CAIRAN EJAKULAT

Dr. Sri Hastuti. MKes

Cairan Ejakulat

1.

2.

3.

4.

Semen merupakan cairan kumpulan dari prpduksi organ-organ : Testis spermatozoa + 5% colume semen Vesica Seminalis Fruktosa K As. Sitrat vitamin C Erqothionin + Phosphoryl cholin + 60% volume semen Prostat + 20% volume semen pH + 6.5 Asam sitrat E. proteolitik Phosphatase asam Epididymis, vasa deferentia, gl. Bulbourethra (gl. Cowper). 10-15%

Cara mengumpulkan bahan : 1. Puasa 3 hari 2. Masturbasi / coitus interuptus 3. Tampung dalam botol kecil bermulut lebar (gelas/polyethylen) 4. Periksa 15-30 menit sesudah ejekulasi (< 2 jam)

Pemeriksaan Analysa Sperma

I.

Makroskopis Warna : putih keruh, putih jernih, dan merah Bau : khas (acrid odor) Tidak khas Busuk pH : 7-12 ( + 8 ) Viskositas (kekentalan) - kental - normal - encer cara : benang-benang pada tetesan ejakulasi dikaca oby. : viscometer hess Volume : 2-6 ml min standard vol (farris 1951 = 2,5 ml

II.

Mikroskopis Jumlah sperma = hitung leukosit. - kamar hitung NEUBAUER - larutan pengencer : a. (George counting fluid) t.d : 100 ml 3% Na Sitrat 1 ml formalin 40% 0,6 gr Eosin B hasil = sperma hidup + sperma mati b. Larutan 0,9 % NaCl hitung sperma yang mati, hasil (a-b) : sperma yang hidup/aktif per volume semen. c. Formalin 1 ml Aquades 100 ml Na2Co3 5 gr

- hitung sperma sesudah 2 dalam kamar hitung - hitung di dua bidang besar X 100.000 /ml jumlah normal : 60-150 juta/ml 60-100 juta/ml (Davinson) 60-120 juta/ml (Baver) 60-100 juta/ml (weils) Subfertil = < 60 juta/ml infertil = < 20 juta/ml
Penggolongan men. Farris ( 1951) 1. High fertil > 185 juta sperma yang bergerak aktif/volume semen 2. Relatif fertil : 80-185 juta 3. Sub fertil : < 80 juta 4. Steril : tidak ada sperma yang bergerak aktif

- Motalitas cara : 1 tetes sperma di gelas oby. Tutup mikroskop hasil : 1 jam I : 70-90 % aktif bergerak 2-4 jam : 60-70 % 4-7 jam : 40-60 % 7-10 jam : 35-50 % 10-15 jam : 25-35 % > 15 jam : tidak ada yang bergerak - Kecepatan sperma tanpa pengencer dengan kamar hitung stopwatch hitung kecepatan rata-rata dari 20 sperma Hasil (sillo, 1960) : Normokinetis Hyperkinetis Hypokinetis : 0,5 cm / 10-14 olt : > 0,5 cm (>cepat) : < 0,5 cm (< cepat)

- Morfologi : buat sediaan hapus Pewarnaan : 1. Wright Giemsa 2. Hematoxillin Eosin 3. Casarett Hitung/periksa 200 sperma Btk N : kepala ova, berekor ab N : piri form lefto form terato form (amorp) giant head small head phantom form Farris : standard min fertilitas bentuk ab n < 20 % bentuk n > 80 %

- sel muda
bi spermatogenesis terganggu sperma

III.

Pemeriksaan kimia : Fruktosa, merupakan pemeriksaan lanjutan bila didapatkan keadaan azospermia Cara : Regensia yang dipakai = resorcinol T.D : - 50 mg resdrcinol - HCL 33 ml Dalam 100 cc - Aqua Cara : 5 cc cairan Vesica seminalis ( - ) tidak berwarna ( +) merah

Untuk Forensik 1. Pemeriksaan fosfatas asam - semen : 2500 ska/ml - sekret yl : 5 ska 2. Pemeriksaan golongan darah 80 % berhasil 3. Florence test Reagensia t.d : - J 2,54 gr - KJ 1,65 gr - aqua 30 cc

4. presipitasi hektoen
hasil (+) : sperma (-) : tidak ada sperma pemeriksaan ini spesifik

Cara : sekret + reagensia hasil (+) : bila terbentuk kristal/jarum berwarna coklat hasil (-) : bukan sekret

Hal-hal Khusus
1.

2.

3.

Azoospermia (sperma (-)) penyebab : - obstruksi saluran - atrofi testis bilateral Oligospermia (sperma dalam jml <) penyebab : - Hypothyroid - Hypotrofi testis bilateral Nekrospermia - Motilitas