Anda di halaman 1dari 16

Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3

2012

1

( Berdoalah Dahulu dan Ikhlaskan Hati untuk Belajar dan Diajar)
BAB I
PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA (PDB)
A. Pengantar
Pada semester lalu, kita telah mengenal diferensial dan mempelajari bagaimana fungsi-fungsi diturunkan. Kita akan mencoba
mengingat kembali cara menurunkan sebuah fungsi terhadap ,yang dituliskan sebagai berikut:
Diberikan fungsi

, maka turunan pertamanya adalah:



2
' 3 4 1 y x x = + + (1.1)
Fungsi

, diturunkan sekali menghasilkan , dapat diturunkan kembali sehingga diperoleh turunan kedua
yaitu yang dinyatakan sebagai berikut:

'' 6 4 y x = +
(1.2)
Selanjutnya, turunan pertama () dapat dinyatakan dalam bentuk lain yaitu

, dan turunan kedua ( dapat dituliskan


dalam bentuk

. Demikian pula turunan ketiga, dituliskan sebagai

sampai dengan turunan ke-n yang ditulis

.
Karena fungsi-fungsi turunan ini diturunkan terhadap satu variabel, yaitu variabel maka turunan ini disebut turunan biasa. Jika
turunan diperoleh dengan menurunkan fungsi terhadap lebih dari satu variabel, maka turunan tersebut dinamai turunan parsial.
Contoh turunan parsial sebagai berikut:

3 3 2
2 3 7 y t s t = + (1.3)

2
2
6 6
3
y
t t
t
y
s
s
c
=
c
c
=
c
(1.4)
Persamaan (1.4) menunjukkan turunan parsial pertama fungsi terhadap dan .
Selain turunan, konsep dasar lain yang harus dipahami sebelum mempelajari persamaan diferensial adalah integral. Soal-soal
berikut akan membantumu mengingat kembali konsep turunan dan integral yang telah dipelajari pada semester lalu.
3 2
3
5
sin cos
'
1
ln
'
( sin )
( sin )
1
x
y x x x x
y
z x e
x
z
x x dx
x x dx
dx
x
= +
=
= + +
=
+ =
=
=
}
}
}




B. Pengertian Persamaan Diferensial
Persamaan diferensial adalah persamaan yang di dalamnya terdapat turunan-turunan. Jika pada persamaan tersebut terdapat
turunan biasa, maka dinamakan persamaan diferensial biasa (PDB), sedangkan jika pada persamaan tersebut terdapat turunan
parsial, maka disebut dengan persamaan diferensial parsial (PDP).

C. Pengertian Orde
Orde dari persamaan diferensial adalah derajat tertinggi dari turunan yang terdapat pada persamaan diferensial. Contoh
persamaan diferensial biasa dengan orde 1 dan 2:
Do You
Remember??
Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012

2


2 3
5 cos
' 4 ln
dy
x x
dx
y x x

=

`

=
)
(1.5)

2
2
4 sin
d y dy
x
dx dx
+ =
(1.6)
Cobalah untuk membuat contoh orde persamaan diferensial parsial!

D. Persamaan Diferensial Biasa (PDB) orde 1
Persamaan diferensial biasa orde 1 atau disebut juga dengan istilah persamaan diferensial biasa orde pertama (First-order
ordinary differential equation) adalah sebuah persamaan yang dapat dicari solusinya. Solusi persamaan diferensial terdiri dari solusi
umum dan solusi partikuler (khusus). Solusi umum memuat konstanta sebarang yang banyaknya sama dengan orde persamaan
diferensialnya. Sehingga untuk PDB orde 1, diperoleh solusi umum dengan satu konstanta sebarang. Sedangkan pada solusi
partikuler nilai konstanta tersebut ditentukan secara pasti, dengan memperhatikan batas awal (boundary conditions) dan nilai awal
(initial conditions). Solusi dari persamaan diferensial adalah berupa fungsi. Solusi tersebut dapat diperoleh dengan metode yang
beragam, sesuai dengan bentuk persamaan diferensialnya, diantaranya bentuk terpisah, bentuk linier dan bentuk

.

