Anda di halaman 1dari 8

Tanda & Gejala DBD

Mendadak demam tinggi antara 2-7 hari (38-40oC) Tampak adanya petekie pada pemeriksaan uji tourniquet Mimisan (epistaksis) Adanya pembesaran hati (hepatomegali) Menurunnya TD sehingga bisa menyebabkan syok Terjadinya penurunan trombosit di bawah 100.000/mm3 (trombositopenia) pada pemeriksaan laboratorium darah hari ke 3-7 Penderita mengalami mual, penurunan nafsu makan, muntah, diare, sakit perut, menggigil, sakit kepala, dan kejang Pada hidung dan gusi terjadi perdarahan Adanya demam yang diderita penderita menyebabkan sakit pada persendian

Kriteria WHO 1997 untuk penegakkan diagnosis DBD


1. 2. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik Terdapat minimal satu dari manifestasi berikut: Uji bendung positif Petekie, ekimosis, atau purpura Perdarahan mukosa (epistaksis atau perdarahan gusi) atau perdarahan dari tempat lain Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/uL) Terdapat minimal satu tanda-tanda kebocoran plasma berikut: Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai dengan umur dan jenis kelamin Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya Tanda kebocoran plasma seperti: efusi pleura, asites, atau hipoproteinemia

3. 4.

Faktor Risiko DBD


Serangan penyakit DBD bisa muncul kapan saja sepanjang tahun dan bisa menyerang siapa saja mulai dari anak-anak hingga usia lanjut. Beberapa faktor yang berkaitan dengan transmisi biakan virus dengue yaitu: 1. Vektor 2. Pejamu 3. Lingkungan

Rapid Test Dengue


Untuk mengetahui adanya virus Dengue dalam tubuh. Menggunakan prinsip imunokromatografi dengan antigen rekombinan DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4 serta konjugat berupa antibodi monoklonal. Interpretasi: Positif (+): terdapat 2 garis warna pada daerah kontrol dan tes Negatif (-): hanya terbentuk satu garis pada daerah kontrol Invalid: tidak terbentuk garis warna

Tes Widal
Untuk mengetahui ada atau tidak adanya zat anti dan mengukur titer zat anti terhadap kuman Salmonella sp dalam serum penderita suspect. Prinsip: adanya antibodi Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi dalam serum sampel akan bereaksi dengan antigen yang terdapat dalam reagen Widal. Reaksi ditunjukkan dengan adanya aglutinasi. Interpretasi: Positif (+): terjadi aglutinasi Negatif (-): tidak terjadi aglutinasi

Mual
Perasaan yang tidak enak dibelakang tenggorokan dan epigastrium, sering menyebabkan muntah. Gejala: pucat, saliva meningkat, berkeringat, takikardi, serasa ingin pingsan.
Peningkatan tonus duodenum & jejunum
Terjadi refluks isi duodenum ke lambung

Perasaan mual

Muntah
Suatu refleks yang menyebabkan dorongan isi lambung atau usus atau keduanya ke mulut.
Jalur eferen menerima sinyal yang menyebabkan terjadinya gerakan ekspulsif otot abdomen, GI, dan pernapasan

Pusat muntah di daerah postrema medulla oblongata terangsang

Melalui jalur eferen akibat rangsangan N.Vagus

Muntah

Sakit Kepala
Kadar serotonin menurun
Muncul rangsangan di saraf trigeminal ke pembuluh-pembuluh darah di selaput otak Pembuluh-pembuluh darah berubah ukuran (vasodilatasi)

Rasa sakit kepala

Otak menerima impuls

Anda mungkin juga menyukai