Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DENGAN HIPEREMESIS

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi, mkigrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi, pembentukan plasenta dam tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 1988: 96). Tanda tanda kehamilan terdiri dari tanda kemungkinan, tanda pasti, dan tanda tidak pasti. Sedangkan masa kehamilan matur berlangsung 40 minggu (280 hari) dan tidak lebih dari 42 minggu. Perubahan perubahan yang terjadi pada masa kehamilan antara lain Sistem Reproduksi (uterus, vagina, payudara), sistem cardiovaskuler, sistem respirasi, sistem digestifus, sistem urinaria, metabolik, sistem Integument, sistem muskulaskeletal, sistem endokrin, adanya perubahan hormon estrogen progresteron, sebagai berikut Ovarium dan Plasenta, kelenjar Tyroid, kelenjar Paratiroid, kelenjar Pituitasi, pankreas, kelenjar Adrenal. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60 80% primi gravida dan 40 60% multi gravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG (Human Chorionic Gonadrotropin) dalam serum. Pengaruh Fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringannya penyakit. (Prawirohardjo, 2002) Dan muntah merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai pada kehamilan muda dan dikemukakan oleh 50 70% wanita hamil dalam 16 minggu pertama. Kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami mual- mual dan 44% mengalami muntah muntah. Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum dan memerlukan perawatan di rumah sakit. Perbandingan insidensi hiperemesis gravidarum 4 : 1000 kehamilan. (Sastrawinata, 2004) Diduga 50% sampai 80% ibu hamil mengalami mual dan muntah dan kira kira 5% dari ibu hamil membutuhkan penanganan untuk penggantian cairan dan koreksi ketidakseimbangan elektrolit. Mual dan muntah khas kehamilan terjadi selama trimester pertama dan paling mudah disebabkan oleh peningkatan jumlah HCG. Mual juga dihubungkan dengan perubahan dalam indra penciuman dan perasaan pada awal kehamilan. (Walsh, 2007)

Hiperemesis gravidarum didefinisikan sebagai vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atu defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan. Insiden kondisi ini sekitar 3,5 per 1000 kelahiran. Walaupun kebanyakan kasus hilang dan hilang seiring perjalanan waktu, satu dari setiap 1000 wanita hamil akanmenjalani rawat inap. Hiperemesis gravidarum umumnya hilang dengan sendirinya (self-limiting), tetapi penyembuhan berjalan lambat dan relaps sering umum terjadi. Kondisi sering terjadi diantara wanita primigravida dan cenderung terjadi lagi pada kehamilan berikutnya. (Lowdermilk, 2004) Asuhan pada ibu hamil ini diharapkan dapat membantu proses penyesuaian pada ibu dengan hiperemesis selama kehamilan sehingga bisa berjalan normal dan tanpa adanya masalah atau penyulit. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Bidan mampu melakukan asuhan kebidanan pada Ny Y GIIP10001 UK 9 10 minggu dengan hiperemesis gravidarum di Ruang Bersalin RSU Haji Surabaya. Tujuan Khusus a. Bidan mampu melakukan pengkajian pada ibu hamil dengan hiperemesis b. Bidan dapat membuat diagnosa kebidanan pada ibu hamil dengan hiperemesis c. Bidan dapat membuat rencana asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hiperemesis d. Bidan dapat melakukan penatalaksanaan dari rencana tindakan pada ibu hamil dengan hiperemesis e. Bidan dapat mengevaluasi tindakan pada ibu hamil dengan hiperemesis 1.3 Sistematika penulisan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum 1.2.2 Tujuan Khusus 1.3. Sistematika penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Dasar Kehamilan 2.1.1 Pengertian 2.1.2 Etiologi 2.1.3 Patofisiologi 2.1.4 Masa Kehamilan 2.1.5 Tanda Tanda Kehamilan 2.1.6 Perubahan Fisiologi Saat Kehamilan 2.1.7 Jadwal Pemeriksaan Kehamilan 2.1.8 Penatalaksanaan Antenatal Care 2.1.9 Perubahan Pada Kehamilan TM I, II,

BAB III BAB IV BAB V

2.2 Konsep Hiperemesis 2.2.1 Pengertian 2.2.2 Etiologi 2.2.3 Patofisiologi 2.2.4 Gejala dan Tanda 2.2.5 Diagnosis 2.2.6 Pencegahan 2.2.7 Penatalaksanaan 2.3 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum TINJAUAN KASUS PEMBAHASAN PENUTUP 5.1. Kesimpulan 5.2. Saran

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Kehamilan 2.1.1 Pengertian Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi, mkigrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi, pembentukan plasenta dam tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 1988: 96). Kehamilan adalah perubahan perubahan yang terjadi dan diawali pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani (sperma) yang menghasilkan zigot sehingga terbentuk janin. Untuk tiap kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, perubahan ovum (konsepsi) dan nidasi hasil konsepsi (Sarwono, 1999: 55). 2.1.2 Etiologi Pada waktu coitus air mani terpancar ke dalam ujung atas dan vagina sebanyak 3 cc. Dalam air mani terdapat spermatozoa (sel sel mani) sebanyak 100 120 cc juta tiap cc. Bentuk sel mani seperti kecebong dengan kepala yang lonjong dan ekor yang panjang seperti cambuk. Antara kepala dan ekor masih dapat dibedakan bagian tengah dan leher. Sperma menujuu pars ampularis, dis sini sel mani menunggu kedatangan ovum. Jika kebetulan pada saat ini terjadi ovulasi, maka mungkin fertilisasi terbentuk/berlangsung. 2.1.3 Patofisiologi Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari: - Ovulasi pelepasan ovum - Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum - Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot - Terjadi nidasi pada uterus - Pembentukan plasenta - Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm 2.1.4 Masa Kehamilan Kehamilan matur berlangsung 40 minggu (280 hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300 hari). Kehamilan yang berlangsung antara 28 36 minggu disebut kehamilan prematur. Bila > 43 minggu disebut kehamilan postmatur. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan, yaitu: a. Triwulan pertama : 0 12 minggu b. Triwulan kedua : 13 28 minggu c. Triwulan ketiga : 29 42 minggu 2.1.5 Tanda Tanda Kehamilan a. Tanda mungkin Perut membesar, tanda psikacek, tanda hegar, hiperpigmentasi, interaksi braxton his, tanda chadwik meraba bagian anak, perubahan pada serviks, pemeriksaan biologis, keluarnya kolostrum.

