Anda di halaman 1dari 1

FRAGMEN - DAMARSANTRI EDISI 8 / 10 APRIL 2009 | Organisasi Santri Wahid Hasyim

Haruskah Oswah menjadi Uswah?


Menjadi Uswah jauh lebih berat!

Oleh : Redaksi

Banyak teman-teman Oswah mengira tidak akan ada yang menyangka ada yang menginginkan “O” pada awal
akronim kata Oswah harus dipaksa segera berevolusi menjadu “U”, menjadi Uswah, contoh yang baik, model
Ideal.

Tuntutan itu muncul akhir-akhir ini seolah-olah Wahid Hasyim memang memerlukan orang-orang yang dianggap
Ideal untuk dijadikannya panutan. Atau bisa dikatakan santri-santri Wahid Hasyim kehilangan arah sehingga
memerlukan guide yang dapat menerjemahkan aturan-aturan formal (etika santri, tata tertib santri, kode etik)
ketika didalamnya ditemukan kata-kata asing yang sulit dipahami. Dan parahnya anak-anak Oswah yang
diinginkan mereka.

Wahid Hasyim adalah pondok pesantren yang berstatus yayasan. Dibawah yayasan itulah lembaga-lembaga
bernaung dan bertanggung jawab kepadanya. Lembaga-lembaga itu meliputi Lembaga-lembaga Formal berupa
Madrasah-madrasah, Madrasah Diniyah dan Ma’had Aly, Yang non-formal meliputi Organisasi Santri Wahid
Hasyim, Lembaga Pengabdian pada Masyarakat, Panti Asuhan, Lembaga Seni Pesantren dan sebagainya.
Nah, dalam hierarki struktural wahid Hasyim tersebut Oswah berstatus sejajar dengan lembaga lain.

Sebagai sebuah lembaga yang sejajar dengan yang lainnya, denga logika yang tidak bisa diterima akhirnya
dengan terpaksa huruf ”O” harus dipertahankan. Alasannya sederhana, aturan-aturan formal itu jelas dan telah
dijelaskan. Kedua, kedewasaan. Oswah mengira setiap santri sudah menemukan maknanya sendiri. Ketiga,
tidak akan ada yang mau dijadikan model ideal. Keempat, Tidak ada yang Ideal. Meski secara ideasional
sebenarnya dan seharusnya tidak lepas, tapi memahami jalan pikiran anak-anak Oswah akan terbawa pada
sebuah kesimpulan, Oswah juga tidak lepas dari hukum. Dalam prakteknya ada sistem yang akan ditegakkan
yang sistem itu dirancang untuk bisa tahan berbagai gempuran dan bisa berdiri kokoh tanpa penegak hukum
atau jika ada perubahan struktur pada penegak hukum itu sendiri. Aneh memang, tapi itu hanya mungkin terjadi
di pesantren.

Pada akhir tulisan ini, Oswah harus mempertahankan kata ”Oswah” dan mungkin dengan samar-samar bisa
menolak dan bisa menerima konsep Uswah. Sepertinya diam-diam mengakui memang Oswah harus bisa
menjadi model Uswah, hanya terlalu beresiko jika itu terjadi. Sebaiknya setiap santri harus menjadi Uswah,
paling tidak secara minimal dan untuk dirinya sendiri.

Buletin Damar Santri diterbitkan oleh Organisasi Santri Wahid Hasyim (OSWAH)Yayasan Pondok Pesantren
Wahid Hasyim.

Sekretariat : Jl. KH. Wahid Hasyim Gaten Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta 55283 Tlp. (0274) 484284.
Email Redaksi Damarsantri: damarsantri@yahoo.com, oswah@journalist.com

ORGANISASI SANTRI WAHID HASYIM (OSWAH)

Organisasi Santri Wahid Hasyim (OSWAH) merupakan lembaga yang bergerak secara praktis dalam bidang
pelayanan, pembinaan dan pengembangan potensi santri. Program utama OSWAH antara lain: pengembangan
intelektual, keterampilan dan kreativitas santri, pembudayaan 9K (Kebersihan, Keindahan, Ketertiban,
Kesehatan, Keamanan, Kedisiplinan, Kekeluargaan dan Kemandirian), olahraga, bakti sosial dan
penyelenggaraan UKSH (Unit Kesehatan Santri Husada) atau poliklinik pesantren.

Anda mungkin juga menyukai