Anda di halaman 1dari 3

Monografi Zat NATRII CARBOXYMETHYLCELLULOSUM (Na-CMC) Natrium Karboksimetilselulosa Natrium Karboksimetilselulosa adalah garam natrium polikarboksimetil eter selulosa.

Mengandung tidak kurang dari 6,5 % dan tidak lebih dari 9,5 % Na, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Kekentalan larutan 2 gram dalam 100 mL air, untuk zat yang mempunyai kekentalan 100 cP atau kurang, tidak kurang dari 80 % dan tidak lebih dari 120 % dari ketentuan yang tertera pada etiket; untuk zat yang mempunyai kekentalan lebih dari 100 cP, tidak kurang dari 75 % dan tidak lebih dari 140 % dari ketentuan yang tertera pada etiket. Pemerian : Serbuk atau butiran; putih atau putih kuning gading; tidak berbau atau hampir tidak berbau; higroskopik. Kelarutan : Mudah mendispersi dalam air, membentuk suspensi koloidal; tidak larut dalam etanol (95 %) P, dalam eter P dan dalam pelarut organik lain. Penyimpanan : Wadah tertutup rapat. Khasiat dan Penggunaan : Zat tambahan. (FI III 1979, Halaman 401). AQUA DESTILLATA Air Suling H20 (BM = 18,02) Air suling dibuat dengan menyuling air yang dapat diminum. Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak mempunyai rasa. Penyimpanan : Wadah tertutup baik. (FI III 1979, Halaman 96).

GLISEROL ASAM SALISILAT

PEMBAHASAN Langkah pertama dalam melakukan percobaan kali ini adalah pembuatan sediaan uji berupa gel. Gel adalah sistem padat atau setengah padat dari paling sedikit dua konstituen yang terdiri dari massa seperti pagar rapat yang diselusupi oleh cairan. Jika matriks yang saling mendekat kaya akan cairan, maka produk ini sering kali disebut jelly (Martin et. al, 1993). Pada pengujian konsistensi sediaan gel, sediaan uji dimasukkan ke dalam wadah yang telah diatur kecepatan dan spindelnya. Lalu, sediaan gel diukur dengan Viskometer Brookfield DV-E. Dalam percobaan kali ini pertama-tama kita dibuat sediaan uji berupa gel. Bahan yang diperlukan adalah Na.CMC , asam salisilat, gliserol, dan aquades . Gel dibuat menjadi 4 bagian dengan perbedaan konsentrasi zat maupun penambahan zat. Gel pertama terdiri dari Na.CMC 2,5 gram , asam salisilat 1 gram, gliserol 5ml dan aquades hingga 100 mL. Gel kedua terdiri dari Na.CMC 5 gram , asam salisilat 1 gram, gliserol 5 ml dan aquades hingga 100 mL. Diperlukan air panas untuk membuat gel karena adanya basis gel yaitu Na.CMC. Jika Na.CMC dikembangkan dengan menggunakan air biasa, Na.CMC tidak akan mengembang dan akan pecah. Na.CMC harus dikembangkan dengan menggunakan air panas didalam mortir sebanyak 20 kalinya. Jika pada suspensi pertama Na.CMC yang dibutuhkan adalah 2,5 gram , maka air panas yang akan digunakan untuk mengembangkan Na.CMC adalah sebanyak 50 mL. Pada gel yang pertama, Na.CMC seberat 12,5 gram dikembangkan dengan cara menuangkan air panas sebanyak 250 mL kedalam mortir, lalu taburkan Na.CMC kedalam mortir. Gerus hingga Na.CMC homogen dengan air panas tersebut. Setelah itu, ditambahkan gliserol 25 ml, kemudian asam salisilat 5 gram, lalu gerus kembali hingga homogen. Tambahkan aquades hingga volume 500 ml. Pada gel pertama kelompok ini membuat sediaan berjumlah 500 ml, padahal dengan volume 100 ml, praktikan sudah dapat mengerjakan praktikum ini. Setelah itu, tempatkan sedikit sampel pada viskometer Brookfield dan aturlah kecepatan viskometer yaitu 10 rpm. Catat hasil pengamatan dan dilanjutkan ke langkah berikutnya. Langkah berikutnya adalah membuat sediaan uji kedua. Gel kedua yang dibuat hampir sama dengan pembuatan gel pertama, volumenya adalah 100 ml. Gel kedua terbuat dari Na.CMC 5 gram dikembangkan dengan air panas sebanyak 20 kalinya, yaitu 100 mL. Gerus hingga Na.CMC mengembang dan homogen dengan air. Lalu ditambahkan gliserol sebanyak 5 ml, kemudian asam salisilat sebanyak 1 gram. Setelah itu, tempatkan sedikit sampel pada viskometer Brookfield dan aturlah kecepatan viskometer yaitu 10 rpm. Catat hasil pengamatan dan dilanjutkan ke langkah berikutnya.

Dari hasil pengamatan, diperoleh data pada sediaan pertama, besar viskositas adalah 717,2 cP, sedangkan pada sediaan kedua, diperoleh data 1542 cP. Hasil pengamatan ini diperoleh setelah mengalikan hasil pembacaan skala dengan faktor spindle, dalam praktikum kali ini, praktikan menggunakan spindel S41.

Anda mungkin juga menyukai