fundamental pada gangguan ini adalah perubahan suasana perasaan (mood) atau afek, biasanya ke arah depresi (dengan atau tanpa anxietas) atau ke arah elasi (suasana perasaan yang meningkat). Perubahan suasana perasaan biasanya disertai dengan perubahan pada keseluruhan tingkat aktivitas.
2
Kebanyakan
gejala lainnya sekunder terhadap perubahan itu. Sebagian besar gangguan ini cenderung berulang dan timbulnya episode tersendiri sering berkaitan dengan peristiwa/situasi yang menegangkan. Ada gejala yang disini disebut somatik atau melankolik/vital/biologis/endomorfik Istilah mania dan depresi berat dalam klasifikasi menunjukkan kedua ujung yang berlawanan dalam spektrum afektif.
3
EPIDEMIOLOGI
1.
2.
3.
Insiden dan prevalensi gangguan depresi berat 15 % 25% gangguan bipolar 1% Jenis kelamin depresi berat wanita > pria 2:1 gangguan bipolar tidak ada perbedaan Usia onset bipolar: 5-6 thn 50 thn atau lebih, dgn rata-rata 30 thn depresi berat : 40 thn (rentang 20 50 thn)
4
4.
5.
Status perkawinan gangguan depresif : single, cerai atau berpisah gangguan bipolar : cerai dan single Sosio-kultural gangguan bipolar : sosio ekonomi tinggi gangguan depresi : desa > kota
ETIOLOGI
1.
2.
Faktor Biologik. Biogenic Amines : - norepinephrine - serotonin - neurochemia lainnya GABA , glutamat,dll Pengaturan Neuroendocrine. yang penting : Aksis Adrenal (HPA) Aksis Thyroid
6
3.
Faktor psikodinamik pada ggn depresif. Freud dan Abraham : teorinya melibatkan 4 kunci yaitu :
a) b) c) d) Ggn pada hubungan bayi-ibu (fase oral) Kehilangan objek (nyata/imaginasi) Introjeksi terhadap objek yang hilang Objek yang hilang dipandang dengan campuran perasaan cinta dan benci/marah
Ada teori lain : Edward Bibring, Edith Jacobson, Silviano Arieti, dll.
7
4.
Faktor psikodinamik pada mania. Banyak teori tentang mania memandang episode mania sebagai defens terhadap depresi. Abraham : episode manik mungkin mencerminkan suatu ketidakmampuan dlm memberikan toleransi thd suatu tragedi seperti kematian orang tua. Keadaan mania mungkin juga hasil dari tirani super ego, yg memberikan suatu kritik diri yg tak dapat ditoleransi dan hal dg kepuasan diri yang sifatnya eforik.
8
5.
Teori lain untuk depresi. - teori kognitif : persepsi diri negatif dunia luar : bermusuhan dan penuntut penderitaan dan kegagalan masa depan - teori learned helplessness kehilangan harga diri setelah suatu kejadian / peristiwa yang merugikan.
GAMBARAN KLINIK
Dua
pola dasar gejala ggn mood : depresi dan mania Episode depresi dapat timbul pd ggn depresi maupun ggn bipolar (manik dan depresif)
10
EPISODE DEPRESIF
Gejala
kunci : suasana perasaan (mood) depresi dan hilangnya perhatian (interest) atau rasa senang hilang. agonizing emotional pain atau tidak dapat lagi menangis. Gejala lain :
Pikiran bunuh diri ( pasien), 10 15% melakukan bunuh diri Penarikan diri dari keluarga, teman dan aktivitas yg menyenangkan
11
97% pasien mengeluh kekurangan tenaga (energi), sukar menyelesaikan tugasnya. 80% pasien mengeluh insomnia utamanya bangun terlalu pagi dan sering terbangun pada malam hari. Banyak pasien mengeluh anoreksia, berat badan menurun, tetapi ada pasien terjadi sebaliknya. Anxietas sering terdapat pd pasien depresi (90%)
12
Keluhan somatik : ggn haid, obstipasi dan sakit kepala. Pasien sering mengatakan bahwa gejalagejalanya mengalami perubahan pd siang hari, gejala bertambah berat pd pagi hari, sore hari berkurang. Ketidakmampuan berkonsentrasi dan berpikir.
13
EPISODE MANIK
Gejala
kunci : suasana perasaan (mood) meningkat eforia dan sering infeksious, iritabel (mudah marah), meluap-luap (expansive). Gejala lain : hiperaktif, bicara banyak, kadang-kadang suka melucu. Pasien manik tidak dapat diinterupsi kalau sedang bicara dan sering bicaranya (bila mania makin intense) makin besar suaranya, lebih cepat dan sukar dimengerti dan isinya penuh dengan puisi dan jokes, permainan katakata.
14
Hiperaktif
: pasien tampak sangat sibuk tapi pekerjaan tak selesai. Pikiran : sangat percaya diri dan ide-ide kebesaran. Judgement dan insight : sangat jelek
15
2.
3. 4. 5. 6.
Gangguan depresi Gangguan bipolar Gangguan depresi berulang Gangguan distimik Gangguan siklotimia Gangguan depresi atau gangguan bipolar dengan gejala gejala psikotik
16
TATA LAKSANA
Farmakoterapi dan Psikoterapi, tetapi perlu stressor dikurangi/dihilangkan baik jumlahnya maupun beratnya. Episode depresi :
1. Farmakoterapi : obat antidepresan
a) b) c)
Episode manik :
1. Farmakoterapi : Lithium, Asam Valproat (Depakene), Divalproex Na (Depakote), Carbamazepine. Untuk pengobatan episode manik akut perlu obat efek sedatifnya besar : clonazepam / lorazepam 2. ECT
18
Selain
Psikoterapi
yang disebutkan tadi pada umumnya ditujukan pd episode depresi kecuali psikoanalisa/psikodinamik ditujukan pd episode depresi maupun episode mania
20
tentang perjalanan prognosa gangguan mood menyimpulkan bahwa gangguan ini cenderung bersifat kronis dan relaps (kambuh kembali)
21
22