Anda di halaman 1dari 36

Polihidramnion

Insan Aqid P

Pembimbing : Dr. Edy P, Sp.OG

Identitas Pasien
Nama : Ny. St Maemunah Umur : 36tahun Pekerjaan : dokter No. RM : 00684236 Tanggal masuk RS : 27 01 2012

Anamnesis
Keluhan Utama Os datang dengan dengan rencana SC atas indikasi polihidramnion dan resiko tinggi.

Riwayat penyakit Sekarang Os mengaku hamil 37 minggu dan masih terasa gerakan janin. Os merasakan agak sesak dan nyeri punggung ketika berjalan sejak 2 minggu yang lalu serta perut terasa kembung. Belum keluar darah, flek dan air-air pervaginam.

Riwayat Pemeriksaan kehamilan ANC rutin setiap seminggu sekali pada trimester ke 3 di dokter Tgl 7 januari di rujuk ke RSCM USG ; ICA >>>

Riwayat Darah tinggi Disangkal Penyakit Asma Dahulu Kencing manis


Riwayat Penyakit Keluarga

Ibu darah tinggi Asma Disangkal Kencing manis

Riwayat Perkawinan
Riwayat Haid Riwayat Alergi Riwayat Operasi

Kawin pertama, masih kawin, dan lama kawin 8 bulan

HP : 13 tahun, teratur tidak sakit, lama 7 hari, HPHT : 10 05 2012 TP : 10 03 2011 Obat disangkal
Makanan Disangkal

Tidak pernah

Riwayat Persalinan :
N o Tempat Penolon Bersali g n Thn Ater m Jenis Persalina n Penyul it
JK 1 Hamil ini

Anak

BB

Keadaa n

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang

Kesadaran : Compos Mentis

TANDA VITAL 36,2C 80 X/menit 24 x/menit 110/70 mmHg

Status generalis Kepala : Normocephal, rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut Mata : Konjungtiva anemis-/,sklera Ikterik-/-, Refleks cahaya+/+, Hidung : Sekret-/-

Status generalis (lanjutan..) Mulut : mukosa bibir kering -,bibir sianosis-,

LEHER

Paru
Inspeksi: Normochest, pergerakan dinding dada simetris Palpasi: Vokal fremitus simetris Perkusi: Sonor pada kedua lapang paru Auskultasi : Vesikuler, ronkhi-/-, wheezing-/-

Pembesaran KGB (-) Pembesaran kelenjar tiroid (-)

Jantung: Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat Palpasi: Ictus cordis teraba pada ICS V Auskultasi:BJ I/II normal, gallop (-), murmur (-)

Ekstremitas Atas: Akral : hangat Edema : -/RCT : 2dtk Sianosis : -/-

Ekstremitas bawah: Akral : hangat Edema : -/RCT : 2dtk Sianosis : -/-

STATUS OBSTETRI
Pemeriksaa n Luar Inspeksi : Striae gravidarum (+), linea DJJ : 130x/menit nigra (+)
TP : 3.200 gr His : PD : -

Palpasi : Leopold I : TFU 35 cm, teraba bagian teratas janin, bulat, lunak, tidak melenting Leopold II : teraba bagian keras memanjang (punggung) di sebelah kiri, dan bagian bagian kecil (ekstremitas) di sebelah kanan Leopold III : teraba bulat, keras, melenting Leopold IV : bagian terbawah janin (kepala) belum masuk PAP,

RESUME
G1P A hamil 37 minggu datang ke
0 0

RS dengan rencana sectio caesarea atas indikasi polihidramnion, dipsneu (+), nyeri punggung (+), kembung (+) Pem abdomen : tampak mengkilat, TFU tidak sesuai dengan usia kehamilan, ANC tgl 07/01/2012 : ICA >>>

ASSESMENT
Ibu : G1P0A0 usia 36 tahun hamil 37 minggu dengan polihidramnion
Janin hidup, tunggal, intra uterin

Pemeriksaan Penunjang
27-01-2012
Jenis pemeriksaan Hb Leukosit Trombosit Hematokrit Hematologis Masa protombin time Pasien Kontrol APTT Pasien Kontrol Penanda hepatitis HbSAg (elisa) Hasil L 9.9 H 16,40 264 L 29 10,9 11 Satuan g/L rb/L rb/L % Nilai normal 11,7-15,5 3,60-11,0 150-440 35-47 9,8-12,6

detik detik
detik detik

31,9 32 -

31,0-47,0

<1,0 (non reaktif) 86 L 4,1 mg/dL % 70-200 4,8-5,9

Kimia Klinik GDS Gliko Hb (HbA1c)

Rencana Tindakan : R/ SCTTP Prognosis : Ibu diharapkan baik anak diharapkan baik Laporan SCTTP : 28-01-2012
jam 08.18 08.23 keterangan bayi lahir perempuan BB 3.100 gr A/S 9/10 PB 47 cm Lahir placenta lengkap 500 gr

Keadaan post op

KU : sakit sedang kesadaran : CM TD : 110/70 mmHg suhu : 36,3 0C RR : 20 x/mnt

Prognosis Ibu : Dubia ad bonam Janin : Dubia ad bonam Follow Up : 28-01-2012 Pasca operasi
Kel : BAB (+), BAK (-), nyeri bks Op, flatus () TTV : TD 110/70 mmHg, N 88x/mnt, S 36,3 0C, RR 20x/mnt Th/ Infus drip sintosinon 1 amp - lantipain alinamin -

Follow Up
31-01-2012 Kel : nyeri punggung mendadak, nadi cepat, berdebar TTV : TD 110/70 mmHg, N 100x/mnt, S afebris, RR 20x/mnt Kpnsul sito bag anastesi Lap Pos Natal : Pulang 01/02/12 TD : 120/80, N : 80mmHg kel: BKA (+) BAB (-) Laktasi masih dipompa abdomen: baik uterus: baik

Tinjauan Pustaka

Definisi Polihidramnion
Hidramnion meupakan keadaan dimana jumlah air ketuban lebih banyak dari normal atau lebih dari 2 L. Sedangkan secara klinik adalah penumpukan cairan ketuban yang berlebihan sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman pada pasien. Sedangkan secara USG jika Amniotik Fluid Index (AFI) >20 atau lebih.

Fisiologi Terbentuknya Cairan Amnion


Awal kehamilan diproduksi oleh sekresi epitel selaput amnion lalu didominsai oleh kulit janin dengan cara difusi membran. Kehamilan 20 minggu (kulit janin kehilangan permeabilitas nya) ginjal janin mengambil alih peran tersebut Aterm 500 ml per hari cairan amnion di sekresikan Ekskresi dari urin, system pernafasan, system dari urin janin dan 200 ml digestivus, tali pusat dan permukaan plasenta berasal dari cairan trakea menjadi sumber cairan amnion

Pada keadaaan normal berwarna putih agak keruh (laguno, sel epitel dan material sebasea) Aterm 800 ml, atau antara 400 ml 1500 ml dalam keadaan normal 10 minggu 300 ml, 30 minggu 600 ml kehamilan 30 minggu lebih mendominasi dibandingkan dengan janin sendiri.

Fungsi Cairan Amnion


Kantong pelindung janin yang memberikan ruang bagi janin untuk bergerak , tumbuh meratakan tekanan uterus pada partus, dan mencegah trauma mekanik dan trauma termal berperan dalam system imun bawaan karena memiliki peptid antimikrobal Biomarker potensial bqgi abnormalitasabnormalitas dalam kehamilan diduga memiliki potensi dalam pengembangan medika sistem cell

Klasifikasi
1. Hidramnion Kronis banyak di jumpai pertambahan air ketuban terjadi secara perlahan-lahan dalam beberapa minggu atau bulan dan biasanya pada kehamilan lanjut 2. Hidramnion Akut terjadi pertambahan air ketuban secara tiba-tiba dan secara waktu dalam beberapa hari saja. Biasanya terjadi pada

Epidemiologi
Yang sering kita jumpai adalah hidramnion ringan, dengan jumlah cairan 2-3 liter. Yang berat dan akut jarang. Insiden dari congenital anomaly lebih sering kita dapati pada hidramnion yaitu sebesar 17,729%. Hidramnion sering kita dapati dengan (a) gemeli atau hamil ganda (12,5 %); (b) hidrops foetalis; (c) diabetes melitus

