Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL PENELITIAN

Pengaruh Karakteristik Individu dan Kualitas Pelayanan Pasien


Kebidanan Terhadap Minat Melahirkan Di Rumah Sakit E

DISUSUN OLEH:

1. Ferry Aryo Pangarso 166080028


2. Jatu Sarasanti 166080038
3. M. Aviansyah 166080101

Dosen:
Drg. Sri Rahayu, MMR, PhD

PROGRAM PASCA SARJANA


MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
ANGKATAN 25 A TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan proposal penelitian tentang Pengaruh karakteristik individu dan
kualitas pelayanan pasien kebidanan terhadap minat melahirkan di rumah sakit E.
Proposal penelitian ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan proposal ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada Drg. Sri Rahayu, MMR, PhD dan semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan proposal ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki proposal ini.

Akhir kata kami berharap semoga proposal penelitian tentang Pengaruh


Karakteristik Individu dan Kualitas Pelayanan Pasien Kebidanan Terhadap Minat
Melahirkan Di Rumah Sakit E bermanfaat untuk teman-teman yang sedang
menjalani pendidikan maupun bermanfaat dalam melakukan upaya peningkatan
mutu berkelanjutan maupun dapat memberikan inpirasi kepada pembaca.

Jakarta, 16 Maret 2017

Penyusun
Angkatan XXV

2
BAB I
PENDAHULUAN

I. 1. LATAR BELAKANG
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat. Dimana rumah sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya
derajat kesehatan masyarakat (Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009).
Pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan
promotif (peningkatan) dengan sasaran masyarakat (Notoatmodjo,2011).
Secara umum, rawat jalan dan rawat inap adalah bagian dari pelayanan di rumah
sakit. Akan tetapi, dalam proses untuk mendapatkan informasi pencatatan atau
pendokumentasian memiliki perbedaan misi. Pada rawat jalan, pencatatan yang diperlukan
hanya sebatas catatan atau dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan fisik, diagnosis,
tindakan atau pengobatan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Sedangkan pada rawat inap, catatan yang penting dalam dokumen medis adalah minimal
memuat identitas pasien, pemeriksaan, diagnosis, persetujuan tindakan medis (bila ada),
tindakan atau pengobatan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Di unit rawat inap kebidanan pasien berasal dari pasien rujukan atau non rujukan
yang terdiri dari pasien umum atau pasien yang menggunakan asuransi kesehatan. Pasien
yang dirawat di unit kebidanan kasus penyakitnya sangat bervariasi, diantaranya : pasien
partus normal, perdarahan saat kehamilan (abortus), persalinan lama, malpresentasi atau
malposisi, hipertensi dalam kehamilan (preeklamsi), ketuban pecah dini, anemia dalam
kehamilan, kehamilan ganda, tindakan kuretase, ekstraksi vakum, embriotomi, dan kasus
lainnya.
Dalam memberikan pelayanan kepada pasien, petugas mengacu pada standar asuhan
pelayanan profesinya masing-masing. Bidan dalam memberikan pelayanan dirawat inap
kebidanan mengacu pada asuhan kebidanan meliputi metode, pengkajian, diagnosis,
perencanaan, tindakan, partisipasi klien, dan evaluasi. Perawat memberikan pelayanan
mengacu pada asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi, begitupun dengan dokter dan petugas lainnya.

3
Antenatal Care (ANC) / Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa
observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses
kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan.
Minat muncul dari masing-masing individu ketika dihadapkan pada beberapa pilihan akan
benda, aktifitas atau hal tertentu untuk kemudian menentukan satu sebagai pilihannya. Seseorang
yang menginginkan berprestasi dalam bidang tertentu, secara pasti memiliki minat yang tinggi
pada bidang tersebut. Demikian juga minat dapat menimbulkan sikap yang merupakan suatu
kesiapan berbuat bila ada stimulus sesuai dengan keadaan tersebut.
Timbulnya minat seseorang disebabkan oleh beberapa hal, yaitu rasa tertarik atau rasa
senang, perhatian dan kebutuhan. Minat timbul karena perasaan senang serta tendensi yang
dinamis untuk berperilaku atas dasar ketertarikan seseorang pada jenis-jenis kegiatan tertentu.
Perasaan senang seseorang akan menimbulkan dorongan-dorongan dalam dirinya untuk segera
beraktifitas. Sehubungan dengan minat terhadap salahsatu mata pelajaran, dapat disimpulkan
bahwa minat merupakan sumber motivasi intrinsik bagi seseorang untuk memperoleh sesuatu
yang diminatinya.
Pemasaran merupakan salah satu faktor penting bagi setiap rumah sakit atau organisasi
pelayanan kesehatan lainnya. Kurang berhasilnya pemasaran diantaranya akibat kurangnya rumah
sakit berpihak pada kepentingan penguna jasa kesehatan. Hal ini akan menimbulkan image yang
tidak baik untuk rumah sakit tersebut. Bauran pemasaran adalah alat perusahaan untuk
memperoleh respon yang diinginkan dari pasar sasaran, tetapi yang terlebih penting lagi
bagaimana memahami bauran pemasaran dari sudut pandang atau persepsi pasien. Dari kacamata
atau sudut pandang pasien bauran pemasaran merupakan jalan keluar bagi masalah pasien, biaya
yang harus dikeluarkan oleh pasien, memperoleh pelayanan yang menyenangkan, nyaman, dan
komunikasi yang baik dari rumah sakit terhadap pelanggan.
Berdasarkan teori pemasaran, minat kunjungan dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu
mutu produk, biaya, promosi, sumber daya manusia, tempat, dan proses. Dari survey awal yang
dilakukan di RS E faktor-faktor yang mempengaruhi minat kunjungan pasien ANC untuk
melahirkan di RS E adalah mutu pelayanan, sarana dan prasarana RS, biaya, jarak dari tempat
tinggal, kerjasama dengan asuransi, dan keamanan.
Rumah Sakit Evasari tergolong kedalam rumah sakit swasta tipe B merupakan salah satu
jaringan rumah sakit besar di Indonesia yang berusaha memberikan kualitas layanan terbaik yang

