2012
1
( Berdoalah Dahulu dan Ikhlaskan Hati untuk Belajar dan Diajar)
BAB I
PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA (PDB)
A. Pengantar
Pada semester lalu, kita telah mengenal diferensial dan mempelajari bagaimana fungsi-fungsi diturunkan. Kita akan mencoba
mengingat kembali cara menurunkan sebuah fungsi terhadap ,yang dituliskan sebagai berikut:
Diberikan fungsi
, diturunkan sekali menghasilkan , dapat diturunkan kembali sehingga diperoleh turunan kedua
yaitu yang dinyatakan sebagai berikut:
'' 6 4 y x = +
(1.2)
Selanjutnya, turunan pertama () dapat dinyatakan dalam bentuk lain yaitu
.
Karena fungsi-fungsi turunan ini diturunkan terhadap satu variabel, yaitu variabel maka turunan ini disebut turunan biasa. Jika
turunan diperoleh dengan menurunkan fungsi terhadap lebih dari satu variabel, maka turunan tersebut dinamai turunan parsial.
Contoh turunan parsial sebagai berikut:
3 3 2
2 3 7 y t s t = + (1.3)
2
2
6 6
3
y
t t
t
y
s
s
c
=
c
c
=
c
(1.4)
Persamaan (1.4) menunjukkan turunan parsial pertama fungsi terhadap dan .
Selain turunan, konsep dasar lain yang harus dipahami sebelum mempelajari persamaan diferensial adalah integral. Soal-soal
berikut akan membantumu mengingat kembali konsep turunan dan integral yang telah dipelajari pada semester lalu.
3 2
3
5
sin cos
'
1
ln
'
( sin )
( sin )
1
x
y x x x x
y
z x e
x
z
x x dx
x x dx
dx
x
= +
=
= + +
=
+ =
=
=
}
}
}
B. Pengertian Persamaan Diferensial
Persamaan diferensial adalah persamaan yang di dalamnya terdapat turunan-turunan. Jika pada persamaan tersebut terdapat
turunan biasa, maka dinamakan persamaan diferensial biasa (PDB), sedangkan jika pada persamaan tersebut terdapat turunan
parsial, maka disebut dengan persamaan diferensial parsial (PDP).
C. Pengertian Orde
Orde dari persamaan diferensial adalah derajat tertinggi dari turunan yang terdapat pada persamaan diferensial. Contoh
persamaan diferensial biasa dengan orde 1 dan 2:
Do You
Remember??
Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012
2
2 3
5 cos
' 4 ln
dy
x x
dx
y x x
=
`
=
)
(1.5)
2
2
4 sin
d y dy
x
dx dx
+ =
(1.6)
Cobalah untuk membuat contoh orde persamaan diferensial parsial!
D. Persamaan Diferensial Biasa (PDB) orde 1
Persamaan diferensial biasa orde 1 atau disebut juga dengan istilah persamaan diferensial biasa orde pertama (First-order
ordinary differential equation) adalah sebuah persamaan yang dapat dicari solusinya. Solusi persamaan diferensial terdiri dari solusi
umum dan solusi partikuler (khusus). Solusi umum memuat konstanta sebarang yang banyaknya sama dengan orde persamaan
diferensialnya. Sehingga untuk PDB orde 1, diperoleh solusi umum dengan satu konstanta sebarang. Sedangkan pada solusi
partikuler nilai konstanta tersebut ditentukan secara pasti, dengan memperhatikan batas awal (boundary conditions) dan nilai awal
(initial conditions). Solusi dari persamaan diferensial adalah berupa fungsi. Solusi tersebut dapat diperoleh dengan metode yang
beragam, sesuai dengan bentuk persamaan diferensialnya, diantaranya bentuk terpisah, bentuk linier dan bentuk
.
