Anda di halaman 1dari 24

REFERAT KONDILOMA AKUMINATA

PEMBIMBING dr. Rudianto Sutarman, Sp.KK Penyu un! "atu Sara anti #$#.#%.&$# KEPANITERAAN KLINIK ILMU PEN'AKIT KULIT DAN KELAMIN RUMA( SAKIT UMUM DAERA( )ILEGON PERIODE &# DESEMBER *#&$ + && "ANUARI *#&, -AKULTAS KEDOKTERAN UNI.ERSITAS TRISAKTI "AKARTA KONDILOMA AKUMINATA
1

I.

PENDA(ULUAN Kondiloma akuminata ialah vegetasi oleh human papilloma virus tipe tertentu, bertangkai, dan permukaannya berjonjot.1 Ditandai dengan tumor yang tampak seperti kutil, ber arna seperti daging, dapat memberi gambaran cauliflower atau buah anggur yang berkelompok, dan terdapat pada daerah genital.! Kondiloma akuminata merupakan tonjolan"tonjolan yang berbentuk bunga kol #cauliflower$ dengan di tengahnya jaringan ikat dan ditutup terutama di bagian atas oleh epitel dengan hiperkeratosis. %enyakit ini dijumpai pada usia produkti& terutama pada orang de asa. %enelitian Ro'hester didapatkan perbandingan insiden pada laki"laki dan anita adalah 1 ( 1,) dengan usia rata"rata pada pada laki"laki.!,+ %enyakit ini terutama terdapat di daerah lipatan yang lembab, misalnya di daerah genitalia eksterna.1 Kelainan kulit berupa vegetasi yang bertangkai dan ber arna kemerahan kalau masih baru, jika telah lama agak kehitaman. ,ika timbul in&eksi sekunder arna kemerahan akan berubah menjadi keabu"abuan dan berbau tidak enak. -kuran tiap kutil biasanya 1"! mm, namun bila berkumpul sampai berdiameter 1. 'm dan bertangkai.! /alah satu 'ara yang paling praktis untuk menghindari penyakit menular seksual adalah dengan melakukan hubungan seksual dengan satu orang yang telah diketahui kesehatannya atau dengan kata lain melakukan hubungan seksual yang lebih aman. Kondom tidak dapat melindungi dari in&eksi 0%1 karena 0%1 dapat ditularkan melalui kontak kulit ke kulit pada area tubuh yang terin&eksi 0%1, seperti kulit genitalia atau anus yang tidak tertutup kondom.! anita adalah !! tahun, dan !* tahun

II.

EPIDEMIOLOGI %enyakit ini temasuk %enyakit akibat 0ubungan /eksual. Frekuensinya pada pria dan anita sama. Tersebar kosmopolit dan transmisi melalui kontak kulit langsung. 1,) anita hamil. 2 0%1 sangat /emua bangsa dapat diserang penyakit ini, banyak pada

menular dan merupakan %enyakit 0ubungan /eksual tersering di Amerika /erikat. Diperkirakan 2,2 juta orang terin&eksi setiap tahunnya, dan sekitar 324 orang akan
2

terin&eksi oleh 0%1 genital selama masa hidup mereka, sementara di 5nggris dari 1... anak"anak yang berusia 1* tahun dengan kondiloma yang dirujuk ke R/ di 6ambridge, .,24 menderita anogenital wart atau kondiloma akuminata.!,* %enyakit ini dijumpai pada usia produkti& terutama pada orang de asa. Dari penelitian Ro'hester didapatkan peningkatan insiden kondiloma akuminata yang tetap sebanyak 3"7 8 selama tahun 192."1937, bahkan insiden setahun dapat men'apai 1.* per 1...... atau sekitar .,14, dengan .,24 dari penderita adalah de asa muda. /elain itu dari penelitian Ro'hester didapatkan perbandingan insiden pada laki"laki dan anita adalah 1 ( 1,) dengan usia rata"rata pada anita adalah !! tahun, dan !* tahun pada laki"laki. /atu persen dari penduduk de asa muda #berusia 12"19 tahun$ dapat menderita external genital wart atau kondiloma akuminata, bahkan insidennya meningkat beberapa kali lipat selama ! dekade terakhir.! III. ETIOPATO-ISIOLOGI 1irus penyebabnya adalah Virus Papilloma Humanus, ialah virus D:A yang tergolong dalam keluarga virus %apova. /ampai saat ini telah dikenal sekitar 3. tipe 0%1, namun tidak seluruhnya dapat menyebabkan kondiloma akuminatum. Tipe yang pernah ditemui pada kondiloma akuminatum adalah tipe *, 11, 1*, 17, +., +1, ++, +2, +9, )1, )!, )), 21, 2!, dan 2*.1 ;eberapa tipe 0%1 tertentu mempunyai potensi onkogenik yang tinggi, yaitu tipe 1* dan 17. Tipe ini merupakan jenis virus yang paling sering dijumpai pada kanker serviks. /edangkan tipe * dan 11 lebih sering dijumpai pada kondiloma akuminatum dan neoplasia intraepithelial serviks derajat ringan.1,3 %enularan 0%1 genital hampir semata"mata melalui hubungan kelamin, alaupun

autoinokulasi dan penularan melalui &omite juga dapat terjadi. 5n&eksi dapat ditularkan kepada neonatus saat persalinan per vaginam. %ara bayi ini kemudian dapat mengalami papiloma saluran napas atas yang rekuren dan berpotensi mengan'am nya a. Faktor risiko terbesar untuk timbulnya 0%1 adalah jumlah pasangan seks, merokok, pemakaian kontrasepsi oral, dan kehamilan tampaknya meningkatkan kerentanan terhadap in&eksi 0%1.*,3 %enularannya melalui kontak seksual, baik genital"genital, oral"genital, maupun genital oral. %ermukaan mukosa yang lebih tipis lebih susceptible untuk inokulasi virus
3

