Anda di halaman 1dari 2

Konon bagian lidah tokek, empedu tokek dan darahnya dikabarkan mengandung zat yang bisa melawan virus

HIV. Yang memiliki khasiat itu tokek berbobot lebih dari 3 ons dalam keadaan hidup. Penyakit yang menyerang sistem imun tubuh dan belum ada obat medis yang mampu mengatasinya. Sehingga, ramuan tradisional dari tokek dipercaya sebagai paling mujarab untuk hal ini. Sedangkan daging secara keseluruhan sudah dikenal sejak nenek moyang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, buat kulit, menurunkan panas akibat demam, paru paru dan lain lainBanyak orang memberikan kesaksian bahwa penyakit kulit gatal-gatal bisa sembuh dengan tokek yang dibakar atau digoreng.

@IDE/pengujian: Menurut saya mungkin dikarenakan adanya anti oksidan dalam tubuh cicak iti sendiri. Tahap uji klinis tahap 1 telah menunjukkan hasil yang signifikan. Ternyata cicak mengandung suatu zat aktif yang mempunyai sifat theurapetik, yang memiliki nama IUPAC Tri-heksipentafenikol mempunyai sifat menghambat pertumbuhan kanker/metastasis sel kanker, melawan HIV dan H1N1 viral. Obat ini diberi nama Anti Retroviral (ARV)

Cicak dalam berbagai sudut pandang Cicak menurut orang Bali adalah manifestasi dari Dewi Saraswati. Yakni Dewi yang melindungi bicara dan tulisan. Cicak merupakan salah satu binatang yang dianjurkan untuk dibunuh. Selainnya adalah tikus, kalajengking, anjing gila, burung gagak dan ular. Oleh Rasulullah cicak digelari Fuwaisiqa = si jahat kecil Cicak mengintai setiap makanan manusia. Hati-hati meninggalkan makanan di piring, mangkuk, cething dsb tanpa ditutup rapat. Bila tidak, saat kembali makanan sudah diacak-acak, diinjak-injak cicak. Menjijikkan bukan memakan sisa makanan cicak?

Jenis hewan melata ini memang banyak menyimpan manfaat bagi manusia. Yang terbaru, kini jenis reptil mini ini (Hemidactylus frenatus) mulai

dikomersialisasikan. Nyatanya cecak mulai diburu, lalu diekspor ke sejumlah negara, di antaranya Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang. Sebagai predator serangga pengganggu, terutama di sejumlah negara importir, cecak juga dijadikan pakan bagi ular dan biawak yang diternakkan. Hewan ini juga bisa menyalurkan hobi kalangan kolektor hewan unik, serta sebagai sarana pendidikan bagi anak-anak untuk merangsang wawasannya mengenai dunia reptil. Menurut eksportir reptil, Budiyanto Tasma, Direktur CV Terraria Indonesia, permintaan ekspor cecak untuk kebutuhan pakan ular dan biawak setiap tahun mencapai 100 ribu hingga 125 ribu ekor. Namun, karena terbentur kebijakan yang membatasi ekspor cecak, tak semua kebutuhan itu bisa dilayani. Pemerintah hanya memberi kuota ekspor sebanyak 80 ribu ekor,

Anda mungkin juga menyukai