1. Persamaan Diferensial Terpisah (Separable Differential Equations)
Persamaan
terpisah, jika dapat dinyatakan sebagai perkalian fungsi dari dan sebuah fungsi . Sehingga
persamaan diferensial terpisah memiliki bentuk:
( ) ( )
( ) 1
, ( )
( ) ( )
dy
g x H y
dx
dy g x
H y
dx h y h y
=
= =
(1.7)
Langkah mendapatkan solusinya :
(i) Memisahkan variabel
(ii) Mengintegralkan kedua sisi
(iii) Didapatkan solusinya yaitu .
Contoh 1:
Selesaikan
dy
xy
dx
=
Penyelesaian:
Analisis bentuk persamaan diferensial terlebih dahulu. Persamaan ini merupakan PDB dengan bentuk
( ) ( )
dy
g x h y
dx
=
,
maka persamaan ini memenuhi persamaan diferensial terpisah. Solusinya adalah:
(i) Pisahkan variabel:
dy
xy
dx
dy
xdx
y
=
=
Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012
3
(ii) Integralkan kedua sisinya:
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
1
ln
2
; konstanta
x c
x
c
x
c
x
c
x
dy
xdx
y
dy xdx
y
y x c
y e
y e e
y e e
y e e
y Ae A
+
=
=
= +
=
=
=
=
= =
} }
} }
Jadi solusinya adalah
2
1
2
x
y Ae = dengan A adalah konstanta.
Contoh 2:
Selesaikan dengan menggunakan nilai awal,
2 2
(1 )
dy
y x
dx
= +
Dengan nilai awal .
Penyelesaian:
(i) Pisahkan variabel:
2 2
2
2
2 2
(1 )
(1 )
(1 )
dy
y x
dx
dy
x dx
y
y dy x dx
= +
= +
= +
(ii) Integralkan kedua sisinya: 2 2
3
3
(1 )
1 1
3
1
1
3
y dy x dx
x x c
y
y
x x c
= +
= + +
=
+ +
} }
(iii) Substitusi nilai awal
3
1
1
3
1
1
0 0
1
y
x x c
c
c
=
+ +
=
+ +
=
(iv) Substitusi nilai ke solusi
umum
3
1
1
1
3
y
x x
=
+
||
||
Ingat definisi eksponen
(Purcell, 2003:339):
Solusi Umum
Solusi Partikular
Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012
4
Bisakah
(ii) Mengalikan kedua sisi persamaan dengan faktor integrasi
(iii) Mengintegralkan kedua sisi
(iv) Mendapatkan solusi umum
(v) Mensubtitusi nilai awal untuk mendapatkan solusi partikular
Contoh:
Selesaikan
3
x
dy
y e
dx
+ =
Penyelesaian:
(i) Faktor integrasinya adalah
(ii) Mengalikan kedua sisi persamaan dengan
:
3 3
3 3 2
3
2
3
3
( )
x x x
x x x
x
x
dy
e y e e
dx
dy
e e y e
dx
d ye
e
dx
| |
+ =
|
\ .
+ =
=
Tentukan solusi umum dari PDB berikut:
1.
2.
3.
4.
Tentukan solusi partikular dari PDB
dengan masalah nilai awal berikut:
1.
2.
3.
Mari budayakan
malu mengeluh!
Hanya mencoba & terus berusaha ~Setelah kesulitan ada kemudahan
Ingat turunan perkalian fungsi:
3
3 3
( )
( )
( )
3
x
x x
d uv du dv
v u
dx dx dx
du dv d uv
v u
dx dx dx
dy d ye
e e y
dx dx
= +
+ =
+ =
Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012
5
(iii) Mengintegralkan kedua sisi dan mendapatkan
solusi umum:
( )
3 2
3 2
3 2
2
3
3
1
(2 )
2
1
2
1
2
1
2
x x
x x
x x
x
x
x x
d
ye e dx
dx
ye e d x
ye e C
e C
y
e
y e Ce
=
=
= +
+
=
= +
} }
}
Contoh dengan menggunakan nilai awal:
Selesaikan
1 dy
y x
dx x
+ =
, dengan
.
Penyelesaian:
(i) Faktor integrasinya adalah:
1
( )
ln
dx
P x dx
x
x
e e e x
}
}
= = =
(ii) Kalikan kedua sisi dengan :
( )
2
2
2
2
1
1
dy
x y x
dx x
dy
x yx x
dx x
dy
x y x
dx
d
xy x
dx
| |
+ =
|
\ .
+ =
+ =
=
(iii) Integralkan kedua sisi dan dapatkan solusi
umumnya:
( )
2
2
3
3
2
1
3
1
3
1
3
d
xy x
dx
xy x dx
xy x c
x c
y
x
c
y x
x
=
=
= +
+
=
= +
}
(iv) Substitusi nilai awal ke solusi umum:
2
2
1
( )
3
1 1
(2)
3 3 2
1 4
3 3 2
1 8 3
3 6
6 24 9
6 24
9
2
c
y x x
x
c
c
c
c
c
c
= +
= +
= +
+
=
= +
=
=
Ingat definisi fungsi eksponen asli
(Purcell, 2003:339):
Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012
6
(v) Substitusi nilai ke solusi umum dan
dapatkan solusi partikulernya:
2
2
1
( )
3
1 2
( )
3
c
y x x
x
y x x
x
= +
=
Jadi solusinya adalah
.
Aku Berlatih Aku Bisa
1. Tentukan solusi untuk persamaan diferensial berikut:
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
2. Tentukan solusi untuk persamaan diferensial dengan masalah nilai awal berikut:
(a)
,
(b)
,
(c)
,
(d)
,
(e)
,
3. PDB Orde 1 Bentuk
Beberapa persamaan diferensial memiliki bentuk yang tidak terpisah (separable), namun dapat ditransformasikan dengan cara
substitusi sehingga menjadi persamaan terpisah. Contoh transformasi yang sering digunakan adalah dari bentuk:
dy y
f
dx x
| |
=
|
\ .
(1.9)
Persamaan (1.9) sering juga disebut dengan persamaan homogen (di luar pengertian persamaan homogen dengan nilai nol di
salah satu sisinya). Jika
=
(1.10)
Persamaan (1.10) adalah persamaan terpisah yang selanjutnya dapat diselesaikan dengan metode PDB orde 1 terpisah.
Contoh:
Selesaikan
2 2
, 0, 0
dy
x y yx x y
dx
= + > =
Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012
7
Penyelesaian:
(i) Menyederhanakan bentuk persamaan
menjadi bentuk
dy y
f
dx x
| |
=
|
\ .
2 2
2
2 2
2
2
2
dy
x y yx
dx
dy y yx
dx x x
dy y y
dx x x
dy y y
dx x x
= +
= +
= +
| |
= +
|
\ .
(ii) Transformasi dengan substitusi
dan
, sehingga didapat persamaan
terpisah
( )
2
2
2
d
xz z z
dx
dz
x z z z
dx
dz z
dx x
= +
+ = +
=
(iii) Menyelesaikan dengan metode persamaan
terpisah: memisahkan variabel,
mengintegralkan kedua sisi dan
mendapatkan solusi umum
2
2
1
1
1
ln
1
ln
dz
dx
z x
z dz dx
x
x C
z
z
x C
=
=
= +
=
+
} }
(iv) Mengembalikan pemisalan
agar
didapat solusi berbentuk fungsi .
1
ln
1
ln
ln
z
x C
y
x x C
x
y
x C
=
+
=
+
=
+
Jadi, solusi umumnya adalah
.
Latihan:
1. Tentukan solusi umum untuk persamaan diferensial berikut:
(a)
(b)
(c)
2. Tentukan solusi persamaan diferensial dengan masalah nilai awal berikut:
E. Penerapan PDB Orde 1 pada pemodelan rangkaian listrik
1. Rangkaian RL
Persamaan diferensial biasa orde 1 dapat diterapkan pada kasus rangkaian listrik. Sesuai dengan Hukum Kirchhoff, rangkaian
listrik sedehana dapat ditunjukkan oleh Gambar 1.1.
Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012
8
Gambar 1.1
Rangkain tersebut mengandung sebuah tahanan sebesar ohm dan sebuah kumparan sebesar henry dalam rangkaian deret
sebuah sumber gaya elektromotif (sebuah baterai atau generator) yang menyediakan suatu voltase sebesar volt pada saat
memenuhi model berikut:
( )
dI
L RI E t
dt
+ =
(1.11)
dengan adalah arus listrik yang diukur dalam ampere. Model rangkaian listrik yang diberikan pada persamaan (1.11) merupakan
persamaan diferensial biasa orde 1 bentuk linier, sehingga secara mudah dapat diselesaikan dengan metode yang telah dibahas
pada sub bab sebelumnya.
Contoh 1:
Perhatikan sebuah rangkaian pada Gambar 1.1, dengan henry, ohm, dan sebuah baterai yang menyediakan suatu
voltase konstanta sebesar 12 volt. Jika pada saat (bilamana saklar ditutup), tentukan pada saat .
Penyelesaian:
Solusi dapat diperoleh dengan langkah berikut:
(i) Menuliskan persamaan diferensialnya:
2 6 12
dI
I
dt
+ =
dengan nilai awal
(ii) Menyederhanakan persamaan diferensial (jika dipandang perlu disederhanakan):
3 6
dI
I
dt
+ =
(iii) Menyelesaikan persamaan diferensial sesuai bentuk persamaannya:
Bentuk persamaan linier, sehingga solusinya:
Faktor integral
3
3
dt
t
e e
}
=
Kalikan setiap sisi
dengan faktor integral:
( )
3 3
3 3 3
3 3
3 6
3 6
6
t t
t t t
t t
dI
e I e
dt
dI
e Ie e
dt
d
Ie e
dt
| |
+ =
|
\ .
+ =
=
Integralkan kedua sisi:
( )
3 3
3 3
3 3
3
3
3
6
2 (3 )
2
2
2
t t
t t
t t
t
t
t
d
Ie e dt
dt
Ie e d t
Ie e C
e C
I
e
I Ce
=
=
= +
+
=
= +
} }
}
Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012
9
Masukkan nilai awal
:
3
3.0
( ) 2
(0) 2
0 2
2
t
I t Ce
I Ce
C
C
= +
= +
= +
=
Substitusi ke solusi
umum:
3
3
( ) 2
( ) 2 2
t
t
I t Ce
I t e
= +
=
Jadi, selama bertambah, besar arus cenderung menuju 2 ampere.
Contoh 2:
Jika baterai dari Contoh 1 diganti oleh suatu generator arus bolak-balik yang menyediakan suatu voltase sebesar
volt, tentukan pada saat .
Penyelesaian:
(i) Menuliskan persamaan diferensialnya:
3 6sin9
dI
I t
dt
+ =
dengan nilai awal
(ii) Menyelesaikan persamaan diferensial sesuai bentuk persamaannya:
Bentuk persamaan linier, sehingga solusinya:
Faktor integral
3
3
dt
t
e e
}
=
Kalikan setiap sisi
dengan faktor integral:
( )
3 3
3 3 3
3 3
3 6sin9
3 6sin9
3 6sin9
6sin9
t t
t t t
t t
dI
I t
dt
dI
e I e t
dt
dI
e e I e t
dt
d
Ie e t
dt
+ =
| |
+ =
|
\ .
+ =
=
Integralkan kedua sisi:
( )
3 3
3 3
3 3
3
6 sin9
1 1
6 sin9 cos9
30 10
1 3
sin9 cos9
5 5
1 3
sin9 cos9
5 5
t t
t t
t t
t
d
Ie e tdt
dt
Ie e t t C
Ie e t t C
I t t Ce
=
( | |
= +
| (
\ .
| |
= +
|
\ .
= +
} }
Masukkan nilai awal
:
3
0
1 3
( ) sin9 cos9
5 5
1 3
(0) sin 0 cos 0
5 5
3
0 0
5
3
5
t
I t t t Ce
I Ce
C
C
= +
= +
= +
=
Substitusi ke solusi
umum:
3
1 3 3
( ) sin9 cos9
5 5 5
t
I t t t e
= +
Jadi, saat adalah
3
1 3 3
( ) sin9 cos9
5 5 5
t
I t t t e
= +
.
Lihat keterangan
dibawah uraian ini!
Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012
10
Keterangan:
( )
3 3 3
1 1
sin9 cos9 cos9 3
9 9
t t t
e tdt e t t e dt
( | |
=
| (
\ .
} }
( )
3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
1 1
cos9 cos9
9 3
1 1 1 1
cos9 sin9 sin9 3
9 3 9 9
1 1 1 1
cos9 sin9 sin9
9 3 9 3
1 1 1
cos9 sin9 sin9
9 27 9
1 1 1
sin9 sin9 cos9
9 9
t t
t t t
t t t
t t t
t t t
e t e tdt
e t e t t e dt
e t e t e tdt
e t e t e tdt
e tdt e tdt e t
= +
( | |
= +
| (
\ .
(
= +
(
= +
+ = +
}
}
}
}
} }
3
3 3 3
3 3 3
3
sin9
27
10 1 1
sin9 cos9 sin9
9 9 27
9 1 1
sin9 cos9 sin9
10 9 27
1 1
sin9 cos9
30 10
t
t t t
t t t
t
e t
e tdt e t e t
e tdt e t e t
e t t
= +
(
= +
(
(
=
(
}
}
Latihan:
(a) Tentukan arus sebagai suatu fungsi waktu dalam rangkaian gambar di bawah ini jika saklar ditutup dan saat .
(b) Tentukan arus sebagai suatu fungsi waktu dalam rangkaian gambar di bawah ini jika saklar ditutup dan saat .
2. Rangkain RC
Persamaan diferensial dalam rangkaian RC sebagaimana Gambar (1.2),
Gambar (1.2)
dapat dimodelkan dalam bentuk berikut:
1
( ) ( ) ( ) RI t I t dt E t
C
+ =
}
(1.12)
Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012
11
dengan menurunkan persamaan (1.12) terhadap , diperoleh:
1
( )
dI dE
R I t
dt C dt
+ =
(1.13)
Persamaan (1.13) merupakan persamaan diferensial biasa orde 1 linier.
Contoh:
Tentukan kuat arus dalam rangkaian RC di mana ohm,
Solusi khususnya adalah
Latihan:
Tentukan arus sebagai fungsi dari waktu yang mengalir dalam suatu rangkaian RC dengan
ohm,
farad dan sumber tegangannya konstan dengan Volt dan diasumsikan saat awal arusnya adalah 1.
F. Persamaan Diferensial Biasa (PDB) orde 2
Jika pada pengerjaan solusi PDB orde 1, dilakukan sekali pengintegralan dan didapatkan sebuah konstanta pada solusinya,
maka pada PDB orde 2 mencakup dua pengintegralan sehingga memiliki dua buah konstanta sebarang. Solusi biasanya berupa fungsi
dan
yang saling bebas satu sama lain. Bentuk solusi PDB orde 2 biasanya berbentuk
.
1. PDB Orde 2 Homogen
Bentuk PDB orde 2 homogen dituliskan sebagai berikut:
2
1 2 2
( ) ( ) 0
d y dy
a x a x y
dx dx
+ + =
(1.14)
dengan
dan
adalah konstanta.
