Anda di halaman 1dari 8

MATA KULIAH

: EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENGAJAR

N A M A NIM SEMESTER KONSENTRASI

: B U KN H A R I : 23111353-2 : III ( Tiga ) : PENDIDIKAN ISLAM

Dalam diskusi ketika penyampaian makalah saya yang berjudul Taksonomi dan Struktur Taksonomi Pendidikan Baru bersama rekan-rekan satu unit berkembang berbagai macam pertanyaan dan saran siantaranya adalah sebagai berikut : 1. Taksonomi pendidikan lebih mengarah kepada klasifikasi tujuan pendidikan yang lebih dikenal dengan konsep Taksonomi Bloom sesuai dengan nama tokohnya yaitu Benjamin,S.Bloom. Yang ditanyakan adalah tolong jelaskan apa yang dimaksudkan dengan domain kognitif, afektif dan psikomotor beserta contohnya masing-masing ! Jawab: Yang dimaksud dengan domain kognitif adalah suatu pendidikan/pengajaran mengarahkan siswa untuk lebih menguasai ilmu pengetahuan semata atau dalam bahasa lain penguasaan teori-tiori. Contohnya; menghafal hadis-hadis. Yang dimaksud dengan afektif adalah pendidikan/pengajaran disamping penguasaan tiori-tiori juga harus dapat diimplementasikan dalam sikap sehari-hari. Contohnya; wajib berbuat baik kepada kedua orang tua, lalu dia selalu berkata lemah lembut dengan kedua orang tuanya. Yang dimaksud dengan psikomotor adalah pendidikan lebih mengarahkan kepada siswa agar tiori yang sudah dikuasai dapat dipraktekkan. Contohnya; siswa mengetahui kewajiban terhadap jenazah, lalu dapat mempraktekkan cara-cara memandikan jenazah umpamanya. 2. Untuk mencapai tujuan ketiga domain ( kognitif, afektif, psikomotor ) tersebut bagaimana cara dan apa saja yang harus dipersiapkan ? Jawab : Seseorang guru mampu menguasai materi yang akan diajarkan, penggunaan metode yang tepat, mampu menarik minat dan memahami kondisi perkembangan siswa, memiliki keteladanan, mampu mempraktekkan bila materi tersebut membutuhkan ketrampilan serta mahir menggunakan berbagai macam media pembelajaran. 3. Konsep tiori taksonomi bloom terjadi perubahan sehingga ada taksonomi bloom lama dan baru, jelaskan perbedaan yang mendasar antara dua konsep tiori tersebut ! Jawab : Pertanyaan ini tidak dapat saya menjawab secara rinci, karena keterbatasan ilmu tersebut yang saya miliki. Maka untuk itu saya mohon kepada Bapak penjelasannya.