b. Tanda tidak pasti (presumtive) Amenorrhoe, haus dengan atau tanpa emesis, ngidam, anoreksia, payudara menjadi tegang dan membesar, sering kencing, obstipasi, varises,gusi berdarah , ptialismus. c. Tanda pasti USG/rotgen, Fetal Heat Tone (DJJ), tampak adanya gerakan janin oleh pemeriksa. 2.1.6 Perubahan Fisiologi Saat Kehamilan a. Sistem Reproduksi - Uterus Uterus yang semula beratnya 30 gram pada akhir kehamilan berat uterus menjadi 1000 gram. Pembesaran uterus pada bulan bulan pertama dipengaruhi oleh peningkatan hormon estrogen dan progresteron. - Vagina Sekresi meningkat yang bersifat asam sehingga merupakan media yang menyuburkan basilus doderkin S. - Payudara Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI saat laktasi. Perkembangan payudara dipengaruhi oleh hormon estrogen, progresteron dan somatomukatropin. b. Sistem Cardiovaskuler Volume darah menigkat, dimana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah sehingga akan terjdai pengeluaran darah dengan puncaknya umur kehamilan 32 minggu. c. Sistem Respirasi Untuk memenuhi kebutuhan O2 meningkat, kira kira 2% wanita hamil bernafas lebih dalam dan cepat. d. Sistem Digestifus - Hypersalivasi - Morning sickness - Muntah - Obstipasi e. Sistem Urinaria Pembesaran uterus menekan kandung kemih sehingga menyebabkan peningkatan frekuensi berkemih. f. Metabolik Kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk perkembangan janin dan persiapan laktasi. g. Sistem Integument MSH menyebabkan hyperpigmentasi pada daerah pipi, hidung, dahi dan leher. Akibat peregangan kulit akan terjadi striae gravidanum, linea alba menjadi linea albican, kelenjar sebasea dan keringat menjadi lebih aktif. h. Sistem Muskulaskeletal - Perubahan postur tubuh sehingga timbul nyeri punggung.

- Kram otot, tungkai dan kaki. i. Sistem Endokrin Peningkatan hormon estrogen progresteron, sebagai berikut : 1. Ovarium dan Plasenta. Ovarium sumber estrogen dan progresteron pada wanita tidak hamil. Saat konsepsi korpus luteum tempat ovum berasal mulai menghasilkan estrogen dan progresteron. Setelah plasenta terbentuk, fungsi itu diambil alih plasenta. Elain penghasil E dan P juga membentuk steroid dan 3 hormon lain yaitu: - HCG (Human Charionic Gonadotropin) - HPL (Human Plasental Lactogen) - HCT (Human charionic Tyrotropin) 2. Kelenjar Tyroid. BMR (Busal Metabolisme Rate) meningkat 20% dan kelenjar tyroid membesar tapi jumlah hormon tiroksin tetap. 3. Kelenjar Paratiroid. Ukurannya meningkat selama hamil pada minggu ke 15 30. ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar. Hormon ini penting untuk kalsium dalam darah. Bila tidak ada akan mengganggu metabolisme tulang dan otot. 4. Kelenjar Pituitasi. Lobus anterior kelenjar pituitasi mengalami sedikit pembesaran dan terus menghasilkan hormon tropik FHS. Hormon pertumbuhan berkurang dan hormon melanotropik meningkat yang berakibat meningkatnya pigmentasi puting susu, wajah, abdomen. Prolaktin hormon meningkat dan berlanjut setelah persalinan dan menyusui. 5. Pankreas. Meningkatnya hormon insulin yang dihasilkan sekelompok sel sel kecil (pulau longerhans) di pankreas. 6. Kelenjar Adrenal. Ukurannya meningkat selama kehamilan, terutama bagian kortikol yang menghasilkan kostin yang mengatur jumlah ion natium dan kalium dalam darah. 2.1.7 Jadwal Pemeriksaan Kehamilan a. Pemeriksaan pertama Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid. b. Pemeriksaan ulang - Setiap bulan dampai umur kehamilan 6 7 bulan. - Setiap 4 minggu sampai kehamilan 6 bulan. - Setiap 1 minggu sejak umur kehamilna 8 bulan sampai terjadi persalinan. c. Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan keluhan tertentu 2.1.8 Penatalaksanaan Antenatal Care Pelayanan/asuha standar minimal termasuk 7T a. (Timbang) berat badan Kenaikan berat badan selama hamil 6,5 15 kg atau tidak boleh lebih dari kg per minggu. b. Ukur (tekanan) darah Tekanan darah harus diukur setiap kali periksa. Adanya sistolik melebihi 30 mmHg dan diastolik 15 mmHg atau tekanan darah melebihi 140/90 mmHg harus diwaspadai, sebab keadaan itu merupakan salah satu gejala. c. Ukur (tinggi) fundus uteri

Kenaikan darah uteri yang normal per minggu 1 cm. Tinggi fundus uteri diukur dengan memakai aturan leopold I atau dengan memakai pita ukur prosedur leopold I. - Kaki pasien dibengkokkan pada lutut dan lipat paha. - Pemeriksaan berdiri di sebelah kanan dan melihat ke arah muka pasien. - Rahim di bawah ke tengah. - Tinggi fundus uteri ditentukan. Sebelum bulan ketiga fundus uteri belum bisa diraba dari luar. - Akhir bulan III (12 minggu) fundus uteri 1 2 jari di atas sympisis. - Akhir bulan IV (16 minggu) pertengahan antara sympisis pusat. - Akhir bulan V (20 minggu) 3 jari bawah pusat. - Akhir bulan VI (24 minggu) setinggi pusat. - Akhir bulan VII (28 minggu) 3 jari atas pusat. - Akhir bulan VIII (32 minggu) pertengahan prosesous xyfoidus dan pusat. - Akhir bulan IX (36 minggu) sampai arkus costarum/2 jari bawah pusat. - Akhir bulan X (40 minggu) pertangahn px dan pusat. d. Pemberian imunisasi (tetanus toxoid) TT lengkap Jadwal pemberian imunisasi TT pada ibu hamil adalah mengacu pada pemberian imunisasi TT long laif. Imunisasi diberikan secara SC dengan dosis 0,5 cc. e. Pemberian (tablet zat besi) Dimulai dengan pemberian tablet sehari sesegera mungkin. Setelah rasa mual hilang, tiap tablet mengandung FeSO4 32. mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg masing masing 90 tablet. f. (tes) terhadap penyakit menulas seksual g. (Temu wicara) dalam rangka persalinan rujukan 2.1.9 Perubahan Pada Kehamilan TM I, II, III a. Trimester I 1. Amenorrhoe. 2. Mual muntah pagi hari/morning sickness, mudah letih. 3. Ngidam. 4. Sering BAK 5. Payudara tegang, hyperpigmentasi areola mamae. 6. Tanda chadwick. 7. Kenaikan BB 1 2 kg. 8. Kembung, gangguan pencernaan. 9. Sinkope/mau pingsan. 10. Tanda hegar (segmen bawah rahim melunak). 11. Membesarnya rahim dan perut. b. Trimester II 1. Penambahan BB 0,4 0,5 kg/minggu, striae gravidanum. 2. Payudara kelaur kolostrum. 3. Hyperpigmentasi kulit (cloasma, striae gravidanum). 4. Konstipasi/sembelit. 5. Hipertropi papit gusi. 6. Varises vena pada tungkai.

