Anda di halaman 1dari 21

Laporan Pembelajaran Luar Kelas Blok 3 Tahun Akademik 2009/2010

Oleh Mahasiswa Kelompok VII

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI FAKULTAS KEDOKTERAN 2010

Judul

: SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU KESEHATAN MASYARAKAT SERTA PERSEPSI MEREKA TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PUSKESMAS) DI PUSKESMAS CIPAGERAN KECAMATAN CIMAHI UTARA

Kelompok

: VII

Semester

: Gasal Tahun Akademik 2009/2010

Nama Mahasiswa Alvi Alvarani Rianetta Aprianty Ramos Sohumuntal Anna Mardiyah Achmed Irfan N. Panduwinata Adiatma Bahrul I. Agung Apriyadi Devia W. Sarah Habibah Anindito Sidhy A. Zulfi Marieta Cempaka Alvianika

NIM 4111091019 4111091023 4111091051 4111091064 4111091072 4111091098 4111081127 4111091139 4111091140 4111091001 4111091111 4111091127 4111091138

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya kami dapat menyelesaikan pengumpulan data dan penyusunan laporan yang merupakan tugas mata kuliah Pembelajaran Luar Kelas. Pada kesempatan kali ini kami mengambil tema Sikap dan Perilaku Masyarakat Terhadap Perilaku Kesehatan Masyarakat serta Persepsi Mereka Terhadap Pelayanan Kesehatan Dasar (PUSKESMAS). Selesainya laporan ini tentu tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terimakasih kepada: 1. Moh. Harris Suhamirdja, dr. MPH selaku dekan FK-UNJANI. 2. Sutedja, dr., SKM selaku koordinator PLK FK-UNJANI. 3. Anastasia Yani Triningtyas, dr., M.Kes selaku dosen pembimbing. 4. Rina dr. Selaku Kepala Puskesmas Cipageran kecamatan Cimahi Utara. 5. Seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu kami. Kami mengharapkan demi kesempurnannya tugas ini, kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari seluruh pembaca sekalian dan kami harapkan tulisan ini dapat berguna bagi pembaca sekalian.

Cimahi, Januari 2010

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah salah satu hal yang menentukan kualitas dari sumber daya manusia. Kesehatan sering dijadikan tolak ukur, karena dengan semakin tinggi nilai kesehatan dari suatu masyarakat maka dapat dikatakan bahwa masyarakat tersebut akan lebih berkualitas. Dalam perkembangannya Kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, yaitu faktor lingkungan fisik, kimia dan lingkungan biologis. Selain faktor lingkungan faktor perilaku kesehatan masyarakat juga dapat berpengaruh. Perilaku kesehatan masyarakat pada dasarnya dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat setempat dimana yang menjadi komponen dari lingkungan itu meliputi lingkungan fisik, ekonomi, sosial budaya, keturunan, pelayanan kesehatan,sistem pengetahuan. Akhir-akhir ini banyak sekali masalah kesehatan masyarakat yang timbul,baik itu disebabkan dari adanya penyakit baru, dari perilaku kesehatan masyarakat ataupun yang timbul dari masalah pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, pemerintah melakukan upaya untuk menangani masalah ini dengan melakukan upaya peningkatan kesehatan masyarakat yaitu melaksanakan program kesehatan, pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana kesehatan seperti pembangunan Rumah sakit atau Puskesmas yang diusahakan tersebar merata sampai ke daerah pedesaan. Diharapkan dengan adanya usaha ini kesehatan masyarakat terutama masyarakat yang ada di pedesaan dapat lebih meningkat. Dari fenomena masyarakat tersebut untuk mengetahui apakah usaha pemerintah dapat membuahkan hasil dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat atau tidak, maka kami melakukan penelitian kepada salah satu Puskesmas yang ada di Bandung. Puskesmas yang kami jadikan sasaran adalah Puskesmas Cipageran yang berada di daerah Cimahi Utara. Pada Puskesmas ini kami melakukan wawancara kepada beberapa pasien yang mengunjungi Puskesmas tersebut untuk dijadikan sampel. Dalam kegiatan ini lebih dititik beratkan untuk meneliti mengenai penilaian masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas, karena pelayanan Puskesmas merupakan hal yang penting dalam membantu menangani masalah kesehatan.

Sehingga apabila pelayanan yang diberikan Puskesmas baik, maka akan berdampak pada kesehatan masyarakat yang ikut membaik.

1.2.