1. Persamaan Diferensial Terpisah (Separable Differential Equations)
Persamaan

terpisah, jika dapat dinyatakan sebagai perkalian fungsi dari dan sebuah fungsi . Sehingga
persamaan diferensial terpisah memiliki bentuk:

( ) ( )
( ) 1
, ( )
( ) ( )
dy
g x H y
dx
dy g x
H y
dx h y h y
=
= =
(1.7)
Langkah mendapatkan solusinya :
(i) Memisahkan variabel
(ii) Mengintegralkan kedua sisi
(iii) Didapatkan solusinya yaitu .

Contoh 1:
Selesaikan
dy
xy
dx
=

Penyelesaian:
Analisis bentuk persamaan diferensial terlebih dahulu. Persamaan ini merupakan PDB dengan bentuk
( ) ( )
dy
g x h y
dx
=
,
maka persamaan ini memenuhi persamaan diferensial terpisah. Solusinya adalah:

(i) Pisahkan variabel:

dy
xy
dx
dy
xdx
y
=
=

Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012

3

(ii) Integralkan kedua sisinya:
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
1
ln
2
; konstanta
x c
x
c
x
c
x
c
x
dy
xdx
y
dy xdx
y
y x c
y e
y e e
y e e
y e e
y Ae A
+
=
=
= +
=
=
=
=
= =
} }
} }

Jadi solusinya adalah
2
1
2
x
y Ae = dengan A adalah konstanta.

Contoh 2:
Selesaikan dengan menggunakan nilai awal,
2 2
(1 )
dy
y x
dx
= +

Dengan nilai awal .
Penyelesaian:
(i) Pisahkan variabel:

2 2
2
2
2 2
(1 )
(1 )
(1 )
dy
y x
dx
dy
x dx
y
y dy x dx

= +
= +
= +

(ii) Integralkan kedua sisinya: 2 2
3
3
(1 )
1 1
3
1
1
3
y dy x dx
x x c
y
y
x x c

= +
= + +
=
+ +
} }

(iii) Substitusi nilai awal


3
1
1
3
1
1
0 0
1
y
x x c
c
c
=
+ +
=
+ +
=

(iv) Substitusi nilai ke solusi
umum

3
1
1
1
3
y
x x
=
+



||
||


Ingat definisi eksponen
(Purcell, 2003:339):

Solusi Umum
Solusi Partikular
Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012

4











Bisakah

diselesaikan dengan metode pemisahan variabel? Coba kemukakan pendapatmu!


========================================================================================================
2. PDB Orde 1 Bentuk Linier
Persamaan diferensial biasa orde 1 linier dapat dinyatakan dalam bentuk:

( ) ( )
dy
P x y Q x
dx
+ =
(1.8)
Dengan dan adalah fungsi sembarang yang bergantung pada variabel . Berdasarkan bentuk liner ini, dapat
ditentukan faktor integral yaitu

. Berikut adalah contoh PDB orde 1 linier dan tidak linier.


2
2
dy
xy x
dx
+ =

Linier
1
cos
dy
y x
dx x
=

Linier
2
dy
x y x
dx
=

Tidak Linier
2
2 tan
dy
xy x
dx
+ =

Tidak Linier
Tahukah kamu, apa yang membedakan PDB orde 1 linier dan tidak linier?

Solusi PDB orde 1 linier, diperoleh dengan langkah berikut:
(i) Menentukan faktor integrasi, yaitu


(ii) Mengalikan kedua sisi persamaan dengan faktor integrasi
(iii) Mengintegralkan kedua sisi
(iv) Mendapatkan solusi umum
(v) Mensubtitusi nilai awal untuk mendapatkan solusi partikular

Contoh:
Selesaikan
3
x
dy
y e
dx

+ =

Penyelesaian:
(i) Faktor integrasinya adalah


(ii) Mengalikan kedua sisi persamaan dengan

:

3 3
3 3 2
3
2
3
3
( )
x x x
x x x
x
x
dy
e y e e
dx
dy
e e y e
dx
d ye
e
dx

| |
+ =
|
\ .
+ =
=



Tentukan solusi umum dari PDB berikut:
1.


2.


3.


4.



Tentukan solusi partikular dari PDB
dengan masalah nilai awal berikut:
1.


2.


3.