7. Hemoroid. 8. Adanya leocorrhoe. 9. Mulai dirasakan gerakan janin. 10. Sakit pada punggung. c. Trimester III 1. Payudara terasa penuh, nyeri tekan dan kadang keluar kolostrum. 2. Sering BAK. 3. Kemungkinan sulit tidur. 4. Sakit pada perut bagian bawah. 5. Konstipasi/sembelit. 6. Leucorrhoe. 7. Kejang pada tungkai kaki. 8. Kontraksi braxton hicks memetap, tidak nyeri. 2.2 Konsep Hiperemesis 2.2.1 Pengertian Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk (Arif, 1999). Hiperemesis gravidarum adalah mual-muntah berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari hari dan bahkan membahayakan hidupnya. (Manuaba, 2001) Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum. (Sastrawinata, 2004) Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan. (Lowdermilk, 2004) Hiperemesis gravidarum adalah suatu keadaan (biasanya pada hamil muda) dimana penderita mengalami mual- muntah yang berlebihan, sedemikian rupa sehingga mengganggu aktivitas dan kesehatan penderita secara keseluruhan. (Achadiat, 2004) 2.2.2 Etiologi Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokimia. Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat zat lain akibat inanisi. Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut : 1. faktor predisposisi : a. Primigravida b. Overdistensi rahim : hidramnion, kehamilan ganda, estrogen dan HCG tinggi, mola hidatidosa 2. Faktor organik : a. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal b. Perubahan metabolik akibat hamil c. resistensi yang menurun dari pihak ibu. d. Alergi

3. faktor psikologis : a. Rumah tangga yang retak b. Hamil yang tidak diinginkan c. takut terhadap kehamilan dan persalinan d. takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu e. Kehilangan pekerjaan 2.2.3 Patofisiologi Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. 1. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. 2. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang 3. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan 4. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal. 2.2.4 Gejala dan Tanda Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan hiperemesis gravidarum tidak ada, tetapi bila keadaan umum penderita terpengaruh, sebaiknya ini dianggap sebagai hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi : 1. Tingkatan I a. Muntah terus menerus sehingga menimbulkan : 1) Dehidrasi : turgor kulit turun 2) Nafsu makan berkurang 3) Berat badan turun 4) Mata cekung dan lidah kering b. Epigastrium nyeri Karena asam lambung meningkat dan terjadi regurgitasi ke esofagus c. Nadi meningkat dan tekanan darah turun d. Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit e. Tampak lemah dan lemas 2. Tingkatan II a. Dehidrasi semakin meningkat akibatnya : 1) Turgor kulit makin turun 2) Lidah kering dan kotor

3) Mata tampak cekung dan sedikit ikteris b. Kardiovaskuler 1) Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit 2) Nadi kecil karena volume darah turun 3) Suhu badan meningkat 4) Tekanan darah turun c. Liver Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan ikterus d. Ginjal Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang yang menyebabkan : 1) Oliguria 2) Anuria 3) Terdapat timbunan benda keton aseton Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan e. Kadang-kadang muntah bercampur darah akibat ruptur esofagus dan pecahnya mukos lambung pada sindrom mallory weiss. 3. Tingkatan III a. Keadaan umum lebih parah b. Muntah berhenti c. Sindrom mallory weiss d. Keadaan kesadran makin menurun hingga mencapai somnollen atau koma e. Terdapat ensefalopati werniche : 1) Nistagmus 2) Diplopia 3) Gangguan mental f. Kardiovaskuler Nadi kecil, tekanan darh menurun, dan temperatur meningkat g. Gastrointestinal 1) Ikterus semakin berat 2) Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang makin tajam h. Ginjal Oliguria semakin parah dan menjadi anuria 2.2.5 Diagnosis Diagnosis hiperemesis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya kehamilan muda dan muntah terus menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum. Namun demikian harus dipikirkan kehamilan muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis, ulkus ventrikuli dan tumor serebri yang dapat pula memberikan gejala muntah. Hiperemesis gravidarum yang terus menerus dapat menyebabkan kekurangan makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera diberikan. 2.2.6 Pencegahan Prinsip pencegahan adalah mengobati emesis agar tidak terjadi hiperemesis gravidarum dengan cara :

1. Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik 2. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan. 3. Menganjurkan mengubah makan sehari hari dengan makanan dalam jumlah kecil tapi sering 4. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, erlebih dahulu makan roti kering atau biskuit dengan dengan teh hangat. 5. makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan 6. Makanan seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin 7. Defekasi teratur 8. Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan faktor penting, dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula. 2.2.7 Penatalaksanaan Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak mengurang maka diperlukan : 1. Obat obatan a. Sedativa : phenobarbital b. Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B kompleks c. Anti histamin : Dramamin, avomin d. Anti emetik (pada keadan lebih berat) : Disiklomin hidrokhloride atau khlorpromasin Penanganan hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu dikelola di rumah sakit. 2. Isolasi a. Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara yang baik. b. Catat cairan yang keluar masuk. c. Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita, sampai muntah berhenti dan penderita mau makan. d. Tidak diberikan makanan/minuman dan selama 24 jam. Kadang kadang dengan isolasi saja gejala gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan. 3. Terapi psikologik a. Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan b. Hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan c. Kurangi pekerjaan sera menghilangkan masalah dan konflik 4. Cairan parenteral a. Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukose 5% dalam cairan fisiologis (2 3 liter/hari) b. Dapat ditambah kalium, dan vitamin(vitamin B kompleks, Vitamin C) c. Bila kekurangan protein dapat diberikan asam amino secara intravena d. Bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum membaik dapat diberikan minuman dan lambat laun makanan yang tidak cair. Dengan penanganan diatas, pada umumnya gejala gejala akan berkurang dan keadaan akan bertambah baik

