4.1.
pendekatan cross sectional. Metode pendekatan cross sectional merupakan penelitian yang menekankan waktu pengukuran/ observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat. Tidak semua subjek penelitian harus diobservasi pada hari atau pada waktu yang sama, akan tetapi baik variabel independen maupun variabel dependen dinilai hanya satu kali saja (Nursalam, 2008). Dengan studi ini akan diperoleh hubungan dukungan sosial suami (sebagai variabel independen) terhadap penerimaan citra tubuh ibu pada masa kehamilan pertama (sebagai variabel dependen).
4.2.
4.2.1. Populasi Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah ibu dengan kehamilan pertama beserta suaminya yang melakukan pemeriksaan pada bulan AgustusSeptember 2012 di Puskesmas Kendalsari orang. Kota Malang yang berjumlah 62
4.2.2. Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu dengan kehamilan pertama beserta suaminya yang melakukan pemeriksaan pada bulan
Agustus-September 2012 di Puskesmas Kendalsari Kota Malang yang memenuhi kriteria inklusi. Besar Sampel Besar sampel dihitung berdasarkan rumus besar sampel untuk populasi. Menurut Nursalam (2003), besar sampel dalam penelitian dapat dihitung sebagai berikut:
N 1 + N (d ) 2
n=
n=
62 1 + 62(0.05) 2
62 1.155
= 53. 67 = 54
Kriteria Sampel Kriteria inklusi ibu hamil: 1. Ibu bersedia menjadi responden penelitian 2. Ibu yang tinggal serumah dengan suami 3. Ibu hamil anak pertama dan tidak ada riwayat keguguran
Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling yang merupakan jenis probability sampling. Simple random sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi. Cara ini dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen, maka diambil secara random kemudian didapatkan sampel yang representatif (Hidayat, 2003).
4.3.
Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu: 1. Variabel independen: dukungan sosial suami 2. Variabel dependen: penerimaan citra tubuh ibu pada masa kehamilan pertama
4.4.
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kendalsari Kota Malang pada bulan
Januari 2013.
4.5. 4.5.1
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua macam kuesioner yaitu kuesioner dukungan sosial suami dan kuesioner penerimaan citra tubuh, dimana kuisioner dukungan sosial suami diisi oleh suami dari ibu hamil dan kuisioner penerimaan citra tubuh diisi oleh ibu dengan kehamilan pertama. Kuisioner pertama yaitu kuisioner dukungan sosial suami ini berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang terdiri dari 12 pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi tentang komponen dukungan sosial suami yaitu dukungan informasional, emosional, instrumental serta penghargaan, dimana masing-masing item dukungan terdiri dari 3 pertanyaan. Pilihan
jawaban yang disediakan adalah tidak pernah, jarang, sering, selalu, dengan bobot nilai antara 1 sampai 4, sehingga nanti akan didapatkan nilai terendah 12 dan nilai tertinggi 48. Untuk penentuan interval kategori dukungan keluarga dapat dihitung dengan rumus atau standar penilaian, yaitu :
sp n= sm x 100 %
Keterangan : n sp sm = prosentase = skor total dari masing-masing responden = skor tertinggi kuesioner
Hasil prosentase tersebut kemudian digolongkan berdasarkan kategori dukungan sosial suami dengan patokan yang sudah ada, dimana :
76 % - 100 % 56 % - 75 % <56 %
: Dukungan sosial suami baik : Dukungan sosial suami sedang : Dukungan sosial suami kurang
Kuisioner kedua yaitu kuesioner untuk mengetahui tingkat penerimaan citra tubuh pada ibu dengan masa kehamilan pertama. Kuisioner ini terdiri dari 12 item pertanyaan. Skala citra tubuh tersebut disusun berdasarkan dimensi-
dimensi citra tubuh yaitu evaluasi penampilan, orientasi penampilan, kepuasan area tubuh, kecemasan menjadi gemuk dan persepsi terhadap ukuran tubuh. Skala berisi 12 item, 6 item yang mendukung (favorable) dan 6 item yang tidak mendukung (nonfavorable) (Cash, 1999 dalam Sari, 2009). Skala yang
