiki data digital.. Dengan diperlihatkan bahwa susunan antena terdiri atas sejumlah elemen rolled-dipole menghasilkan footprint yang berubah dengan mengaktifkan elemen tertentu dan menon-aktifkan yang lainnya.

1.5. SISTEMATIKA PENULISAN Untuk memudahkan dalam memahami tugas akhir ini, maka penulis

menguraikan sistematika pembahasan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini menjelaskan tahap awal dari penulisan berupa latar belakang, , rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan.

BAB II TEORI DASAR Pada bab ini berisi tentang teori dasar antena susunan rolled-dipole untuk ground penetrating radar dengan multiple footprint serta teori-teori yang menunjang dalam pembuatan antena susunan rolled-dipole untuk ground penetrating radar dengan multiple footprint. BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah perancangan, pengukuran serta

pembuatan antena susunan rolled-dipole untuk ground penetrating radar dengan multiple footprint. BAB IV PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan pada perancangan awal serta analisa yang diperoleh. Untuk lebih meningkatkan mutu dari sistem yang telah dibuat maka diberikan saran-saran untuk perbaikan dan penyempurnaan sistem. DAFTAR PUSTAKA Pada bab ini berisi tentang referensi-referensi yang telah dipakai oleh penulis sebagai acuan dan penunjang yang mendukung penyelesaian tugas ini.

BAB II
TEORI DASAR Dalam terminologi Ground Penetrating Radar antena footprint didefinisikan sebagai kumpulan amplitudo puncak ke puncak dari pulsa-pulsa yang dipancarkan yang diukur di dalam bidang horizontal. Footprint antena menunjukkan ketajaman dan ukuran yang diiluminasi oleh antena pada permukaan tanah atau dibawah permukaan tanah.

Gambar

geometri

Rolled

Dipole.

Resistor

pembebanan antena berwarna abu-abu. Total panjang kawat 105 cm, sementara rolled-dipole 23 cm, memberikan pengurangan 4 kalinya. Tinggi aantena 11 cm dan panjang bagian tanpa beban dari feed point ke resistor pertama adalah 6,6 cm.

Realisasi antena tercetak pada FR-4.

Konfigurasi susunan antena yang diusulkan. Susunan terdiri atas 9 elemen rolled-dipole.

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN

3.1.

PERANCANGAN ANTENA Tujuan utama dari penelitian ini adalah mensimulasikan dan menverifikasi

secara pengukuran sistem antena GPR footprint yang dapat diatur untuk beberapa konfigurasi pencatutan dengan menggunakan metoda FDTD. Sistem antena ini dibangun oleh sususan rolled-dipole. Antena rolled-dipole adalah antena dipole dimana pada bagian ujungnya diberi pembebasan resistif yang dibentuk menyerupai spiral. Untuk memperbaiki efisiensi radiasi pada penggunaan pembebanan resistif untuk radiasi pulsa menggunakan metoda yang telah diperkenalkan. Metoda ini memberikan radiasi kedua pada diskontunuitas antena yang menguatkan radiasi pulsa pada arah boreside. Hal ini dicapai apabila jarak dari feed point (titik pencatuan) ke diskontinuitas dipilih.

Dimana c adalah kecepatan cahaya, c adalah frekuensi tengah pulsa, dan r permivitas relatif efektifsubtrat. Pembebanan resistif menggunakan resistor lump secara seri digunakan pada antena ini. Hal ini disarankan untuk mendapatkan ekspresi distribusi arus sepanjang antena untuk mendapatkan profil pembebanan resistif. Untuk penyederhanaan diasumsikan sebuah antena dipole kawat silindras yang akan menunjukkan distribusi arus sepanjang dipole.

Komponen aksial potensial vektor Az pada permukaan antena silinder mempunyai impedansi internal persatuan panjang z, membawa arus aksial total Iz, dan didorong pada z=0 oleh generator fungsi delta dengan emf gelombang satu dimensi memenuhi persamaan dalam bentuk:

Dengan notasi pada persamaan 3:

Dari kedua fungsi tersebut diperoleh:

persamaan diatas merupakan resistansi persatuan panjang pada feed point, sehingga diperoleh persamaan seperti ini

Dimana a adalah jari-jari posisi pusat spiral, b adalah koefisien kerapatan dari spiral, dan adalah sudut posisi dari spiral rolled-dipole.

