Anda di halaman 1dari 5

MANADO yang menjadi tuan rumah pelaksanaan World Ocean Conference (WOC) 2009 harus betul-betul menyiapkan segala

hal. Hal ini disebabkan karena event yang diseleggarakan bukanlah, event biasa. WOC merupakan pertemuan tingkat tinggi seluruh kepala pemerintahan negara-negara maritim dunia atau negara yang memiliki laut baik itu Negara Maju maupun Negara Berkembang. Event ini rencananya akan digelar 11-15 Mei 2009 dan akan dihadiri oleh sedikitnya 8-10 kepala negara/pemerintahan, dengan 1000 peserta dari 111 negara yang memiliki laut. Tema konferensi international ini adalah Ocean and Climate Change yang tujuan pembahasannya yaitu ingin mengangkat keberadaan laut dalam peran dan fungsi strategisnya terhadap perubahan iklim global, membahas pengelolaan kelautan, perikanan dan keanekaragaman hayati, yang berkelanjutan secara lintas sektoral. Sasaran yang hendak dicapai dari pertemuan tersebut adalah komitmen international dalam pembangunan berkelanjutan yang berbasis sumberdaya kelautan untuk kesejahteraan seluruh manusia yang akan dituangkan dalamDeklarasi Manado. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar sudah seharusnya memprakasai konferensi tentang laut. Dan kota ini, Manado seharusnya sangat berbangga karena telah dipercayai pemerintah untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan event besar ini. Yang menjadi pertanyaan adalah, siapkah kota Manado menyambut event tersebut?? Demi mensukseskan acara tersebut Pemerintah Provinsi melakukan semua perbaikan dan penambahan infrastuktur yang dapat menunjang pelaksanaan event tersebut. Pemprov Sulawesi Utara meminta dukungan dari semua pihak untuk mensukseskan event besar ini. Pemerintah meminta Departemen Perhubungan untuk mempersiapkan Bandara Sam Ratulangi, dengan melaksanakan perluasan apron dan perbaikan fasilitasi terminal Bandara Sam Ratulangi. Hal tersebut dikemukan Gubernur Sulawesi Utara S.H Sarundajang. Perluasan dilakukan berupa perluasan Apron(29.622m), perluasan lapangan parkir(8.500m), perluasan terminal penumpang(9.000m) dan pengadaan Garbarata. Diharapkan seluruh fasilitas tersebut dapat diselesaikan pada tahun ini. Gubernur Sulut S.H Sarundajang juga meminta agar Departemen Perhubungan dapat merealisasikan rencana pembangunan lapangan terbang di Pulau Miangas. Selain persiapan sarana dan prasarana dan infrastruktur guna mensukseskan event tersebut, hal paling penting yang harus diperhatikan pemerintah adalah kebersihan kota Manado. Seperti yang kita lihat sekarang ini, kebersihan kota Manado masih belum bisa dikatakan baik. Masih banyak tempat-tempat yang kebersihannya belum tertata dengan baik. Contohnya, sungai-sungai masih belum bersih karena banyak sampah yang menggenang. Selokan-selokan di tiap rumah pun masih banyak yang sering tersumbat karena sampah yang menumpuk dan di jalan-jalan masih sering kita temukan sampah yang berserakan. Oleh karena itu, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat harus bahumembahu untuk mewujudkan Manado menjadi kota yang pantas untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan WOC dan menjadi kota Pariwisata 2010. Manado merupakan tempat yang strategis karena telah memiliki banyak objek wisata yang khas, tetapi semua ini tidaklah cukup jika tidak dilengkapi dengan kebersihan kota,