daripada kulit berkeratin yang lebih tebal sehingga mikroabrasi pada permukaan epitel memungkinkan virion dari pasangan seksual yang terin&eksi masuk ke dalam lapisan sel basal pasangan yang tidak terin&eksi. /elain itu penularannya dapat melalui transmisi perinatal, dari ibu dengan kondiloma akuminata ke neonatus sehingga mengakibatkan external genital wart atau kondiloma akuminata dan papillomatosis laring.! /el basal merupakan tempat pertama in&eksi 0%1 sehingga setelah inokulasi melalui trauma ke'il, virion 0%1 akan masuk sampai lapisan sel basal epitel. Agar dapat menimbulkan in&eksi, 0%1 harus men'apai epitel yang berdi&erensiasi sedangkan sel basal relati& undifferentiated, mereka hanya terstimulasi untuk membelah se'ara 'epat sehingga disini hanya terjadi ekspresi gen 0%1. /esuai dengan pembelahan sel basal, virion 0%1 akan bergerak ke lapisan epidermis yang lebih atas. Dan hanya lapisan epidermis di atas lapisan basal yang berdi&erensiasi pada tahap lanjut, yang dapat mendukung replikasi virus. Ekspresi gen virus pada lapisan ini diperlukan untuk menghasilkan kapsid protein dan kumpulan partikel virus. /esudah itu terjadi pelepasan virus bersama dengan sel epitel yang deskuamasi, kemudian virus baru akan mengin&eksi lapisan basal lain. <aktu yang dibutuhkan mulai dari in&eksi 0%1 sampai pelepasan virus baru adalah + minggu #masa inkubasi kondiloma akuminata + minggu sampai 7 bulan$.!,3,7 %ada in&eksi virus pertahanan tubuh diperankan oleh T helper dan T sitotoksik. Antigen yang dipresentasikan sel dendritik, akan dikenali oleh T helper melalui =06 55 dan dikenali oleh T sitotoksik melalui =06 5, kemudian T helper membantu aktivasi T sitotoksik yang akan melisiskan protein virus pada sel terin&eksi. %ada in&eksi 0%1, karena virus non litik maka antigen akan dilepaskan dengan lambat dan sel dendritik tidak diakti&kan. Ada yang berpendapat bah a kemungkinan respons tidak berperan pada in&eksi 0%1, tetapi penelitian menunjukkan lesi yang berhubungan dengan 0%1 lebih lama, mudah kambuh, dan lebih lebar pada penderita imunode&isiensi terutama imunitas seluler. /elain itu pada in&eksi 0%1 yang berperan adalah respon Th1 dengan adanya 5>"1!, yang menginduksi 5F: membantu aktivasi T sitotoksik dan meningkatkan aktivitas NK cell sitotidal. Ada penemuan yang tidak diduga, dengan dihasilkannya 5>"1! mungkin memiliki e&ek antivirus, selain itu didapatkan in&iltrasi lim&osit terutama makro&ag dan 6D), dengan demikian terdapat aktivitas sistem imun pada in&eksi 0%1 terutama respons Th1.!,3,7
4

I.. GE"ALA KLINIS Kondiloma akuminata pada umumnya asimtomatis, tetapi dapat menimbulkan ketidaknyamanan karena mengakibatkan gatal, lembab, perdarahan, dispareunia, rasa terbakar, dan menimbulkan discharge.! %enyakit ini terutama terdapat di daerah lipatan yang lembab, misalnya di daerah genitalia eksterna. %ada pria tempat predileksinya di perineum dan sekitar anus, sulkus koronarius, glans penis, muara uretra eksterna, korpus, dan pangkal penis, dengan bentuk bervariasi dari lesi ke'il tak bertangkai hingga proli&erasi papilaris besar yang garis tengahnya beberapa sentimeter. %ada anita di daerah vulva dan sekitarnya, anita yang banyak introitus vagina, kadang"kadang pada porsio uteri. %ada

mengeluarkan &luor albus atau anita yang hamil pertumbuhan penyakit lebih 'epat.1 Kelainan kulit berupa vegetasi yang bertangkai dan ber arna kemerahan kalau masih baru, jika telah lama agak kehitaman. %ermukaannya berjonjot #papilomatosa$ sehingga pada vegetasi yang besar dapat dilakukan per'obaan sondase. ,ika timbul in&eksi sekunder arna kemerahan akan berubah menjadi keabu"abuan dan berbau tidak enak. -kuran tiap kutil biasanya 1"! mm, namun bila berkumpul sampai berdiameter 1. 'm dan bertangkai. Dan biasanya ada yang sangat ke'il sampai tidak diperhatikan. Kutil biasanya mun'ul dalam aktu 1"7 bulan setelah terin&eksi, dimulai sebagai pembengkakan ke'il yang lembut, lembab, ber arna merah atau pink. =ereka tumbuh dengan 'epat dan bisa memiliki tangkai.1,9 =ani&estasi in&eksi 0%1 pada kelamin dapat berupa kondisi berikut(! a. 5n&eksi Klinis =or&ologinya dapat berbentuk( 1. Kondiloma akuminatum, bentuk klasik dari genital wart seperti bunga kol yang menonjol. !. %apula halus #smooth popular form/sessile$, papul ke'il, ber arna seperti daging atau papul hiperpigmentasi yang mungkin bergabung membentuk plaque. +. %apula keratotik atau seperti veruka vulgaris. ). 1eruka plana
5

%ada laki"laki berupa papul verrucous tetapi kadang juga didapatkan flat wart. %ada anita, di vulva bentuk verrucous sedangkan di vagina bentuk &lat.! b. 5n&eksi /ubklinis 0anya tampak dengan alat bantu misal asam asetat +"24, lensa pembesar, dan kolposkopi, namun se'ara histopatologis menunjukkan adanya in&eksi 0%1.! '. 5n&eksi >aten Tidak tampak in&eksi 0%1 baik se'ara klinis, dengan alat bantu, maupun se'ara histopatologis. D:A 0%1 dapat dideteksi pada epitel yang tampak normal dengan teknik biologi molekuler.! Daerah predileksinya sulkus koronarius, glans penis, muara uretra eksterna, korpus, pangkal penis, perineum #pria$, labia, klitoris, vagina, serviks # anita$, perianal, anal, rektum dan oro&aring #kedua jenis kelamin$. Di daerah vagina dan serviks, kondiloma akuminata bebentuk flat #datar$.! ,ika terjadi in&eksi sekunder, arna kemerahan pada kondiloma akuminata akan

berubah menjadi keabu"abuan dan berbau tidak enak.!

?ambar 1. Kondiloma akuminata di daerah glans penis dan sulkus koronarium. Tampak vegetasi yang bertangkai maupun tidak bertangkai. /umber( =urtiastutik D, ;arakbah ,, >umintang 0, =artodihardjo /. ;uku Ajar 5n&eksi =enular /eksual. /urabaya( Airlangga -niversity %ress@ !..7.h.1*2"39.

-ntuk kepentingan klinis kondiloma akuminata dibagi dalam + bentuk yaitu(9 a. ;entuk akuminata Terutama dijumpai pada lipatan dan lembab. Terlihat vegetasi bertangkai dengan permukaan yang berjonjot"jonjot seperti jari. ;eberapa kutil dapat bersatu membentuk lesi yang lebih besar sehingga tampak seperti kembang kol. >esi yang besar ini sering dijumpai pada anita yang mengalami &luor albus, pada anita hamil, dan pada keadaan imunitas terganggu. b. ;entuk papul >esi bentuk papul biasanya didapati pada daerah dengan keratinisasi sempurna, seperti batang penis, vulva bagian lateral, daerah perianal dan perineum. Kelainannya berupa papul dengan permukaan yang halus dan li'in, multipel dan tersebar se'ara diskret. '. ;entuk datar /e'ara klinis, lesi bentuk ini terlihat sebagai makula atau bahkan sama sekali tidak tampak dengan mata telanjang #in&eksi subklinis$, dan baru terlihat setelah dilakukan tes asam asetat. Dalam hal ini penggunaan kolposkopi sangat menolong.

?ambar !. Kondiloma akuminata( vegetasi eritematosa menutupi genitalia eksterna, bertangkai, permukaannya berbintil"bintil. /umber( 0andoko R. %enyakit virus. Dalam( Djuanda A, 0amAah =, Aisah /, editor. 5lmu %enyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke"2. ,akarta( ;alai %enerbit FK-5@ !..3.h.11!").

=eskipun demikian perlu diingat bah a tidak ada batasan yang jelas antara ketiga bentuk tadi dan sering pula dijumpai bentuk"bentuk peralihan. /elain ketiga bentuk klinis diatas, dijumpai juga bentuk klinis yang lain yang telah diketahui berhubungan dengan keganasan pada genitalia, yaitu(9 a. ?iant 'ondyloma ;us'hke">o enstein ;entuk ini diklasi&ikasikan sebagai karsinoma sel skuamosa dengan keganasan derajat rendah. 0ubungan antara kondiloma akuminata dengan giant condyloma diketahui dengan ditemukannya 0%1 tipe * dan tipe 11. >okalisasi lesi yang paling sering adalah pada penis dan kadang"kadang pada vulva dan anus. Klinis tampak sebagai kondiloma yang besar, bersi&at invasi& lokal dan tidak bermetastasis. /e'ara histologis giant condyloma tidak berbeda dengan kondiloma akuminata. condyloma ini umumnya re&rakter terhadap pengobatan.),9 iant

?ambar +. ?iant 'ondyloma /umber( =urtiastutik D, ;arakbah ,, >umintang 0, =artodihardjo /. ;uku Ajar 5n&eksi =enular /eksual. /urabaya( Airlangga -niversity %ress@ !..7.h.1*2"39.

b. %apulosis ;o enoid /e'ara klinis berupa papul likenoid ber arna 'oklat kemerahan dan dapat berkon&luens menjadi plakat. Ada pula lesi yang berbentuk makula eritematosa dan lesi yang mirip leukoplakia atau lesi subklinis. -mumnya lesi multipel dan kadang" kadang berpigmentasi. ;erbeda dengan kondiloma akuminata, permukaan lesi papulosis ;o enoid biasanya halus atau hanya sedikit papilomatosa. ?ambaran histopatologik mirip penyakit bo en dengan inti yang berkelompok, sel raksasa
8

diskeratotik dan sebagai mitotik atipik. Dalam perjalanan penyakitnya, papulosis ;o enoid jarang menjadi ganas dan 'enderung untuk regresi spontan.),9

?ambar ). %apulosis ;o enoid pada anus. /umber( Kirnbauer R, >enA %, Bkun ==. 0uman papillomavirus. 5n( ;olognia ,>, ,oriAAo ,>, Rapini R%, editors. Dermatology. !nd edition. -nited /tate o& Ameri'a( =osby Elsevier@ !..7.p.117+"93.

..

PEMERIKSAAN PENUN"ANG Dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk membantu menegakkan diagnosis, antara lain sebagai berikut( a. Tes asam asetat #acetowhitening$ Tes ini menggunakan larutan asam asetat +"24 dalam akuades, dapat menolong mendeteksi in&eksi 0%1 subklinis atau untuk menentukan batas pada lesi datar. %emeriksaan ini menolong dalam membatasi in&eksi 0%1 ke serviks dan anus. /ensitivitas acetowhitening pada in&eksi 0%1 'ukup baik dan untuk beberapa lesi hasil pemeriksaan tersebut lebih baik dibandingkan dengan hasil pemeriksaan histopatologi pada biopsi rutin. !cetowhitening pada lesi genital eksterna tidak spesi&ik untuk kondiloma.!,1. ;ubuhkan asam asetat 24 dengan lidi kapas pada lesi yang di'urigai. Dalam 1"2 menit lesi akan berubah arna menjadi putih "acetowhite#. %erubahan arna pada lesi di daerah perianal perlu aktu lebih lama #sekitar 12 menit$.9

b. Kolposkopi =erupakan tindakan yang rutin dilakukan di bagian kebidanan, namun belum digunakan se'ara luas di bagian penyakit kulit. %emeriksaan ini terutama berguna untuk melihat lesi kondiloma akuminata yang subklinis, dan kadang"kadang dilakukan bersama dengan tes asam asetat. Kolposkopi menggunakan sumber 'ahaya yang kuat dan lensa binokular sehingga lesi dari in&eksi 0%1 dapat diidenti&ikasi. ;iasanya kolposkopi digunakan bersama asam asetat untuk membantu visualisasi dari jaringan yang terkena. <alaupun a alnya kolposkopi didisain untuk memeriksa alat kelamin anita, aplikasi dari kolposkopi sudah dikembangkan untuk memeriksa penis dan anus. /ervikal kolposkopi dan anoskopi resolusi tinggi biasanya dilakukan setelah tes sitologi yang abnormal pada skrining dari kanker serviks dan anus.7,9 '. %ap /mear /eluruh anita seharusnya dimotivasi untuk melakukan pap smear setiap

tahun karena 0%1 merupakan penyebab utama pada patogenesis kanker serviks. !nal pap smear test dengan cervical brush dan larutan &iksasi membantu dalam mendeteksi kelainan pada anus. Bleh karena itu, setiap akuminata sebaiknya dilakukan pap smear.! d. %emeriksaan 0istopatologi ?ambaran mikroskopiknya adalah proli&erasi berlebihan epitel skuamosa berlapis yang ditopang oleh papilla &ibrovaskular. /el epitel yang terletak di permukaan memiliki nukleus hiperkromatik ireguler yang dikelilingi oleh halo jernih perinukleus, suatu perubahan yang disebut sebagai koilositosis.11 anita dengan kondiloma akuminata atau yang merupakan pasangan seksual pria penderita kondiloma

10

?ambar 2. 0istopatologi kondiloma akuminata #akantosis, hyperkeratosis, dan vakuolisasi sitoplasma$ /umber( 6rum 6%, >ester /6, 6otran R/. /istem genitalia perempuan dan payudara. Dalam( Kumar 1, 6otran R/, Robbins /l, editor. ;uku Ajar %atologi. Edisi ke"3. ,akarta( E?6@ !..3.h.3*!.

%emeriksaan ini juga diindikasikan untuk mengkon&irmasikan /665/ atau squamous cell carcinoma invasive. %ada kondiloma akuminata didapatkan akantosis dan papillomatosis pada lapisan =alpighi, dengan penebalan dan elongasi rete ridge. %ada lapisan =alpighi bagian atas didapatkan banyak sel vakuolisasi, tetapi distribusinya terbatas dan tidak ditemukan pada seluruh bagian, pembuluh darah kapiler berliku"liku dan meningkat. >apisan tanduk mengalami parakeratosis, terutama pada lesi di permukaan mukosa. /tratum korneum tidak terlalu tebal. Dapat pula diperoleh gambaran mitosis, koilositosis nukleus, dobel nukleus dan apoptosis keratinosit.! e. Deteksi D:A 0%1 Adanya D:A 0%1 dan tipe 0%1 yang spesi&ik dapat ditentukan dengan hibridisasi pada hapusan dan spesimen biopsi. Ada beberapa teknik hibridisasi, antara lain hibridisasi insitu, $outhern blot% Northern blot% dot blot% filter insitu hybridi&ation% dan polymerase chain reaction. Ada beberapa pertimbangan dalam pemilihan metode hibridisasi, antara lain( bahan klinis yang dianalisis, kondisi bahan klinis, ukuran sampel klinis atau hasil D:A selular, sensitivitas, spesi&isitas tipe 0%1 serta kepraktisan tes.!,1!
11

/alah satu metode yang dipertimbangkan untuk standar baku emas deteksi D:A 0%1 adalah C$outhern blot hybridi&ation'. D:A total diekstraksi dari bahan biopsi atau dari sel yang terlepas dan didigesti dengan endonuklease resriksi. D:A kemudian dipisahkan dalam &ragmen menggunakan elektro&oresis gel dan didenaturasi dalam gel dengan alkalin menjadi D:A serat tunggal, yang kemudian ditrans&er ke &ilter nitroselulosa menggunakan teknik $outhern blot'. Filter kemudian dihibridisasi dengan probe D:A 0%1 tipe spesi&ik yang dilabel dengan radioakti& atau nonradioakti&.1+ %enggunaan meode polymerase chain reaction #%6R$ dengan ampli&ikasi target sekuens D:A yang spesi&ik merupakan metode yang menjajikan untuk diagnosis in&eksi 0%1.1+ &. /erologi Kejadian kondiloma akuminata merupakan pertanda kegiatan seksual yang tidak aman sehingga tes serologis untuk si&ilis dilakukan pada seluruh pasien untuk menyingkirkan koin&eksi dengan (reponema pallidum, dan seluruh pasien dilakukan tes 051.! .I. DIAGNOSIS Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan &isis, dan pemeriksaan penunjang. =asa inkubasi kondiloma akuminata berlangsung antara 1"7 bulan #rata"rata !"+ bulan$. 0%1 masuk ke dalam tubuh melalui mikrolesi pada kulit, sehingga kondiloma akuminata sering timbul pada daerah yang mudah mengalami trauma pada saat melakukan hubungan seksual.9 %enyakit ini terutama terdapat di daerah lipatan yang lembab, misalnya di daerah genitalia eksterna. %ada pria tempat predileksinya di perineum dan sekitar anus, sulkus koronarius, glans penis, muara uretra eksterna, korpus dan pangkal penis. %ada di daerah vulva dan sekitarnya, introitus vagina, kadang pada porsio uteri. %ada yang banyak mengeluarkan &luor albus atau lebih 'epat.1 Kelainan kulit berupa vegetasi yang bertangkai dan ber arna kemerahan kalau masih baru, jika telah lama agak kehitaman. %ermukaannya berjonjot #papilomatosa$
12

anita anita

anita yang hamil pertumbuhan penyakit

sehingga pada vegetasi yang besar dapat dilakukan per'obaan sondase. ,ika timbul in&eksi sekunder arna kemerahan akan berubah menjadi keabu"abuan dan berbau tidak enak.1,7 Kondiloma akuminata pada umumnya asimtomatis tetapi dapat menimbulkan ketidaknyamanan karena mengakibatkan gatal, lembab, perdarahan, dispareunia, rasa terbakar dan menimbulkan dis'harge. =ani&estasi in&eksi 0%1 pada kelamin dapat dibagi menjadi tiga yaitu in&eksi klinis, subklinis dan laten. 5n&eksi klinis, mor&ologinya dapat berbentuk akuminata, papul halus, dan papul keratotik. in&eksi subklinis hanya tampak dengan pemeriksaan asam asetat +"24 lensa pembesar dan kolposkopi, namun se'ara histopatologis menunjukkan adanya in&eksi 0%1. %ada in&eksi laten, tidak tampak in&eksi 0%1 baik se'ara klinis dengan alat bantu maupun se'ara histopatologis. D:A 0%1 dapat dideteksi pada epitel yang tampak normal dengan teknik biologi molekuler.! .II. DIAGNOSIS BANDING a. 1eruka vulgaris 1eruka vulgaris merupakan kelainan kulit berupa hiperplasi epidermis yang disebabkan oleh 0uman %apilloma 1irus tipe tertentu. 1irus ini bereplikasi pada sel"sel epidermis dan ditularkan dari orang"orang. %enyakit ini juga menular dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh pasien yang sama dengan 'ara autoinokulasi. 1irus ini akan menular pada orang tertentu yang tidak memiliki imunitas spesi&ik terhadap virus ini pada kulitnya. 1eruka vulgaris dengan klinis lesi hiperkeratotik, eksotipik dan berbentuk kubah, papula atau nodul terutama terletak pada jari, tangan, lutut, siku atau lainnya pada situs trauma. %emeriksaan histopatologi menunjukkan adanya hiperplasia epidermis yang sering bergelombang, yang 'enderung mengenai lapisan epidermis yang lebih super&isial, menimbulkan halo kepu'atan di sekitar nukleus yang terin&eksi.7,1) Kutil ini terutama terdapat pada anak, tetapi juga terdapat pada de asa dan orang tua. Tempat predileksinya terutama di ekstremitas bagian ekstensor, alaupun demikian penyebarannya dapat ke bagian lain tubuh termasuk mukosa mulut dan hidung.1

13

?ambar *. 1eruka vulgaris( papul"papul datar, keras, dengan permukaan kasar, sebagian berkon&luensi. /umber( 0andoko R. %enyakit virus. Dalam( Djuanda A, 0amAah =, Aisah /, editor. 5lmu %enyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke"2. ,akarta( ;alai %enerbit FK-5@ !..3.h.11!").

Kutil ini bentuknya bulat ber arna abu"abu, dasarnya lentikular atau kalau berkon&luensi berbentuk plakat, permukaan kasar #verukosa$. Dengan goresan dapat timbul autoinokulasi sepanjang goresan #&enomen KDbner$. Dikenal pula induk kutil yang pada suatu saat akan menimbulkan anak"anak kutil dalam jumlah yang banyak. 1eruka biasanya s asirna, mereda se'ara spontan dalam * bulan hingga ! tahun.1,1)

b. Kondiloma lata =erupakan salah satu bentuk si&ilis stadium 55. >esi berupa papul"papul dengan permukaan yang lebih halus, bentuknya lebih bulat daripada kondiloma akuminata, besar, ber arna putih atau abu"abu, lembab, lesi datar, plakat yang erosi&, ditemukan banyak spirochaeta pallidum. Terdapat pada daerah lipatan yang lembab seperti anus dan vulva. Kelainan kulit dapat menyerupai berbagai penyakit kulit sehingga disebut the great imitator. /elain memberi kelainan pada kulit, si&ilis sekunder dapat juga memberi kelainan pada mukosa, kelenjar getah bening, mata, hepar, tulang, dan sara&.12
14

Kelainan kulit yang membasah #eksudati&$ pada si&ilis sekunder sangat menular. ?ejala yang penting untuk membedakannya dengan berbagai penyakit kulit yang lain ialah( kelainan kulit pada si&ilis sekunder umumnya tidak gatal, sering disertai lim&adenitis generalisata, pada si&ilis sekunder dini kelainan kulit juga terjadi pada telapak tangan dan kaki. >esi dapat berbentuk roseola, papul, dan pustule, atau bentuk lain.12 Roseola ialah eritema ma'ular, berbintik"bintik, atau berber'ak"ber'ak, arnanya merah tembaga, bentuknya bulat atau lonjong. Roseola akan menghilang dalam beberapa hari atau minggu, dapat pula bertahan hingga beberapa bulan. ;entuk lain ialah terdiri atas papul"papul lentikular, permukaannya datar, sebagian berkon&luensi, terletak pada daerah lipatan kulit@ akibat gesekan antar"kulit permukaannya menjadi erosi&, eksudati&, sangat menular.12

?ambar 3. /i&ilis stadium ! bentuk kondiloma lata di daerah penis, skrotum, dan inguinalis /umber( =urtiastutik D, ;arakbah ,, >umintang 0, =artodihardjo /. ;uku Ajar 5n&eksi =enular /eksual. /urabaya( Airlangga -niversity %ress@ !..7.h.1*2"39.

;entuk pustul lebih sering tampak pada kulit ber arna dan jika daya tahan tubuh menurun. Timbulnya banyak pustul ini sering disertai demam yang intermiten dan penderita tampak sakit, lamanya dapat berminggu"minggu.12

15

'.

Karsinoma sel skuamosa Karsinoma sel skuamosa adalah suatu proli&erasi ganas dari keratinosit epidermis yang merupakan tipe sel epidermis yang paling banyak dan merupakan salah satu dari kanker kulit yang sering dijumpai setelah basalioma. Terdapat banyak &aktor yang dapat menyebabkan pertumbuhan karsinoma sel skuamosa pada kulit yaitu &aktor sinar matahari, arsen, hidrokarbon, suhu, radiasi kronis, virus. Faktor predisposisi karsinoma sel skuamosa antara lain radiasi sinar ultraviolet, bahan karsinogen, arsenik dan lain"lain.1*,13 1egetasi yang seperti kembang kol, mudah berdarah, dan berbau. Kadang" kadang sulit dibedakan dengan kondiloma akuminata. %ada lesi yang tidak memberikan respon pada pengobatan perlu dilakukan pemeriksaan histopatologi. -mur yang paling sering ialah )."2. tahun dengan lokalisasi yang tersering di tungkai ba ah dan se'ara umum ditemukan lebih banyak pada laki"laki daripada anita.13

?ambar 7. Karsinoma sel skuamosa( vegetasi papilomatosa seperti bunga kol. /umber( Rata 5?. Tumor kulit. Dalam( Djuanda A, 0amAah =, Aisah /, editor. 5lmu %enyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke"2. ,akarta( ;alai %enerbit FK-5@ !..3.h.!+*"3.

Tumor ini dapat tumbuh lambat, merusak jaringan setempat dengan ke'il kemungkinan bermetastasis. /ebaliknya tumor ini dapat pula tumbuh 'epat, merusak jaringan disekitarnya dan bermetastasis jauh, umumnya melalui saluran

16

getah bening. Tumor yang terletak di daerah bibir, anus, vulva, penis lebih 'epat mengadakan invasi dan bermetastasis dibandingkan dengan daerah lainnya.13 /e'ara histopatologi karsinoma sel skuamosa terdiri dari massa yang iregular dari sel"sel epidermis yang berproli&erasi dan menginvasi ke dermis. Karsinoma sel skuamosa yang berdi&erensiasi baik menunjukkan keratinisasi yang 'epat dari lapisan sel skuamosa. /el"sel tumor tersusun se'ara &okal dan konsentris disertai massa keratin, sehingga terbentuklah mutiara tanduk #horn pearls$. %ada karsinoma sel skuamosa di&erensiasi buruk menunjukkan keratinisasi yang terbatas atau kurang sel"sel atipik dengan gambaran mitosis yang abnormal. Tidak dijumpai interseluler bridge.1* .III. PENATALAKSANAAN 0anya ada satu 'ara pen'egahan terhadap in&eksi 0%1 atau kondiloma akuminata yaitu menghindari kontak langsung dengan virus. %enularan in&eksi 0%1 langsung dari orang ke orang melalui mikrolesi. ,ika kondiloma akuminata tampak se'ra klinis pada daerah genitalia, kontak seksual sebaiknya dihindari terlebih dahulu, sampai pengobatan telah selesai dan berhasil. %enggunaan kondom pada saat melakukan hubungan mungkin dapat membantu menurunkan risiko terjadinya penularan.! 6ara pen'egahan yang lain untuk menghindari kontak langsung yaitu dengan mengurangi atau membatasi jumlah pasangan seksual. ;eberapa penelitian sedang dikerjakan pada ! tipe vaksinasi untuk in&eksi 0%1. /atu tipe digunakan untuk men'egah in&eksi atau penyakit ini, dan tipe lain digunakan untuk pengobatan karsinoma seviks.! Ada beberapa 'ara pengobatan kondiloma akuminata, yaitu terapi topikal #podo&ilin, podo&iloktosin, asam triklorasetat, imiEuimod, 2"Fluorourasil$, tindakan bedah dan terapi sistemik #inter&eron, isoprinosin$. %emilihan 'ara pengobatan yang dipakai tergantung pada besar, lokalisasi, jenis dan jumlah lesi, serta keterampilan dokter yang melakukan pengobatan.!,9 a. Terapi topikal 1. %odo&ilin

17

Fang digunakan ialah tingtur podo&ilin !24. Kulit di sekitarnya dilindungi dengan vaselin atau pasta agar tidak terjadi iritasi, setelah )"* jam di'u'i. ,ika belum ada penyembuhan dapat diulangi setelah + hari. /etiap kali pemberian jangan melebihi .,+ '' karena akan diserap dan bersi&at toksik. ?ejala toksisitas ialah mual, muntah, nyeri abdomen, gangguan alat napas, dan keringat yang disertai kulit dingin. Dapat pula terjadi supresi sumsum tulang yang disertai trombositopenia. %ada terjadi kematian &etus.1,! 6ara pengobatan dengan podo&ilin ini sering dipakai. 0asilnya baik pada lesi yang baru, tetapi kurang memuaskan pada lesi yang lama atau yang berbentuk pipih.1 anita hamil sebaiknya jangan diberikan karena dapat

!. %odo&iloktosin ;ahan ini merupakan Aat akti& yang terdapat di dalam podo&ilin. Dalam bentuk 'airan .,24 atau krem .,124. Bbat ini bersi&at antimitotik. Kontraindikasi untuk kehamilan dan menyusui. %emakaian dilakukan ! kali sehari selama + hari dengan menggunakan aplikator dan kemudian dikeringkan tanpa perlu di'u'i.!

+. Asam trikloroasetat Asam triklorasetat penetrasinya 'epat dan mampu membakar kulit keratin dan jaringan lain. =emiliki e&ek kaustik dengan menimbulkan koagulasi dan nekrosis pada jaringan super&isial terutama pada bentuk hiperkeratotik. Kurang menimbulkan iritasi lokal dan jarang menimbulkan toksisitas sistemik, sehingga dapat digunakan untuk anita hamil dan dapat digunakan daerah sekitar lesi Digunakan larutan dengan konsentrasi 2.4, dioleskan setiap minggu. %emberiannya adalah seminggu sekali dan harus berhati"hati karena dapat menimbulkan ulkus yang dalam. Dapat diberikan pada parut.1,1.,17
18

anita hamil. Terapi

asam trikoloroasetat dapt menimbulkan nyeri hebat dan pembentukan jaringan

). 5miEuimod %ada penderita dengan lesi yang luas dan resisten terhadap pengobatan dapat diberikan pengobatan bersama dengan imunomodulator. /alah satu obat yang saat ini sering dipakai adalah 5miEuimod. 5miEuimod adalah bentuk krem, dioleskan + 8 seminggu, paling lama 1* minggu. Di'u'i setelah *"7 jam pemakaian. 5miEuimod kontraindikasi untuk anita hamil dan tidak boleh digunakan pada daerah perianal, uretra, vagina dan serviks.1,!,9,1.

