Anda di halaman 1dari 2

Seni sebuah Pembebasan Bahasa seni itu menembus batas. art, seni dan keindahan itu menarik hati.

Allah itu indah dan mencintai keindahan. ekpresi itu tumpahan rasa, pikiran dan perbua tan. Perbuatan itu dinilai oleh Allah. Mari berbagi.. berbagi inspirasi seni berdakwah. Dakwah untuk membebaskan umat dari penghambaan sesama makhluk kepada penghambaan hanya kepada ALlah swt. 1.is not creative until sale 2.BI mimpi Danang dan sopo mau? 3.SPI mimpi lagi Merry Riana

I. prinsip kejiwaan dalam pendidikan 1. a. b. c. perkembangan manusia: faktor perkembangan perkembangan kognisi perkembangan afektif (motif, emosi, sosial, dan moral)

2. proses belajar a. teori dan konsep 1). behavioristik 2). kognitif 3). humanistik b. (konsep belajar dalam Islam) c. keterampilan belajar d. motivasi dalam kelas e. belajar nilai II. terapan dalam pengelolaan pendidikan 1. a. b. c. d. e. proses pembelajaran : perencanaan tentang hasil dan produk belajar (output dan outcomes) perencanaan dan pengembangan materi belajar metode dan strategi pembelajaran media pembelajaran evaluasi hasil belajar

luas, mendalam, integratif, kontekstual, tanpa pengetahuan manusia tidak bisa berkembang, faktor pertama dan utama; masuk nya melalui kognisi

ANALISIS: Di Jakarta & banyak kota di Indonesia, "ormas" adalah "tempat bernaung" ratusan ribu orang, baik dalam aspek hukum ("menghadapi musuh bersama"), atau dalam aspe k finansial ("mencari makan bersama"). Sejak reformasi, ada beberapa ormas Islam yang menjadi naungan puluhan ribu mantan preman untuk sedikit mengais rizki. Ko ndisi ini merisaukan ormas yang tidak bernafaskan Islam atau biasanya menyebut d irinya ormas "Pancasilais" atau "Nasionalis", karena seperti mengurangi jatah pe riuk nasinya. Untuk menggusur ormas Islam secara langsung, mereka tidak sanggup dan tidak punya nyali. Siapapun tahu, kalau mayoritas ormas Islam itu juga punya "backing" orang kuat. Karena itu mereka ingin menggunakan tangan pemerintah, me lalui UU Ormas. Ketika di Kemenkumham dilakukan harmonisasi RUU usulan Kemendagri, aspirasi "kem

bali ke asas tunggal Pancasila" ini sudah ditentang oleh banyak Kementerian lain , karena di sana juga bercokol orang-orang kuat yang ada di belakang ormas-ormas Islam. Karena itu tak heran kalau draf RUU yang diserahkan Pemerintah ke DPR da n ada di situs www.dpr.go.id tidak mencantumkan asas tunggal. Tetapi orang-orang yang ingin menggusur ormas-ormas Islam itu tidak kehilangan akal. Mereka melobb y orang-orang di DPR, agar DPR mengubah draf RUU itu sesuai keinginan mereka. Jadi Bro, ini sebenarnya lebih soal potensi upeti yang besar daripada soal ideol ogi !!! Bayangkan, ormas-ormas itu mengambil upeti dari pedagang kaki lima (PKL) dengan besaran Rp. 2000 sampai Rp. 5000 per hari, kali 30 hari, kali ratusan ri bu PKL se ibu kota. Kalau ada 200 ribu PKL saja, upeti yang terkumpul minimal su dah sekitar Rp. 146 Milyar/tahun. Belum dari uang keamanan untuk tempat-tempat m aksiat, yang kalau ada ormas Islam tentu tidak bisa "optimal" berkembang !!! Jadi waspadalah !!! ANALISIS : Di Yogyakarta & banyak kota lain di INdonesia, "sekolah" atau yang akrab disebut secara formal sebagai Lembaga Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai