Anda di halaman 1dari 6

KARDIOLOGI ANAK

Pendahuluan Penyakit jantung pada anak dapat dibagi menjadi 2 golongan : Penyakit jantung bawaan ( PJB ) Penyakit jantung didapat

Penyakit jantung bawaan adalah kelainan jantung yang terjadi sejak bayi lahir , sedangkan penyakit jantung didapat adalah penyakit jantung yang terjadi setelah lahir. Penyakit jantung bawaan dapat dibagi menjadi 2 tipe : PJB tipe nonsianotik PJB tipe sianotik

PJB nonsianotik merupakan 75 % dari semua kasus penyakit jantung yang terjadi pada anak dan PJB sianotik 25% kasus. PJB non sianotik terdiridari 3 kelompok : 1.Terjadi aliran darah dari kiri kekanan pada : Paten duktus arteriosus ( PDA ) Ventrikel septal defek ( VSD ) Atrial septal defek (ASD ) 2.Terjadi obstruksi jantung kanan pada : -Stenosis katup pulmonal 3.Terjadi obstruksi jantung kiri pada -Stenosis katup aorta -Koartasio aorta -Stenosis katup mitral PJB sianotikterjdi aliran darah dari kanan kekiri : -Tetralogi Fallot ( TF )

-Tranposisi arteri besar Diagnosa PJB dapat ditegakkan berdasarkan : -Gejala klinis -Pemeriksaan EKG , foto torak . -Echocarduiografi -Kateterisasi jantung PJB NONSIANOTIK VENTRIKEL SEPTAL DEFEK ( VSD ) Merupakan penyakit jantung bawaan ynga paling sering terjadi , insidennya 20% dari semua PJB . Gejala klinis . Gejelaklinis tergantung dari besar kecilnya defek yang terjadi : -VSD kecil Anak tampak sehat , pertumbuhan normal , pada pemeriksaan fisik terdengar bising sistolik dan thrill pada sternum kiri bawah. -VSD sedang Anak terlihat gangguan pertumbuhan berat badan kurang dan pada auskultasi terdengar diastolik -VSD besar Anak trelihat takipneu dan pada auskultasi terdengar P2 keras dan bising sistolik. Diagnosa VSD Diagnosa dibuat berdasarkan : -Gejala klinik -EKG terdapat hipertropi ventrikel kiri -Pada echokardiografi dapat ditentukan lokalisasi dan besarnya defek. Tatalaksana : -medikamentosa bila terjadi gagal jantung -operatif.

ATRIAL SEPTAL DEFEK ( ASD ) ASD adalah terjadinya defek pada sekat yang memisahkan atrium kiri da kanan. ASD diklasifikan menjadi : -ASD sederhana dengan defek pada septum dan sekitar fossa ovalis. -ASD komplek yang dikenal sebagai defek atrioventrikular. Angka kejadian ASD kira-kira 8% dari seluruh penyakit jantung bawaan Pada ASD sederhana sering bersifat asimptomatik , bayi dapat tumbuh normal ,terjadi aliran darah dari kiri kekanan Pada auskultasi ditemukan bising sistolik. Diagnosa dapat ditegakkan dengan pemeriksaan EKG dan Echokardiografi. Tatalaksana tindakan operatif. STENOSIS PULMONAL Stenosis pulmonal insidennya sekitat 8% dari semua kelainan jantung bawaan. Pada stenosis yang berat penderita akan meninggal karena gagal jantung, sedangkan Dalam bentuk ringan bersifat asimtomatis dan penderita dapat hidup normal. Pada pemeriksaan klinis auskultasi akan terdengar sistolik ejeksi pada ke 2 kiri dan terdengar paling keras saat ekspirasi, bunyi jantung kedua terdengar terpecah ( split ). Diagnosa Diagnosa dapat ditegeakkan berdasarkan : Foto torak EKG Echokardiografi

Tatalaksana : Pada kasus ringan tidak perlu tindakan operasi , sedangkan pada kasus yang berat segera lakukan tindakan operatif segera setelah diagnosa ditegakkan. STENOSIS AORTA

Stenosis katup aorta merupakan sekitar 5% dari semua PJB , empat kali lebih banyak pada bayi laki-laki dibandingkan perempuan .Dapat ditemukan bersamaan dengan kelainan lain seperti koartasio aorta. Gejala klinik Stenosis aorta berat dapat ditemukan pada masa bayi dan dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak Pada anak besar dan ringan anak tampak sehat , kadangkadang gejala hanya ditemukan adanya bising jantung pada pemeriksaan rutin. EKG Echokardiografi

Tatalaksana: Operatif dan mdikamentosa. KOARTASIO AORTA Koartasio aorta terjadi pada 6% kasus PJB ialah terjadinya konstriksi pada tempat duktus bermuara pada aorta. Lebih dari setengah kasus disertai dengan kelainan lain yang paling sering menyertainya adalah VSD, kelainan katu kitral dan stenosis aorta Gejala klinis Pada masa neonatus , bayi lahir dalm keadaan baik tetapi dalam beberapa hari memburuk antara hari ke2 sp 10 , hal ini berhubungan dengan menutupnya duktus arteriosus. Tiba-atiba bayi taidak bisa minum dan sesak nafas dan perfusi perifer menurun, nadi brakialis teraba tapi nadi femoralis sangat lemah dan bahkan tidak teraba. Tekanan darah ekstrimitas atas lebih tinggi dari ektrimitas bawah. Oleh sebab itu bayi yang dicurigai PJB harus diperiksa palpasi nadi brakialis dan femoralis. Diagnosa Diagnosa ditegakkan berdasarkan Foto torak terlohat pembesaran jantungyang menyeluruh dan terdapat kongesti v.pulmonalis. EKG terlihat hipertropi ventrikel kanan yang jelas.

Tatalaksana Atasi gagal jantung

Balloon angioplasty Operasi

PJB TIPE SIANOTIK TETRALOGI FALLOT ( TF ) TF adalah suatu PJB yang sianotik ditandai dengan overriding aorta stenosis pulmonal ventrikel septal defek hipertropi ventrikelkanan Karena adanya stenosis pulmonal menyebabkan darah sulit melewati arteri pulmonalis akibatnya darah mengalir keventrikiel kiri melalui lubang vsd sehingga darah yang kaya dengan oksigen yang berasal dari atrium kiri keventrikel kiri bercampur dengan darah dari ventrikel kanan .Hal ini mengakibatkan darah yang mengalir keseluruh tubuh bercampur oksigen dan carbondioksida. Gejala klinik Gekjala klinik TF adalah sianosis , takipne dan clubbing fingers , penderiti dapat mengalami serangan sianotik secara tiba-tiba .Terlihat anak sinosis , pernafasan cepat , gelisah , Hal ini trejadi akibat berkurangnya darah keparu-paru secara tiba-tiba .Keadaan ini biasanya dicetuskan oleh beberapa kejadian seperti menangis , buang air besar , atau aktivitas yang meningkat. Kejadian ini berlangsung selama 15 sp 30 menit dan biasanya teratasi dengan spontan. Pada keadaan yang berat anak bisa tidak sadar / koma bahkan kematian. Serangan sianotik biasanya mulai timbul pada usia 6-12 bulan , bahkan dapat lebih awal pada usia 2-4 bulan. Serangan sianotik terjdadi akibat meningkatnya aliran darah kanan kekiri yang tiba-tiba, akibatnya aliran darah keparu berkurang sehingga terjadi hipoksemia berat. Jongkok sering terjadi setelah anak bisa berjalan , setelah beberapa lama anak akan berjongkok untuk beberapa waktu kemudian berjalan lagi. Pada auskultasi akan terdengar bising sistolik. Diagnosa : Diagnosa dapat ditegakkan berdasarkan : gejala klinik seperti diatas pemeriksaan laboratorium jumlah eritrosit dan Hb terjadinya 4 kelainan yaitu :

meningkat

radiologi , pada TF umumnya tidak membesar ,

apeks jantung kecil dan terangkat dan konus pulmonalis cekung , vaskularisasi paru-paru menurun. Gambaran ini disebut mirip dengan bentuk sepatu. EKG Echokardiografi Kateterisasi jantung dan angiokardiografi

Tatalaksana Pada penderita yang mengalami serangan sianotik maka terapi ditujukan untuk memutus rantai pato fisiologi serangan tsb dengan cara : Posisi lutut kedada, dengan posisi ini diharapkan aliran darah keparu-paru bertambah karena peningkatan afterload aorta akibat penekukan arteri femoralis. Pemberian obat-obatan seperti morfin dan propanolol. Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila memungkinkan

Anda mungkin juga menyukai