Mari budayakan
malu mengeluh!
Hanya mencoba & terus berusaha ~Setelah kesulitan ada kemudahan
Ingat turunan perkalian fungsi:
3
3 3
( )
( )
( )
3
x
x x
d uv du dv
v u
dx dx dx
du dv d uv
v u
dx dx dx
dy d ye
e e y
dx dx
= +
+ =
+ =


Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012

5


(iii) Mengintegralkan kedua sisi dan mendapatkan
solusi umum:

( )
3 2
3 2
3 2
2
3
3
1
(2 )
2
1
2
1
2
1
2
x x
x x
x x
x
x
x x
d
ye e dx
dx
ye e d x
ye e C
e C
y
e
y e Ce

=
=
= +
+
=
= +
} }
}


Contoh dengan menggunakan nilai awal:
Selesaikan
1 dy
y x
dx x
+ =
, dengan

.
Penyelesaian:
(i) Faktor integrasinya adalah:


1
( )
ln
dx
P x dx
x
x
e e e x
}
}
= = =
(ii) Kalikan kedua sisi dengan :
( )
2
2
2
2
1
1
dy
x y x
dx x
dy
x yx x
dx x
dy
x y x
dx
d
xy x
dx
| |
+ =
|
\ .
+ =
+ =
=

(iii) Integralkan kedua sisi dan dapatkan solusi
umumnya:
( )
2
2
3
3
2
1
3
1
3
1
3
d
xy x
dx
xy x dx
xy x c
x c
y
x
c
y x
x
=
=
= +
+
=
= +
}

(iv) Substitusi nilai awal ke solusi umum:
2
2
1
( )
3
1 1
(2)
3 3 2
1 4
3 3 2
1 8 3
3 6
6 24 9
6 24
9
2
c
y x x
x
c
c
c
c
c
c
= +
= +
= +
+
=
= +

=
=


Ingat definisi fungsi eksponen asli
(Purcell, 2003:339):
Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012

6

(v) Substitusi nilai ke solusi umum dan
dapatkan solusi partikulernya:
2
2
1
( )
3
1 2
( )
3
c
y x x
x
y x x
x
= +
=

Jadi solusinya adalah

.

Aku Berlatih Aku Bisa
1. Tentukan solusi untuk persamaan diferensial berikut:
(a)


(b)


(c)


(d)


(e)


2. Tentukan solusi untuk persamaan diferensial dengan masalah nilai awal berikut:
(a)

,
(b)

,
(c)

,
(d)

,
(e)

,

3. PDB Orde 1 Bentuk


Beberapa persamaan diferensial memiliki bentuk yang tidak terpisah (separable), namun dapat ditransformasikan dengan cara
substitusi sehingga menjadi persamaan terpisah. Contoh transformasi yang sering digunakan adalah dari bentuk:

dy y
f
dx x
| |
=
|
\ .
(1.9)
Persamaan (1.9) sering juga disebut dengan persamaan homogen (di luar pengertian persamaan homogen dengan nilai nol di
salah satu sisinya). Jika

, maka . Dengan demikian, berdasarkan aturan turunan perkalian, diperoleh:



( )
( )
( )
( )
dy y
f
dx x
d
xz f z
dx
dz
x z f z
dx
=
=
+ =

diperoleh
( )
dz
x z f z
dx
+ =
yang kemudian dapat disusun dalam bentuk persamaan terpisah, sebagaimana ditunjukkan
oleh keterangan berikut:

( )
( )
dz
x z f z
dx
dz
x f z z
dx
+ =
=


( ) dz f z z
dx x

=
(1.10)
Persamaan (1.10) adalah persamaan terpisah yang selanjutnya dapat diselesaikan dengan metode PDB orde 1 terpisah.
Contoh:
Selesaikan
2 2
, 0, 0
dy
x y yx x y
dx
= + > =


Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012

7

Penyelesaian:
(i) Menyederhanakan bentuk persamaan
menjadi bentuk
dy y
f
dx x
| |
=
|
\ .

2 2
2
2 2
2
2
2
dy
x y yx
dx
dy y yx
dx x x
dy y y
dx x x
dy y y
dx x x
= +
= +
= +
| |
= +
|
\ .