Maksud dan Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum Setelah mengikuti pembelajaran luar kelas setiap mahasiswa dapat memahami sikap dan perilaku masyarakat serta persepsi mereka terhadap pelayanan kesehatan dasar (puskesmas) yang diterima.

1.2.2. Tujuan Khusus Setelah melakukan wawancara kepada pengunjung aBalai Pengobatan puskesmas, mahasiswa mampu: y Mengidentifikasi pengunjung puskesmas dari segi jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan dan alamat rumah. y Mengetahui keluhan penyakit yang diderita. y Mengetahui alasan berkunjung ke puskesmas. y Mengetahui masalah yang dihadapi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang diterima.

1.3.

Metode Pelaksanaan Kami melakukan penelitian dengan menggunakan metode questioner yaitu memberikan

pertanyaan berupa pilihan ganda dan menggunakan metode wawancara yaitu berhadapan dan berbicara langsung terhadap pasien. Selain itu kami, menggunakan metode Random Sampling yaitu memilih secara acak pasien yang akan diminta informasinya.

1.4.

Kegunaan Penelitian Penelitian ini berguna untuk mendapatkan informasi mengenai pelayanan kesehatan di

Puskesmas Cipageran kecamatan Cipageran pada tahun 2009-2010 sehingga diharapkan dapat memberi masukan kepada instansi yang terkait untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di masa yang akan datang.

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1. Profil Puskesmas 2.1.1 Peta Wilayah Kerja Kelurahan Cipageran

Berdasarkan peta di atas dapat diketahui bahwa Puskesmas Cipageran terletak di daerah Cimahi utara. Peta tersebut juga merupakan Peta Wilayah Kerja Puskesmas Batujajar dengan luas wilayah kerja 594,2 ha dan dengan jumlah penduduk 38.574 jiwa.

2.1.2 Visi dan Misi Puskesmas Cipageran y Visi Puskesmas

Puskesmas Cipageran dengan iman taqwa mewujudkan kelurahan Cipageran sehat melalui akselerasi upaya kesehatan menuju terciptanya masyarajat siaga sehat mandiri pada tahun 2011.

y Misi Puskesmas 1. Meningkatkan peran serta massyarakat melalui optimalisasi kelurahan siaga 2. Menggalang kemitraan dengan berbagai pihak secara harmonis sehingga dapat mendukung pembangunanyang berdampak positif terhadap kesehatan. 3. Mengupayakan pelayanan kesehatan dasar yang prima dan terjangkau.

2.2. Masyarakat pengguna 2.2.1. Tabel pendidikan penduduk setempat

Pendidikan PT SLTA SLTP SD

Persentase 18% 9% 23% 50%

Pada Tabel 2.2.2 sebagian besar penduduk di daerah Cipageran berpendidikan SLTA dengan jumlah persentase 9%, berpendidikan SD dengan jumalah persentase 50%, berpendidikan SLTP dengan jumlah persentase 23%, dan yang berpendidikan di Perguruan Tinggi persentasenya berjumlah 18%.

2.3. Data hasil kuesioner 2.3.1 Usia responden


usia 13-23 24-34 35-45 46-56 57-67 68-78 jumlah 2 17 10 6 3 1

Gambar 2.3.1. Diagram usia responden

Dari Gambar 2.3.1, diketahui Usia pengunjung yang paling banyak berobat ke Puskesmas Cipageran adalah pengunjung yang rentang usianya 24-34 tahun. Hal ini dikarenakan pada usia dewasa produktif lebih banyak kesadaran untuk mengobati dirinya atau keluarganya yang lain.

2.3.2. Pendidikan responden

Tingkat Pendidikan
18 % 9% 23 % SD 50% SLTP SLTA PT

Gambar2.3.2. Grafik pendidikan responden

Dari Gambar 2.3.2 diketahui bahwa sebagian besar responden Puskesmas berpendidikan tamat SMP. Dengan tingkat pendidikan responden yang dinilai masih kurang, maka hal ini akan mempengaruhi prilaku kesehatan masyarakat di daerah tersebut. Semakin rendah tingkat pendidikan biasanya akan semakin rendah pula tingkat pekerjaannya yang berakibat pada rendahnya tingkat ekonomi masyarakat. Sehingga dengan tingkat ekonomi yang rendah itu Puskesmas merupakan pilihan Instansi Pelayanan Kesehatan yang utama karena tarif pengobatannya yang murah.

