Anda di halaman 1dari 9

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) Oleh : dr.

NURUL HIDAYAH Setiap aktivitas yang dilakukan mengandung resiko untuk terjadinya kecelakaan (ringan sampai dengan berat). Berbagai upaya pencegahan dilakukan supaya kecelakaan tidak terjadi. Selain itu,keterampilan melakukan tindakan pertolongan pertama tetap diperlukan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu di setiap tempat harus memiliki petugas P3K atau setidaknya setiap orang di suatu lingkungan memiliki keterampilan dalam melakukan pertolongan pertama ketika terjadi kecelakaan maupun kegawatan medik. A. DEFINISI

Pertolongan pertama pada kecelakaan adalah memberikan pertolongan dan pengobatan darurat dan sementara yang bersifat segera kepada penderita sakit/cedera/kecelakaan dan dilaksanakan secara tepat serta cepat. Jadi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedic. Ini berarti pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan petugas P3K (petugas medic atau orang awam) yang pertama kali melihat korban. Pemberian pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada di tempat kejadian. Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian tetapi bila tindakan P3K dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan kematian. B. TUJUAN

Tujuan utama bukanlah untuk memberikan pengobatan akhir, tapi suatu usaha untuk mencegah atau melindungi korban dari akibat-akibat lanjut yang lebih parah akibat suatu kecelakaan. Tujuan P3K adalah : 1. Menyelamatkan jiwa korban atau mencegah kematian Memperhatikan kondisi dan keadaan yang mengancam korban Melaksanakan resusitasi jantung dan paru (RJP) kalau perlu Meringankan penderitaan korban serta mencegah bahaya lanjut akibat kecelakaan

2. Mengadakan diagnosis Menangani korban dengan prioritas yang logis Memperhatikan kondisi atau keadaan (penyakit) yang tersembunyi

3. Menunjang penyembuhan Mengurangi rasa sakit dan takut 1

Mencegah infeksi Mempertahan daya tahan korban sampai pertolongan lebih baik diberikan

4. Merencanakan pertolongan medis serta transportasi korban pada tim medis terdekat dengan tepat C. PEDOMAN DAN PRINSIP TINDAKAN P3K

Pedoman P3K adalah PATUT, yaitu : P : Penolong mengamankan diri sendiri dahulu sebelum bertindak A : Amankan korban dari gangguan sehingga bebas dari bahaya T : Tandai tempat kejadian sehingga orang tahu ada kecelakaan U : Usahakan menghubungi pihak medis dan pihak yang berwajib T : Tindakan medis terhadap korban dalam urutan yang paling tepat Beberapa prinsip yang harus ditanamkan pada jiwa petugas P3K apabila menghadapi kejadian kecelakaan adalah sebagai berikut : 1.Tidak panik, amati dan kumpulkan keterangan kejadian Bersikap tenang, jangan pernah panik. Gunakan mata dengan jeli, lakukan gerakan dengan tangkas dan tepat tanpa menambah kerusakan Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan, cara terjadinya kecelakaan, cuaca, dll Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, adakah perdarahan, adakah patah tulang, tampak amat sangat kesakitan, dll

2.Perhatikan pernapasan korban dan berikan pertolongan bila perlu Periksa pernafasan korban, apabila tidak bernafas, periksa dan bersihkan jalan nafas lalu bila perlu berikan pernafasan (Airway (A) & Breathing (B) Management)

3. Periksa nadi dan denyut jantung korban, serta adanya perdarahan Periksa nadi atau denyut jantung, kalau jantung berhenti lakukan pijat jantung luar Kalau ada perdarahan segera hentikan ( C = Circulatory Mangement)

4.Tenangkan korban dan hindarkan shock Apabila penderita mengalami shock, cari dan atasi penyebabnya

5. Setelah A, B dan C stabil, periksa ulang cedera penyebab atau penyerta. Kalau ada patah tulang lakukan pembidaian pada tulang yang patah baru dipindahkan 6. Pertolongan dilakukan ditempat kejadian dan tidak tergesa-gesa memindahkan korban. 7. Sementara memberikan petolongan, petugas medis atau RS terdekat harus segera di hubungi 2

D.

PRIORITAS PERTOLONGAN Ada prioritas utama yang harus dilakukan oleh penolong dalam menolong korban yaitu : @ Henti nafas @ Perdarahan berat @ Ketidaksadaran @ Henti jantung @ Shock @ Perdarahan ringan

E. a.

PERTOLONGAN DAN PERAWATAN KORBAN KELAINAN JALAN NAPAS DAN PERNAPASAN

1. Tersendak Gejala Kesulitan bicara & bernafas Kulit membiru

Tujuan Mengeluarkan benda yang menyumbat & memulihkan pernafasan Tindakan - Korban ditenangkan dan suruh batuk bila sadar - Bungkukkan badan dan pukul punggung - Bila tidak berhasil lakukan hentakan perut - Bila tidak berhasil kombinasikan antara keduannya

2. Tenggelam Tujuan Mencegah dan mengatasi kekurangan oksigen di dalam darah Tindakan - Ketika mengangkat korban kepala harus lebih rendah dari badan untuk mengurangi risiko menghirup air - Baringkan korban pada tempat yang hangat bila sadar miringkan badannya sambil tepuk-tepuk punggung - Bila tidak sadar lakukan RJP

3. Menghirup gas Tujuan Memulihkan pernafasan Tindakan - Amankan korban & bawa ketempat yang berudara segar - Beri oksigen bila ada - Periksa tanda vital secara berkala

4. Sesak Nafas Gejala Sesak nafas Bila asma bisa terdengar bunyi mengi Kulit membiru, otot bantu nafas terlihat menonjol 3

Nadi tegang & cepat

Tujuan Melegakan pernafasam Tindakan - Amankan & tenangkan korban - Dudukkan korban bersandar ke depan dengan posisi duduk, longgarkan pakaian & aksesoris yang terlalu ketat - Ajari korban untuk mengatur nafasnya dan beri oksigen bila diperlukan - Bila pasien mempunyai obat, minumkan

b. GANGGUAN SIRKULASI 1. Pingsan yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia, dan anemia Gejala - Perasaan limbung - Menguap berlebihan - Pandangan berkunang-kunang - Muka pucat - Lemas dan berkeringat dingin - Tak respon - Nafas tidak teratur, jantung berdebar - debar Tujuan Memperbaiki aliran darah ke otak, menenangkan korban setelah sadar Tindakan - Amankan korban - Baringkan korban & kaki di tinggikan serta ditopang - Longgarkan pakaian dan lepas barang yang menghambat pernafasan - Beri udara segar, bila perlu oksigen dan selimuti korban - Rangsang penciuman untuk menyadarkan misalnya dengan minyak kayu putih - Setelah sadar beri minuman hangat dan manis untuk memberikan energi - Korban istirahatkan, sambil periksa kemungkinan cedera lain - Bila tak segera sadar , periksa nafas dan nadi, posisi stabil, Rujuk ke instansi kesehatan

3. Luka yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena kekerasan/injury Tindakan - Amankan korban - Periksa luka bila perdarahan kecil tekan sampai perdarahan berhenti (ditandai dengan adanya bekuan darah yang artinya luka mulai menutup) lalu bersihkan luka dengan air bersih yang mengalir atau boorwater sampai semua kotoran hilang kemudian tutup dengan kasa steril. Jika hanya lecet biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka - Balut tekan (jika pendarahannya besar) dengan kasa/balut steril dan segera evakuasi korban ke pusat kesehatan 4

4. Mimisan yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim (terlalu panas/terlalu dingin/kelelahan/benturan Gejala - Dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri - Korban sulit bernafas karena lubang hidung tersumbat oleh darah - Kadang disertai pusing Tindakan Amankan & tenangkankorban, bawa ke tempat sejuk & nyaman Tekan cuping hidung dari arah atas, sementara bernafas dari mulut. Buka setiap 5-10 menit Bersihkan hidung luar dari darah

5. Luka Bakar yaitu luka yangterjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api, air panas, listrik, atau zat-zat yang bersifat membakar) Tujuan - Menghentikan proses terbakar dan meredakan nyeri - Melakukan resusitasi bila perlu - Menangani cedera yang ikut terjadi - Mengurangi resiko infeksi Tindakan Matikan api dengan memutuskan suplai oksigen Perhatikan keadaan umum penderita, lakukan secara bersamaan yaitu memeriksa tanda vital (jalan nafas terbuka, pernafasan, nadi) pastikan apakah perlu dilakukan resusitasi jantung paru. Sementara itu luka bakar siram dengan air mengalir yangbersih kemudian kompres dengan kasa yang sudah dibasahi larutan garam fisiologis Jangan lupa lepaskan pakaian, alas kaki, & aksesoris lainnya sebelum luka membengkak. Bila sudah melekat tidak usah Untuk mencegah infeksi luka ditutup dengan perban atau kain bersih yang tidak dapat melekat pada luka. Jangan beri mentega, kecap, pasta gigi, dll. Bila luka bakar luas korban dipuasakan dan segera rujuk ke pusat kesehatan

C. GANGGUAN KESADARAN 1. Histeria yaitu sikap berlebih-lebihan yang dibuat-buat (berteriak, berguling-guling) oleh korban; secara kejiwaan mencari perhatian Gejala - Seolah-olah hilang kesadaran - Sikapnya berlebihan (meraung-raung, berguling-guling di tanah) - Tidak dapat bergerak/berjalan tanpa sebab yang jelas Tindakan Tenangkan korban Pisahkan dari keramaian 5

Letakkan di tempat yang tenang Awasi

D. PENGARUH PANAS DAN DINGIN 1. Hipotermia Hipotermia merupakan suatu kedaan dimana korban dalam keadaan dingin atau suhu badan korban menurun karena lingkungan yang dingin. Gejala - Menggigil atau gemetar - Kulit dingin, pucat dan kering, kulit terasa dingin seperti marmer - Gangguan kesadaran dapat berupa apatis, konfusi atau perilaku yang tidak masuk akal, sering menjadi agresif ataupun mengantuk - Pernapasan dangkal, cepat dan nadi lambat bahkan sampai henti jantung - Reaksi fisiologis tubuh menurun Tujuan Tindakan Mencegah agar panas yang hilang tidak bertambah dan menghangatkan badan Bawa korban ketempat hangat, bila pakaiannya basah lepas dan ganti, baringkan dan selimuti Periksa kesadaran, jalan nafas, pernafasan, & tanda vital. Bila sadar beri minuman hangat dan berenergi tinggi, sambil terus diobservasi. Bila tidak sadar cek tanda vital dan lakukan RJP bila perlu

2. Kelelahan akibat kepanasan Gejala Sakit kepala, pening dan tampak bingung Berkeringat, kulit pucat dan kulit lembap Tidak ada nafsu makan dan mual Kejang pada kaki atau tangan dan perut Denyut nadi cepat kemudian lemah

Tujuan

Memindahkan korban ke tempat yang nyaman, sejuk & tenang serta mengganti kehilangan garam dan cairan Tindakan - Amankan korban ke tempat yang sejuk, nyaman & tenang. - Baringkan korban, kaki di tinggikan dan ditopang - Kalau korban sadar, berikan cairan gula garam (oralit) - Jika korban menjadi tidak sadar, barinigkan tdalam posisi pemulihan, minta bantuan. Periksa dan observasi terus tanda-tanda vital

3. Dehidrasi yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan elektrolit (K, Na, Cl, Ca). 6

Gejala

Dehidrasi Ringan Defisit cairan 5% dari berat badan Penderita merasa haus Denyut nadi lebih dari 90x/menit

Dehidrasi sedang Defisit cairan antara 5-10% dari berat badan Denyut Nadi lebih dari 90x/menit Nadi lemah Penderita merasa sangat haus

Dehidrasi berat Defisit cairan lebih dari 10% dari berat badan Hipotensi / Tekanan darah rendah Nadi sangat lemah, sampai tidak terasa Mata cekung, mukosa mulut kering, bibir kering s/d pecah-pecah, tidak ada buang air kecil. Pada kasus yang terlambat tertangani bisa terjadi kejang dan penurunan kesadaran Beri larutan gula garam (oralit) sebanyak-banyaknya dan air putih Mencari penyebab dari dehidrasi, setelah diketahui mulai lah diobati Mengenal dan mengatasi komplikasi

Tindakan

E. CEDERA PADA PATAH TULANG, SENDI DAN OTOT 1. Patah Tulang yaitu rusaknya jaringan tulang, secara keseluruhan maupun sebagian Gejala - Perubahan bentuk - Nyeri bila ditekan dan digerakkan - Bengkak - Teraba krepitasi - Ada memar jika patah tulang tertutup, perdarahan bila patah tulang terbuka Tujuan Tindakan Mencegah agar panas yang hilang tidak bertambah dan menghangatkan badan Periksa Gerakan (apakah bagian tubuh yang luka bisa digerakan/diangkat), Sensasi (respon nyeri), Sirkulasi (peredaran darah) Pasang bidai : Ukur bidai disisi yang sehat, pasang kain pengikat bidai melalui sela-sela tubuh bawah, pasang bantalan didaerah patah tulang, pasang bidai meliputi 2 sendi disamping luka, ikat bidai dan Agar dapat ditopang dengan baik, bagian yang sakit di satukan dengan bagian tubuh yang sehat