5. Menghentikan kehamilan Bila pegobatan tidak berhasil, bahkan gejala semakin berat hingga timbul ikterus, delirium, koma, takikardia, anuria, dan perdarahan retina, pertimbangan abortus terapeutik. 2.3 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum Asuhan kebidanan adalah interaksi atau aktifitas yang dilakukan oleh bidan kepada pasien yangmembutuhkan atau mempunyai permasalahan di bidang pengetahuan. Dalam memberikan asuhan kebidanan dapat menggunakan 7 langkah Manajemen Kebidanan Hellen Varney, yaitu: I. Pengkajian II. Identifikasi diagnosa dan masalah (interpretasi data dasar) III. Identifikasi diagnosa dan masalah potensial IV. Identifikasi kebutuhan segera V. Intervensi VI. Implementasi VII. Evaluasi Manajemen kebidanan menurut Hellen Varney I. Pengkajian A. Data Subyektif 1. Biodata a. Nama klien dan suami: untuk mengetahui identitas klien. b. Usia klien dan suami: untuk mengetahui resiko tinggi atau rendahnya kehamilan pada ibu. c. Agama: mengetahui keyakinan klien. d. Pendidikan: dasar dalam memberikan KIE. e. Pekerjaan: untuk mengetahui pengaruh aktifitas terhadap kesehatan klien. f. Alamat: mengetahui suku, adat, daerah, budaya dan memudahkan komunikasi. 2. Keluhan Utama Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya yang ke... dengan usia kehamilan ... bulan. Ibu mengatakan sering muntah ... x/hari 3. Riwayat Pernikahan a. Berapa kali menikah. b. Lama pernikahan. c. Usia pertama kali menikah (istri atau suami.) 4. Riwayat Obstetri a. Riwayat menstruasi Menarche : normalnya 9 13 tahun Siklus : normalnya 28/35 hari. Lama : normalnya 5 7 hari. Banyaknya : normalnya 2 3 pembalut/hari Bau/warna : normalnya bau anyir dan warna merah kehitaman.

5.

6.

7.

8.

Dysmenorrhoe : normalnya sebelum/ saat/ setelah haid. Flour albus : normalnya tidak berbau, tidak berwarna dan tidak gatal. HPHT: menentukan tafsiran persalinan dan usia kehamilan. b. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu c. Riwayat kehamilan saat ini ANC: minimal 4x (1x TM I, 1x TM II, dan 2x TM III). Imunisasi TT selama hamil. Keluhan selama TM I, TM II, dan TM III Terapi yang diberikan selama ANC. d. Riwayat KB Untuk mengetahui apakah ibu pernah mengikuti program KB, berapa lama dan adakah keluhan selama menggunakan metode KB ataukah ibu pernah mengganti KB. Riwayat Kesehatan a. Riwayat kesehatan yang lalu Apakah ibu dulu pernah menderita penyakit menurun seperti asma, jantung, darah tinggi, kencing manis maupun penyakit menular seperti batuk darah, hepatitis, HIV AIDS. Apakah ibu dulu pernah operasi. b. Riwayat kesehatan sekarang Apakah ibu sebelumnya pernah menderita penyakit menurun seperti asma, jantung, darah tinggi, kencing manis maupun penyakit menular seperti batuk darah, hepatitis, atau penyakit lain yang dapat mengganggu kehamilan ibu. c. Riwayat kesehatan keluarga Apakah dalam keluarga ibu ada yang menderita penyakit menular seperti hepatitis, TBC, HIV AIDS maupun penyakit menurun seperti asma, jantung, darah tinggi, kencing manis. Adakah riwayat kehamilan kembar. Keadaan Prikologi Bagaimana respon pasien dan keluarga terhadap kodisi kehamilan klien saat ini. Bagaimana psikis ibu, apakah kehamilan ini diharapkan atau tidak. Latar Belakang Sosial Budaya Bagaimana adat istiadat yang ada di lingkungan sekitar. Apakah ibu percaya terhadap mitos atau tidak. Adakah kebiasaan kebiasaan keluarga maupun lingkungan masyarakat yang mengganggu kehamilan ibu. Pola Kebiasaan Sehari Hari a. Pola istirahat tidur Tidur siang normalnya 1 2 jam/hari. Tidur malam normalnya 8 10 jam/hari. Kualitas tidur nyenyak dan tidak terganggu. b. Pola aktifitas Aktifitas ibu sehari hari, adakah gangguan mobilisasi atau tidak. c. Pola eliminasi

BAK: normalnya 6 8x/hari, jernih, bau kahs. BAB: normalnya kurang lebih 1x/hari, konsistensi lembek, warna kuning. d. Pola nutrisi Makan: normalnya 3x/hari dengan menu seimbang (nasi, sayur, lauk pauk, buah). Minum: normalnya sekitar 8 gelas/hari (teh, susu, air putih). e. Pola personal hygiene Normalnya mandi 2x/hari, gosok gigi 3x/hari, ganti baju 2x/hari, keramas 2x/minggu, ganti celana dalam 2x/hari, atau jika terasa basah. f. Pola kebiasaan Normalnya ibu bukan perokok aktif/pasif, ibu tidak mengkonsumsi jamu atau alkohol. g. Pola seksualitas Berapa kali melakukan hubungan seksual selama kehamilan dan adakah keluhan, normalnya boleh dilakukan pada kehamilan trimester II dan awal trimester III h. Pola rekreasi Hiburan yang biasanya dilakukan oleh klien. B. Data Obyektif a. Pemeriksaan umum Keadaan umum : baik, cukup, kurang. Kesadaran : composmentis, apatis, somnolent, sopor, koma. Cara berjalan : tegak Postur tubuh : lordosis pada ibu hamil TD : normalnya 110/70 120/80 mmHg. Untuk melihat resti bumil dan bulin. Suhu : normalnya 36,5 37,50C untuk mengetahui adanya tanda tanda infeksi. 380C dianggap tidak normal dan ada tanda infeksi,. Nadi : normalnya 60 100 kali/menit. (reguler/ ireguler) RR : normalnya 16 24 kali/menit. BB : normalnya kenaikan BB selama hamil 10 11 kg. TB : normalnya > 145 cm Lila : normalnya > 23,5 cm TP : Mengetahui usia kehamilan dan tafsiran persalinan UK : Menentukan usia kehamilan b. Pemeriksaan khusus Inspeksi Kepala : rambut bersih/ tidak, warna, ada ketombe dan benjolan. Wajah : pucat/tidak, adakah cloasma gravidanum, oedem/ tidak Mata : konjungtiva anemis/ tidak, sklera putih/ tidak. Telinga : adakah serumen/tidak. Hidung : adakah sekret dan polip. Mulut : mukosa bibir kering/ lembab, adakah stomatitis, caries gigi dan gigi palsu, lidah bersih atau tidak.

