Anda di halaman 1dari 47

MIKROBIOLOGI PADA SISTEM DERMATO

Kulit secara konstan berhubungan

dengan bakteri dari udara atau dari benda-benda, tetapi kebanyakan bakteri ini tidak tumbuh pada kulit karena kulit tidak sesuai untuk pertumbuhannya Keragaman yang luas dalam hal struktur dan fungsi diberbagai situs tubuh Perbedaan-perbedaan ini berfungsi sebagai faktor ekologis selektif, untuk menentukan tipe dan jumlah mikroorganisme yang terdapat pada setiap situs kulit

Beberapa faktor lain yang dapat

menghambat mikroorganisme tidak tetap pada kulit ialah pH rendah, sekresi lemak dari kelenjar sebasea dan adanya lisozim
Komensal dari tubuh manusia tidak

dapat dihilangkan atau diubah karena keringat banyak, mencuci atau mandi

Bakteri yang mengontaminasi kulit dapat

hidup dan bermultiplikasi disebut kolonisasi dan dapat menimbulkan penyakit infeksi Kolonisasi berbeda dengan infeksi , yakni pada kolonisasi hospes tidak memberi respons dan dengan demikian pada kolonisasi juga tidak terdapat kenaikan titer antibodi.

Frekuensi kontaminasi menimbulkan kolonisasi dan kolonisasi dapat menimbulkan penyakit infeksi tergantung pada :
(1) (2) (3) (4)

Virulensi organisme, Besarnya inokulasi, Tempat masuknya mikroorganisme Imunitas hospes

juga bergantung pada cara bakteri tersebut mencapai daerah yang bersangkutan

Dinding pembuluh darah sering merupakan

tempat utama kelainan kulit pada penyebaran infeksi Manifestasi permulaan berupa pendarahan atau trombosis disertai infark. Diikuti reaksi seluler akibat inokulasi bakteri ke dalam kulit, timbul inflamasi setempat dan surpurasi Menimbulkan penyebaran sistemik BAKTERIEMIA

Banyaknya frekuensi infeksi jamur spesifik di kulit,mukosa dan kandidiosis pada penderita penyakit imuno defisiensi memberi dugaan ada kaitan dengan respons IMUN

BAKTERI
Infeksi yang ditimbulkannya tidak

spesifik, artinya satu jenis bakteri dapat menyebabkan berbagai macam penyakit atau satu jenis penyakit bisa disebabkan oleh berbagai jenis bakteri. Infeksi yang ditimbulkan, mempunyai tanda-tanda yang khas: - peradangan - nekrosis - pembentukan abses

PIODERMA
Penyakit kulit yang purulen, disebabkan

oleh bakteri gram positif Staphylococcus dan Streptococcus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Proteus mirabilis, Escherichia coli dan Klebsiella. Penyebab yang utama adalah Staphylococcus aureus, Streptococcus betha hemolitikus

2 macam pioderma :
1. Pioderma primer

Infeksi terjadi pada kulit yang normal Gambaran klinisnya tertentu, disebabkan oleh satu macam mikroorganisme
2. Pioderma sekunder

Infeksi terjadi pada kulit yang telah ada penyakit kulit yang lain.

Macam Pioderma :
Impetigo

Pioderma superfisialis, terbatas pada epidermis Ada tiga macam : 1. Impetigo krustosa/ I. kontangiosa/ I. vulgaris/ I.Tillbury Fox Tidak disertai gejala umum,terdapat pada anak. Tempat predileksi dimuka;sekitar lubang hidung dan mulut. Kelainan kulit berupa eritema dan vesikel yang cepat memecah sehingga tampak krusta tebal berwaran kuning seperti madu. Jika dilepaskan tampak erosi dibawahnya, sering krusta menyebar ke perifer dan sembuh dibagian tengah. Penyebab utama : Streptococcus hemolyticus

2. Impetigo bulosa/ I. vesiko-bulosa/ cacar

monyet. Tempat predileksi diketiak,dada, punggung. Sering bersama dengan miliaria. Dapat terjadi pada anak dan orang dewasa. Kelainan kulit berupa eritema, bula dan bula hipopion, bila vesikel atau bula memecah hanya koleret dan dasarnya masih eritematosa. Penyebab : Staphylococcus aureus 3. Impetigo neonatorum Merupakan varian impetigo bulosa, terjadi pada neonatus, lokasinya menyeluruh, dapat disertai demam.

Impetigo contagiosa

Impetigo bollous

Impetigo neonatorum

Folikulitis
Radang folikel rambut.

Penyebab utama : Staphylococcus aureus Ada dua macam : 1. Folikulitis superfisialis/ Impetigo Bockhart. Terbatas di dalam epidermis. Tempat predileksi di tungkai bawah.Kelainan berupa papul atau pustule yang erimatosa dan ditengahnya terdapat rambut, biasanya multiple. 2. Folikulitis profunda Gambaran klinisnya hanya teraba infiltrate di subkutan. Contohnya Mikosis barbe, lokasi di bibir atas dan dagu bilateral

Furunkel / Karbunkel
Furunkel adalah radang folikel rambut dan

sekitarnya, lebih dari satu (furunkulosis) Jika lebih dari sebuah: karbunkel Penyebab utama : Staphylococcus aureus

Pionkia
Radang disekitar kuku oleh piokokus Penyebab utama : Staphylococcus aureus dan S. Betha hemoliticus Didahului terjadinya trauma, dimulai infeksi pada lipat kuku.

Furunkel

Karbunkel

Erisepelas
Penyakit infeksi akut, berwarna merah cerah

dan berbatas tegas serta disertai gejala konstitusi (demam dan malese ). Lapisan kulit yang diserang ialah epidermis dan dermis. Penyakit di dahului trauma. Penyebab : Streptococcus B hemoliticus

Selulitis
Kelainan kulit berupa infiltrate yang difus disubkutan dengan tanda-tanda radang akut Penyebab utama : S. B hemoliticus

Erysipelas

Cellulitis

Flegmon
Selulitis yang mengalami supurasi.

Ulkus Piogenik
Ulkus yang gambaran klinisnya tidak khas disertai pus

Untuk membedakan dengan gram negative.

Abses Multiple Kelenjar Keringat


Abses multiple tak nyeri berbentuk kubah pada kelenjar keringat. Penyebab : S. aureus

Hidraadenitis
Infeksi kelenjar apokrin. Terjadi pada usia setelah

akil balik sampai dewasa muda. Didahului oleh trauma. Penyebab : S. aureus

Staphylococcal Scalded Skin Syndrome


Oleh S.aureus tipe tertentu dengan ciri yang khas yaitu terjadi epidermolisis

Hidradenitis

Tuberkulosis Kutis
Penyebab utamanya : 1. M. tuberculosis 2. Mycobacterium atipikal M. scrolfulaceum
Tuberkulosis kutis, terbagi dalam : Tuberkulosis kutis sejati (mikroorganisme penyebab terdapat pada kelainan kulit disertai gambaran histopatologik yang khas)

Tuberkulosis kutis sejati (lanjutan)

Ada 2 macam
A. Tuberkulosis kutis primer,( inokulasi

mikroorganisme pertama kali dalam tubuh) B. Tuberkulosis kutis sekunder, terdiri dari - Tuberkulosis kutis miliaris - Skofuloderma - Tuberkulosis kutis verukosa - Tuberkulosis kutis gumosa - Tuberkulis kutis orifisialis - Lupus vulgaris

Tub. Kutis Verukosa

Tub. Kutis Orifisialis

Tub. Kutis Miliaris

Tuberkulid Papulanekrotika

Tuberkulid (reaksi kelainan kulit akibat alergi, pada kulit tidak ditemukan mikroorganisme penyebab, sebab kuman tersebut terdapat ditempat lain dalam tubuh seperti paru-paru) Ada 2 macam : A. Bentuk papul, terdiri dari : - Lupus miliaris diseminatus fasiei - Tuberkulid papulonekrotika - Liken skrofulosorum B. Bentuk granuloma dan ulseronodulus - Eritema nodosum - Eritema induratum

Tuberkuloid papulanekrotika

Kusta / Morbus Hansen


Infeksi yang kronik,bersifat intraseluler obligat Saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu

kulit dan mukosa trakus respiratorius bagian atas, kemudian dapat keorgan lain. Penyebab utama : Mycobacterium leprae Cara penularan belum diketahui pasti. * hanya berdasarkan anggapan klasik yaitu melalui kontak langsung antar kulit yang lama dan erat. * anggapan yang kedua ialah secara inhalasi, sebab M. leprae masih dapat hidup beberapa hari dalam droplet.

Kusta

Infeksi pada luka bakar

Penyebab utama P. aeruginosa, Enterobacter sp, Enterococcus sp,S aureus, Streptococcus Grup A. Infeksi pada luka gigitan Penyebab utama Eikenella corrodens, Pasteurella multocida, S.aureus Infeksi pada trauma Penyebab utama Bacillus sp, S.aureus Infeksi pada luka bedah Penyebab utama S.aureus

Bakteri Penyebab :

Staphylococcus aureus Streptococcus Pseudomonas aeruginosa Proteus vulgaris, P. mirabilis Escherichia coli Klebsiella Mycobacterium tuberculosis, M. leprae Elkenella corrodens Pasteurella multocida Bacillus

JAMUR
Penyakit yang disebabkan oleh jamur

dikenal dengan MIKOSIS


Insidens mikosis superfisialis cukup tinggi

karena menyerang masyarakat luas


Empat macam mikosis :

Mikosis Superfisialis
Infeksi terbatas pada lapisan-lapisan kulit dan rambut, maka: merupakan masalah kecantikan dan keindahan mudah didiagnosis dan diobati Ada 4 macam jenis infeksi: Tinea versicolor : Penyebab utama Mallassezia furfur Tinea nigra : Penyebab utama Exophialla werneckii Black Piedra : Penyebab utama Piedra hortae White Piedra : Penyebab utama Trichossporon beigelii

Tinea Nigra

Tinea Versicolor

Black Piedra

Mikosis Kutaneus
Infeksi terjadi pada lapisan kutan manusia, infeksi oleh Dermophyta karena dapat memanfaatkan keratin. Tiga jenis penyebab infeksi: Infeksi pada rambut, kulit dan kuku : Penyebab utama Tricophyton Infeksi pada rambut dan kulit : Penyebab utama Microsporum Infeksi pada kulit dan kuku Penyebab utama Epidermophyton

Mikosis Subkutaneus
Infeksi mikosis pada kulit, jaringan di bawah kulit hingga tulang.Infeksi terjadi melalui luka, dengan terbentuknya gumpalan keras di bawah kulit yang luka.

Jenis-jenis infeksi yang dikenal: Sporotrichosis : Penyebab utama Sporothrix schenckii Chromoblastomycosis dan Phaeohyphomycosis (dulu Chromoblastomycosis) : Penyebab utama Fonsecacea pedrosoi Mycetoma (Infeksi pada jaringan kulit fascia dan tulang) : Penyebab utama Exophialla jeanselmei, Madurella mycetomosis Rhinosporidiosis : Penyakit berupa granulomatous kronis dengan tanda: polip besar, tumor, papilloneas atau kutil Epizooticlymphangitis : Infeksi mirip dengan Histoplasmosis, sering terjadi pada kaki.

Mikosis sistemik

Infeksi oleh Dermatophyta dan Candida. Penyebab utama Blastomycosis

VIRUS
Penyakit kulit karena virus terdiri atas :

Herpes zoster Herpes simpleks Veruka Kondiloma akuminatum Moluskum kontagiosum Varisella Variola

Herpes zoster/ dampa / cacar ular


Penyebabnya virus Varisela zoster yang menyerang kulit dan mukosa, merupakan reaktivasi virus Varisela yang terjadi setelah infeksi primer, karena kadangkala Varisela berlangsung secara subklinis. Ada anggapan transmisi secara AEROGEN dari pasien yang sedang menderita Varisela atau Herpes zoster.

Herpes Zoster

Veruka / kutil /comman wart


Penyebabnya adalah human papiloma virus tipe tertentu. Transmisinya melalui kontak langsung atau Autoinokulasi. Berbagai bentuk klinis, yaitu : Veruka vulgaris Veruka plana juvenillis Veruka plantaris Veruka akuminatum

Kondiloma akuminatum
Penyebabnya human papiloma virus tertentu, Virus Papiloma Humanus (VPH). Penyakit akibat hubungan seksual. Transmisi melalui kontak kulit langsung.

Condyloma Acuminatum

Moluskum kontagiosum
Penyebabnya adalah Virus Pox. Transmisinya melalui kontak kulit langsung dan otoinokulasi .

Varisella / Chicken pox / cacar air


Penyebabnya virus Varissela zoster yang menyebabkan infeksi akut primer yang menyerang kulit dan mukosa. Klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh. Transmisi lewat AEROGEN. Reaktivasinya menyebabkan Herpes Zoster.

Variola
Penyebabnya adalah Pox virus. Dikenal 2 tipe virus : (1) Variola Mayor (2) Variola Minor (alastrim). Keduanya dibedakan atas kemampuannya bila diinokulasikan pada membrane korioallantoik dengan suhu yang berbeda. Keduanya sangat stabil pada suhu ruangan, sehingga dapat hidup di luar tubuh selama berbulan-bulan. Transmisinya secara AEROGEN.

Anda mungkin juga menyukai