2. 2"&luorourasil Konsentrasinya antara 1"24 dalam krim, dipakai terutama pada lesi di meatus uretra. %emberiannya setiap hari sampai lesi hilang. /ebaiknya penderita tidak miksi selama ! jam setelah pengobatan.1,19

b. Terapi sistemik 1. 5nter&eron Dapat diberikan dalam bentuk suntikan #intramuskular atau intralesi$ dan topikal #krim$, inter&eron al&a diberikan dengan dosis )"* m- intramuskular, + kali seminggu selama * minggu. 5nter&eron beta diberikan dengan dosis !81.* unit intramuskular selama 1. hari berturut"turut.1,! !. 5soprinosin 5soprinosin dapat digunakan terhadap berbagai in&eksi virus. %ada penderita kondiloma akuminata yang lama, luas dan resisten terhadap pengobatan, terjadi de&isiensi imunitas seluler. ;ila sistem respons imun diperbaiki, akan terjadi regresi lesi kondiloma. Dalam kondisi tersebut dapat diberikan isoprinosin dengan dosis +81 gram selama ) minggu.!
19

'.

Tindakan bedah 1. ;edah listrik #elektrokauterisasi$ <aktu lampau, spesialis kulit kelamin umumnya menggunakan pemotong listrik high)frequency atau besi pemotong membakar nevus atau neoplasma kulit lainnya. 5ni dikarenakan sederhana dan 'epat. %emotong elektrik high)frequency se'ara langsung membuang dan mengeringkan, pengobatan ini 'enderung lebih aman, namun penyembuhan luka dengan elektrokauter lebih lambat. Kesimpulannya, pengobatan dengan elektrokauter dapat digunakan untuk berma'am kondiloma, namun dapat membakar terlalu berlebihan dan dapat sedikit berbahaya. Dan harus juga memperhatikan operasi yang aseptik, pen'egahan terhadap in&eksi. %engobatan yang e&ekti& namun membutuhkan anestesi lokal. Digunakan pada jenis kondiloma yang resisten terhadap pengobatan topikal, dengan kekurangan meninggalkan luka parut.!,1. !. ;edah beku #:!. :!B 'air$ ;edah beku merupakan metode pengobatan umum dermatologis, berbahan dasar nitrogen atau karbondioksida 'air, es beku kering penghan'ur kulit, penghan'ur kulit untuk edema lokal, bertujuan untuk men'apai tujuan pengobatan. 1irus kondiloma akuminata menyebabkan terjadinya hiperplasia prostatik jinak pada kulit dan membran mukosa ini memiliki pembuluh darah le'il dalam jumlah banyak, berproli&erasi se'ara 'epat. =etode dapat menggunakan es beku untuk kondiloma akuminata, membentuk edema lokal derajat tinggi. Keuntungan yang paling bagus dari bedah beku ini ialah hanya bersi&at lokal tanpa meninggalkan bekas, tingkat keberhasilan pengobatan kira" kira 3.4. Tersedia dalam metode semprot atau kontak langsung, mampu diaplikasikan pada bentuk ke'il. Dapat digunakan dalam 1 minggu sebanyak !"+ kali. ;edah beku ini banyak menolong untuk pengobatan kondiloma akuminata pada anita hamil dengan lesi yang banyak dan basah. ;edah beku dapat menimbulkan nyeri dan mungkin memerlukan lebih dari sekali terapi.7 +. ;edah skalpel
20

%engobatan bedah pada kondiloma akuminata pada dasarnya bukan merupakan pengobatan pembedahan menjadi yang dianjurkan, bentuk karena yang pengobatan lebih besar dengan dapat pembedahan, kondiloma akuminata sangat mudah kambuh kembali, sehingga gagal. :amun dipertimbangkan untuk dibedah. ;eberapa pasien memiliki kondiloma yang tumbuh begitu 'epat, dan pengobatan lainnya sangat sulit, hal ini dapat dipertimbangkan untuk dilakukan pembedahan. Dengan tujuan untuk men'egah kekambuhan, dapat dilakukan pengobatan lainnya.!,7,!. ). >aser karbondioksida -mum digunakan pada pengobatan kulit dan penyakit menular seksual. =erupakan pengobatan yang tergolong 'epat dan kondiloma dapat hilang. %engobatan dengan laser hanya dapat diaplikasikan pada kondiloma ukuran ke'il dimana jika digunakan pada kondiloma dengan ukuran besar mudah untuk kambuh. >uka lebih 'epat sembuh dan meninggalkan sedikit jaringan parut, bila dibandingkan elektrokauterisasi.!,1. I/. PROGNOSIS <alaupun sering mengalami residi&, prognosisnya baik. Faktor predisposisi di'ari, misalnya hygiene, adanya fluor albus, atau kelembaban pada pria akibat tidak disirkumsisi.! Tingkat kekambuhan lebih dari 2.4 sesudah 1 tahun dan dapat terjadi karena in&eksi ulang dari kontak seksual, masa inkubasi 0%1 yang panjang , lokasi virus pada lapisan kulit super&isial yang jauh dari kelenjar lim&e, menetapnya virus pada kulit di sekitar lesi, &olikel rambut atau tempat yang tidak dapat dijangkau oleh intervensi yang digunakan, lesi yang tidak dijumpai atau lesi yang dalam, lesi subklinis , dan keadaan imunosupresi yang mendasari.! /. KESIMPULAN Kondiloma akuminata merupakan penyakit akibat hubungan seksual yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus. %enularannya melalui kontak seksual, baik genital"genital, oral"genital, maupun genital oral. Faktor risiko terbesar untuk timbulnya 0%1 adalah jumlah pasangan seks. merokok, pemakaian kontrasepsi oral, dan
21