(ii) Transformasi dengan substitusi

dan
, sehingga didapat persamaan
terpisah
( )
2
2
2
d
xz z z
dx
dz
x z z z
dx
dz z
dx x
= +
+ = +
=

(iii) Menyelesaikan dengan metode persamaan
terpisah: memisahkan variabel,
mengintegralkan kedua sisi dan
mendapatkan solusi umum

2
2
1
1
1
ln
1
ln
dz
dx
z x
z dz dx
x
x C
z
z
x C

=
=
= +
=
+
} }

(iv) Mengembalikan pemisalan

agar
didapat solusi berbentuk fungsi .

1
ln
1
ln
ln
z
x C
y
x x C
x
y
x C
=
+
=
+
=
+

Jadi, solusi umumnya adalah

.

Latihan:
1. Tentukan solusi umum untuk persamaan diferensial berikut:
(a)


(b)


(c)


2. Tentukan solusi persamaan diferensial dengan masalah nilai awal berikut:



E. Penerapan PDB Orde 1 pada pemodelan rangkaian listrik
1. Rangkaian RL
Persamaan diferensial biasa orde 1 dapat diterapkan pada kasus rangkaian listrik. Sesuai dengan Hukum Kirchhoff, rangkaian
listrik sedehana dapat ditunjukkan oleh Gambar 1.1.
Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012

8


Gambar 1.1

Rangkain tersebut mengandung sebuah tahanan sebesar ohm dan sebuah kumparan sebesar henry dalam rangkaian deret
sebuah sumber gaya elektromotif (sebuah baterai atau generator) yang menyediakan suatu voltase sebesar volt pada saat
memenuhi model berikut:

( )
dI
L RI E t
dt
+ =
(1.11)
dengan adalah arus listrik yang diukur dalam ampere. Model rangkaian listrik yang diberikan pada persamaan (1.11) merupakan
persamaan diferensial biasa orde 1 bentuk linier, sehingga secara mudah dapat diselesaikan dengan metode yang telah dibahas
pada sub bab sebelumnya.

Contoh 1:
Perhatikan sebuah rangkaian pada Gambar 1.1, dengan henry, ohm, dan sebuah baterai yang menyediakan suatu
voltase konstanta sebesar 12 volt. Jika pada saat (bilamana saklar ditutup), tentukan pada saat .
Penyelesaian:
Solusi dapat diperoleh dengan langkah berikut:
(i) Menuliskan persamaan diferensialnya:
2 6 12
dI
I
dt
+ =
dengan nilai awal
(ii) Menyederhanakan persamaan diferensial (jika dipandang perlu disederhanakan):

3 6
dI
I
dt
+ =

(iii) Menyelesaikan persamaan diferensial sesuai bentuk persamaannya:
Bentuk persamaan linier, sehingga solusinya:
Faktor integral

3
3
dt
t
e e
}
=
Kalikan setiap sisi
dengan faktor integral:

( )
3 3
3 3 3
3 3
3 6
3 6
6
t t
t t t
t t
dI
e I e
dt
dI
e Ie e
dt
d
Ie e
dt
| |
+ =
|
\ .
+ =
=

Integralkan kedua sisi:

( )
3 3
3 3
3 3
3
3
3
6
2 (3 )
2
2
2
t t
t t
t t
t
t
t
d
Ie e dt
dt
Ie e d t
Ie e C
e C
I
e
I Ce

=
=
= +
+
=
= +
} }
}

Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012

9

Masukkan nilai awal
:

3
3.0
( ) 2
(0) 2
0 2
2
t
I t Ce
I Ce
C
C

= +
= +
= +
=

Substitusi ke solusi
umum:

3
3
( ) 2
( ) 2 2
t
t
I t Ce
I t e

= +
=

Jadi, selama bertambah, besar arus cenderung menuju 2 ampere.

