Anda di halaman 1dari 4

PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DI SEKOLAH

Kurikulum tingkat satuan pendidikan

pada dasarnya dikembangkan dengan

pendekatan kompetensi (Competency based curricullum development ), pendekatan ini diindikasikan dengan rumusanisi mata pelajaran berupa standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD). Model ini akan memberikan kemampuan siswa berupa kompetensi kompetensi sesuai dengan rumusan SK dan KD. Pada satuan pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) dalam struktur program kurikulum salah satunya memuat matapelajaran kejuruan yang terdiri dari ; Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, Kewirausahaan , Dasar Kompetensi Kejuruan , Kompetensi Kejuruan . Matapelajaran mata pelajaran tersebut berisi rumusan SK dan KD dengan mengacu standar proses. Agar SK dan KD ini lebuh bermakna dalam pelaksanaan pembelajaran maka dalam pedoman pengembangan kurikulum oleh BNSP disebutkan bahwa;

1.

Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan a. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.

2.

Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan a. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain. Page 1 of 4

Page 2 of 4

b. Tuntutan dunia kerja Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan jenjang yang lebih tinggi. 3. Prinsip Pengembangan Silabus a. Aktual dan Kontekstual Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. b. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan salah satunya adalah : relevansi dengan karakteristik daerah, kebermanfaatan bagi peserta didik; relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan alokasi waktu. 4. Pelaksanaan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah melakukan analisis konteks agar program pembelajaran dapat terlaksanan sesuai dengan kondisi potensi lingkungan sekolah. Dalam komponen analisis kontek diantaranya adalah; Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar: komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya. Dari ketentuan dan prinsip-prinsip dalam pengenmbangan kurikulum dan silabus memberi isyarat bahwa dalam pengembangan kurikulum sekolah Page 3 of 4 dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke

harus memperhatikan kesesuaiannya dengan potensi lingkungan sekolah dan mampu memenuhi kebutuhan sekolah/daerah. Untuk mengaktualkan SK dan KD pada sub. mata pelajaran kejuruan dapat menerapkan melalui media belajar berupa komoditas yang secara ekologis, biologis dan ekonomis sesuai dengan potensi dan kebutuhan sekolah/daerah. Misal untuk SMK yang ada di daerah NTB, dengan kompetensi keahlian agribisnis budidaya tanaman, dapat mengembangkan budidaya tanaman tembakau, karena didaerah ini komoditas tembakau merupakan salah satu produk unggulan daerah mataram dan ada industrinya. Kalau produk unggulan yang ada sudah ditetapkan, selanjutnya SK dan KD pada kompetensi agribisnis budidaya tanaman disinkronisasikan dengan proses budidaya tembakau. Model pendekatan ini juga berlaku bagi SMK dan kompetensi keahlian lainnya sesuai potensi dan produk unggulan sekolah/daerah masing-masing.

Page 4 of 4

Anda mungkin juga menyukai