ETIOLOGI & PATOFISIOLOGI


Produksi air ketuban bertambah Pengaliran air ketuban terganggu air
sel janin yang mengalami deskuamasi, kedalam ruangan amnion, misalnya air kencing anak atau otak pada anencephalus
ketuban ditelan oleh janin, diabsorbsi oleh usus dan dialirkan ke placenta peredaran darah ibu sirkulasi trgngg bila : - anak tidak menelan karena atresia esophogei, - transudasi cairan dari selaput otak dan selaput sum-sum tulang belakang karena anencephalus &

spina bifida - tumor-tumor placenta

Ada kelainan pada janin

hidrocefalus, atresia esophaus, kelainan ginjal dan saluran kencing kongenital

Continue..
Ada sumbatan / penyempitan pada janin tidak bisa menelan air ketuban. Alhasil volume ketuban meningkat drastis Produksi air jernih berlebih Kehamilan kembar 2 janin yang mengsailkan air seni Ada proses infeksi Ada hambatan pertumbuhan atau kecacatan yang menyangkut sistem syaraf pusat fungsi gerakan menelan mengalami kelumpuhan Ibu hamil mengalami diabetes yang tidak terkontrol obstruksi bahwa hiperglikemia ibu hiperglikemia janin diuresis osmotik yang akhirnya menyebabkan jumlah cairan amnion berlebihan Ketidak cocokan / inkompatibiltas

Gejala Klinik
Perut ibu hamil sangat besar DJJ sulitdi pantau. Bagian-bagian janin sulit diraba. Tulang punggung ibu selama hamil tersa nyeri Perut terasa kembung dan lebih kencang Kulit perut tampak mengkilap Terkadang ibu merasakan sakit pada perut ketika berjalan Rahim ibu tumbuh lebih cepat daripada yang seharusnya. Tekanan pada diafragma menyebabkan ibu merasa sesak nafas

Pemeriksaan Penunjang
Rontgen foto abdomen - AFI normal pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu : 5 20 cm - Fluid Index (AFI) >20 atau lebih - Nampak bayangan terselubung kabut

Komplikasi
Oligouria berat akibat obstruksi ureter oleh uterus yang sangat besar solutio plasenta, disfungsi uterus dan perdarahan pasca persalinan Disfungsi uterus dan perdarahan pasca persalinan terjadi akibat atonia uteri karena overdistensi Kehamilan premature akibat hiperkontrasi karena overdistensi

Penatalaksanaan
Terapi hidramnion dibagi dalam 3 fase. 1. Waktu Hamil dirawat dirumah sakit untuk istirahat sempurna berikan diet rendah garam sedativa dan obat diuresis Bila sesak hebat sekalidisertai sianosis dan perut tengah, lakukan pungsi abdominal pada bawah umbilikus satu hari dikeluarkan 500cc perjam sampai keluhan berkurang Jika cairan dikeluarkan dikhawatirkan terjadi his dan solutio placenta, apalagi bila anak belum viabel

Continue..
2. Waktu Bersalin Bila tidak ada hal-hal yang mendesak, maka sikap kita menunggu Bila keluhan hebat, seperti sesak dan sianosis maka lakukan pungsi transvaginal melalui serviks bila sudah ada pembukaan. Bila ketuban tiba-tiba pecah masukan tinju kedalam vagina sebagai tampon beberapa lama supaya air ketuban keluar pelanpelan mencegah solutio placenta dan PPP. 2. Post Partum sebaiknya lakukan pemeriksaan golongan dan transfusi darah serta sediakan obat uterotonika Untuk berjaga-jaga pasanglah infus untuk pertolongan perdarahan post partum Jika perdarahan banyak untuk menghindari infeksi berikan antibiotika yang cukup.

DAFTAR PUSTAKA
- Doenges, Marilyn, et al. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi3. Jakarta : EGC - Satya Negara. 2008. Asuhan Keperawatan - Rabe Thomas.2003.Buku Saku Ilmu Kebidanan Hipocrates : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai