Anda di halaman 1dari 4

135

BAB IX STRATIGRAFI
Pada hakekatnya, stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari perlapisan batuan (sedimen) termasuk bagaimana hubungan lateral dan vertikal, antar satuan batuan berdasarkan litologi (sifat fisik), ciri paleontologi, ciri geofisika, hubungan umur batuan dan posisi geografi dan penyebarannya. Ada dua hal yang sangat penting dalam stratigrafi: yakni waktu geologi yang jutaan tahun mulai dari bumi terbentuk sampai saat ini, dan materi geologi yang batuan, mineral dan fosil sebagai bukti peristiwa geologi yang berlangsung sepanjang sejarah bumi kita. Peristiwa geologi sering kali diperikan dalam waktu geologi dan berdasar determinasi pada materi geologi. Satuan waktu yang dihitung sejak terbentuknya bumi disebut satuan geokronologi (geochronologic unit, Nichols, 1999). Satuan geokronologi mempunyai beberapa kurun waktu yang diukur dalam tahun dan diberinama tertentu, seperti Kapur yang berkisar antara 144 juta 65 juta sebelum Masehi. Waktu geologi umumnya diukur dalam jutaan atau ribuan tahun lalu. Waktu geologi ini terbagi dalam satu set yang secara herarki diperlihatkan dalam Tabel 9.1.

Jenis stratigrafi: 1. litostratigrafi 2. biostratigrafi 3. kronostratigrafi 4. sequence stratigraphy 5. magnetostratigrafi 9.1. LITOSTRATIGRAFI Pemerian batuan didasarkan pada sifat-fisik, terutama dari kenampakan hand specimen dan singkapan. Termasuk sifat fisik ini adalah jenis batuan, warna, mineral, komposisi, dan besar butir. Suatu tubuh batuan atau kumpulan batuan, yang mempunyai ciri khas yang dapat membedakan dengan satuan lain disekitarnya, disebut satuan batuan. Dengan demikian satuan batuan ini dapat berupa batuan sedimen, beku, malihan datu batuan hasil aktivitas gunungapi. Satuan stratigrafi umumnya mengikuti hukum superposisi, dalam keadaan normal batuan yang tua akan terletak di bawah sedang batuan muda terletak di atas. Batasan dari suatu satuan batuan diperikan berdasarkan ciri batuan yang ada pada penampang tipe atau stratotype.

136

Penampang tipe ini dapat berupa singkapan di alam, galian, penambangan, atau lubang bor. Penamaan satuan dapat secara resmi (formal) dan tidak resmi (informal). Penamaan resmi adalah penamaan yang mengikiti kaidah yang ada pada sandi stratigrafi, sedangkan yang tidak resmi tentu saja yang tidak mengikuti hal tersebut. Herarki litostratigrafi resmi: 1. Lapisan (Bed) 2. Anggota (Member) 3. Formasi (Formation) 4. Kelompok (Group) 5. Kelompok Besar (Super Group) Formasi, yang merupakan satuan litostratigrafi yang fundamental, adalah satuan litostratigrafi yang secara litologi berbeda dengan batuan di sekelilingnya dan dapat dipetakan dalam skala tertentu. Formasi dapat terdiri atas satu atau lebih batuan yang mempunyai ciri tertentu. Satu formasi dapat dibagi menjadi beberapa satuan yang lebih kecil, anggota. Lapisan adalah satuan terkecil dari litostratigrafi dari batuan sedimen. Dalam penamaan resmi dari litostratigrafi, lapisan biasanya didasarkan pada ciri yang khas yang membedakan dengan lapisan lain disekitarnya. Beberapa formasi yang mempunyai ciri yang sama dapat digabungkan menjadi kelompok. 9.1.A Setuhan (contact) Sentuhan adalah hubungan antar satuan batuan, baik hubungan secara vertikal maupun horisontal. Dengan demikian sentuhan merupakan perubahan dari satu satuan batuan ke satuan yang lain. Hubungan vertikal dapat selaras (conformable) atau tidak selaras (unconformable) tergantung dari kontinuitas pengendapan. Selaras apabila pengendapan berlangsung terus tanpa diselingi henti. Sebaliknya tidak selaras bila antara kedua satuan diselingi selang pengendapan (hiatus). Apabila selang waktu pengendapan ini pendek disebut diastem. Ketakselarasan ini ditandai beberapa di antaranya erosi, pelapukan dan/atau ditemukannya umur batuan yang terputus. Sentuhan di antara dua batuan yang selaras dapat tegas atau gradasi, tergantung perbedaan litologi keduanya. Setuhan disebabkan adanya perubahan yang signifikan pada lingkungan pengendapan atau juga dapat disebabkan karena perubahan komposisi kimia setelah pengendapan berlangsung (Boggs, 1995). Perubahan komposisi kimia setelah pengendapan akibat alterasi pada suatu lapisan batuan berakibat perubahan warna karena oksidasi atau reduksi mineral kaya akan besi, perubahan besar butir karena rekristalisasi atau dolomitisasi atau perubahan resistensi terhadap pelapukan karena sementasi oleh silika atau mineral karbonat. Perubahan kondisi pengendapan yang perlahan-lahan berakibat sentuhan yang gradasi.

