Anda di halaman 1dari 2

ARTIKEL - DAMARSANTRI EDISI 5 / 10 JANUARI 2009 VOL 1 | Organisasi Santri Wahid Hasyim

Coretan Hati Akhir dan Awal Tahun


“Marhaban bikum qaddamtum min al-jiha>d al-as}ghar ila> jiha>d al-akbar”. Mereka bertanya
kepada Rasulullah saw : Wa ma> al-jiha>d al-akbar? Rasulullah menjawab: Jiha>d an-Nafs”.

Oleh : Birobbani

Selamat jalan tahun 2008/1429, apa yang telah kita perbuat? Apa yang telah kita perbaiki? Atau
justru kita tak berbuat apa-apa(mengalir sajalah seperti air). Sobat.... mari kita renungkan kembali
hadist di atas, kata jihad akhir-akhir ini identik dengan konfrontasi fisik yang mengarah kepada
tindak kekerasan. Beberapa kelompok muslim meneriakkan kata jihad sebagai bentuk perlawanan
terhadap kemaksiatan dan kebobrokan tingkah laku kaum non muslim serta muslim sendiri. Timbul
pertanya bagi saya, kita berada dimana? Atau peran apa yang kita ambil?.

Lingkungan kita semakin hari-semakin tak bersahabat dengan apa yang telah kita pelajari dalam
turas\-turas\ pesantren. Ada dunia lain yang sepertinya menawarkan kebebasan dan kesenangan
tanpa batas dan disitu kita ikut terlena didalamnya. Kita saat ini dalam keadaan bebas karena
hakekat kita adalah merdeka. Merdeka untuk memilih, bersikap, berfikir sesuai dengan apa yang
kita yakini. Jihad bukan lagi bermakna qital, tapi lebih pada penguasaan diri dari hawa nafsu kita.
Bersungguh-sungguh untuk melawan hawa nafsu yang bermacam-macam bentuknya dalam
bingkai kehidupan.

Temen-temen boleh sepakat atau tidak, sekarang kita lebih baik memilih jihad an-nafs sebagai
bentuk perisai diri dari kesenangan dunia. Min al-Jinnati wa an-Nas(dari jin dan manusia) lebih
nyata tampak didepan mata kita, dimanapun kita berada atau bahkan kita dibutakan olehnya. Serta
ditutup hati kita untuk merasakan kehadirannya. Betapa banyak kesalahan yang telah kita lakukan
dengan sadar, dan kita lebih mengabaikan kebenaran yang kita yakini. Kita adalah santri, sosok
yang bergelut dengan ajaran agama, budi pekerti dan keimanan. Sadarkah apa yang kita lakukan
selama ini, mencerminkan seorang santri atau tidak sama sekali? Padahal ucapan kita selalu
menyakiti orang lain, tingkah laku kita selalu bermuara pada keegoisan diri semata, dan sifat kita
selalu bertolak belakang dengan apa yang pernah kita yakini. Seperti lebih suka mengejek orang
lain daripada melihat diri sendiri, bergaul kita yang melampaui batas etika Islami(colek-colekan,
cubit-cubitan), lebih suka meniru trend yang jelas salah dari pada tradisi salaf yang benar
sekalipun(jadul).

Saya mengakuinya, apa anda tidak?anda lebih tahu jawabannya, tanyakan pada hati nurani atau
hati nurani anda telah tertutup dengan dinding-dinding kesalahan yang bertumpuk-tumpuk?betapa
banyak kesalahan kita pada Allah, pada Rasulullah, orang tua, guru, sahabat..........dll. Izinkan saya
bertanya, telah berapa banyak perbuatan, ucapan anda yang telah merusak nama baik pesantren
WH?anda pasti ingat kaidah ridho bi syai’in ridho bima yatawalladu minhu. Ridhokah kita menjadi
santri? Ridhokah kita menjadi muslim?

Selamat datang tahun 2009/1430, mari kita rancang hari esok dengan lebih baik, kita masing-
masing lebih tahu apa yang dibutuhkan dalam mengisi kehidupan di dunia dan akhirat. Karena kita,
mengemban amanah untuk berbuat yang terbaik dalam hidup di dunia dan mencari bekal untuk
kehidupan akhirat. Ya Allah Ya Rabb, kami yakin telah banyak kesalahan yang kami perbuat,
sebenarnya kami tak pantas meminta tapi kepada siapa lagi kami meminta, mengadu hanya
kepadaMu dzat Yang Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Bijaksana, Maha Pengampun, dan
Maha Segala apa yang ada di Bumi dan Dilangit.
Ya Allah Ya Rabb berikanlah kami kebeningan hati untuk menggapai ridhoMu dan berilah kami
kehalusan hati untuk menagkap segala tanda kebesaranMU, Ya Allah Ya Rabb, berikanlah
kekuatan pada kami untuk merubah prilaku, ucapan yang selama ini jauh dari tuntunanMU, Ya Allah
Ya Rabb, jadikan kami bagian dari golongan shobirin, mukhlisin, muttaqin, dan yadhulu jannah bi
ghoiri hisab. Ya Allah Ya Rabb, jadikan pondok kami tempat yang barokah, penuh dengan cahaya
agama, mulia akhlak dan santun tutur kata penghuninya. Ya Allah Ya Rabb, jadikan negara kami
negara yang ada dalam tuntunanMU, baldatu wa rabbun ghofur. Ya Allah Ya Rabb, berilah
kesehatan pada kami dan kedua orang tua kami, jauhkanlah murkaMU pada kami, dan ampunilah
segala kesalahan kami. Ya Allah Ya Rabb, berilah kami kemudahan dalam menuntut ilmu, mencari
rizki, segala urusan dunia dan akhirat serta segera pertemukan kami dengan jodoh yang Engkau
ridhoi. Ya Allah Ya Rabb, jadikan kami umat dari Rasulullah yang akan mendapat syafaatnya dan
dilapangkan jalan kami menuju surgaMu.Amin.

Ini hanya sebuah coretan, yang ingin melihat santri-santri WH punya kepribadian yang kokoh,
akhlak yang mulia dan punya tutur kata yang santun, dengan apa yang ia telah yakini dan pelajari
tentang Islam. Saya bukan orang cukup sempurna tapi berupaya menjadi lebih baik dalam
memaknai kehidupan dunia yang penuh dengan kebaikan dari Allah kepada hambaNya. Dan
mohon maaf bila ada goresan pena yang mengores hati. Wa allahu a‘alam bi showaf.

Buletin Damar Santri diterbitkan oleh Organisasi Santri Wahid Hasyim (OSWAH)Yayasan Pondok Pesantren
Wahid Hasyim.

Sekretariat : Jl. KH. Wahid Hasyim Gaten Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta 55283 Tlp. (0274) 484284.
Email Redaksi Damarsantri: damarsantri@yahoo.com, oswah@journalist.com

ORGANISASI SANTRI WAHID HASYIM (OSWAH)

Organisasi Santri Wahid Hasyim (OSWAH) merupakan lembaga yang bergerak secara praktis dalam bidang
pelayanan, pembinaan dan pengembangan potensi santri. Program utama OSWAH antara lain: pengembangan
intelektual, keterampilan dan kreativitas santri, pembudayaan 9K (Kebersihan, Keindahan, Ketertiban,
Kesehatan, Keamanan, Kedisiplinan, Kekeluargaan dan Kemandirian), olahraga, bakti sosial dan
penyelenggaraan UKSH (Unit Kesehatan Santri Husada) atau poliklinik pesantren.

Anda mungkin juga menyukai