Anda di halaman 1dari 20

REHABILITASI CHF

FK UNISSULA SEMARANG

PENDAHULUAN

Gagal jantung : suatu keadaan dimana jantung tidak dapat memompakan darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. (meskipun aliran darah balik cukup)
Perubahan metabolisme pada otot skeletal penurunan kapasitas oksidasi penurunan kapasitas latihan. (mudah lelah, sesak nafas ADL terganggu)

Belum banyak pasien gagal jantung yg mengikuti program latihan yg dirancang khusus utk mereka. Pengelolaan yg baik adl. Medikamentosa dan latihan sesuai program yg dianjurkan.

ETIOLOGI CHF

Abnormalitas mekanik peningkatan beban tekanan (sentral : aortic stenosis, perifer : hipertensi sistemik) peningkatan beban volume (regurgitasi katub, shunt, peningkatan beban awal/preload) gangguan pengisian ventrikel (stenosis mitral/ trikuspidal) Abnormalitas miokardium Primer : cardiomyopati, miokaditis Sekunder : PJKoroner Abnormalitas ritme jantung Fibrilasi

MANIFESTASI KLINIK

Gagal Jantung Kiri: Dyspneu de effort, ortopneu, paroksismal nocturnal dyspneu, takikardi, keringat dingin, pucat, TD menurun Gagal Jantung Kanan: edema vena jugularis, hepatomegali (bendungan v hepatica), splenomegali (v lienalis), edema perifer Gagal Jantung Kongestif: Apabila gagal jantung kanan & kiri terjadi pd saat bersamaan

MENURUT NYHA GAGAL JANTUNG DIBAGI 4 KELAS


1.

2.

3.

4.

Aktifitas sehari-hari tidak terganggu, sesak nafas timbul jika melakukan kegiatan fisik yg berat Aktifitas sehari-hari terganggu, sesak timbul jika melakukan aktifitas sehari-hari Aktifitas sehari-hari sangat terganggu, dengan istirahat nyaman Saat istirahatpun terasa sesak

FISIOLOGI LATIHAN PADA CHF

CHF inaktivitas massa otot skelet berkurang, jumlah sel-sel mitokondria menurun krn proses metabolisme menurun, effektifitas penggunaan O2 kurang kapasitas aerobik menurun intoleransi latihan. Dengan latihan isi sekuncup meningkat, oksigenasi otot skelet akan membaik.

Latihan akan memperbaiki adaptasi sentral dan perifer. Sentral: peningkatan aliran darah koroner kebutuhan O2 miokard membaik Perifer: transport O2 perifer meningkat dan optimal peningkatan akifitas mitokondria, perbaikan hemodinamik pd otot skelet, peningkatan kapasitas aerobik toleransi thd latihan meningkat. Akhirnya kapasitas funsional meningkat, QOL akan meningkat

Definisi Rehabilitasi Jantung Ilmu pengetahuan dan seni memulihkan kesehatan penderita pada tingkatan aktifitas fisik dan mental yang sesuai dengan kapasitas fungsi jantungnya Tujuan Rehabilitasi Jantung Kembali ke cara hidup yang normal/ optimal, termasuk mencapai pekerjaan semula atau baru sesuai dengan keadaan jantungnya.

Rehabilitasi Jantung

Diberikan secara interdisipliner (dokter PD/Jantung, dokter RM, perawat, fisioterapis, okupasional terapis, ahli gizi, psikolog) Pelayanan komprehensif Terapi medikamentosa, peresepan latihan, Edukasi Gizi

Fase I
Fase akut -3-6 hari -Recovery stlh MI atau post surgery -CHF stabil (I/II) -Dimulai segera stlh kondisi stabil (2-4hr) Fase II Rehabilitasi Jantung -Lanjutan dari fase I -Dimulai stlh mgg ke-2 sampai 8-12 mgg

Fase III -Disebut sebagai fase jangka panjang sampai 6-24 bulan (pengawasan EKG)

FASE REHABILITASI JANTUNG


FASE I. Mobilisasi dini setelah klinik stabil Mulai ADL bertahap Perencanaan home program Lamanya (maksimal 14 hari) Level kapasitas fungsional 3-4 Mets

Kriteria Stabil: Tidak ada nyeri dada dalam 8 jam terakhir Tidak ada perubahan EKG, ritme yg abnormal dalam 8 jam terakhir Tidak ada tanda-tanda gagal jantung (dyspneu saat istirahat)

Respon latihan yang di toleransi HR meningkat antara 5-20 kali/mnt Tekanan darah sistolik meningkat 1040mmHg Tidak ada gejala palpitasi, sesak, lelah dan nyeri dada Pada monitor tidak ada perubahan ST

Terminasi latihan bila terdapat tandatanda: HR > 130 kali/mnt HR > 30 kali/mnt diatas istirahat Tekanan darah diastolik >110mmHg Tekanan darah sistolik menurun > 10mmHg Nyeri dada dan sesak nafas berat

PROGRAM 7 STEP 1. Latihan ROM aktif pasif pd ke-4 ekstrremitas, duduk ditepi tempat tidur dg kaki terjuntai, ulangi latihan setiap pasien terjaga 2. Latihan ROM aktif ke-4 ekstremitas, duduk di kursi 15 menit 3. Latihan peregangan dan senam 2 mets, jalan 2 kali 30-50m 4. Latihan peregangan dan senam 2,5 mets jalan 2 kali 100m 5. Latihan peregangan dan senam 3 mets, jalan 2 kali 200m, mulai naik/turun tangga 5 anak tangga. 6. Latihan peregangan dan senam dilanjutkan jalan 2 kali 200-400m, naik tangga lantai 7. Jalan 2 kali > 400m, naik tangga 1 lantai. Penjelasan latihan dirumah.

FASE II. Tujuan :

lamanya 8-12 minggu level aktifitas 6 mets Intervensi latihan Senam peregangan 10 menit Exercise (bersepeda 25watt/10menit) Latihan jalan 2-3 km atau 30 menit - pemanasan 5 menit - inti 20 menit - pendinginan 5 menit Edukasi hidup sehat Penanganan faktor risiko Aktifitas dirumah / hobby Kembali bekerja Akhir fase II melakukan treadmill test

FASE III. Lama fase ini 3-6 bulan Level aktifitas 6-8 mets Melanjutkan latihan fase II out door Telah dilakukan treadmill test Intervensi latihan senam aerobik 10-15 menit sepeda 50 watt/ 10 menit jalan 3-4 km/ 30 menit

Uji Jalan 6 menit

UJI JALAN 6 MENIT JARAK TEMPUH (dalam meter) Jarak tempuh 6 menit (m) X 3,33 FT VO2 MAX = (0,06 x jarak tempuh (m)) (0,104 x usia)+ (0,052x BB(kg)) + 2,9 VO2 MAX : 3,5 = . mets

Anda mungkin juga menyukai