Penyelesaian PDB orde 2 homogen dibantu oleh sebuah persamaan yang disebut persamaan bantu, yang didapat dari proses
berikut:
Dimisalkan
sehingga
2
1 2 2
2
1 2 2
2
1 2
2
1 2
2
1 2
0
( ) ( )
( ) 0
0
( ) 0
0 atau
0
rx rx
rx
rx rx rx
rx
rx
d y dy
a a y
dx dx
d e d e
a a e
dx dx
r e a re a e
e r a r a
e
r a r a
+ + =
+ + =
+ + =
+ + =
=
+ + =
Ambil
2
1 2
0 r a r a + + =
. Persamaan ini kemudian disebut sebagai persamaan bantu. Persamaan bantu berupa
persamaan kuadrat sehingga dapat diidentifikasi jenis-jenis akarnya, yang meliputi dua akar riil berlainan, akar kembar dan akar
kompleks yang saling konjugat. Berikut teorema yang menjelaskan jenis-jenis akar tersebut:
Teorema A (Akar-akar riil berlainan): Jika
dan
dan
(iii) Substitusi
dan
Contoh 1:
Tentukan solusi umum dari
2
2
3 4 5sin 2
d y dy
y x
dx dx
+ =
Penyelesaian:
Solusi homogen adalah
(i) Kita duga
(akibat dari )
(ii) Didapatkan
dan
(iii) Substitusi nilai-nilai dari langkah (i) dan (ii) ke persamaan diferensial:
( ) ( )
'' 3 ' 4 5sin 2
4 sin 2 4 cos 2 3 2 cos 2 2 sin 2 4( sin 2 cos 2 ) 5sin 2
( 4 6 4 ) sin 2 ( 4 6 4 ) cos 2 5sin 2
( 8 6 ) sin 2 (6 8 ) cos 2 5sin 2
( 8 6 ) sin 2 0 5sin 2
y y y x
A x B x A x B x A x B x x
A B A x B A B x x
A B x A B x x
A B x x
+ =
+ + =
+ + =
+ =
+ =
Sehingga:
( 8 6 ) 5
eliminasi
(6 8 ) 0
0, 4 dan 0, 3
A B
A B
A B
=
`
=
)
= =
(iv) Substitusi dan ke
(v) Didapatkan solusi umum yang memenuhi
adalah
Contoh 2:
Tentukan solusi umum dari
2
2
3 4 2
x
d y dy
y e
dx dx
+ =
Penyelesaian:
Solusi homogen adalah
(i)
diduga sebagai
, sehingga
agar
memperoleh solusi yang benar, sehingga sekarang didapatkan
.
(ii) Didapat
dan
(iii) Substitusi ke PD:
sehingga
(iv) Diperoleh solusi umum:
.
3. PDB Orde 2 dengan Variasi Parameter
Metode variasi parameter digunakan untuk memecahkan persamaan yang tidak terselesaikan dengan menggunakan metode
koefisien tak tentu. Jika
dan
adalah solusi persamaan homogen, maka terdapat solusi partikuler untuk persamaan
non homogen yang berbentuk:
Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012
14
Dengan syarat:
Contoh:
Tentukan solusi umum untuk
Penyelesaian:
(i) Tentukan solusi umum PD homogen terlebih dahulu
Persamaan bantu:
(1.17)
Dengan demikian
dan
(ii) Tentukan solusi partikuler PD tak homogen
(1.18)
(iii) Kenakan syarat pada solusi partikuler PD tak homogen (persamaan (1.18))
(1.19)
(1.20)
(iv) Tentukan
dan
Dari persamaan (1.19):
1 2
1 2
' cos ' sin
sin
' '
cos
v x v x
x
v v
x
=
=
(1.21)
Substitusi persamaan (1.21) ke persamaan (1.20):
1 2
2 2
2 2
2
2
2
' sin ' cos sec
sin
' cos sec
cos
sin cos
' sec
cos
' sec sec
' 1
v x v x x
x
v v x x
x
x x
v x
x
v x x
v
+ =
| |
+ =
|
\ .
| | +
=
|
\ .
