PERJANJIAN
KERJA SAMA
antara
dengan
tentang
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB)
Nomor :
Nomor :
Pada hari ini, Senin tanggal dua puluh tujuh bulan Juni tahun dua ribu
enam belas (27/06/2016) di Jakarta, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. dr. Dien Emawati, M.Kes
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, dan Perempuan dan Keluarga
Berencana (BPMPKB) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta berdasarkan
Surat Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor
2287/2014 tanggal 31 Desember 2014, dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama Badan Pemberdayaan Masyarakat, dan Perempuan dan Keluarga
Berencana (BPMPKB) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang
berkedudukan di Jalan A.Yani Kaveling 64 By Pass Cempaka Putih Jakarta
Pusat, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;
2. Drg. Wahyu Prabowo
Direktur Utama Rumah Sakit Ibnu Sina Jakarta Barat berdasarkan Keputusan
Nomor: 02/DIRUT/SK/I/2011 tanggal 6 Januari 2011, dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama Rumah Sakit Ibnu Sina yang berkedudukan di Jalan
Raya Nurdin 1 No 3 Grogol Kecamatan grogol Jakarta Barat; selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA
2.
3.
4.
5.
Pasal 5
Prosedur Penagihan
1. Prosedur penagihan klaim atas pelayanan yang diberikan PIHAK KEDUA
mengacu pada Peraturan Gubernur Nomor 47 Tahun 2014 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Gubernur Nomor 162 Tahun 2010 Tentang Pelayanan Keluarga
Berencana (KB) dan petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan Surat Keputusan
Nomor 152 Tahun 2014 Tentang Revisi Keputusan Kepala BPMPKB Provinsi
DKI Jakarta Nomor 241/2011 Tentang Petunjuk Teknis Pelayanan Keluarga
Berencana (KB);
2. Dokumen tagihan yang harus dilampirkan oleh PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Kwitansi Asli.
Surat Penagihan dan Rekap Klaim Asli.
Bukti
Rawat
Jalan/Tindakan/Penunjang
Diagnostik, khusus untuk MOP, MOW dan Komplikasi.
g.
Foto Copy resep obat yang telah ditanda tangani
pejabat yang berwenang.
h.
Foto Copy Lembar Persetujuan Tindakan Medik
(Informed Consent), khusus untuk pelayanan KB metode kontrasepsi IUD,
Implan, MOP dan MOW.
3. Apabila berkas tagihan yang disampaikan tidak/belum lengkap akan
dikomunikasikan kembali kepada PIHAK KEDUA, setelah diperbaiki berkas
tagihan harus segera dikirim.
Pasal 6
Pembayaran
1. Prosedur pembayaran klaim atas pelayanan yang diberikan PIHAK KEDUA
mengacu pada Peraturan Gubernur Nomor 47 Tahun 2014 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Gubernur Nomor 162 Tahun 2010 Tentang Pelayanan Keluarga
Berencana (KB) dan petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan Surat Keputusan
Nomor 152 Tahun 2014 Tentang Revisi Keputusan Kepala BPMPKB Provinsi
DKI Jakarta Nomor 241/2011 Tentang Petunjuk Teknis Pelayanan Keluarga
Berencana (KB);
2.
3.
perjanjian ini oleh PARA PIHAK harus dianggap telah diberikan dan
dilakukan jika:
a.
b.
c.
1. Perjanjian ini berlaku untuk masa 2 (dua) tahun, terhitung sejak tanggal
ditanda tangani KEDUA BELAH PIHAK dan jika diperlukan dapat
diperpanjang kembali.
2. Perjanjian ini dapat dihentikan sewaktu-waktu dengan terlebih dahulu
memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada pihak lainnya,
sekurang kurangnya 3 (tiga) bulan sebelumnya.
3. Pengakhiran perjanjian ini tidak membebaskan para pihak dalam hal
penyelesaian kewajiban masing-masing yang masih ada kepada pihak lainnya.
Pasal 11
Force Majeure (Keadaan Darurat)
1.
Dalam hal kedua belah pihak tidak dapat memenuhi kewajiban yang
tercantum dalam perjanjian kerjasama ini yang disebabkan dan diakibatkan
oleh kejadian diluar kemampuan PARA PIHAK seperti bencana alam,
sabotase, pemogokan, huru hara, kebakaran, perubahan moneter dan regulasi,
maka segala keterlambatan tidak dianggap kesalahan PARA PIHAK, sehingga
pihak yang mengalami keterlambatan tidak akan dikenakan sanksi atau denda.
2.
Pasal 12
Penyelesaian Perselisihan
1. Apabila timbul perbedaan pendapat atau perselisihan mengenai pelaksanaan
ketentuan perjanjian kerjasama ini, maka kedua belah pihak akan
mengutamakan penyelesaian dengan cara musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila tidak dapat diperoleh penyelesaian sebagaimana yang dimaksud
dalam ayat 1 pasal ini, maka perselisihannya akan diselesaikan melalui
Pengadilan Negeri setempat.
Pasal 13
Lain-lain
1. Hal hal yang belum ditentukan atau memerlukan penyelesaian lebih lanjut
akan ditetapkan kemudian dan akan diselesaikan bersama.
2. Setiap perubahan yang menyangkut ketentuan dalam isi surat perjanjian ini
harus disepakati terlebih dahulu oleh kedua belah pihak dan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari perjanjian kerja sama ini.
Pasal 14
Penutup
Demikian perjanjian kerjasama ini dibuat dan ditanda tangani kedua belah
pihak di Jakarta, yang dibuat rangkap 2 (dua) bermaterai cukup dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama untuk masing-masing pihak.
10