Anda di halaman 1dari 7

DM TIPE 2 DENGAN KOMPLIKASI

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Dalam Menjalankan Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Family Medicine Fakultas Kedokteran Unsyiah RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

DISUSUN Oleh : INTAN MINOFA 0707101010006

PEMBIMBING: Dr. Azhari Gani, Sp.PD-KKV, FCIC, FINASIM

BAGIAN/SMF FAMILY MEDICINE FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA RSUD Dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH 2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas berkat izin dan ridha-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan presentasi kasus yang berjudul DM Tipe 2 dengan Komplikasi. Salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para sahabat, yang berkat perjuangan mereka kita dapat merasakan nikmatnya iman dan Islam. Presentasi kasus ini merupakan salah satu tugas dalam menjalani Kepanitraan Klinik Senior pada bagian Ilmu Family Medicine Fakultas Kedokteran Unsyiah Banda Aceh. Penulis menyadari bahwa penyusunan presentasi kasus ini tidak terwujud tanpa ada bantuan dan bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih tidak terhingga kepada pihak yang telah membantu penulis. Penulis telah berusaha melakukan yang terbaik dalam penulisan presentasi kasus ini, namun penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu sumbangan gagasan, kritikan, saran dan masukan yang membangun akan penulis terima dengan senang hati demi kesempurnaan tugas ini. Akhir kata penulis berharap semoga presentasi kasus ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi pihak yang membutuhkan.

Banda Aceh, September 2013

Penulis

I. IDENTITAS PASIEN Nama Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Alamat Status Perkawinan Berat Badan Tinggi Badan IMT Tanggal Pemeriksaan : Ny.R : 65 tahun : Perempuan : Pensiunan PNS : Lhoong Raya : Menikah : 48 kg : 150 cm : 21,33 kg/m2 (Normoweight) : 29 Agustus 2013

II. ANAMNESIS a. Keluhan Utama b. Keluhan Tambahan : Luka di telapak kaki kanan :-

c. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang dengan keluhan luka di telapak kaki kanan yang dialami sudah 3 bulan. Luka disebabkan terkena benda tajam ketika berjalan tanpa memakai sandal. Awalnya luka kecil dan kering kemudian perlahan melebar dan mulai sedikit basah. Riwayat demam disangkal, riwayat luka pernah bernanah disangkal. Pasien mengaku sensasi rasa kakinya sudah tidak begitu sensitif jika menapak. Dua tahun yang lalu pasien mendapat informasi dari dokter Puskesmas bahwa telah menderita diabetes didukung dengan hasil pemeriksaan gula darah puasa diatas 180 mg/dL. Saat itu pasien datang berobat dikarenakan badan yang lemah dan kesemutan. Riwayat banyak minum, BAK yang sering terutama pada malam hari serta penurunan berat badan juga dikeluhkan. Sejak saat itu pasien mendapat obat diabetes dan kontrol rutin ke Puskesmas Banda Raya.

d. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien mengetahui dirinya menderita Diabetes Mellitus sekaligus Hipertensi sejak 2 tahun yang lalu sampai saat ini. e. Riwayat Pemakaian Obat Obat-obatan Diabetes Mellitus dan Hipertensi dari Puskesmas f. Riwayat Penyakit Keluarga: Disangkal g. Riwayat Kebiasaan sosial Pasien seorang pensiunan yang kurang beraktivitas. Pasien juga mengaku jarang melakukan olah raga ringan secara teratur.