keramahan, keamanan dan kerukunan antar masyrakatnya dan lain-lain. Karena dengan begitu. Para wisatawan tentu akan lebih tertarik mengunjungi Manado, karena Manado bukan hanya tempat asik untuk dijadikan tempat wisata tetapi juga menjadi kota yang nyaman karena kebersihannya dan memiliki masyarakat yang ramah dan hidup rukun satu sama lain. Semua itu, tergantung dari kemauan diri kita masing-masing. Hal itu tentu tidak mudah. Kita harus bahu-membahu untuk memperbaiki segala kekurangan dari kota kita terutama dalam bidang kebersihan. Pemerintah harus lebih sering mengsosialisasikan pentingnya Jumpa Berlian (Jumat Pagi Bersih Lingkungan Anda). Terwujudnya cita-cita Manado nantinya tidak terlepas dari pentingnya peran serta seluruh elemen masyarakatnya untuk selalu menjaga kebersihan, melestarikan objek-objek wisata dan meningkatkan infrastruktur penunjangnya. Semoga dengan tekad yang kuat dan kerja sama antar semua pihak, WOC dapat terlaksana dengan sukses sehingga nantinya Manado dapat memiliki peluang yang besar untuk dikenal di dunia international dan dapat berhasil menjadi kota pariwisata 2010 nantinya. Amin.(*) Didukung pemerintah pusat, berbagai persiapan pun dilakukan Pemerintah Provinsi Sulut bersama panitia WOC 2009 yang melibatkan para pakar, terutama di bidang kelautan, dan sejumlah akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Sulut, pengusaha, masyarakat, serta berbagai pemangku kepentingan di daerah itu. Diperkirakan 2.500-3.000 peserta dari 150 negara akan hadir dan terlibat dalam kegiatan ini. Tak hanya kepala negara, pengambil kebijakan, ilmuwan, pelaku usaha, organisasi nonpemerintah (LSM), jurnalis, biro perjalanan, dan pemangku kepentingan lain juga akan mengambil peran dalam berbagai rangkaian kegiatan WOC 2009. Forum WOC 2009 akan menjadi pertemuan resmi menteri/pejabat tinggi negara dan pejabat tinggi lembaga multilateral untuk membangun komitmen dan mendiskusikan masa depan kelautan dunia, peran laut terhadap perubahan iklim, dan dampak perubahan iklim terhadap laut. Menurut rencana, pertemuan bergengsi di bidang kelautan dunia ini akan diawali dengan acara senior official meeting, yang merupakan pertemuan para menteri dan pejabat tinggi dari organisasi multilateral untuk mendiskusikan peran laut terhadap proses perubahan iklim dan pengaruh perubahan iklim terhadap laut. WOC 2009, yang digelar dengan tema Climate Change Impacts to Ocean and The Role of Ocean to Climate Change, akan ditandai dengan Manado Ocean Declaration.Deklarasi Kelautan Manado ini diharapkan membangun paradigma baru dan merupakan langkah awal bagi percepatan pembangunan kelautan di tingkat nasional, regional, dan internasional. Dalam forum ini akan dibahas sejumlah topik, seperti dampak perubahan iklim global terhadap laut, keanekaragaman hayati kelautan, industri dan jasa kelautan, penanganan bencana kelautan, dan laut sebagai masa depan.Selain konferensi, rangkaian WOC juga diisi dengan simposium internasional tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebijakan kelautan. Untuk mendukung WOC, digelar pameran internasional ilmu pengetahuan, teknologi, dan industri kelautan. Acara ini terbuka bagi pakar kelautan serta lembaga dan organisasi yang peduli dengan kelautan untuk mempresentasikan materi.Bersamaan dengan WOC, juga digelar kegiatan Coral Triangle Initiative (CTI) Summit, yang merupakan pertemuan pemimpin dari enam negara, yakni Indonesia, Filipina, Papua Niugini, Timor Leste, Malaysia, dan Kepulauan Solomon.

Forum yang akan membahas peran setiap negara pemilik terumbu karang terhadap dampak pemanasan global ini akan didukung Australia dan Amerika Serikat serta konsorsium organisasi nonpemerintah dunia.Sesuai jadwal, Konferensi Kelautan Dunia akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dilanjutkan dengan pleno yang rencananya menghadirkan para tokoh dunia di bidang kelautan sebagai pembicara kunci. Selain Presiden RI, Sekretaris Jenderal PBB, mantan Wakil Presiden Amerika Serikat, Putra Mahkota Kerajaan Belanda, Perdana Menteri China, PM Australia, mantan Presiden BJ Habibie, dan mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup Emil Salim.Dengan digelarnya WOC di Manado, banyak manfaat akan diperoleh, apalagi dalam WOC 2009 akan ada Manado Ocean Declaration, bagaimana masyarakat dunia menjaga bumi ini dari dampak global warming, ujar Dr Astony Angmalisang, panitia WOC 2009, saat ditemui akhir November lalu.

Bagaimana awal tercetusnya WOC?


Sarundajang mengatakan, semuanya bermula dari permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada gubernur/pimpinan daerah agar tidak hanya mengandalkan pendapatan asli daerah (PAD) dan bantuan dana dari pusat, tetapi harus mencari terobosan dengan memanfaatkan potensi daerah. Dari situlah kami terpacu mengangkat potensi laut Sulut dengan menjadi tuan rumah WOC dan menghadirkan pemimpin-pemimpin dunia di tempat ini. WOC akan menjadi forum yang bermanfaat sebagai upaya pelestarian laut dan terumbu karang, ujar Sarundajang. Ide pelaksanaan WOC pun digulirkan saat diskusi tentang perencanaan masa depan Sulut, beberapa tahun lalu. Menurut Dr Johnny Tasirin (panitia WOC), awalnya diusulkan sebagai kegiatan World Ocean Summit (WOS). Gayung bersambut, gagasan ini diterima Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi dan Kepala Balai Riset Kelautan dan Perikanan Indroyono Soesilo. Mengantongi dukungan dari pemerintah, awal 2007 Gubernur Sarundajang berangkat ke Nairobi, Kenya, bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup untuk menghadiri sidang Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Environmental Program (UNEP). Dalam forum ini, gagasan WOS pun digelindingkan dan mendapat dukungan dari Direktur UNEP (langsung di bawah Sekjen PBB). Sebagai bentuk dukungan atas gagasan tersebut, April 2007, International Sea Bed Authority (ISBA) Conference digelar di Manado. Dukungan pelaksanaan WOS pun terus bergulir, bahkan masuk agenda The Global Forum on Ocean (forum yang membahas kelautan dunia yang diikuti pemimpin negara, lembaga nonpemerintah, pakar kelautan, dan sektor swasta). Presiden Yudhoyono pun memberi restu atas pelaksanaan WOS dan menekankan penyelenggaraan WOC harus sukses. Tak hanya itu, Presiden Yudhoyono dalam pertemuan APEC di Sydney mengumumkan pelaksanaan Coral Reef Triangle Initiative 2009 di Manado. Berbekal dukungan pemerintah ini, Sarundajang pun gencar mempromosikan WOS 2009 dalam berbagai forum internasional. April 2008, delegasi Indonesia menghadiri pertemuan Global Forum di Hanoi yang dihadiri 144 negara dan secara resmi mengundang peserta Global Forum untuk hadir dan berpartisipasi di WOC 2009. Saat itu juga, diumumkan bahwa pertemuan Global Forum 2009 dilaksanakan di Manado./*

SBY Tunjuk Manado Tuan Rumah CTI Summit Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono (SBY), akhirnya menyetujui pelaksanaan Coral Triangle Initiative (CTI) Summit, yang menjadi agenda puncak kegiatan WOC 2009 di Manado. Berkaitan hal itu Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Fredy Numberi, selaku panitia nasional WOC, Kamis (18/12), memantau langsung perkembangan pembangunan infrastruktur penunjang WOC Manado. Fredy Numberi saat memimpin rapat evaluasi persiapan WOC di ruang Mapalus kantor gubernur Sulut, mengatakan, penetapan Manado sebagai tempat penyelenggaraan CTI Summit yang dipastikan akan dihadiri oleh 6 kepala Negara tersebut, baru disetujui Presiden SBY pekan lalu. Keputusan itu sempat menimbulkan perdebatan hangat karena beberapa pihak di kalangan pemerintah pusat menginginkan agar, kegiatan tersebut dilaksanakan di Bali menyusul keraguan terhadap kesiapan infrastruktur penunjang di Manado. Karenanya, Bali sempat di usulkan menjadi tuan rumah CTI Summit dengan alasan ditunjang oleh infstruktur yang memadai serta berpengalaman menyelenggarakan event internasional yang menghadirkan pejabat setingkat kepala Negara. Namun usulan ini tidak mendapat tanggapan karena panitia WOC mampu meyakinkan presiden soal kesiapan Manado menjadi tuan rumah event tersebut. Numberi mengatakan, keputusan presiden ini menjadi tantangan bagi pemerintah daerah dan masyarakat Sulut, untuk membuktikan kepada publik Indonesia dan Internasional bahwa, daerah ini mampu bersaing dengan Bali dalam menyelenggarakan event internasional. Oleh karena itu diharapkan seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan WOC dan CTI Summit untuk secepatnya melakukan pembenahan. Pada kesempatan tersebut, Numberi menghimbau pengusaha perhotelan untuk menerapkan standarisasi pengamanan hotel. Berkaitan standarisasi pengamanan hotel menghadapi WOC dan CTI Summit, Kapolda Sulut Brigjen Pol Drs Bekto Suprapto, menganjurkan pemasangan CCTV atau security system terhadap hotel yang diproyeksikan menampung peserta event internasional tersebut. Karena kata Kapolda yang ahli menangani aksi terorisme di berbagai daerah di Indonesia itu, alat pengamanan ini terbukti ampuh dalam mendeteksi setiap aksi terror. Bekto mengatakan, pihak kepolisian akan tetap menempuh langkah tersendiri berkaitan pengamanan terhadap peserta WOC dan CTI Summit selain melakukan penjagaan di lokasi acara, kepolisian juga akan memantau langsung mekanisme pengamanan di masing-masing hotel. Sementara itu untuk kesiapan infrastruktur WOC dan CTI Summit, sekretaris panitia daerah WOC Noldy Tuerah, mengatakan, pembangunan proyek penunjang event internasional tersebut seperti perluasan apron bandara, pelebaran jalan Manado-Bandara hingga pembangunan Convention Hall Mapanget sejauh ini masih berjalan sesuai jadwal. Keseluruhan proyek tersebut akan tuntas sebelum Mei 2009 mendatang. Tuerah menambahkan, selain mempersiapkan sarana fisik, panitia local dan pemerintah daerah juga mempersiapkan SDM bagi pelaku pariwisata. Persiapan dilakukan dengan memberikan pelatihan etika dan Bahasa Inggris . Untuk memantau kesiapan sarana fisik penunjang WOC dan CTI Summit, presiden Susilo Bambang Yudoyono akan meninjau langsung perkembangan pembangunan proyek tersebut pada akhir Desember 2008 ini bersamaan dengan kunjungannya untuk merayakan Natal bersama warga Sulut dan menghadiri Tsunami Drill tanggal 26 Desember mendatang. Manado akan menjadi tuan rumah (host) [[World Ocean Conference]] (WOC) 2009. Acara yang akan dihadiri oleh delegasi negara-negara dari seluruh dunia ini akan membahas mengenai isu-isu penting dalam dunia kelautan dan maritim internasional. Dalam rangka persiapan untuk melaksanakan event internasional tersebut, beberapa infrastruktur di kota Manado sedang dalam tahap pembangunan dan pengembangan. Beberapa diantaranya

adalah perluasan apron [[Bandara Sam Ratulangi]], pembangunan Hotel dan International Convention Center berkapasitas 3000 orang di kawasan [[Grand Kawanua International City]], Fly over Soekarno, dan Pembangunan Manado Ring Road tahap II.

DIDALAM KOMPLEKS WOC09, TERDAPAT:

Covention Hall Untuk 1000 Orang, 30 Sessions Rooms untuk 100 & 50 Orang, 250 Hotel Rooms (2 Presidential Suites, 2 Suites, 8 Junior Suites) Hall Nyiur Melambai, Hall Grand Manado, Exhibition Place, Taman Pameran Pemda Sulut, GOR

Configuration for WOC'09 Venue

WOC'09 & CTI SUMMIT Convention Hall for Approximately 1000 peoples 30 Session Rooms: 10 Sessions Rooms for 100 Pax, 20 Session Rooms for 50 Pax Nyiur Melambai Building will be the Registration Center, EO Center, Information Center, Hotel Information, Travel Information, etc Grand Manado Building is for Plenary Sessions OCEAN SCIENCE, TECHNOLOGY AND POLICY SYMPOSIUM GOR will be renovated for Media Center OCEAN SCIENCE, TECHNOLOGY & INDUSTRY EXHIBITION, will be held in golf course area with Air Conditioner Tent. Exhibition of Province/City/Institution will be held at the same time with WOC'09 Guest will be stay in Novotel Hotel, Peninsula Hotel, Santika Hotel, Ritzy Hotel, Sedona Hotel, Swiss Bell, Quality Hotel. LANTAMAL Headquarter will be the dormitory for the security of WOC09

Anda mungkin juga menyukai