3.2.

SUSUNAN ELEMEN - ELEMEN Susunan antena yang diusulkan terdiri atas sejumlah elemen-elemen rolled-

dipole. Geometri dan realisasi rolled-dipole dibuat diatas FR-4. Antena telah dirancang terutama untuk eksitasi pulsa monocycle 1,6 ns dengan frekuensi tengah 600 MHZ sesuai untuk aplikasi GPR resolusi medium. Panjang total kawat adalah 105 cm dan dengan kawat rolling seperti yang ditunjukkan dalam gambar maka panjang antena berkurang menjadi seperempatnya atau 23 cm. Dengan perubahan dimensi ini menjadi memungkinkan untuk membuat susunan rolled-dipole karena jika bentuk pembebanan memanjang maka menjadi tidak mungkin membuat susunan antena pecahan kawat mulai dari 6,6 cm dari feed point dibebani resistif mengikuti profil Wu-King yang direalisasikan dengan komponen resistor. Jumlah resistor yang digunakan adalah 33 buah untuk masingmasing lengan dipole mengikuti implementasi dari profil Wu-King. Jika jumlah resistor digunakan terlalu sedikit, maka implementasi dari Wu-King profil tidak akan optimum karena peningkatan tajam harga beban pada bagian akhir profil Wu-King tidak bisa didekati oleh resistor secara tepat. Resistor awal (resistor yang paling dekat dengan feed point antena) mempunyai harga 200 yang difungsikan sebagai sumber radiasi kedua. Hal ini menimbulkan diskontinuitas dalam arah broadside radiasi antena dari sumber kedua yang bergabung secara kontruktif engan radiasi dari feed point. Penggabungan ini menghasilkan peningkatan amplituda secara signifikan dari pulsa yang

ditransmisikan. Metode penggabungan ini dapat meningkatkan daya yang ditransmisikan kedalam permukaaan tanah.

3.3.

KONFIGURASI SUSUNAN

Konfigurasi susunan yang diusulkan terdiri atas 9 elemen rolled-dipole dengan jarak antara feed point ke feed point antara elemen terdekat 25 cm. Jarak ini adakah setengah panjang gelombang pada frekuensi tengah dari pulsa yang ditransmisikan. Hal ini telah ditemukan secara teori untuk pemisahan secara optimal antara elemenelemen yang akan memberikan variasi maksimal footprint. Sebagai catatan didalam gambar arah radiasi ke bawah sebagaimana susunan antena diletakkan diatas tanah. Susunan antena dicatu oleh sistem pencatuan secara khusus yang terdiri atas komponen switching RF supaya dapat memilih elemen aktif.

3.4.

HASIL SIMULASI

Susunan antena yang diusulkan telah dianalisa secara teori menggunakan paket FDTD standar. Model FDTD yang digunakan ditunjukkan dalam gambar dibawah ini. Susunan antena diletakkan diatas permukaan tanah yang real, dipilih tanah berupa pasir kering dengan permivitas dan konduktivitas sangat kecil. Dinding elektrik didefinisikan pada bidang y=0, masalah yang dianggap hanya setengahnya sebagaimana dapat dilihat dalam gambar berikut.

Model FDTD susunan antena yang diusulkan. susunan diletakkan diatas tanah. Dinding elektrik didefinisikan pada bidang y=0

Tabel ukuran footprint dalam arah -x (paralel dengan bidang H) untuk level dB dan elemen yang diaktifkan berbeda.

Tabel ukuran footprint dalam arah-Y(paralel dengan bidang E) untuk level dB dan elemen yang diaktifkan berbeda.

10

Gambar footprint susunan antena yang diusulkan pada kedalaman 15 cm dari interface udara-tanah dengan salah satu atau sejumlah elemen aktif sementara elemen lain tidak aktif.

Footprint dihitung untuk perbedaan level dalam dB pada kedalaman 15 cm ke permukaan tanah dan pergeseran susunan antena terdiri atas : Pergeseran 1: hanya elemen 5 yang aktif Pergeseran 2: hanya elemen 2,5, dan 8 yang aktif Pergeseran 3: hanya elemen 4,5, dan 6 yang aktif Pergeseran 4: semua elemen aktif.