III. PEMERIKSAAN FISIK 1. Status Present Keadaan umum Kesadaran Tekanan Darah Frekuensi Jantung Frekuensi Nafas Temperatur : Baik : Compos mentis : 150/60 mmHg : 78 x/menit : 20 x/menit : 36,5 oC

2. Status Internus Kulit Mata Telinga Leher : Sawo matang, turgor (N), pucat (-) : Dalam batas normal : MAE (N), nyeri tekan mastoid (-) : JVP (N), Pembesaran Tiroid (-), Kaku kuduk (-)

Sistem Pernafasan Thoraks depan Inspeksi Bentuk dan Gerak Tipe pernafasan Retraksi : Kesan simetris : Thorako-abdominal : (-)

Palpasi Perkusi Auskultasi

: Stem fremitus Ka=Ki : Sonor Ka=Ki : Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)

Thoraks Belakang Inspeksi Bentuk dan Gerak Tipe pernafasan Retraksi : Kesan simetris : Thorako-abdominal : (-)

Palpasi Perkusi Auskultasi

: Stem fremitus Ka=Ki : Sonor Ka=Ki : Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)

Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi : Ictus cordis tidak terlihat : Ictus cordis teraba ICS V linea axilaris anterior : Batas atas : ICS III sinistra

Batas kanan : Linea parasternalis dextra Batas kiri Auskultasi Abdomen Inspeksi Palpasi : Kesan simetris, distensi (-) : Distensi abdomen (-), Nyeri tekan (-), Lien tidak teraba, hepar tidak teraba, renal tidak teraba Perkusi Auskultasi Genetalia Anus : Tympani usus (+), pekak hati (-), asites (-) : peristaltik usus (N) : Tidak diperiksa : Tidak diperiksa : ICS V linea midclavikula sinistra

: BJ I > BJ II, reguler, bising (-)

Ekstremitas Ekstremitas Superior Kanan Sianotik Edema Ikterik Gerakan Tonus otot Sensibilitas Atrofi otot Aktif Kiri Aktif Inferior Kanan Aktif Aktif Kiri -

Normotonus Normotonus Normotonus Normotonus N N N N -

a/r pedis dextra: Ulcus Diabetikum P1E3x4cmD1I2S2

IV. DIAGNOSIS DM Tipe 2 Normoweight Ulkus Diabetikum a/r pedis dextra P1E3x4cmD1I2S2 HT Stage I

V. PENATALAKSANAAN Non Medikamentosa: - Diet rendah garam, rendah lemak dan rendah gula - Minum obat secara teratur - Kontrol tekanan darah dan gula darah - Olah raga ringan teratur - Kontrol ulang ke puskesmas - Memakai Alas Kaki dan meminimalisir kelukaan - Membersihkan Luka Teratur

Medikamentosa: - Glimepiride 1x4mg - Amlodipine 1x5mg - Vit B1 2x1 - Gentamicyn Zalf

VI. ANJURAN PEMERIKSAAN - Pemeriksaan kadar gula darah (KGD) dan tekanan darah (TD) secara rutin - Pemeriksaan kolesterol, ureum dan creatinin per 6 bulan - Skrining penyakit DM dan Hipertensi pada anggota keluarga yang berisiko.

VII PROGNOSIS Qua ad vitam Qua ad sanactionam Qua ad functionam : dubia ad bonam : dubia ad bonam : dubia ad malam

VIII. PERAN KEDOKTERAN KELUARGA Pasien dengan DM dan Hipertensi harus di tatalaksana dengan modifikasi gaya hidup (melalui edukasi mengurangi faktor resiko) serta mengkonsumsi obat DM dan antihipertensi secara teratur. Selain itu langkah preventif yang akan membantu mencegah komplikasi lebih berat adalah melakukan pemeriksaan Kadar Gula Darah (KGD) dan Tekanan Darah (TD) secara berkala. Begitupun dengan anggota keluarga pasien yang memiliki resiko penyakit yang sama, harus dilakukan skrining KGD dan TD secara berkala pula. Sehingga meminimalisir angka kesakitan. Dalam hal penyakit pasien, peran keluarga sangat berpengaruh besar dalam memantau makan obat secara teratur dan pengaturan jenis makanan. Serta membantu membersihkan luka dengan prosedur yang benar. Begitupun dengan keluarga penderita sudah pasti memiliki resiko penyakit yang sama, sehingga harus sesegera mungkin mengurangi faktor resiko dengan memodifikasi gaya hidup.

Anda mungkin juga menyukai