N A M A NIM SEMESTER KONSENTRASI

: M. YUNUS D : 23111309-2 : III ( Tiga ) : PENDIDIKAN ISLAM

Ketika diskusi penyampaian makalahsaya yang berjudul: Evaluasi dan Laporan Hasil (Pengayaan dan Remedial, Pelaporan Hasil Penilaian, dan Manfaat Pelaporan Penilaian) bersama teman-teman unit II berkembang hal dan berbagai pertanyaan diantaranya sebagai berikut: 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menganut sistem pembelajaran berbasis kompetensi, yaitu sistem pembelajaran tuntas, dan sistem pembelajaran yang menganut dan memperhatikan, melayani perbedaan individual peserta didik, yang ditanyakan adalah: Bagaimana dampak perbedaan individu dan bagaimana pelayanannya. Jawab: Sistem Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) telah dirumuskan secara jelas standar kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai oleh peserta didik dan setiap peserta didik diukur dengan menggunakan sistem penilaian acuan kriteria jika seseorang peserta didik mencapai standar tertentu, maka peserta didik dipandang telah mencapai ketuntasan belajarnya. Maka dari itu tentu ada peserta didik yang sudah tuntas dan ada juga yang belum tuntas mencapai ketuntasannya. Tentu pelayanan selanjutnya adalah bagi peserta didik yang sudah tuntas mereka akan diberikan pengayaan dan bagi peserta didik yang belum tuntas diberikan remedial (tentunya materi-materi yang belum tuntas saja) 2. Tentunya setelah melakukan evaluasi akan ada pelaporan hasil penilaian, apa manfaat pelaporan hasil evaluasi itu? Jawab: Pelaporan hasil belajar adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran, tentunya harus diketahui dan didukung oleh piak-pihak seperti siswa, guru, kepala sekolah dan wali siswa dan hal ini akan diperoleh dari evaluasihasil belajar yang lengkap, akurat dan dilaporkan kepada siswa agar ia mengmengetahui kemampuan belajarnya telah dilakukan, tentu akan ia perbaiki atau dia pertahankan kebaikan belajarnya. Dan kepada orang tua, agar ia dapat membimbing anak-anaknya untuk belajar terus menerus, dan juga untuk sekolah. Dalam proses pembelajaran tertentu misalnya semester, kapan dilakukan pembelajaran pengayaan dan pembelajaran remedial? Jawab: Pertanyaan ini belum terjawab dan saya ragu-ragu dalam memberi jawabannya,maka untuk itu mohon kepada bapak pengasuh untuk menjelaskannya.

3.

N A M A NIM SEMESTER KONSENTRASI

: CUT RATNA PUTRI : 23111306-2 : III ( Tiga ) : PENDIDIKAN ISLAM

Ketika diskusi penyampaian makalah saya yang berjudul Prosedur Seleksi Aitem Tes bersama teman-teman unit II berkembang hal dan berbagai pertanyaan diantaranya sebagai berikut: 1. Dalam kriteria karakteristik butir soal dalam teori tes klasik terdiri dari: a. b. c. Tingkat kesukaran Daya beda Efektifitas pengecoh

Pada pengujian hasil tes ternyata tidakbaik pada kriteria di atas, maka bagaimana analisis butir soalnya, apakah dikatakan gagal? 2. Alat ukur pengumpulan data harus memenuhi dua syarat yaitu: Validitas dan Reliabilitas ada cara yang tepat dan singkat untuk menghitung suatu test. Apa saja alat yang digunakan untuk mengukur validitas dan reliabilitas itu? Dalam menilai keterampilan (praktek) tidak cukup kalau dinilai hasil kerjanya. Aspek-aspek mana dari keterampilan yang perlu dinilai Ketiga pertanyaan ini belum terjawab dan saya ragu-ragu untuk menjawabnya maka dengan ini saya mengharapkan bantuan dari bapak Pengasuh.

3.