Contoh 2:
Jika baterai dari Contoh 1 diganti oleh suatu generator arus bolak-balik yang menyediakan suatu voltase sebesar
volt, tentukan pada saat .
Penyelesaian:
(i) Menuliskan persamaan diferensialnya:
3 6sin9
dI
I t
dt
+ =
dengan nilai awal
(ii) Menyelesaikan persamaan diferensial sesuai bentuk persamaannya:
Bentuk persamaan linier, sehingga solusinya:
Faktor integral

3
3
dt
t
e e
}
=
Kalikan setiap sisi
dengan faktor integral:


( )
3 3
3 3 3
3 3
3 6sin9
3 6sin9
3 6sin9
6sin9
t t
t t t
t t
dI
I t
dt
dI
e I e t
dt
dI
e e I e t
dt
d
Ie e t
dt
+ =
| |
+ =
|
\ .
+ =
=

Integralkan kedua sisi:
( )
3 3
3 3
3 3
3
6 sin9
1 1
6 sin9 cos9
30 10
1 3
sin9 cos9
5 5
1 3
sin9 cos9
5 5
t t
t t
t t
t
d
Ie e tdt
dt
Ie e t t C
Ie e t t C
I t t Ce

=
( | |
= +
| (
\ .
| |
= +
|
\ .
= +
} }

Masukkan nilai awal
:

3
0
1 3
( ) sin9 cos9
5 5
1 3
(0) sin 0 cos 0
5 5
3
0 0
5
3
5
t
I t t t Ce
I Ce
C
C

= +
= +
= +
=

Substitusi ke solusi
umum:
3
1 3 3
( ) sin9 cos9
5 5 5
t
I t t t e

= +

Jadi, saat adalah
3
1 3 3
( ) sin9 cos9
5 5 5
t
I t t t e

= +
.

Lihat keterangan
dibawah uraian ini!
Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012

10

Keterangan:

( )
3 3 3
1 1
sin9 cos9 cos9 3
9 9
t t t
e tdt e t t e dt
( | |
=
| (
\ .
} }


( )
3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
1 1
cos9 cos9
9 3
1 1 1 1
cos9 sin9 sin9 3
9 3 9 9
1 1 1 1
cos9 sin9 sin9
9 3 9 3
1 1 1
cos9 sin9 sin9
9 27 9
1 1 1
sin9 sin9 cos9
9 9
t t
t t t
t t t
t t t
t t t
e t e tdt
e t e t t e dt
e t e t e tdt
e t e t e tdt
e tdt e tdt e t
= +
( | |
= +
| (
\ .
(
= +
(

= +
+ = +
}
}
}
}
} }
3
3 3 3
3 3 3
3
sin9
27
10 1 1
sin9 cos9 sin9
9 9 27
9 1 1
sin9 cos9 sin9
10 9 27
1 1
sin9 cos9
30 10
t
t t t
t t t
t
e t
e tdt e t e t
e tdt e t e t
e t t
= +
(
= +
(

(
=
(

}
}


Latihan:
(a) Tentukan arus sebagai suatu fungsi waktu dalam rangkaian gambar di bawah ini jika saklar ditutup dan saat .

(b) Tentukan arus sebagai suatu fungsi waktu dalam rangkaian gambar di bawah ini jika saklar ditutup dan saat .

2. Rangkain RC
Persamaan diferensial dalam rangkaian RC sebagaimana Gambar (1.2),

Gambar (1.2)
dapat dimodelkan dalam bentuk berikut:

1
( ) ( ) ( ) RI t I t dt E t
C
+ =
}
(1.12)
Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012

11

dengan menurunkan persamaan (1.12) terhadap , diperoleh:

1
( )
dI dE
R I t
dt C dt
+ =
(1.13)
Persamaan (1.13) merupakan persamaan diferensial biasa orde 1 linier.

Contoh:
Tentukan kuat arus dalam rangkaian RC di mana ohm,

farad dan sumber tegangan volt


dan diasumsikan tidak ada arus saat .
Penyelesaian:
Persamaan diferensialnya adalah
10 1000 0 100 0
dI dI
I I
dt dt
+ = + =

Ini adalah PDB orde 1 bentuk terpisah, sehingga solusi umumnya adalah


Solusi khususnya adalah


Latihan:
Tentukan arus sebagai fungsi dari waktu yang mengalir dalam suatu rangkaian RC dengan

ohm,


farad dan sumber tegangannya konstan dengan Volt dan diasumsikan saat awal arusnya adalah 1.