kehamilan tampaknya meningkatkan kerentanan terhadap in&eksi 0%1. %enyakit ini dijumpai pada usia produkti& terutama pada orang de asa. Kondiloma akuminata biasanya tidak nyeri dan tidak menimbulkan masalah bagi pengidapnya selain terlihat jelek dan memalukan. =asa inkubasi kondiloma akuminata berlangsung antara 1"7 bulan #rata"rata !"+ bulan$. %enyakit ini terutama terdapat di daerah lipatan yang lembab, misalnya di daerah genitalia eksterna. Terdapat beberapa modalitas terapi untuk pengobatan kondiloma akuminata diantaranya dengan terapi topikal, terapi sistemik, dan tindakan pembedahan. /alah satu 'ara yang paling praktis untuk menghindari penyakit menular seksual adalah dengan melakukan hubungan seksual dengan satu orang yang telah diketahui kesehatannya atau dengan kata lain melakukan hubungan seksual yang lebih aman. Kondom tidak dapat melindungi dari in&eksi 0%1 karena 0%1 dapat ditularkan melalui kontak kulit ke kulit pada area tubuh yang terin&eksi 0%1, seperti kulit genitalia atau anus yang tidak tertutup kondom.

DA-TAR PUSTAKA

22

1. 0andoko R. %enyakit virus. Dalam( Djuanda A, 0amAah =, Aisah /, editor. 5lmu %enyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke"2. ,akarta( ;alai %enerbit FK-5@ !..3.h.11!"). !. =urtiastutik D, ;arakbah ,, >umintang 0, =artodihardjo /. ;uku Ajar 5n&eksi =enular /eksual. /urabaya( Airlangga -niversity %ress@ !..7.h.1*2"39. +. <iknjosastro 0, /ai&uddin A;, Ra'himhadhi T. 5lmu kandungan. ,akarta( %T ;ina %ustaka /ar ono %ra irohardjo@ !..9.h.!3)"2. ). Kirnbauer R, >enA %, Bkun ==. 0uman papillomavirus. 5n( ;olognia ,>, ,oriAAo ,>, Rapini R%, editors. Dermatology. !nd edition. -nited /tate o& Ameri'a( =osby Elsevier@ !..7.p.117+"93. 2. /iregar R/. Kondiloma akuminata. Dalam( Atlas ;er arna /aripati %enyakit Kulit. Edisi ke"!. ,akarta( E?6@ !..).h.9."1. *. %rin'e :. 5n&eksi saluran genital. Dalam( %ri'e /A, <ilson >=, editor. %ato&isiologi. Edisi ke"*. ,akarta( E?6@ !..2.h.1+)2"3. 3. ?hadishah D, ;renner ;E. 6ondyloma a'uminate #serial on the internet$. !.1+ #updated !.1+ =ay 9@ 'itede !.1+ ,uly 1+$. Available &rom( http(GGemedi'ine.meds'ape.'om. 7. Androphy E,, >o y D?. <arts. 5n( <ol&& K, ?oldsmith >A, KatA /5, ?il'hrest ;A, %aller A/, >e&&ell D,, editors. FitApatri'kHs Dermatology in ?eneral =edi'ine. 3 th edition. -nited /tates o& Ameri'a( =' ?ra 0ill@ !..7.p.191)"!!. 9. Iubier F. Kondiloma akuminata. Dalam( Daili /F, =akes <5;, Iubier F, editor. 5n&eksi =enular /eksual. Edisi ke"). ,akarta( ;alai %enerbit FK-5@ !..9.h.1)."). 1.. ,ames <D, ;erger T?, Elston D=. Andre s Disease B& The /kin 6lini'al Dermatology. 1.th edition. 6anada( /aunders Elsevier@ !..*.p.).3"11. 11. 6rum 6%, >ester /6, 6otran R/. /istem genitalia perempuan dan payudara. Dalam( Kumar 1, 6otran R/, Robbins /l, editor. ;uku Ajar %atologi. Edisi ke"3. ,akarta( E?6@ !..3.h.3*!. 1!. %aller A, =an'ini A,. 0ur itA 6lini'al %ediatri' Dermatology. >ondon( /aunders Elsevier@ !.11.p.+29"*1.

23

1+. Rosana F. %emeriksaan laboratorium mikrobiologi in&eksi menular seksual. Dalam( Daili /F, =akes <5;, Iubier F, editor. 5n&eksi =enular /eksual. Edisi ke"). ,akarta( ;alai %enerbit FK-5@ !..9.h.2+"2. 1). =urphy ?. Kulit. Dalam( Kumar 1, 6otran R/, Robbins /l, editor. ;uku Ajar %atologi. Edisi ke"3. ,akarta( E?6@ !..3.h.79+"). 12. :atahusada E6, Djuanda A. /i&ilis. Dalam( Djuanda A, 0amAah =, Aisah /, editor. 5lmu %enyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke"2. ,akarta( ;alai %enerbit FK-5@ !..3.h.+92"3. 1*. %artogi D. Karsinoma sel skuamosa #serial on the internet$. !..7 #'itied !.1+ ,uly 1+$. Available &rom( http(GGrepository.usu.a'.id. 13. Rata 5?. Tumor kulit. Dalam( Djuanda A, 0amAah =, Aisah /, editor. 5lmu %enyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke"2. ,akarta( ;alai %enerbit FK-5@ !..3.h.!+*"3. 17. FeriAi =, ?erEari A. 6ondyloma a'uminate, treatment #serial on the internet$. !.1+ #'itied !.1+ .britishmedi'aljournal.'om.
19. Treatment o& 'ondyloma a'uminate

ith liEuid nitrogen and T6A ,uly 1+$. Available &rom(

ith 2 per 'ent, 2"&luoroura'il #2"F-$ 'ream #serial !.1+ ,uly 1+$. Available &rom(

on

the

internet$.193)

#'itied

.britishmedi'aljournal.'om. !.. ?ross ?. ?enital 0%1"5n&e'tions( 6lassi&i'ation and 6lini'al =anagement. 5n( Br&anos 6E, /tadler R, ?ollni'k 0, editors. Dermatology in Five 6ontinent. >ondon( <orld 6ongress o& Dermatology@ 1977.p.11!3"+..

24

Anda mungkin juga menyukai