digunakan adalah skala Likert dengan empat pilihan jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju, dengan bobot nilai antara 1 sampai 4, sehingga nanti akan didapatkan nilai terendah 12 dan nilai tertinggi 48. Hasil prosentase tersebut kemudian digolongkan berdasarkan kategori penerimaan citra tubuh dengan patokan yang sudah ada, dimana : 76 % - 100 % 56 % - 75 % <56 % : Penerimaan citra tubuh baik : Penerimaan citra tubuh sedang : Penerimaan citra tubuh kurang
Uji Validitas Kuisioner Kuisioner yang dipakai untuk menilai dukungan sosial suami dan penerimaan citra tubuh ibu pada masa kehamilan pertama dibuat oleh peneliti, sehingga perlu dilakukan uji validitas. Uji validitas akan dilakukan di Puskesmas Cisadea Kota Malang. Kuesioner yang dipakai dibuat oleh peneliti, sehingga
perlu dilakukan uji validitas. Menguji tingkat validitas instrumen dalam penelitian dapat dilakukan dengan mengukur korelasi antara scor item instrumen dengan scor semua item instrumen (Riwidikdo, 2007). Pengujian validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment
menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 16 for Windows. Setiap item instrumen dikatakan valid jika nilai signifikasi (p) < 0,05 (Riwidikdo, 2007). Uji validitas kuesioner dalam penelitian ini dilakukan di Puskesmas Cisadea Kota Malang dengan jumlah ibu hamil dengan kehamilan pertama sejumlah 15 orang.
Uji Reliabilitas Kuisioner Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan dari suatu instrumen apabila digunakan untuk mengukur berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2003). Reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi item-item yang ada pada instrumen dengan teknik
tertentu (Sugiyono, 2010). Pengukuran reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 16 for Windows. Setiap item instrumen dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha 0,7 (Djemari, 2003 dalam Riwidikdo, 2007). Uji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini dilakukan di Puskesmas Cisadea Kota Malang dengan jumlah ibu dengan kehamilan pertama sebanyak 12 orang.
4.6.
Definisi Operasional Tabel 4.1 Definisi Operasional NO VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL keberadaan, dan kepedulian oleh orang PARAMETER Indikator dukungan SKALA UKUR ordinal HASIL UKUR a. Dukungan sosial suami baik b. Dukungan sosial suami cukup c. Dukungan sosial suami dan kurang
diberikan
yang terikat ikatan pernikahan dengan ibu hamil nasehat, dan berupa saran,
pemberian kepedulian,
selama kehamilan Penerimaan citra Sikap yang dimiliki ibu hamil tubuh ibu pada terhadap masa pertama tubuhnya selama kehamilan kehamilan pertama yang dapat berupa penilaian positif dan negatif Indikator berdasarkan dimensi-dimensi citra tubuh yaitu evaluasi penampilan, orientasi penampilan, kepuasan tubuh, persepsi area kecemasan terhadap ordinal a. Penerimaan citra tubuh baik b. Penerimaan citra tubuh cukup c. Penerimaan citra tubuh kurang
4.7.
Prosedur Penelitian
Langkah-langkah dalam penelitian yaitu: 1. 2. Membuat proposal penelitian Melakukan studi pendahuluan untuk menentukan lokasi yang sesuai dengan kriteria penelitian 3. 4. 5. Pengujian proposal Mengajukan ethical clearance kepada Komisi Etik Setelah proposal lulus pengujian dan etik, peneliti mulai melakukan penelitian 6. Mengajukan permohonan ijin penelitian kepada pihak Puskesmas Kendalsari Kota Malang 7. Mengajukan ijin kepada responden (subjek penelitian), untuk ibu dengan kehamilan pertama beserta suaminya 8. Setelah mendapat ijin dari subjek penelitian, peneliti melakukan penilitian hubungan dukungan sosial suami terhadap penerimaan citra tubuh ibu pada masa kehamilan pertama. Suami dan ibu dengan bantuan peneliti, diminta untuk mengisi kuisioner yang telah disediakan oleh peneliti 9. Menganalisa data yang telah didapat
10. Dari hasil analisis data tersebut peneliti dapat menarik kesimpulan.
4.8.
dengan tahapan sebagai berikut: 1. Peneliti meminta ijin kepada pihak Puskesmas Kendalsari Kota Malang untuk melakukan penelitian di tempat tersebut.
2. 3.