NAMA NIM SEMESTER KONSENTRASI Ketika diskusi

: MUZAKAR : 23111310-2 : III : PENDIDIKAN ISLAM

penyampaian makalah saya dengan judul: Tekhnik Asesment Non

Tes.bersama-sama teman unit II berkenaan banyak hal dan muncullah berbagai pertanyaan yang disampaikan oleh peserta diskusi diantaranya sebagai berikut : 1. Penggunaan nontes untuk menilai hasil dan proses belajar masih sangat terbatas jika dibandingkan dengan menggunakan alat melalui tes dalam menilai hasil dan proses belajar. Sedangkan Para guru pada umumnya lebih banyak menggunakan tes dari pada non tes, mengingat alatnya mudah dibuat, penggunaannya lebih praktis, dan yang dinilai terbatas pada aspek kognitif berdasarkan hasil yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya.yang ditanyakan adalah bagaimana pengunaan tes berupa wawancara. Jawab Wawancara adalah teknik untuk mandapatkan data dengan cara berhubungan dengan peserta didik (face to face relation). Wawancara juga bisa dilengkapi dengan alat berupa tepe recorder, sehingga jawaban atas pertanyaan yang diajukan dapat dicatat dengan lebih lengkap. Sebelum melaksankan wawancara perlu dirancang pedoman-pedoman wawancara. Pedomanpedoman tersebut disusun dengan mnempuh langkah-langkah sebagai berikut 1) Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari wawancara. 2) Setelah mengetahui tujuannya, tentukan aspek-aspek yang akan diungkap dari wawancara tersebut. 3) Tentukan bentuk pertanyaan yang akan digunakan, yakni bentuk bersetruktur ataukah bentuk terbuka 4) Buatlah pertanyaan wawancara sesuai dengan bentuk wawancara. Hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara: 1) Menjaga hubuangan yang baik, rahasia peserta didik harus dijaga dengan baik 2) Batasi waktu dalam wawancara 3) mencatat semua hasil wawancara 2. Sebagaimana kita ketahui observasi (Pengamatan) adalah suatu proses penilaian dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis terhadap tingkah laku pesserta didik di dalam kelas maupun diluar kelas. Sebagai alat evaluasi pengamatan dipakai untuk: (a). Menilai minat, sikap dan nilai-nilai yang terkandung dalam diri peserta didik. (b). Melihat proses kegiatan pembelajaran baik individu maupun kelompok.yang ditanyakan ialah bagaimana cara membuat observasi(pengamatan yang baik dan benar ? Jawab: Agar pekerjaan observasi ini memperoleh hasil yang baik, maka syarat-syarat di bawah ini harus dipenuhi: 1) Peneliti perlu menguasai teknik-teknik tertentu dalam observasi

2) 3)

Peneliti pelu bekerja seefisien mungkin Peneliti perlu melakukan observasi pada keadaan yang wajar, dalam arti bahwa padanya. dalam melakukan observasi hendakna yang diobservasi adalah hal-hal yang sewajarnya dan ada

4)

Peneliti perlu menggunakan waktu yang cukup. Waktu yang cukup ini sangat diperlukan agar petugas yang mengadakan observasi tidak tergesa-gesa, sehingga apa yang dilihat dan dicatat itu adalah peristiwa yang sebenarnya

5)

Peneliti harus mampu mengumpulkan informasi yang menyeluruh. Oleh karena itu rancangan observasi yang mataang, waktu yang cukup, dana dan daya yang memadai sangatlah diperlukan. Adapun Alat-alat yang diperlukan sebelum melakukan observasi

1) 2) 3)

Buku catatan: sering disebut sebagai field notes hendaknya berbentuk buku saku supaya mudah menyimpannya, untuk mencatat semua peristiwa yang dianggap penting. Alat memotret: untuk mendokumentasikan kegiatan dengan gambar, atau foto, karena tidak setiap kejadian dapat diitulis dengan daftar isian maupun pada saat wawancara Peta daerah survei: peta adalah penting dan sangat membantu peneliti untuk mengenal daerah yang bersangkutan, dan bagi pembaca laporan penelitian maka dengan peta akan cepat diketahui karakteristik daerah penelitian secara cepat.

4) 5)

Jadwal waktu: dengan jadwal waktu diharapkan rencana pekerjaan dapat diatur lebih cermat sehingga tahap demi tahap observasi dapat segera dikontrol pelaksanaannya Perlatan lain yang dianggap perlu : misalnya obat-obatan, peta daerah, kompas, alat tulis, alat penelitian, izin penelitian, dan sebagainnya

3.

Sosiometri adalah suatu metode untuk mengumpulkan data tentang pola dan struktur hubungan antara individu-individu dalam kelompok. Metode ini mula-mula dikembangkan oleh Moreno an Jenning. Metode ini didasarkan atas postulat-postulat bahwa kelompok mempunyai struktur yang terdiri dari hubungan-hubungan interpersonal yang kompleks.yang menjadi pertanyaan adalah ,apa manfaat sosiometri bagi guru:

Jawab : 1) 2) 3) 4) 5) Untuk memperbaiki struktur hubungan sosial para siswa di dalam kelasnya. Memperbaiki penyesuaian hubungan sosial siswa secara individual. Mempelajari akibat- akibat praktik-praktik sekolah terhadap hubungan sosial di kalangan siswa. Mempelajari mutu kepemimpinan dalam stuasi yang bermacam-macam. Menemukan norma-norma pergaulan antarsiswa yang diinginkan dalamkelompok/kelas bersangkutan. 4. Alat Ungkap Umum adalah alat untuk mengungkapkan masalah masalah umum. Instrument ini cukup sederhana dan mudah untuk mengkomunikasikan berbagai masalah yang dialami (calon) klien kepada personil yang akan membantunya, seperti guru dalam menanggani siswa yang bermasalah.yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana pengunaan AUM itu sendiri : Jawab: 1) Untuk mengungkapkan masalah seseorang secara umum yang dialami oleh siswa

2) 3)

Untuk mendapatkan gambaran mengenai masalah pribadi dan masalah berat yang dialami siswa Untuk mengetahui masalah kelompok di kalangan siswa sesuai dengan bidang masalah.

JUDUL MAKALAH "SKALA PENGUKURAN, PENULISAN AITEM, PENENTUAN SKOR, ANALISIS DAN SELEKSI AITEM" Dipresentasikan Oleh: Nama: Ibnu Hajar NIM: 23111307-2Berdasarkan hasil diskusi dengan teman-teman dari presentasi makalah tersebut muncul beberapa permasalahan/pertanyaan, diantaranya adalah sebagai berikut: 1.Dalam makalah Saudara hal. 4 menyebutkan bahwa Skala adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat, perhatian, yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden dan hasilnya dalam bentuk rentangan nilai sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Di sini saya belum memahami bagaimana bentuk rentangan nilai sesuai dengan criteria yang ditentukan, misalkan untuk mengukur penampilan atau prilaku orang lain? Jawaban: Untuk mengukur penampilan atau perilaku orang lain oleh seseorang melalui pernyataan perilaku individu pada suatu kategori yang bermakna nilai. Titik atau kategori diberi nilai rentangan mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah (10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1). Rentangan juga bisa dalam bentuk huruf (A, B, C, D, E, F, G, H..dst), angka (9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1.), kategori seperti; tinggi, sedang, baik, kurang, dsb. 2.Apa yang harus kita lakukan untuk menguji reabilitas dan validitas sebuah test? Jawaban: Dalam prosedur kontruksi atau penyusunan test, sebelum melakukan estimasi terhadap reliabilitas dan validitas, dilakukan terlebih dahulu prosedur aitem yaitu dengan menguji karakteristik masing-masing item yang akan menjadi bagian test yang bersangkutan. Aitem-aitem yang tidak memenuhi persyaratan tidak boleh diikutkan sebagai bagian dari test. Pengujian reliabilitas dan validitas fungus tes hanya layak dilakukan terhadap kumpulan aitem-aitem yang telah dianalisis dan diuji. 3.Dalam makalah saudara saya melihat ada beberapa atribut aitem psikologis Atribut Verifikasi, Atribut Kontinuitas, Atribut Lokus, Atribut Kendali dan seterusnya. Nah.. untuk mengetahui kebiasaan siswa di rumah atribut mana yang lebih tepat untuk kita gunakan sebagai aitem test? Jawab: Untuk mengetahui kebiasaan siswa di rumah atribut mana yang lebih tepat untuk kita gunakan sebagai aitem test adalah Atribut Lokus. Atribut ini dibagi menjadi dua, yaitu bersifat internal dan bersifat eksternal. Misalnya Aitem tertulis Kapan terakhir kali kamu tidak belajar?

Aitem ini bersifat eksternal. Selanjutnya misalkan aitem tertulis Malas belajar itu dapat merugikan diri sendiri", ini adalah bersifat internal. Sifat lokus ini menunjukkan perilaku aktual sedangkan atribut internal menunjukkan sikap, perasaan, opini atau penilaian pribadi sisswa itu sendiri atau responden. 4.Misalnya ada 30 aitem pernyataan dan kita berikan rentang nilai dari tinggi hingga rendah (10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 2, 1) sebagaimana yang telah dipermasalahkan sebelumnya. Bagaimana langkah kita menentukan validitas atau tidaknya suatu aitem tes berdasarkan rentang nilai tersebut? Soal ini belum bisa diberikan jawaban

Anda mungkin juga menyukai