2.3.4 Penyakit responden

Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengunjung di Puskesmas Cipageran datang

untuk berobat dengan keluhan penyakit yang ringan seperti demam, batuk dan flu. Sedangkan untuk penyakit yang berat hanya beberapa dan untuk meminta rujukan untuk pergi ke Rumah Sakit. Kebanyakan dari mereka yang datang mengeluhkan menderita demam, flu dan batuk, hal ini diperkirakan karena musim penghujan yang mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang, sehingga pada musim seperti ini banyak responden yang terserang penyakit flu.

2.3.5 Kunjungan responden

Intensitas Kunjungan pertama kontrol lain-lain

jumlah 7 13 19

Gambar 2.3.5 Tabel kunjungan responden ke Puskesmas

Berdasarkan Gambar 2.3.5 dapat diketahui bahwa banyak pasien yang telah berobat ke Puskesmas Cipageran selama lebih dari satu tahun. Hal ini dapat diartikan bahwa Puskesmas ini telah dipercayai oleh masyarakat sekitar karena dilihat dari segi pelayanan dan fasilitas yang

diberikan oleh Puskesmas dari tahun ke tahun semakin baik, sehingga mereka enggan untuk pindah ke Puskesmas yang lainnya. 2.3.6 Jarak rumah responden ke Puskesmas

Waktu Tempuh
25 20 15 10 5 0 < 5 menit 5-10 menit > 10 menit tidak tahu jumlah

Gambar 2.3.7 Grafik jarak rumah responden ke Puskesmas

Pada Gambar 2.3.7, dapat dilihat bahwa sebagian besar pasien yang datang ke Puskesmas berdomisili disekitar puskesmas Cipageran karena waktu yang dibutuhkan lebih singkat. Sedangkan pasien yang yang menempuh waktu lebih lama memilih berobat ke pelayanan kesehatan yang terdekat . Namun, ada juga pasien dengan rumah yang berjarak cukup jauh, tetap datang berobat ke Puskesmas Cipageran. Hal ini dikarenakan Puskesmas Cipageran merupakan Puskesmas pusat, mereka beranggapan Puskesmas ini mempunyai kualitas yang cukup baik. Selain itu, sebagian besar pasien yang rumahnya berjarak cukup jauh dari Puskesmas Cipageran rela menempuh perjalanan ke Puskesmas dengan menggunakan kendaraan roda 2 ataupun angkutan umum, disini berarti masalah jarak juga dapat di atasi dengan adanya transportasi yang memadai.

2.3.8 Transportasi responden

Tra s
31 %

rt

47 % 22 %

roda dua roda empat jalan kaki

Gambar 2.3.8 Grafik transportasi yang dipakai responden ke Puskesmas

Pada Gambar 2.3.8 dapat dilihat bahwa sebagian besar pengunjung datang dengan berjalan kaki. Hal ini dikarenakan jarak rumah pengunjung kurang dari 3 kilo meter dari Puskesmas. Sedangkan sebagian besar lainnya menggunakan kendaraan roda dua (motor dan sepeda) meskipun jarak rumahnya dengan Puskesmas tersebut rata-rata sama seperti jarak pengunjung yang berjalan kaki. Hal ini diperkirakan karena sebagian besar pengunjung memiliki kendaraan pribadi roda dua tersebut. Sedangkan ada juga yang memilih menggunakan kendaraan roda empat yang terdiri dari mobil pribadi dan angkot untuk pergi ke Puskesmas. Responden yang menggunakan angkot mempunyai alasan karena tidak memiliki kendaraan pribadi dan jarak rumah yang cukup jauh serta medan yang terjal untuk mencapai Puskesmas Cipageran. Alternatif

tranportasi lain adalah delman. Dapat diperkirakan alasan responden memilih transportasi ini karena biaya yang dikeluarkan lebih murah daripada menggunakan angkot dan ojek serta mereka beranggapan dengan menggunakan delman akan lebih efisien dan efektif bila dibandingkan jalan kaki dengan kondisi jarak Puskesmas yang jauh.. Wilayah kerja Puskesmas Cipageran memang ada yang harus ditempuh melalui jalur perairan, sehingga ada salah satu responden kami yang harus menempuh perjalanan dengan menggunakan perahu agar dapat sampai ke Puskesmas Cipageran.