F. Persamaan Diferensial Biasa (PDB) orde 2
Jika pada pengerjaan solusi PDB orde 1, dilakukan sekali pengintegralan dan didapatkan sebuah konstanta pada solusinya,
maka pada PDB orde 2 mencakup dua pengintegralan sehingga memiliki dua buah konstanta sebarang. Solusi biasanya berupa fungsi

dan

yang saling bebas satu sama lain. Bentuk solusi PDB orde 2 biasanya berbentuk

.
1. PDB Orde 2 Homogen
Bentuk PDB orde 2 homogen dituliskan sebagai berikut:

2
1 2 2
( ) ( ) 0
d y dy
a x a x y
dx dx
+ + =
(1.14)
dengan

dan

adalah konstanta.
Penyelesaian PDB orde 2 homogen dibantu oleh sebuah persamaan yang disebut persamaan bantu, yang didapat dari proses
berikut:
Dimisalkan

sehingga



2
1 2 2
2
1 2 2
2
1 2
2
1 2
2
1 2
0
( ) ( )
( ) 0
0
( ) 0
0 atau
0
rx rx
rx
rx rx rx
rx
rx
d y dy
a a y
dx dx
d e d e
a a e
dx dx
r e a re a e
e r a r a
e
r a r a
+ + =
+ + =
+ + =
+ + =
=
+ + =

Ambil
2
1 2
0 r a r a + + =
. Persamaan ini kemudian disebut sebagai persamaan bantu. Persamaan bantu berupa
persamaan kuadrat sehingga dapat diidentifikasi jenis-jenis akarnya, yang meliputi dua akar riil berlainan, akar kembar dan akar
kompleks yang saling konjugat. Berikut teorema yang menjelaskan jenis-jenis akar tersebut:

Teorema A (Akar-akar riil berlainan): Jika

dan

berlainan, akar-akar riil persamaan bantu, maka penyelesaian umum


2
1 2 2
0
d y dy
a a y
dx dx
+ + =
adalah
1 2
1 2
r x r x
y Ce C e = +
.
Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012

12

Contoh:
Tentukan solusi umum dari
2
2
7 12 0
d y dy
y
dx dx
+ + =
.
Penyelesaian:
Persamaan bantu:
2
7 12 ( 3)( 4) 0 r r r r + + = + + = akar-akarnya adalah dan .. Dengan demikian
solusi umumnya adalah
3 4
1 2
x x
y Ce C e

= +
.

Teorema B (Akar berulang): Jika persamaan bantu, mempunyai akar berulang

maka penyelesaian umum


2
1 2 2
0
d y dy
a a y
dx dx
+ + =
adalah
1 1
1 2
r x r x
y Ce C xe = +
.
Contoh:
Selesaikan
2
2
6 9 0
d y dy
y
dx dx
+ + =

Penyelesaian:
Persamaan bantunya adalah
2
6 9 ( 3)( 3) 0 r r r r + = = , sehingga akar berulangnya adalah . Dengan
demikian solusi umumunya adalah
3 3
1 2
x x
y Ce C xe = +
.

Teorema C (Akar-akar kompleks saling konjugat): Jika persamaan bantu mempunyai akar-akar kompleks saling konjugat
maka penyelesaian umum dari
2
1 2 2
0
d y dy
a a y
dx dx
+ + =
adalah
1 2
cos sin
x x
y Ce x C e x
o o
| | = +
.
Contoh:
Selesaikan
2
2
4 13 0
d y dy
y
dx dx
+ + =

Penyelesaian:
Persamaan bantunya
2
4 13 0 r r + = , sehingga akarnya adalah . Dengan demikian solusi umumunya adalah
2 2
1 2
cos3 sin3
x x
y Ce x C e x = +
.

2. PDB Orde 2 dengan Koefisien Tak Tentu
Sebagaimana diketahui, bahwa persamaan diferensial homogen ditandai dengan konstanta nol pada ruas kanan. Jika ruas kanan
dari persamaan diferensial tidak nol, maka persamaan tersebut menjadi persamaan hon homogen. Perhatikan persamaan (1.15)

2
1 2 2
( )
d y dy
a a y k x
dx dx
+ + =
(1.15)
Persamaan tersebut adalah persamaan non homogen, yang dapat diselesaikan dengan metode koefisien tak tentu dan variasi
parameter. Solusi umum PDB non homogen berbentuk,
h p
y y y = +
( 1.16)
di mana

merupakan solusi umum PD homogen dan

adalah solusi PD non homogen. Dalam metode ini, dilakukan langkah:


(i) Pendugaan terhadap nilai

sebagai ditambah semua variasi turunan .


(ii) Penentuan

dan


(iii) Substitusi

dan

ke PDB non homogen


(iv) Didapatkan

solusi partikuler PDB non homogen


Pendugaan pada langkah (i) ditunjukkan oleh Tabel (1.1) berikut:


Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012

13

Tabel 1.1. Pendugaan Koefisien
Dugaan awal


Contoh 1:
Tentukan solusi umum dari
2
2
3 4 5sin 2
d y dy
y x
dx dx
+ =

Penyelesaian:
Solusi homogen adalah


(i) Kita duga

(akibat dari )
(ii) Didapatkan

dan


(iii) Substitusi nilai-nilai dari langkah (i) dan (ii) ke persamaan diferensial:
( ) ( )
'' 3 ' 4 5sin 2
4 sin 2 4 cos 2 3 2 cos 2 2 sin 2 4( sin 2 cos 2 ) 5sin 2
( 4 6 4 ) sin 2 ( 4 6 4 ) cos 2 5sin 2
( 8 6 ) sin 2 (6 8 ) cos 2 5sin 2
( 8 6 ) sin 2 0 5sin 2
y y y x
A x B x A x B x A x B x x
A B A x B A B x x
A B x A B x x
A B x x
+ =
+ + =
+ + =
+ =
+ =

Sehingga:
( 8 6 ) 5
eliminasi
(6 8 ) 0
0, 4 dan 0, 3
A B
A B
A B
=
`
=
)
= =

(iv) Substitusi dan ke

(perhatikan pemisalan pada langkah (i)) sehingga diperoleh


(v) Didapatkan solusi umum yang memenuhi

adalah



Contoh 2:
Tentukan solusi umum dari
2
2
3 4 2
x
d y dy
y e
dx dx
+ =

Penyelesaian:
Solusi homogen adalah


(i)

diduga sebagai

, yang juga merupakan bagian dari

, sehingga

harus dikalikan dengan atau

agar
memperoleh solusi yang benar, sehingga sekarang didapatkan

.
(ii) Didapat

dan


(iii) Substitusi ke PD:

sehingga
(iv) Diperoleh solusi umum:

.

3. PDB Orde 2 dengan Variasi Parameter
Metode variasi parameter digunakan untuk memecahkan persamaan yang tidak terselesaikan dengan menggunakan metode
koefisien tak tentu. Jika

dan

adalah solusi persamaan homogen, maka terdapat solusi partikuler untuk persamaan
non homogen yang berbentuk:



Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012

14

Dengan syarat:


Contoh:
Tentukan solusi umum untuk


Penyelesaian:
(i) Tentukan solusi umum PD homogen terlebih dahulu
Persamaan bantu:

sehingga atau dengan dan . Didapatkan solusi PD


homogen adalah,

(1.17)
Dengan demikian

dan


(ii) Tentukan solusi partikuler PD tak homogen

(1.18)
(iii) Kenakan syarat pada solusi partikuler PD tak homogen (persamaan (1.18))

(1.19)

(1.20)
(iv) Tentukan

dan


Dari persamaan (1.19):

1 2
1 2
' cos ' sin
sin
' '
cos
v x v x
x
v v
x
=
=
(1.21)
Substitusi persamaan (1.21) ke persamaan (1.20):

1 2
2 2
2 2
2
2
2
' sin ' cos sec
sin
' cos sec
cos
sin cos
' sec
cos
' sec sec
' 1
v x v x x
x
v v x x
x
x x
v x
x
v x x
v
+ =
| |
+ =
|
\ .
| | +
=
|
\ .
=
=

Subtitusi

ke persamaan (1.21), menyebabkan


(v) Tentukan

dan



1
( ) tan
sin
cos
1
(cos )
cos
ln cos
v x xdx
x
x
d x
x
x
=
=
(
=
(

=
}
}
}


2
( ) 1 v x dx x = =
}

Sebarang konstanta dari pengintegralan dapat diabaikan, karena sebarang penyelesaian

dan

telah memenuhinya.
(vi) Terapkan

dan

ke solusi partikuler PD tak homogen (persamaan (1.18))


(ln cos ) cos sin
p
y x x x x = +
(1.22)
(vii) Terapkan hasil langkah (vi) ke solusi umum PD tak homogen, yaitu


Substitusi persamaan (1.17) dan (1.22) pada

, sehingga solusi umum dari persamaan

adalah
( ) ( )
1 2
cos sin ln cos ) cos sin y C x C x x x x x = + + +
Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012

15

G. Aplikasi PDB orde 2 pada Rangkain Listrik RCL
Perhatikan rangkaian listrik pada Gambar (1.3) berikut,

Gambar (1.3)
Rangkaian RCL ini tersusun atas sebuah tahanan ohm, sebuah kumparan henry dan sebuah kapasitor farad dengan sebuah
sumber gaya elektromotif yang menyediakan volt. Hukum Kirchhoff dalam keadaan ini menyatakan bahwa muatan pada
kapasitor, yang diukur dalam coloumb, memenuhi,


2
2
1
( )
d Q dQ
L R Q E t
dt dt C
+ + =
(1.22)
Arus

diukur dalam ampere, memenuhi persamaan yang diperoleh dengan pendiferensialan persamaan (1.22) terhadap , yaitu

2
2
1
( )
d I dI
L R I E t
dt dt C
+ + =
(1.23)
Tiap persamaan di atas dapat diselesaikan dengan metode yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya.

Contoh:
Tentukan muatan dan arus sebagai fungsi waktu dalam sebuah rangkaian RLC, jika ,

dan
. Asumsikan dan saat (saat saklar ditutup).
Penyelesaian:
Dari hukum Kirchhoff pada persamaan (1.1), pemasalahan dalam contoh soal dapat dituliskan dalam persamaan berikut:
2
2
800 250.000 600
d Q dQ
L Q
dt dt
+ + =

Persamaan bantu mempunyai akar,

800 640.000 1.000.000
400 300
2
i

=

Sehingga solusi adalah,

400
1 2
( cos300 sin300 )
t
h
Q e C t C t

= +
Dengan demikian solusi partikulernya adalah
3
2, 4.10
p
Q

= , sehingga penyelesaian umumnya adalah,

3 400
1 2
2, 4.10 ( cos300 sin300 )
t
Q e C t C t

= + +

Jika kita memberlakukan syarat-syarat awal yang diberikan, kita temukan

dan

.
Kita simpulkan bahwa,

3 400
10 2, 4 (2, 4cos300 3, 2sin300 )
t
Q e t t

( = +


dan dengan pendiferensialan diperoleh

400
2 sin300
t
dQ
I e t
dt

= =

Latihan:
Uraikan kembali contoh soal di atas dengan lebih runtut dan detail.






Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012

16

Latihan Umum:
1. Selesaikan persamaan diferensial berikut dengan metode koefisien tak tentu
(a)


(b)


(c)


(d)


(e)


2. Selesaikan persamaan diferensial berikut dengan metode variasi parameter
(a)


(b)


(c)


(d)


(e)


3. Selesaikan masalah penerapan persamaan diferensial orde 2 berikut,
(a) Tentukan muatan pada kapasitor sebagai fungsi waktu jika

ohm,

farad dan volt.


Anggaplah bahwa mula-mula kapasitor tidak bermuatan, dan saklar ditutup pada .
(b) Tentukan arus sebagai fungsi waktu jika

ohm,

farad dan volt. Anggaplah bahwa mula-


mula kapasitor bermuatan 4 coloumb.
(c) Jika

farad, dan volt, tentukan sebagai fungsi waktu dengan asumsi mula-mula
kapasitor tidak bermuatan. Tentukan pula sebagai fungsi waktu.
(d) Jika

henry,

farad dan volt, tentukan arus sebagai fungsi waktu jika mula-mula kapasitor
tidak bermuatan dan ditutup pada saat . Petunjuk: Arus pada akan sama dengan 0, karena arus yang
melalui suatu kumparan tidak dapat berubah sesaat.

Catatan:
Rumus-rumus penting terkait logaritma natural dan eksponensial (

)
-
-


-
-

karena itu


- ingat teknik integral parsial
Fungsi eksponen (fungsi balikan dari logaritma natural ):
- maka
-

maka
-


-
-
-

Anda mungkin juga menyukai