137

Sentuhan vertikal: 1. selaras (conformable) a. tegas b. diastem (ada selang pengendapan singkat) c. gradasi (progresif dan interkalasi) 2. tidak a. b. c. d. selaras (unconformable) menyudut (angular) disconformity paraconformity nonconformity

Sentuhan lateral: 1. pinch out 2. intertonging 3. lateral gradation FASIES Fasies adalah bagian yang sangat terbatas pada suatu tubuh batuan/satuan stratigrafi yang mempunyai ciri khas yang berbeda dengan bagian lain dalam tubuh batuan/satuan itu. Fasies dapat didasari kesamaan: 1. litologi (litofasies) 2. kandungan organisme (biofasies) 3. lingkungan pengendapan (fasies darat, fasies delta) KORELASI Korelasi adalah membandingkan satu satuan batuan dengan satuan lain yang mempunyai umur yang sama. Membandingkan satu satuan batuan dengan satuan lain dapat juga berdasarkan beberapa sifat lainya, selain kesamaan umur. Ini disebut kesebandingan. Kesebandingan; 1. waktu pembentukan batuan 2. sifat batuan: litologi, fosil, stratigrafi dll. 9.2 BIOSTRATIGRAFI 9.3 KRONOSTRATIGRAFI Pada pembahasan sebelumnya telah diterangkan bahwa satuan stratigrafi didasarkan pada sifat atau ciri batuan, magnetik, pantualan seismik, dan kandungan fosilnya. Namun demikian, membuatan satuan stratigrafi yang tanpa dikaitkan umur setiap satuan itu sendiri akan tidak

138

bermakna. Untuk mengetahui sejarah bumi dibutuhkan umur dari setiap satuan. Pada satauan stratigrafi resmi, kita mengenal dua jenis satuan yang berbeda dan keduanya dikaitkan umur geologi: stratotipe dan unit independen sebagai penampang acuan. Idialnya, satuan batuan acuan ini terbentuk dalam kurun waktu geologi yang sama dan dibatasi oleh suatu bidang permukaan yang setiap titiknya mempunyai umur yang sama (synchronous). Satuan seperti itu disebut satuan isokrono ( isochronous unit). International Stratigraphic Guide mengenali dua jenis satuan isokrono: kronostratigrafi dan geokronologi. Satuan kronostratigrafi adalah suatu tubuh batuan yang dipilih sebagai penampang acuan atau materi acuan untuk semua batuan yang terbentuk dalam selama kurun waktu yang sama. Sedangkan satuan geokronologi adalah suatu kurun waktu yang dibedakan berdasarkan pada batuan sebagaimana diekspresikan oleh satuan kronostratigrafi (Boggs, 1995). Untuk lebih mudah dimengerti, satuan kronostratigrafi berarti batuan yang terbentuk dalam kurun waktu tertentu, sedangkan satuan geokronologi merupakan kurun waktu tertentu yang dibutuhkan untuk membentuk suatu satuan batuan. Satuan kronostratigrafi didasarkan pada satuan biostratigrafi, litostratigrafi dan satuan polarisasi magnet. Urutan herarki satuan kronostratigrafi yang disebandingkan dengan satuan geokronostratigrafi mulai yang tertinggi ke rendah adalah sebagai berikut:

9.4 SEISMIKSTRATIGRAFI

Anda mungkin juga menyukai