Leher Dada Abdomen

Genetalia

Anus Ekstrimitas: - Refleks : untuk curiga adanya keracunan kehamilan, refleks patella normal (+) / (+). - Oedem : untuk curiga preeklamsia. - Varises : ada atau tidak. Palpasi Leher : adakah pembesaran kelenjar tiroid dan bendungan vena jugularis. Dada : adakah benjolan abnormal, kolostrum sudah keluar/ belum. Abdomen Leopold I : menetukan TFU dan bagian yang terdapat di fundus

:adakah pembesaran kelenjar tiroid dan bendungan vena jugularis. : adakah hyperpigmentasi areola mamae, puting susu datar, tenggelam/menonjol, kolostrum sudah keluar/ belum. : adakah bekas jahitan SC, pembesaran sesuai usia kehamilan, ibu hamil pembesarannya membujur sebagai tanda letak bayi, striae alba sebagai tanda pernah hamil yang lalu, striae lividae tanda hamil sekarang, linea alba dan nigrae, garis antara sympisis- pusat yang tampak putih. : vulva bersih atau adakah pengeluaran pervaginam (lendir, darah), adakah varises, adakah benjolan abnormal yang menentukan kelancaran jalan lahir, juga adanya luka perineum menandakan sudah pernah melahirkan. : adakah hemoroid/tidak.

Leopold II : menentukan batas samping kanan/kiri perut ibu, seperti letak punggung dan bagian kecil janin. Leopold III : menentukan bagian terbawah janin, apakah sudah masuk PAP/ belum. Leopold IV : menetukan seberapa jauh bagian terendah janin sudah masuk PAP convergen (bagian kecil janin turun), sejajar (separuh turun), divergen (bagian besar janin turun). Auskultasi Dada : adakah suara tambahan wheezing dan ronchi Abdomen : DJJ terdengar jelas dan teratur di punctum maximum bagian kanan/kiri perut ibu bawah pusat. Normal DJJ 120 160x/ menit, jika 120 atau 160 merupakan tanda fetal distress. Perkusi Pemeriksaan refleks patella normalnya (+)/(+). c. Pemeriksaan pangggul luar d. Pemeriksaan Dalam Tidak dilakukan kecuali jika ada indikasi dan tanda tanda inpartu. e. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan ultrasonografi: menggambarkan keadaan janin dalam kandungan Pemeriksaan laboratorium : Cek Hemoglobin, Urine (reduksi dan protein urine) II. Identifikasi diagnosa dan masalah (interpretasi data dasar) Langkah ini diambil berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan kepada pasien. Dx : G: ..... P: .... UK: ... minggu, tunggal/ ganda, hidup/ mati, intrauterin/ ekstrauterin, letak kepala/ bokong/ kaki, kesan jalan lahir normal/ tidak, keadaan umum ibu baik/ tidak dengan kehamilan fisiologis. Ds : diperoleh dari keterangan dan keluhan ibu langsung. Do : diperoleh dari hasil pemeriksaan secara keseluruhan yang mengarah ke diagnosa. Masalah : yang menyertai diagnosa dan keadaan pasien. Kebutuhan : kebutuhan yang diberikan sesuai masalah yang ada dan tidak harus segera dilakukan. III. Identifikasi diagnosa dan masalah potensial Langkah ini diambil berdasarkan diagnosa atau masalah yang telah ditemukan berdasarkan data yang ada kemungkinan menimbulkan keadaan yang gawat. IV. Identifikasi kebutuhan segera Mencakup tentang tindakan segera untuk menangani diagnosa/masalah potensial yang dapat berupa konsultasi, kolaborasi dan rujukan. V. Intervensi Merencanakan asuhan secara menyeluruh yang akan diberikan kepada klien sesuai dengan diagnosa/masalah. Dx : G: P: UK: minggu, tunggal/ganda, hidup / mati, intrauterin / ekstrauterin, letak kepala/ bokong atau kaki, kesan jalan lahir normal/ tidak, keadaan umum ibu dan janin baik/buruk dengan kehamilan fisiologis. Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama ..... menit diharapkan klien dapat mengerti dan memahami kehamilannya. Kriteria : - Keadaan umum ibu dan janin baik. - TTV dalam batas normal. TD : 110/70 120/80 mmHg N : 60 100 kali/menit S : 36,5 37,50C RR : 16 24 kali/menit - klien dapat mengulang kembali penjelasan yang diberikan dan akan melakukan sesuai penjelasan yang diberikan petugas kesehatan. - DJJ dalam batas normal 120 160x/ menit. Intervensi: 1. Lakukan pendekatan terapeutik pada klien. R/ dengan pendekatan terapeutik akan terjalin kerjasama yang kooperatif antara klien dan petugas kesehatan. 2. Lakukan pemeriksaan kehamilan dengan standart 5T.

R/ pemeriksaan 5T merupakan pemeriksaan standart yang dapat mencakup dan mendeteksi secara dini adanya resiko dan komplikasi. 3. Jelaskan pada klien tentang keadaan kehamilannya saat ini. R/ klien bisa lebih tenang dengan keadaannya dan benar benar menjaga kehamilannya. 4. Jelaskan pada klien tentang tanda bahaya kehamilan dan persalinan. R/ klien bisa lebih mengerti dan lebih waspada dengan deteksi dini adanya kelainan. 5. Jelaskan tentang tanda tanda persalinan. R/ klien lebih siap dalam menghadapi persalinan. 6. Jelaskan dan ajarkan cara perawatan payudara sewaktu hamil. R/ mengaktifkan kelenjar kelenjar payudara yang memproduksi ASI serta melancarkan saluran ait susu menuju sinus laktiferus sampai puting susu. 7. Jelaskan pada klien tentang pentingnya senam hamil. R/ memperkuat elastisitas otot otot dasar panggul, merangsang memperlancar peredaran darah dan memperlancar proses persalinan. 8. Ajarkan ibu untuk istirahat cukup dan mengurangi aktivitas yang berlebihan. R/ relaksasi yang sempurna mempengaruhi metabolisme tubuh. 9. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan seimbang ibu hamil. R/ gizi seimbang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan untuk persiapan persalinan. 10. Anjurkan ibu personal hygiene yang baik. R/ kebersihan diri akan meminimalisir bibit penyakit masuk. 11. Anjurkan klien untuk kontrol 1 minggu lagi atau bila ada keluhan. R/ ibu dapat lebih mengetahui perkembangan kehamilannya. Masalah : ketidakseimbangan akibat nyeri punggung. Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama ... menit diharapkan klien mengerti penyebab nyeri dan nyeri punggung bisa berkurang. Kriteria : ibu mengerti tentang penjelasan petugas kesehatan. Intervensi: 1. Jelaskan tentang penyebab sakit punggung. R/ klien bisa lebih tenang dan mengerti tentang keadaannya. 2. Anjurkan klien untuk istirahat cukup dan mengurangi aktivitas berlebihan serta tidur dalam posisi miring kiri atau miring ke arah pinggung janin R/ relaksasi bisa memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh. 3. Jelaskan pada klien bahwa sakit punggung akan menghilang setelah melahirkan. R/ berakhirnya kehamilan, postur tubuh akan kembali seperti semula. 4. Anjurkan klien untuk tidak menggunakan alas kaki yang berhak tinggi R/ Keseimbangan postur tubuh VI. Implementasi Melaksanakan rencana asuhan yang telah direncanakan secara menyeluruh dengan efisien dan aman sesuai perencanaan. VII. Evaluasi

Tindakan pengukuran antara keberhasilan dalam melaksanakan tindakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan yang dilakukan sesuai kriteria hasil yang ditetapkan dan apakah perlu untuk melakukan asuhan lanjutan atau tidak. Pendokumentasian menggunakan SOAP. S : Data diperoleh dari keterangan/keluhan ibu langsung O:Data diperoleh dari hasil pemeriksaan yang didapat secara keseluruhan. A: Diagnosa yang ditetapkan dari data subyektif dan obyektif. P : Perencanaan yang dilakukan sesuai diagnosa.

BAB III TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN Tanggal : 01 11 2009

Jam : 01.00

A. Data Subyektif 1. Identitas Nama klien : Ny Y Nama suami : TnS Umur : 36 tahun Umur : 39 tahun Agama : Islam Agama : Islam Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta Alamat : Kalibokor Alamat : Kalibokor 2. Status Perkawinan Kawin ke:1 kawin ke:1 Usia kawin istri : 20 tahun Usia kawin suami : 21 tahun Lama kawin istri: 16 tahun Lama kawin suami : 16 tahun 3. Alasan kunjung Ibu mengatakan datang ke IGD RSU Haji Surabaya mengeluh hamil 2 bulan sering muntah, merasa lemas sejak 3 hari. 4. Riwayat Obstetri a. Riwayat Menstruasi Menarche : 12 tahun Siklus : teratur 28 hari sekali Lama : 6 7 hari Banyak : 2 -3 pembalut/hari Dismenorrhoe : tidak pernah Flour albus : pernah, biasanya sebelum menstruasi (tidak bau, tidak gatal) HPHT : 23 08 2009 b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Kw Kehamilan Persalinan Anak Nifas n K Pn UK Jns Pnlg Tm Pen JK BB PB H/ Lkt K pn ke- B y p y L M si B y 1 1 9 Spt Bida BP Pr 280 50 H + Pil bln B n S 0 15 th 2 Hamil ini

c. Riwayat kehamilan ini Ibu mengatakan ini merupakan kehamilannya yang kedua, usia kehamilan 2 bulan. Ibu sudah memeriksakan kehamilannya di bidan 5x ANC: 1x di Bidan TM I : keluhan sering muntah, pusing, sering BAK. Obat yang pernah didapat: Fe, kalk, vit B kompleks. Konseling yang pernah didapat: - Nutrisi seimbang ibu hamil - Personal hygiene - Istirahat teratur, mengurangi aktivitas - Tanda bahaya kehamilan 5. Riwayat Kesehatan a. Riwayat kesehatan yang lalu Ibu mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit menurun seperti asma, jantung, darah tinggi, kencing manis serta penyakit menular seperti penyakit kuning, batuk darah. b. Riwayat penyakit sekarang Ibu mengatakan sekarang tidak sedang menderita penyakit menurun, menahun, maupun menular seperti asma, jantung, darah tinggi, kencing manis, hepatitis, batuk darah, HIV AIDS dan lain lain. c. Riwayat kesehatan keluarga Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular seperti penyakit kuning, batuk darah, tapi ada yang mempunyai penyakit darah tinggi yaitu ayah. Anggota keluarga lain tidak ada yang menderita penyakit seperti tersebut di atas. Dalam keluarga tidak ada yang mempunyai keturunan kembar. 6. Riwayat KB Ibu mengatakan sebelumnya pernah menggunakan kontrasepsi pil selama 13 tahun, tidak ada keluhan maupun efek samping selama menggunakan kontrasepsi tersebut. 7. Pola Kebiasaan Sehari hari Pola kebiasaan Sebelum hamil Selama hamil Pola nutrisi Makan 2-3x/hari, porsi Nafsu makan sangat menurun, sedang, menu nasi, sayur, setiap selesai makan muntah lauk, kadang buah. Minum hanya dapat makan buah. 5-6 gelas/hari air putih Minum Pola eliminasi BAK 4-5x/hari. Konstipasi BAK 8-9x/hari, warna kuning cair warna putih jernih, bau jernih bau khas, cair (sering khas, tidak ada keluhan. BAK terutama malam hari). BAB 1-2x/hari, konstipasi BAB 1x/hari, konstipasi agak lunak, warna kuning, bau keras, warna kuning bau khas, khas, ada keluhan. tidak ada keluhan. Pola istirahat Tidur siang jam 13.00-15.00 Tidur siang jam 12.30-14.00

dan tidur

wib. Tidur malam jam wib. Tidur malam jam 23.0022.00-04.30 wib, tidak ada 04.00 wib. Ibu agak sulit tidur keluhan. dan sering terbangun karena sering mual muntah. Pola aktifitas Ibu melakukan pekerjan Ibu tidak dapat mengerjakan rumah seperti menyapu, pekerjaan rumah sehari hari. mengepel, mencuci dan lain Ibu lebih sering berbaring di lain, serta merawat tempat tidur. anaknya. Pola 2-3x/minggu, tidak ada Selama ada keluhan muntah seksualitas keluhan. ibu tidak melakukan hubungan seksual. Pola personal Mandi 2x/hari, gosok gigi Mandi 2x/hari, gosok gigi hygiene 3x/hari, keramas 2x/minggu, 3x/hari, keramas 2x/minggu, ganti baju dan pakaian ganti baju dan pakaian dalam dalam 2x/hari. 2x/hari. 8. Riwayat Psikososial Ibu merasakan merasa senang atas kehamilannya saat ini dan berharap anaknya nanti bisa dilahirkan dengan sehat selamat dan ditolong oleh bidan. Hubungan ibu dengan suami dan anggota keluarga lain baik. Segala keputusan diserahkan kepada suami. Ibu merasa cemas dengan keadaannya saat ini. 9. Latar Belakang Sosial Budaya Ibu mengatakan dalam keluarga dan lingkukngannya tidak ada pantangan terhadap makanan maupun hal hal lain selama hamil, tidak pernah minum jamu, tidak pernah pijat. B. Data Obyektif C. 1. Pemeriksaan Umum K/U : lemah Kesadaran : composmentis Postur tubuh : lordosis Cara berjalan : normal TTV, TD : 100/70 mmHg S : 36,80C N : 80xmenit RR : 20x/menit BB sebelum hamil : 53 kg TB : 157 cm BB sekarang : 53 kg Lila : 26 cm TP : 30 05 2010 UK : 9 - 10 minggu 2. Pemeriksaan Fisik a. Inspeksi Muka : agak pucat, tidak ada cloasma gravidanum, tampak sering menyeriangai

II

: kantung mata agak menghitam, konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada oedem palpebra. Mulut : bibir kering, mukosa kering, tidak stomatitis Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigrae Genetalia : bersih, tidak ada oedem, varises, candiloma, tidak ada pengeluaran pervaginam. Ekstrimitas atas: tidak ada oedem dan gangguan pergerakan. Ekstrimitas bawah: tidak ada oedem, varises dan gangguan pergerakan. b. Palpasi Abdomen : TFU belum teraba Ekstrimitas : turgor kulit berkurang c. Auskultasi DJJ belum terdengar 3. Pemeriksaan Penunjang PP Test + (dilakukan sendiri di rumah) INTERPRETASI DATA DASAR Dx : G II P10001 UK 9 10 minggu dengan hiperemesis gravidarum Ds : ibu mengatakan hamil 2 bulan Ibu mengatakan sering mual muntah sampai badan terasa lemas Do : K/U: lemah Kesadaran : composmentis Bentuk tubuh: lordisis cara berjalan : normal TTV, TD : 100/70 mmHg S : 36,80C N : 88x/menit RR : 20x/menit BB sebelum hamil : 53 kg TB : 157 cm BB sekarang : 53 kg Lila : 26 cm TP : 30 05 2009 UK : 9 10 minggu Inspeksi Muka : agak pucat, tampak sering menyeriangi. Mata : kantung mata agak menghitam, konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada oedem palpebra. Mulut : bibir kering, mukosa kering, tidak stomatitis Palpasi Abdomen : TFU belum teraba Ekstrimitas : turgor kulit berkurang Auskultasi DJJ belum terdengar Masalah Ds Do : nafsu makan menurun : ibu mengatakan nyei pinggang sejak 3 hari yang lalu. : postur tubuh lordosis. Inspeksi muka tampak sering menyeriangi. Kebutuhan : nutrisi seimbang ibu hamil

Mata

III IV V

Perawatan payudara Tanda bahaya kehamilan Tanda tanda persalinan IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA INTERVENSI Tanggal : 10 02 2009 Jam : 16.30 Dx : G II P10001 UK 36 37 minggu, tunggal, hidup, intra uterine, letak kepala, kesan jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik. Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 25 menit diharapkan klien dapat mengerti dan memahami kehamilannya. Kriteria : klien dapat mengulang kembali penjelasan yang diberikan dan akan melakukan sesuai penjelasan yang diberikan petugas kesehatan. Intervensi: 1.Lakukan pendekatan terapoutik pada klien. R/ dengan pendekatan terapoutik akan terjalin kerjasama yang kooperatif antara klien dan petugas kesehatan. 2.Lakukan pemeriksaan kehamilan dengan standart 5T. R/ pemeriksaan 5T merupakan pemeriksaan standart yang dapat mencakup dan mendeteksi secara dini adanya resiko dan komplikasi. 3.Jelaskan pada klien tentang keadaan kehamilannya saat ini. R/ klien bisa lebih tenang dengan keadaannya dan benar benar menjaga kehamilannya. 4.Jelaskan pada klien tentang tanda bahaya kehamilan dan persalinan. R/ klien bisa lebih mengerti dan lebih waspada dengan deteksi dini adanya kelainan. 5.Jelaskan tentang tanda tanda persalinan. R/ klien lebih siap dalam menghadapi persalinan. 6.Jelaskan dan ajarkan cara perawatan payudara sewaktu hamil. R/ mengaktifkan kelenjar kelenjar payudara yang memproduksi ASI serta melancarkan saluran ait susu menuju sinus laktiferus sampai puting susu. 7.Jelaskan pada klien tentang pentingnya senam hamil. R/ memperkuat elastisitas otot otot dasar panggul, merangsang memperlancar peredaran darah dan memperlancar proses persalinan. 8. Ajarkan ibu untuk istirahat cukup dan mengurangi aktivitas yang berlebihan. R/ relaksasi yang sempurna mempengaruhi metabolisme tubuh. 9.Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan seimbang ibu hamil. R/ gizi seimbang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan untuk persiapan persalinan. 10. Anjurkan ibu personal hygiene yang baik. R/ kebersihan diri akan meminimalisir bibit penyakit masuk. 11. Anjurkan klien untuk kontrol 1 minggu lagi atau bila ada keluhan. R/ ibu dapat lebih mengetahui perkembangan kehamilannya.

VI

Masalah : ketidakseimbangan akibat nyeri punggung. Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan 1 x 10 menit diharapkan klien mengerti penyebab nyeri dan nyeri punggung bisa berkurang. Kriteria : ibu mengerti tentang penjelasan petugas kesehatan. Intervensi: 1. Jelaskan tentang penyebab sakit punggung. R/ klien bisa lebih tenang dan mengerti tentang keadaannya. 2. Anjurkan klien untuk istirahat cukup dan mengurangi aktivitas berlebihan. R/ relaksasi bisa memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh. 3. Jelaskan pada klien bahwa sakit punggung akan menghilang setelah melahirkan. R/ berakhirnya kehamilan, postur tubuh akan kembali seperti semula. 4. Anjurkan klien untuk tidak menggunakan alas kaki yang berhak tinggi R/ Keseimbangan postur tubuh IMPLEMENTASI Tanggal : 10 02 2009 Jam : 16.30 Dx : G II P10001 UK 36 37 minggu, tunggal, hidup, intra uterine, letak kepala, kesan jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik. Jam Implementasi Ttd 16.30 Melakukan pendekatan terapoutik pada klien dengan memperkenalkan diri dan menyapa nama klien dengan sopan dan ramah. 16.33 Melakukan pemeriksaan 5T yaitu datang periksa tinggi badan dan timbang berat badan, tensi, pemberian tablet tambah darah zat besi, TT, dan pengukuran tinggi fundus uteri. 16.37 Menjelaskan pada klien tentang keadaan kehamilan saat ini yaitu berjalan normal dan menjelaskan hasil pemeriksaan pada klien. 16.40 Menjelaskan pada klien tentang tanda tanda bahya kehamilan dan persalinan yaitu pandangan mata kabur, pusing yang menetap, oedem pada muka dan ekstrimitas, nyeri epigastrium, perdarahan pervaginam, muntah muntah yang berlebihan, demam dan keluar cairan dari kemaluan. 16.43 Menjelaskan tentang tanda tanda persalinan yaitu perut kontraksi yang sering > 3x tiap 10 menit, lama lebih dari 40 detik, keluar darah bercampur lendir. 16.45 Mengajarkan cara perawatan payudara selama hamil dengan mengompres dengan kapas yang dibasahi baby oil selama 2 menit. Kemudian dibersihkan memutar puting sampai areola, mengurut dengan hati hati dan membasuh dengan air hangat, air dingin, kemnudian dikeringkan. 16.47 Menjelaskan pada klien tentang pentingnya senam hamil yaitu dengan latihan pembentukan sikap tubuh, latihan kontraksi dan relaksasi, latihan pernafasan.

16.49 Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktivitas yang berlebihan. Istirahat 8 10 jam/hari. 16.50 Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang ibu hamil (nasi, lauk, sayur, dan buah buahan) 16.53 Mengajarkan ibu personal hygiene yang baik dan benar yaitu mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas 3x/minggu, ganti baju dan pakaian dalam 2x/hari. 16.55 Menganjurkan klien untuk kontrol kembali 1 minggu lagi atau jika ada keluhan Masalah : nyeri punggung Tanggal : 10 02 2009 Jam Implementasi Ttd 16.45 Menjelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri punggung yaitu karena titik berat badan pindah ke depan disebabkan perut yang membesar, diimbangi postur tubuh lordosis yang menyebabkan spasmus otot otot pinggang. 16.48 Menganjurkan istirahat cukup dan mengurangi aktivitas yang berlebihan. 16.50 Menjelaskan pada klien bahwa nyeri akan hilang setelah melahirkan. VII EVALUASI Tanggal : 10 02 2009 Jam : 16.55 WIB Dx : G II P10001 UK 36 37 minggu, tunggal, hidup, intra uterine, letak kepala, kesan jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik. S : ibu mengatakan mengerti dan faham tentang penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan. O : ibu dapat menjelaskan kembali penjelasan yang diberikan petugas kesehatan. A : G II P10001 UK 36 37 dengan kehamilan fisiologis. P : follow up 1 minggu lagi. Masalah : hiperemesis Tanggal : 10 02 2009 Jam: 16.55 WIB S : ibu mengatakan mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan petugas kesehatan. O : ibu dapat menjelaskan kembali sebagian besar penjelasan yang diberikan, ekspresi klien tampak lebih tenang. A : masalah teratasi sebagian. P : intervensi dianjurkan di rumah. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup dan mengurangi aktivitas berlebihan.

BAB IV PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan analisa penulis mengenai kesenjangan kesenjangan yang terjadi antara studi kepustakaan pada BAB II dengan tinjauan kasus pada BAB III. Setelah melakukan asuhan kebidanan pada NyA GIIP10001 UK 36 37 minggu dengan kehamilan fisiologis Di BPS Hartini Suwono, Amd. Keb Bandung Diwek Jombang pada tanggal 10 02 2009 tidak muncul adanya kesenjangan karena Ny A dalam keadaan normal bisa melalui masa masa kehamilan dengan baik dan tidak ada masalah/ komplikasi yang timbul. Dalam menghadapi kasus kehamilan pada TM I, II, dan III sampai pada saat ini masih menjadi perhatian khusus dan perlu adanya kebijaksanaan dan penanganan yang lebih serius. Dalam hal ini kita sebagai bidan harus memahami dan mengerti betul penanganan kasus ini, sehingga dalam memberikan Asuhan Kebidanan tidak menyimpang dari standart asuhan dan dan lebih cepat dalam penanganan kegawatdaruratan. Mengingat adanya komplikasi dan ancaman yang sangat signifikan dari masa masa kehamilan fisiologis maupun patologis. Maka tugas kita sebagai bidan harus selalu waspada dalam memberikan Asuhan Kebidanan pada kasus tersebut. Agar apabila terjadi suatu penyimpangan atau hal yang patologis dapat segera dideteksi secara dini dan segera dapat menentukan tindakan apa yang harus dilakukan, sehingga tidak akan terjadi lagi kasus 4 terlambat, yaitu: terlambat dalam menentukan diagnosa, terlambat dalam mengambil keputusan, terlambat dalam rujukan dan terlambat dalam penanganan di tempat rujukan.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi, mkigrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi, pembentukan plasenta dam tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 1988: 96). Tanda tanda kehamilan terdiri dari tanda kemungkinan, tanda pasti, dan tanda tidak pasti. Sedangkan masa kehamilan matur berlangsung 40 minggu (280 hari) dan tidak lebih dari 42 minggu. Perubahan perubahan yang terjadi pada masa kehamilan antara lain Sistem Reproduksi (uterus, vagina, payudara), sistem cardiovaskuler, sistem respirasi, sistem digestifus, sistem urinaria, metabolik, sistem Integument, sistem muskulaskeletal, dan sistem endokrin Dari uraian tinjauan kasus dan pembahasan pada Asuhan Kebidanan pada Ny A GIIP10001 UK 36 37 minggu dengan kehamilan fisiologis Di BPS Hartini Suwono, Amd. Keb Bandung Diwek Jombang pada tanggal 10 02 2009 dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dalam pembuatan Asuhan Kebidanan pada kasus tersebut kita harus tetap selalu waspada karena masa masa ini sangat rawan dan memerlukan pemeriksaan yang rutin oleh tenaga kesehatan. Diperlukan intervensi terencana pada kasus ibu hamil sehingga keadaan kehamilan normal/ fisiologis dan tidak terdapat komplikasi. Rencana yang telah dibuat dilakukan sesuai situasi, kondisi dan kebutuhan pasien. Oleh karena itu diagnosa harus cepat ditegakkan agar penanganan bisa segera dilakukan. 5.2 Saran 5.2.1 Bagi ibu Diharapkan klien untuk lebih sering memeriksakan keadaan bayinya, sehingga petugas kesehatan bisa mendeteksi secara dini dengan mengantisipasi dan dapat dilakukan rujukan dini berencana apabila ditemukan penyulit atau komplikasi selama masa pertumbuhan dan perkembangan bayi. Diharapkan klien segera datang ke petugas kesehatan jika terdapat keluhan agar penanganan segera dilakukan dan terhindar dari kejadian 4 terlambat. 5.2.2 Bagi petugas kesehatan a. Sebagai bidan hendaknya kita selalu meningkatkan ketrampilan dan meningkatkan jenjang pendidikan, sehingga dalam memberikan Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir baik normal fisiologi maupun patologi akan lebih baik demi kelangsungan tugas kita sebagai bidan. b. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir sesuai dengan prosedur tetap. c. Memberikan konseling kepada ibu dan keluarga tentang pengetahuan, masalah, dan kebutuhan bayi baru lahir.

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obgyn, 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri fisiologi, obstetri patologi Edisi II. Jakarta : EGC Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC Prawirohardjo, Sarwono. 1993. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP. Syaifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Layanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Edisi I. Jakarta : YBPSP Syaifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBPSP Mansur, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapeus Bagian Obstetri & Ginekologi FK UNPAJ. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : Eleman

Anda mungkin juga menyukai