11

Hasilnya ditunjukkan dalam gambar dimana terlihat bahwa ukuran footprint bervariasi secara signifikan untuk perbedaan pergeseran dalam arah x dan arah y. Variasi footprint dapat diamati secara kuantitatif dalam tabel 1 dan tabel 2 dalam variasi arah x dan y secara berturut-turut. Secara umum ditunjukkan ukuran footprint meningkat dari pergeseran 1 sampai pergeseran 4. Sebagai contoh pada level -3dB dalam arah y ukuran footprint yang paling kecil 15% untuk pergeseran 1 meningkat sampai pergeseran 4. Pemanfaatan susunan antena dipilih sesuai dengan ukuran target dan arah survey GPR. Pemilihan yang benar pergeseran susunan antena dan arah survey GPR akan menghasilkan ukuran footprint yang optimal untuk target yang dipertimbangkan dan meminimisasi clutter.

3.5.

EKSPERIMEN AWAL
Untuk memverifikasi hasil secara teori seperti tersebut diatas telah dibangun susunan

antena. Elemen-elemen rolled-dipole dipasang pada papan acrylic dan masing-masing elemen dicatu menggunakan saluran twin semi-rigid (TSR). Saluran TSR yang digunakan sebagai subtitusi UWB Boluns. Saluran TSR datang dari 9 elemen rolled-dipole dicatukan kedalam power divider/combiner. Jadi, saluran TSR bersama power divider/combiner membentuk sistem pencatuan dari susunan antena. Selanjutnya pada eksperimen awal hanya pergeseran 4 (semua elemen aktif) yang dilakukan pengukuran. Pengukuran dilakukan di GPR Test Range IRCTR-IB (IRCTR-Indonesia Branch). Fasilitas terdiri dari sandbox, sensor UWB (loop antenna), PC-controlled scanner dan VNA. AUT terletak 5 cm diatas pasir dan diletakkan oleh scanner sepanjang titik-titik grid yang mencakup 1 m (dalam arah x) dan 1,5 m (dalam arah y) dengan step 5 cm. Medan dalam tanah diukur oleh UWB sensor yang dikubur 40 cm dibawah permukaan pasir. Setup pengukuran direalisasikan dengan menghubungkan AUT dan sensor UWB ke port 1 dan port 2 VNA berturut-turut, dan pengukuran parameter S pada daerah UWB dan 300KHz sampai 3 GHz. S yang terukur selanjutnya dikalikan dengan spektrum dari pulsa yang dibangkitkan ( monocycle 1,6 ns) untuk memberikan respon domain waktu dari AUT.

12

Antena percobaan (a) 9 Elemen rolled-dipole (b) Sistem pencatuan.

Setup pengukuran antena yang diusulkan pada GPR Test Range di IRCTR-IB

Footprint terukir dari antena percobaan untuk pergeseran 4. Gambar diatas menunjukkan hasil pengukuran awal dari antena eksperimental. Secara umum footprint terukur sebanding dengan hasil teori. Salah satu pengamatan bahwa ketajaman footprint kadang-kadang terganggu. Pengamatan lebih lanjut menunjukkan bahwa gangguan sistem pencatuan yang terletak diatas AUT. Sistem pencaatuan dan AUT dipisahkan oleh papan acrylic (non-metal), respon antena secara kuat dipengaruhi oleh kehadiran feed sistem metalik yang berdekatan antena. 13

Percobaan selanjutnya papan acrylic akan diganti dengan metal untuk mengatasi problem masing-masing antena akan dipisahkan dari antena tetangga dengan penghalang metalik untuk meminimisasi mutual kopling yang dapat juga menurunkan respon dari susunan antena yang di usulkan.

14

BAB IV PENUTUP

4.1. KESIMPULAN Konsep susunan antena yang dapat diatur untuk aplikasi GPR dengan footprint yang dapat berubah telah diperkenalkan. Secara teori telah ditunjukkan bahwa ukuran dari footprint dapat berubah dengan mengaktifkan sejumlah elemen susunan antena yang dipilih menonaktifkan yang lainnya. Hasilnya menunjukkan kemampuan dari susunan antena untuk menyesuaikan ukuran footprint-nya terhadap ukuran target yang bervariasi untuk mereduksi clutter sehingga memperbaiki data digital. Antena secara eksperimental telah dibangun dan hasil pengukuran awal telah ditunjukkan. Hal ini menunjukkan bahwa antena menghasilkan footprint yang sebanding dengan hasil secara teori. 4.2. SARAN Dari Proyek Akhir yang telah dilakukan kiranya masih diperlukan pembenahan-pembenahan sehingga didapatkan hasil yang lebih memuaskan. Saransaran yang dapat diberikan diantaranya adalah peningkatan keakuratan perhitungan dan keakuratan serta kerapian dalam proses pembuatan antenna susunan rolled-dipole untuk ground penetrating radar dengan multiple footprint ini. Pemilihan bahan dan material pembuat antena yang lebih tepat serta penggunaan peralatan yang lebih diperhatikan kepresisiannya agar hasil yang diperoleh sesuai dengan perhitungan secara simulasi atau perhitungan secara teoritis. Inilah sedikit saran untuk pembuatan antenna yang lebih akurat dan lebih baik.

15

DAFTAR PUSTAKA

Lestari, A. A., A. B. Suksmono, A. Kurniawan, E. Bharata, A. G. Yarovoy, L. P. Ligthart, A facility for UWB anntenna measurements in time domain, Proc. 2005 IEEE Int. Workhop Antenna Technology (IWATT @))%), pp.109-122, Singapore, March 2005. Lestari, A. A., A. G. Yarovoy, L.P. Lighthart, Ground influence on the input impedance of transient dipole and bow-tie antennas, IEEE Trans. Antennas Propagat., vol.52, no.8, pp. 1970-1975, Aug.2004. Lestari, A. A., D. Yulian, Liarto, T. P. Soetikno, A. B. Sukmono, E. Bharata, A. G. Yarovoy, L.P. Lighthart, GPR anntenna test facility at IRCTR-IB, Proc.4th Int. Workshop Advanced Ground Penetrating Radar(IWAGPR), pp.226-229, Napels, Italy, Jun.2007. Wahyu, Yuyu, Y. M. Yudi, F. Oktafiani,A. A. Lestari, Footprint Antenna Rolled Dipole untuk Ground Penetrating Radar, Prosiding Seminar Radar Nasional, Jakarta, Indonesia, April 2008. Wu, T. T., R. W. P. King, The cylindrical antenna with non reflecting resistiv loading, IEE Trans. Antennas Propagat., vol. AP-13, no.5, pp.369-373, May 1965.

16

Anda mungkin juga menyukai

  • UDHR
    UDHR
    Dokumen6 halaman
    UDHR
    yogi subastian
    Belum ada peringkat
  • Bahan Ajar Jartel Bab 1
    Bahan Ajar Jartel Bab 1
    Dokumen8 halaman
    Bahan Ajar Jartel Bab 1
    Annie Khasanah
    Belum ada peringkat
  • Makala H
    Makala H
    Dokumen9 halaman
    Makala H
    Annie Khasanah
    Belum ada peringkat
  • Isi
    Isi
    Dokumen11 halaman
    Isi
    Annie Khasanah
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Penelitian
    Pengertian Penelitian
    Dokumen1 halaman
    Pengertian Penelitian
    Annie Khasanah
    Belum ada peringkat
  • Isi Makalahq
    Isi Makalahq
    Dokumen12 halaman
    Isi Makalahq
    Annie Khasanah
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen19 halaman
    1
    Annie Khasanah
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Eksperimen1
    Presentasi Eksperimen1
    Dokumen11 halaman
    Presentasi Eksperimen1
    Annie Khasanah
    Belum ada peringkat
  • PENGOKSIDASI
    PENGOKSIDASI
    Dokumen11 halaman
    PENGOKSIDASI
    Annie Khasanah
    Belum ada peringkat
  • Bab I PDB
    Bab I PDB
    Dokumen16 halaman
    Bab I PDB
    Annie Khasanah
    Belum ada peringkat
  • Ani UK - 9113110005
    Ani UK - 9113110005
    Dokumen34 halaman
    Ani UK - 9113110005
    Annie Khasanah
    Belum ada peringkat