2. Kram yaitu otot yang mengejang/kontraksi berlebihan Gejala - Nyeri pada otot - Kadang disertai bengkak Tujuan Tindakan Mencegah agar panas yang hilang tidak bertambah dan menghangatkan badan Istirahatkan penderita Posisikan penderita pada posisi yang nyaman Relaksasi Pijatlah penderita pada arah berlawanan dengan kontraksi

3. Memar yaitu pendarahan yang terjadi di lapisan bawah kulit akibat dari benturan keras Gejala - Warna kebiruan/merah pada kulit - Nyeri jika di tekan - Kadang disertai bengkak Tujuan Tindakan Mencegah agar panas yang hilang tidak bertambah dan menghangatkan badan Istirahatkan Kompres penderita dengan air dingin Balut tekan pada bagian yang memar Tinggikan bagian luka

4. Keseleo yaitu pergeseran yang terjadi pada persendian biasanya disertai kram Gejala - Bengkak - Nyeri bila digerakkan & ditekan - Kebiruan/merah pada derah luka - Ada perubahan bentuk pada sendi Tindakan Korban diposisikan nyaman Kompres es/dingin Balut tekan untuk mengurangi pergerakan Tinggikan bagian tubuh yang luka

G. KERACUNAN MAKANAN ATAU MINUMAN Gejala Mual, muntah, keringat dingin, pusing dan wajah pucat Kejang-kejang seluruh badan Kadang-kadang mencret Kalau terlalu berat bisa pingsan 8

Tindakan

Bawa korban ke tempat yang teduh dan segar Jika korban tidak sehat, pastikan jalan napas selalu terbuka dan amati pernapasan dan sirkulasinya Untuk racun yang tertelan, jangan berusaha agar korban muntah karena bisa membahayakan korban, ada baik korban di beri susu atau obat norit kalau ada Jangan diberi air minum sampai kondisinya lebih baik.

K. GIGITAN BINATANG Gigitan binatang terbagi menjadi dua jenis yaitu yang berbisa (beracun) dan yang tidak berbisa (tidak beracun). Pada umumnya resiko infeksi pada gigitan binatang lebih besar dari pada luka biasa. Oleh karena itu yang harus kita lakukan untuk menolong korban di gigit binatang secara umum adalah mencuci bagian yang tergigit dengan air hangat dengan sedikit antiseptik 1. Gigitan Ular Tidak semua ular berbisa, akan tetapi hidup penderita atau korban tergantung pada ketepatan diagnosa, maka pada keadaan yang meragukan ambillah sikap menganggap ular tersebut berbisa. Sifat bisa atau racun ular terbagi menjadi 3, yaitu hematotoksin (keracunan dalam), neurotoksin (bisa/racun menyerang sistem saraf) dan histaminik (bisa menyebabkan alergi pada korban). Nyeri yang sangat dan pembengkakan dapat timbul pada gigitan, penderita dapat pingsan, sukar bernafas dan mungkin disertai muntah. Sikap penolong yaitu menenangkan penderita adalah sangat penting karena rata-rata penderita biasanya takut mati. Oleh karena itu kita harus cepat mengambil bertindak: a. Baringkan penderita dengan bagian yang tergigit lebih rendah dari jantung. b. Tenangkan penderita, agar penjalaran bisa ular tidak semakin cepat c. Cegah penyebaran bisa penderita dari daerah gigitan. Pasang Torniquet di bagian proximal daerah gigitan pembengkakan untuk membendung sebagian aliran limfa dan vena, tetapi tidak menghalangi aliran arteri. Torniquet / toniket dikendorkan setiap 15 menit selama + 30 detik d. Rujuk ke Puskesmas/RS untuk mendapat Serum Anti Bisa Ular & perawatan lebih lanjut 2. Sengatan Lebah/Tawon dan Hewan Penyengat lainnya Biasanya sengatan ini kurang berbahaya walaupun bengkak, memerah, dan gatal. Namun beberapa sengatan pada waktu yang sama dapat memasukkan racun dalam tubuh korban yang sangat menyakiti. a. Dalam hal sengatan lebah, pertama cabutlah sengat-sengat itu tapi jangan menggunakan kuku, Anda justru akan lebih banyak memasukkan racun kedalam tubuh. Cobalah mengorek sengat itu dengan mata pisau bersih atau dengan mendorongnya ke arah samping b. Balutlah bagian yang tersengat dan basahi dengan larutan garam inggris.

Anda mungkin juga menyukai