Anda di halaman 1dari 4

Application Note

Antarmuka Mikrokontroler

AN-33

Oleh: Tim DigiWare


ikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output. Mikrokontroler dapat diprogram untuk melakukan penghitungan, menerima input dan menghasilkan output. Mikrokontroler mengandung sebuah inti prosessor, memori dan pemrograman Input-Output. Dalam sebuah IC mikrokontroler telah terdapat ROM, RAM, EPROM, serial interface dan paralel interface, timer, interrupt controller, analog to digital converter dan lain-lain (tergantung fitur yang melengkapi mikrokontroler tersebut). Mikroprosessor hanya berfungsi sebagai Central Processing Unit yang menjadi otak komputer. Sedangkan mikrokontroller pada umumnya ditujukan untuk melakukan tugas-tugas yang berorientasi kontrol pada rangkaian yang membutuhkan jumlah komponen minimum dan biaya rendah (low cost).

Gambar1. Mikrokontroler Atmega8535

Antarmuka Mikrokontroler Data-data yang di transmisikan suatu device dari atau ke mikrokontroler berupa digit dalam sistem angka biner. Satu digit data dinamakan juga satu bit data. Sebagai contoh: jika sebuah angka memiliki nilai 1011, maka dapat dikatakan kalau data tersebut memiliki nilai 4 bit atau bisa disebut juga memiliki panjang 4 bit. Sebuah bit data hanya memiliki nilai High atau low atau bisa dikatakan bernilai 1 atau 0. Jika sebuah angka atau data memiliki panjang 8 bit, maka data tersebut memiliki nilai 1 byte. Jadi 1 byte data sama dengan 8 bit data. Transmisi data-data tersebut memerlukan sebuah sistem antarmuka yang berfungsi untuk mengatur arus pemindahan data. Sistem antarmuka yang umum digunakan adalah sistem antarmuka serial dan parallel. 1. Antarmuka Serial Pada prinsipnya, komunikasi serial adalah komunikasi dimana transmisi data dilakukan per-bit. Tiap bit data tersebut dikirim melalui satu jalur, sehingga pada antarmuka serial hanya membutuhkan sedikit pin. Kabel yang digunakan dalam komunikasi serial umumnya lebih panjang dibandingkan dengan komunikasi parallel. Hal ini dikarenakan komunikasi serial mengirimkan logika 1 dengan kisaran tegangan antara -3V hingga -25V dan logika 0 antara +3V hingga +25V sehingga kehilangan daya karena panjangnya kabel tidak menjadi masalah. Gambar di bawah ini adalah ilustrasi pengiriman data secara serial.

Gambar2. Komunikasi Data Serial

Application Note

Halaman 1

Komunikasi serial memiliki dua macam mode komunikasi, yaitu: 1. Synchronous Serial adalah komunikasi dimana hanya ada satu pihak (pengirim atau penerima) yang menghasilkan dan mengirimkan clock bersama-sama dengan data. Contoh penggunaan synchronous serial terdapat pada transimisi data keyboard. 2. Asynchronous Serial adalah komunikasi dimana kedua pihak (pengirim atau penerima) masing-masing menghasilkan clock untuk data yang ditransmisikan. Agar data dikirim sama dengan data yang di terima, maka kedua frekuensi clock harus sama dan harus terdapat sinkronisasi. Setelah adanya sinkronisasi, pengirim akan mengirimkan datanya sesuai dengan frekuensi clock pengirim dan penerima akan membaca data sesuai dengan frekuensi clock penerima. Contoh penggunaan asynchronous serial adalah pada Universal Asynchronous Receiver Transmitter (UART) yang digunakan pada serial port (COM) komputer. Standar komunikasi serial : a) RS-232 RS-232 (Recommended Standard-232) merupakan salah satu dari standar yang dipakai secara luas dalam komunikasi data serial. Umumnya digunakan untuk menghubungkan DTE (Data Terminal Equipment) ke DCE (Data Communication Equipment) yang berupa peralatan sistem komunikasi analog. Interfacing RS-232 menggunakan komunikasi asynchronous. Fungsi-fungsi port pada komunikasi serial RS-232: 1. DCD (Data Carier Detect) Dengan saluran ini DCE(Data Communication Equipment) memberitahukan ke DTE(Data Terminal Equipment) bahwa pada terminal masukan ada data masuk. 2. RXD (Receiver Data) Berfungsi untuk menerima data. 3. TxD (Transmit Data) Berfungsi untuk pengiriman data. 4. DTR (Data terminal Ready) DTR berfungsi sebagai indicator yang mengidentifikasikan bahwa DTE sudah siap dan koneksi sudah tersambung. 5. Signal Ground Saluran Ground 6. DSR (Data Set Ready) Merupakan sinyal aktif yang menunjukkan bahwa DCE sudah siap 7. RTS (Request To Send) Dengan saluran ini DCE diminta mengirim data oleh DTE. 8. CTS (Clear To Send) Dengan saluran ini DCE memberitahukan bahwa DTE sudah dapat memulai pengiriman data. 9. RI (Ring Indicator) Pada saluran ini DCE memberitahu ke DTE bahwa sebuah stasiun menghendaki hubungan dengannya. d) RS-485 RS-485 adalah sistem komunikasi data serial yang dikembangkan pada tahun 1983. Dengan sistem ini, komunikasi data dapat dilakukan pada jarak yang cukup jauh yaitu 1,2 Km. Selain dapat digunakan untuk jarak yang jauh sistem ini juga dapat digunakan untuk menghubungkan 32 unit beban sekaligus hanya dengan menggunakan dua buah kabel saja tanpa memerlukan referensi ground yang sama antara unit yang satu dengan unit lainnya. e) Serial Peripheral Interface Bus / SPI SPI adalah bus sinkron link data serial standar dinamai oleh Nokia yang beroperasi di full-duplex mode. Bus SPI menetapkan empat logika sinyal: SCLK - Serial Clock (output from master) Mosi / SIMO - Master Output, Slave Input (output from master) Miso / Somi - Input Master, Slave Output (output from slave) SS - Slave Select (active low; output from master) Penamaan alternatif yang juga banyak digunakan: SCK, CLK - Serial Clock (output frommaster) SDI, DI, SI - Serial Data In, Data In, Serial In SDO, DO, SO - Serial Data Out, Data Out, Serial Out Application Note Halaman 2

NCS, CS, CSB, NSS, STE - Chip Select, Save Transmit Enable (active; output from master)

f) Inter Integrated Circuit / I2C I2C didesain oleh Philips pada awal tahun 1980 untuk memudahkan komunikasi antar komponen yang tersebar pada papan rangkaian. I2C merupakan singkatan dari Inter IC atau komunikasi antar IC. Sistem komunikasi ini sering disebut juga IIC atau I2C. Pada awal pembuatan, kecepatan komunikasi maksimumnya diset pada 100kbps karena pada waktu itu kecepatan tinggi belum dibutuhkan pada transmisi data. Sedangkan untuk transmisi data yang membutuhkan kecepatan lebih tinggi, kecepatan maksimumnya di set pada 400kbps. Baru pada tahun 1998 kecepatan transmisi data I2C dapat mencapai 3,4Mbps. I2C tidak hanya digunakan pada komponen yang terletak pada satu board, tetapi juga digunakan untuk mengkoneksikan komponen yang dihubungkan melalui kabel. Kesederhanaan dan fleksibilitas merupakan ciri utama dari I2C, kedua hal tersebut membuat bus ini mampu menarik penggunaanya dalam berbagai aplikasi. Fitur-fitur signifikan dari bus ini adalah : - Hanya 2 jalur/kabel yang dibutuhkan - Tidak ada aturan baud rate yang ketat seperti pada RS232, di bus ini IC yang berperan sebagai master akan mengeluarkan bus clock. - Hubungan master/slave berlaku antara komponen satu dengan yang lain, setiap perangkat yang terhubung dengan bus mempunyai alamat unik yang diset melalui software. - IC yang berperan sebagai master mengontrol seluruh jalur komunikasi dengan mengatur clock dan menentukan siapa yang menggunakan jalur komunikasi. Jadi IC yang berperan sebagai slave tidak akan mengirim data kalau tidak diperintah oleh master. I2C hanya membutuhkan dua jalur/kabel yaitu SDA dan SCL. SCL/ Serial clock merupakan jalur,digunakan untuk mensinkronkan data transfer antara master dan slave dalam I2C bus. Sedangkan SDA/Serial data merupakan jalur komunikasi data dua arah. g) USB (Universal Serial Bus) USB Merupakan antarmuka yang bersifat plug and play, jadi kita tidak perlu me-restart sistem untuk menghubungkan device. Kecepatan transfer USB mampu melampaui kecepatan transfer data komunikasi serial lain dan komunikasi secara parallel, karena sistem antarmuka USB telah menyempurnakan proses transfer tersebut. Kabel USB mengurangi derau dan distorsi selama data dikirim, sehingga data dapat diterima dengan sedikit kesalahan. Sampai saat ini USB memiliki berbagai jenis versi. Diantaranya: USB 0.7, USB 0.8, USB 0.9, USB 0.99, USB 1.0 , USB 1.1 , USB 2.0 , USB 3.0. Konektor port yang umum di gunakan dalam komunikasi data serial ada tiga jenis, diantaranya konektor USB, konektor 9 pin (DB9) dan 25 pin (DB25). DB25 memiliki bentuk sama persis dengan port parallel.

Gambar3. Konektor DB9, DB25 Dan USB

Application Note

Halaman 3

2. Antarmuka Parallel Suatu pengiriman data disebut parallel, jika sekelompok bit data ditransmisikan secara bersama-sama dan melewati beberapa jalur transmisi yang terpisah. Proses pengiriman data pada mode transmisi ini lebih cepat dan sistem ini akan lebih efektif untuk transmisi data yang memiliki jarak tidak terlalu jauh. Gambar di bawah adalah ilustrasi pengiriman data secara parallel.

Gambar4.Komunikasi Data Parallel Port yang umum digunakan untuk komunikasi data parallel adalah port DB25.

Gambar5. Port DB25

Melalui antarmuka-antarmuka tersebut sebuah mikrokontroler dapat terhubung dengan device lain. Device device tersebur antara lain: Komputer, SD/MMC, Modem, PLC, Handphone dan banyak lagi.

Application Note

Halaman 4

Anda mungkin juga menyukai