Peneliti mengajukan ethical clearance kepada Komisi Etik FKUB Malang Peneliti meminta ijin untuk mendapatkan data ibu hamil anak pertama yang memeriksakan kandungannya selama bulan Agustus-September 2012 di Puskesmas Kendalsari Kota Malang.
4.
Peneliti mendapatkan data lengkap mengenai usia kandungan dan alamat ibu hamil anak pertama yang akan dijadikan populasi.
5.
Peneliti melakukan penelitian dengan cara mendatangi satu per satu rumah dari ibu hamil sesuai dengan data alamat yang telah didapatkan sebelumnya
6. 7.
Peneliti mendatangi rumah ibu hamil untuk melakukan penelitian Peneliti mendekati pihak ibu hamil dan suami sekaligus memperkenalkan diri dan membina hubungan saling percaya
8.
Peneliti menjelaskan tujuan penelitian, inform consent serta meminta persetujuan ibu hamil beserta suami untuk menjadi responden penelitian
9.
10. Peneliti membagikan dua macam kuesioner yaitu kuisioner dukungan sosial suami yang diisi suami dan kuisioner penerimaan citra tubuh yang diisi oleh ibu hamil 11. Peneliti memandu responden untuk mengisi biodata secara lengkap serta mengisi kuesioner dengan membubuhkan tanda checklist pada masing masing item 12. Setelah semua soal terjawab, kuisioner dikembalikan kepada peneliti 13. Peneliti menghitung skor jawaban dari jawaban subjek penelitian (ibu hamil dan suami)
14. Peneliti menganalisis hasil jawaban kuisioner subjek penelitian (ibu hamil dan suami) Setelah semua data terkumpul, peneliti kemudian melakukan analisis data.
4.9
Analisa Data Analisa data yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan
sosial suami terhadap penerimaan citra tubuh ibu pada masa kehamilan pertama.
4.9.1 Pre Analisis 6 Tahap Pre-Analisis Data Dukungan Sosial Suami Setelah semua data terkumpul, data tersebut diolah secara manual dan disajikan dalam bentuk tabel dan persen. Langkah- langkah pre analisis sebagai berikut : a. Editing Editing merupakan suatu tahapan dimana peneliti memeriksa
kelengkapan kuesioner yang telah dibagikan kepada responden. Kelengkapan tersebut meliputi identitas responden, item dari kuesioner yang diisi serta jumlah lembar kuesioner yang dibagikan. Selain itu peneliti juga memeriksa apakah kuesioner telah diisi sesuai dengan petunjuk yang ditentukan. b. Scoring Memberikan skor pada masing-masing jawaban untuk menilai dukungan sosial suami baik, cukup atau kurang. Pemberian skor menggunakan skala Likert. Pemberian skor pada masing masing item kuesioner
dukungan sosial suami dengan skala bertingkat mulai dari 1 sampai 4 dimana : Selalu (SL) = 4, sering (SR) = 3, jarang (JR) = 2, tidak pernah (TP) = 1. Kuesioner dukungan sosial suami Dukungan sosial suami kurang ( <56%) :1 :2 :3
Dukungan sosial suami cukup (56% - 75%) Dukungan sosial suami baik (76% - 100%)
c. Coding Memberi kode jawaban responden sesuai dengan indikator pada kuesioner. Kode yang diberikan untuk dukungan sosial suami adalah: Kode 1 jika dukungan sosial suami kurang Kode 2 jika dukungan sosial suami cukup Kode 3 jika dukungan sosial suami baik d. Tabulating Dari data mentah dilakukan penyesuaian data yang merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.
Tahap Pre-Analisis Data Penerimaan Citra Tubuh Ibu Pada Masa Kehamilan Pertama a. Editing Editing merupakan suatu tahapan dimana dibagikan peneliti memeriksa
kelengkapan
kepada responden.
Kelengkapan tersebut meliputi identitas responden, item dari kuesioner yang diisi serta jumlah lembar kuesioner yang dibagikan. Selain itu
peneliti juga memeriksa apakah kuesioner telah diisi sesuai dengan petunjuk yang ditentukan. b. Scoring Memberikan skor pada masing-masing jawaban untuk menilai
penerimaan citra tubuh ibu dengan kehamilan pertama baik, cukup atau kurang. Pemberian skor menggunakan skala Likert. Skala berisi 12 item, 6 item yang mendukung (favorable) dan 6 item yang tidak mendukung (nonfavorable) . Skala yang digunakan adalah skala Likert dengan empat pilihan jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Pemberian skor pada masing masing item kuesioner
penerimaan citra tubuh ibu dengan kehamilan pertama dengan skala bertingkat mulai dari 1 sampai 4 dimana : sangat setuju (SS) = 4, setuju (S) = 3, tidak setuju (TS) = 2, sangat tidak setuju (STS) = 1 untuk item yang favorable sedangkan untuk item yang nonfavorable yaitu skala bertingkat mulai dari 1 sampai 4 dimana : sangat setuju (SS) = 1, setuju (S) = 2, tidak setuju (TS) = 3, sangat tidak setuju (STS) = 4 Kuesioner penerimaan citra tubuh c. Penerimaan citra tubuh kurang ( <56%) Penerimaan citra tubuh (56% - 75%) Penerimaan citra tubuh baik (76% - 100%) Coding Mengklasifikasikan jawaban dengan memberikan kode pada masingmasing jawaban sesuai dengan kuisioner. Kode yang diberikan untuk tingkat pengetahuan ibu adalah: Kode 1 untuk penerimaan citra tubuh kurang :1 :2 :3
Kode 2 untuk penerimaan citra tubuh cukup Kode 3 untuk penerimaan citra tubuh baik d. Tabulating Dari data mentah dilakukan penyesuaian data yang merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.
4.9.2
Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan alat bantu komputer dan langkah-langkah analisis data akan dilakukan sebagai berikut :
responden ibu hamil dan suaminya. Variabel yang dianalisis secara univariat adalah dukungan sosial suami dan penerimaan citra tubuh pada ibu dengan masa kehamilan pertama yang akan dianalisis menggunakan aplikasi SPSS 16 for Windows. b. Analisis Bivariat Analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Teknik analisis data dengan menggunakan program aplikasi SPSS 16 for Windows. Kemudian dengan menggunakan program aplikasi SPSS 16 for Windows dilakukan uji normalitas. Setelah diketahui bahwa data berdistribusi normal maka diuji menggunakan uji korelasi Spearman Rank , =0.05 dengan tingkat kepercayaan 95%. Apabila <0.05 artinya ada hubungan antara dukungan sosial suami
Keterangan : = koefisien korelasi Spearman Rank bi = selirih antara ranking 1 dan ranking 2 n = jumlah sampel
Korelasi dapat bersifat positif maupun negatif. Siginifikansi hubungan dua variabel dapat dianalisa dengan ketentuan sebagai berikut : Jika probabilitas <0.05, hubungan kedua variabel signifikan Jika probabilitas >0.05, hubungan kedua variabel tidak signifikan (Sugiyono, 2008) Sedangkan keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. 0,00 sampai dengan 0,199 berarti korelasi memiliki keeratan sangat rendah. 2. 0,2 sampai dengan 0,399 berarti korelasi memiliki keeratan rendah. 3. 0,4 sampai dengan 0,599 berarti korelasi memiliki keeratan sedang. 4. 0,6 sampai dengan 0,799 berarti korelasi memiliki keeratan kuat. 5. 0,8 sampai dengan 1,000 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat
4.10
Etik
Etika
penelitian
dijaga
dengan
menghormati
prinsip
autonomity,
4.10.1 Autonomity Autonomity (hak untuk menjadi responden). Peneliti membagikan lembar yang berisi penjelasan tentang penelitian, tujuan, prosedur penelitian, manfaat serta dampak yang mungkin terjadi selama penelitian berlangsung. Peneliti juga meminta kepada subyek untuk bersedia menjadi responden, jika subyek bersedia, maka subyek dapat menandatangani lembar inform consent, tetapi jika subyek tidak bersedia, maka peneliti tidak akan memaksa.
4.10.2 Anonimity Anonimity (tanpa nama). Peneliti tidak akan mencantumkan nama asli dari responden (ibu hamil dan suami). Peneliti akan menggantinya dengan menyebutkan sesuai nomer urut, missal Ibu 1 dan Bapak 1.
4.10.3 Confidentiality Confidentiality (kerahasiaan). Peneliti menjamin kerahasiaan dari setiap data yang diambil, sehingga responden tidak perlu khawatir identitas atau data dirinya akan diketahui orang lain selain peneliti.
4.10.4 Non Malefficience Peneliti tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan responden.