2.3.9 Biaya berobat responden

Biaya
5 % 8 % 13 % jamkesmas biaya sendiri 74 % askeskin asuransi

Gambar 2.3.10 Grafik asal biaya yang digunakan untuk berobat


Biaya Sendiri Asuransi (ASKES/Jamsostek) Gratis (Askeskin) jamkesmas persentase 74% 8% 5% 13%

Tabel 2.3.10 Asal biaya yang digunakan untuk berobat

Dari Gambar 2.3.10, diketahui bahwa 74% dari jumlah keseluruhan responden menggunakan biaya sendiri untuk biaya pengobatan di Puskesmas. Sedangkan pasien yang menggunakan Askeskin memiliki jumlah presentase yang paling sedikit. Hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. 2.3.10 Alasan berobat responden
alasan jumlah murah 22 dekat 24 petugas ramah 17 diperiksa dokter 13 lain-lain 18 Gambar 2.3.10 tabel alasan responden berobat ke Puskesmas Batujajar

Dari Gambar 2.3.10 , diketahui bahwa sebagian besar alasan masyarakat datang ke Puskesmas adalah jarak pukesmas tersebut dekat, hal ini didukung oleh biaya pengobatan di Puskesmas Cipageran yang terbilang murah, hanya sebesar Rp.3000,00. Biaya ini merupakan biaya yang relatif murah untuk berobat. Selain itu, diperkuat lagi dengan alasan bahwa sebagian besar pasien Puskesmas merupakan masyarakat ekonomi rendah, ini akan menjadikan Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan pilihan utama bagi masyarakat. Ada juga sebagian masyarakat yang sudah cocok berobat di Puskesmas Cipageran ini. Itu menandakan kecakapan pelayanan pada puskesmas ini terbilang cukup baik dan berhasil. 2.3.11 Petugas yang melayani

pelayanan yang diberikan


35 30 25 20 15 10 5 0 biasa ramah sangat ramah

jumlah

Gambar 2.3.11 Grafik petugas medis yang melakukan pemeriksaan

Dari Gambar 2.3.11 di atas dapat diperoleh keterangan mengenai karakteristik pelayanan yang diberikan oleh petugas medis yang melakukan pemeriksaan pada hari itu. Dimana petugas yang melakukan pemeriksaan memberikan pelayanan yang ramah kepada tiap pengunjung puskesmas Cipageran tersebut.

2.3.12 Pelayanan pemberian obat

obat ya g iberika
25 20 15 10 5 0 kurang lengkap biasa lengkap sangat lengkap jumlah

Gambar 2.3.14 Grafik pelayanan obat yang diberikan Puskesmas

Dari Gambar 2.3.12 dapat diketahui penilaian pelayanan obat yang disediakan Puskesmas oleh masyarakat. Hasilnya dapat dilihat pada table di atas, dimana 21 pasien yang diwawancara mengungkapkan bahwa pelayanan obat di Puskesmas Cipageran ini telah lengkap disediakan. Meskipun ada juga yang merasa masih kurang lengkap. Selain itu, ada juga yang masih raguragu untuk menilai mengenai kelengkapan obat sehingga mereka memilih menjawab biasa saja. 2.3.13 Biaya yang dikeluarkan

biaya pe gobata
25 20 15 10 5 0 biasa murah sangat murah jumlah

Gambar 2.3.13 Grafik pengadaan alat pemeriksaan Puskesmas

Dari Gambar 2.3.13 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar pengunjung Puskesmas Cipageran merasa bahwa biaya pemeriksaan yang dikeluarkan relatif murah. Hal ini dapat terlihat dari biaya pengobatan yang ditetapkan Rp 3000,00 sampai Rp 5000,00. mengingat sebagian besar responden adalah masyarakat berekonomi mahal menengah ke bawah. Maka biaya pengobatan ini sudahlah cocok. 2.3.14 Kenyamaan fasilitas

kenyamanan ruang tunggu


30 25 20 15 10 5 0 bersih biasa sangat bersih jumlah

Gambar 2.3.14 Grafik kenyamanan responden terhadap fasilitas yang disediakan Puskesmas

Dari data yang diperoleh melalui hasil wawancara responden, diperoleh hasil yang dapat dilihat pada Gambar 2.3.14 di atas. Dari Gambar tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar responden sudah merasa nyaman dengan fasilitas yang disediakan oleh Puskesmas Cipageran. Sebagian besar responden menilai fasilitas Puskesmas terutama ruang tunggu, sudah bersih dan cukup baik.

