Kuliah 10
Dikenal juga sebagai : kriminologi radikal, kriminologi marxis, interaksionisme simbolik, kriminologi baru (the new criminology)
Asumsi dasar
Apabila berbagai teori sebelumnya berangkat dari suatu kondisi tertata (order) atau kesepakatan tentang hal-hal tertentu (konsensus), pendekatan konflik melihat adanya pertentangan terkait kebutuhan dan nilai antar berbagai kelompok Kebutuhan dan nilai yang dianggap benar, baik dan berlaku (termasuk caranya) adalah milik kelompok yang menang dalam konflik tersebut.
Labelling
Lemert & Becker. Setiap masyarakat menciptakan penyimpangan sosial dan orang yang melakukannya, menerapkan aturan, memberi label bagi yang melanggar aturan serta mengharapkan ketaatan dari pihak yang dilabel Tidak berlaku komprehensif. Hanya pada hal-hal yang disepakati secara meluas dan membawa akibat yang terlihat. Yang terpenting adalah cara bagaimana suatu perilaku yang dianggap jahat dan menyimpang ditindak dan dikendalikan
Culture Conflict
Vold Melihat konflik antar berbagai kelompok kepentingan yang terdapat dalam budaya yang sama. Kejahatan tidak terlalu terkait dengan siapa yang benar atau salah, tetapi siapa yang akhirnya memenangkannya Terdapat sejumlah kejahatan yang dapat dibenarkan guna mencapai kebaikan (baca: perubahan) tertentu