=
=
Subtitusi
(v) Tentukan
dan
1
( ) tan
sin
cos
1
(cos )
cos
ln cos
v x xdx
x
x
d x
x
x
=
=
(
=
(
=
}
}
}
2
( ) 1 v x dx x = =
}
Sebarang konstanta dari pengintegralan dapat diabaikan, karena sebarang penyelesaian
dan
telah memenuhinya.
(vi) Terapkan
dan
Substitusi persamaan (1.17) dan (1.22) pada
adalah
( ) ( )
1 2
cos sin ln cos ) cos sin y C x C x x x x x = + + +
Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012
15
G. Aplikasi PDB orde 2 pada Rangkain Listrik RCL
Perhatikan rangkaian listrik pada Gambar (1.3) berikut,
Gambar (1.3)
Rangkaian RCL ini tersusun atas sebuah tahanan ohm, sebuah kumparan henry dan sebuah kapasitor farad dengan sebuah
sumber gaya elektromotif yang menyediakan volt. Hukum Kirchhoff dalam keadaan ini menyatakan bahwa muatan pada
kapasitor, yang diukur dalam coloumb, memenuhi,
2
2
1
( )
d Q dQ
L R Q E t
dt dt C
+ + =
(1.22)
Arus
diukur dalam ampere, memenuhi persamaan yang diperoleh dengan pendiferensialan persamaan (1.22) terhadap , yaitu
2
2
1
( )
d I dI
L R I E t
dt dt C
+ + =
(1.23)
Tiap persamaan di atas dapat diselesaikan dengan metode yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya.
Contoh:
Tentukan muatan dan arus sebagai fungsi waktu dalam sebuah rangkaian RLC, jika ,
dan
. Asumsikan dan saat (saat saklar ditutup).
Penyelesaian:
Dari hukum Kirchhoff pada persamaan (1.1), pemasalahan dalam contoh soal dapat dituliskan dalam persamaan berikut:
2
2
800 250.000 600
d Q dQ
L Q
dt dt
+ + =
Persamaan bantu mempunyai akar,
800 640.000 1.000.000
400 300
2
i
=
Sehingga solusi adalah,
400
1 2
( cos300 sin300 )
t
h
Q e C t C t
= +
Dengan demikian solusi partikulernya adalah
3
2, 4.10
p
Q
= , sehingga penyelesaian umumnya adalah,
3 400
1 2
2, 4.10 ( cos300 sin300 )
t
Q e C t C t
= + +
Jika kita memberlakukan syarat-syarat awal yang diberikan, kita temukan
dan
.
Kita simpulkan bahwa,
3 400
10 2, 4 (2, 4cos300 3, 2sin300 )
t
Q e t t
( = +
dan dengan pendiferensialan diperoleh
400
2 sin300
t
dQ
I e t
dt
= =
Latihan:
Uraikan kembali contoh soal di atas dengan lebih runtut dan detail.
Matematika Teknik 1-Teknik Telekomunikasi -Semester 3
2012
16
Latihan Umum:
1. Selesaikan persamaan diferensial berikut dengan metode koefisien tak tentu
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
2. Selesaikan persamaan diferensial berikut dengan metode variasi parameter
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
3. Selesaikan masalah penerapan persamaan diferensial orde 2 berikut,
(a) Tentukan muatan pada kapasitor sebagai fungsi waktu jika
ohm,
ohm,
farad, dan volt, tentukan sebagai fungsi waktu dengan asumsi mula-mula
kapasitor tidak bermuatan. Tentukan pula sebagai fungsi waktu.
(d) Jika
henry,
farad dan volt, tentukan arus sebagai fungsi waktu jika mula-mula kapasitor
tidak bermuatan dan ditutup pada saat . Petunjuk: Arus pada akan sama dengan 0, karena arus yang
melalui suatu kumparan tidak dapat berubah sesaat.
Catatan:
Rumus-rumus penting terkait logaritma natural dan eksponensial (
)
-
-
-
-
karena itu
- ingat teknik integral parsial
Fungsi eksponen (fungsi balikan dari logaritma natural ):
- maka
-
maka
-
-
-
-