2.3.15 Waktu tunggu antrian

wakt t
14 12 10 8 6 4 2 0 sebentar biasa lama

gg

jumlah

sangat lama

Gambar 2.3.15 Grafik waktu untuk menunggu antrian

Dari Gambar 2.3.17, sebagian responden merasa waktu tunggu untuk antrian dirasa biasa saja. Sedangkan responden yang lain merasa bahwa waktu tunggu antrian lama atu bahkan sangat lama apabila pengunjung Puskesmas sedang ramai, sebaliknya waktu antrian akan cepat apabila pengunjungnya sepi. Selain itu ada juga responden yang tidak tahu apakah waktu antrian tersebut lama atau cepat.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan y Keadaan demografi masyarakat yang berobat ke Puskesmas Cipageran pada tahun 2009 2010 rata-rata berusia produktif dengan tingkat pendidikan sebagian besar lulusan Sekolah Dasar (SD). Kebanyakan yang datang berobat adalah ibu-ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dengan sebagian besar keluhan penyakit ringan. Waktu tempuh antara rumah pasien dengan Puskesmas pun rata-rata kurang dari 10 menit. y Alasan mayarakat memilih berobat ke Puskesmas Cipageran adalah pelayanan kesehatan dan sarana prasarana di puskesmas tersebut dirasakan telah memadai dan cukup bagus. 3.2 Saran Saran yang diberikan kepada Puskesmas Cipageran adalah : 1. Mempertahankan fasilitas dan pelayanan yang sudah ada 2. Menambah fasilitas dan pelayanan yang masih belum tersedia di Puskesmas Cipageran, seperti Pelayanan Rawat Inap dan UGD, agar masyarakat tidak perlu datang jauh-jauh ke Rumah Sakit, apabila memerlukannya. 3. Menambah fasilitas di ruang tunggu, seperti TV dan kipas angin, agar responden merasa lebih nyaman ketika sedang menunggu waktu untuk diperiksa dan mengambil obat. 4. Meningkatkan pelayanan terutama dalam keramahan. Karena apabila petugas ramah dan memberikan penjelasan yang lengkap kepada para pengunjung, sehingga pengunjung merasa puas, dan akan mengikuti semua terapi.

DAFTAR PUSTAKA Sutedja.Modul Manajemen Kesehatan.2008. Universitas Jendral Achmad Yani :Cimahi

LAMPIRAN

1. KUESIONER PENELITIAN

KARAKTERISTIK RESPONDEN Nama Usia Jenis kelamin Pendidikan terakhir : tidak perlu di isi : . tahun : pria/wanita : SD/ SLTP/SLTA/PT

PERTANYAAN 1. Berapa jauh jarak rumah Bapak/ Ibu ke puskesmas ini:.. km 2. Kalau tidak bisa menentukan jarak berapa lama sampai ke puskesmas:/ menit/ jam 3. Menurut Bapak/ Ibu apakah jarak puskesmas ke rumah Bapak/ Ibu: jauh/ dekat 4. Dengan kendaraan apa Bapak/ Ibu datang ke puskesmas: jalan kaki/ becak/ delman/ roda dua/ roda empat/ cara lain.. 5. Sudah berapa lama Bapak/ Ibu berobat ke puskesmas ini:..bulan/ tahun/ lupa 6. Untuk berobat ke puskesmas ini biaya yang digunakan: biaya sendiri/ asuransi/ jamkesmas/ askeskin/ lain.. 7. Apa alasan Bapak/Ibu berobat ke puskesmas ini (boleh lebih dari satu jawaban, harap dilingkari): a. Murah b. Dekat c. Petugasnya yang ramah d. Diperiksa oleh dokter e. Alasan lain (alasan sesuai jawaban responden)

8. Keluhan atau penyakit apa yang Bapak/ Ibu/ anak/ keluarga lainnya yang Bapak/ Ibu antar ke puskesmas hari ini untuk berobat/ control (tuliskan yang pasien sebutkan, bukan interpretasi anda): 9. Apa pendapat Bapak/ Ibu terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas ini (hanya ada satu jawaban): a. Petugas pemeriksanya: sangat ramah/ ramah/ biasa saja/ tidak ramah/ sangat tidak ramah b. Biaya berobat: sangat mahal/ mahal/ biasa/ murah/ sangat murah c. Obat yang diberikan: sangat lengkap/ lengkap/ biasa/kurang/ sangat kurang d. Ruang tunggu: sangat bersih/ bersir/ biasa saja/ kotor/ sangat kotor e. Waktu tunggu: sangat lama/ lama/ biasa saja/ sebentar/ sangat sebentar 10. Selain dari apa yang Bapak/ Ibu telah sampaikan di atas, aspek apa yang bapak ibu senangi dari pumuskesmas ini yaitu: a. . b. . c. .. d. . 11. Menurut pendapat Bapak/ Ibu hal apa yang kurang dari puskesmas ini (selain dari apa yang telah diterangkan di atas): .

Nama :.. NIM : .

Anda mungkin juga menyukai