4
menekankan pada Kecepatan, Hospitality, Akurasi, dan Responsif terhadap kebutuhan pasien.
Rumah sakit Evasari berkomitmen untuk selalu mengutamakan keselamatan pasien didukung oleh
fasilitas 24 Jam Gawat Darurat, Rawat Inap dan Rawat Jalan, Medical Check Up, Farmasi,
Laboratorium, Radiologi dan berbagai perangkat canggih untuk membantu memfasilitasi
perawatan medis. Rumah sakit Evasari dengan kapasitas rawat inap 73 bed, memiliki 70 orang
dokter, terdiri dari 12 dokter umum, 51 dokter spesialis; spesialis obsgyn, spesialis anak, spesialis
anestesi, spesialis bedah, spesialis bedah plastic, spesialis urologi, spesialis bedah anak, spesialis
mata, spesialis jantung, spesialis THT, spesialis orthopedic, spesialis bedah saraf, spesialis paru,
spesialis kulit dan kelamin, spesialis saraf, spesialis kejiwaan, dan spesialis gizi, 11 dokter gigi
umum, dan 1 dokter gigi spesialis. Di poli kandungan terdapat 17 dokter spesialis Obsgyn dan 6
orang perawat. Setiap harinya terdapat 6 orang dokter yang praktek dengan jam praktek yang
beda-beda.

Tabel 1. Data Kunjungan ANC Di Poli Kebidanan RS E


Tahun Kunjungan Baru Kunjungan Lama Total
2014 1.663 6.128 7.791
2015 1.759 6.484 8.243
2016 1.992 6.673 8.665

Tabel 2. Data Pasien Melahirkan Di RS E


Tahun Partus Normal SC Total
2014 532 1.772 2.304
2015 618 1.792 2.410
2016 735 1.868 2.603

Jumlah kunjungan poli kebidanan di RS E pada tahun 2014 7.791, tahun 2015 8.243, dan
tahun 2016 8.665, selalu terjadi peningkatan kunjungan setiap tahun, sedangkan pasien yang
melahirkan di RS E pada tahun 2014 2.304, tahun 2015 2.410, dan tahun 2016 2.603. Tidak
semua pasien yang melakukan ANC di RS E melahirkan di RS E, oleh karena itulah kami ingin
mengetahui faktor apa yang berperan pada pasien ANC yang memiliki minat melahirkan di RS E.

5
Hasil penelitian sebelumnya, Santoso (2004), bahwa utilisasi poliklinik dipengaruhi oleh
faktor kualitas pelayanan dan tariff. Yulita (2002), tentang minat kunjungan rawat inap
menunjukan bahwa faktor tempat tinggal dan persepsi pasien terhadap fasilitas rumah sakit
berhubungan secara bermakna dengan minat kunjungan rawat inap. Begitu juga penelitian Sofana
(2010), bahwa faktor pemilihan tempat bersalin dipengaruhi oleh pelayanan dokter spesialis
kebidanan dan lokasi rumah sakit yang dekat dengan tempat tinggal.
Pada Rumah Sakit E, Rawamangun belum pernah dilakukan penelitian sehingga belum
bisa diketahui faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan pemilihan tempat persalinan pasien.
Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor tersebut dan
diharapkan bisa sebagai rujukan manajemen dalam pengambilan kebijakan sehingga akan
berdampak pada minat pasien untuk melahirkan di Rumah Sakit E.

I.2. RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan data di poli kandungan, tidak semua pasien yang melakukan ANC di RS E
minat melahirkan di RS E. Hal ini dimungkinkan terdapat faktor - faktor yang mempengaruhi dan
berhubungan dengan minat pasien ANC untuk melahirkan di RS E tersebut.

1.3. PERTANYAAN PENELITIAN


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka pertanyaan penelitian yang diajukan adalah :
1) Apakah karakteristik pasien terhadap RS berhubungan terhadap minat pasien ANC
untuk melahirkan di RS E ?
2) Apakah kualitas pelayanan berhubungan terhadap minat pasien untuk melahirkan
di RS E?

I. 4. TUJUAN PENELITIAN
1.4.1. Tujuan Umum :
Untuk menganalisis faktor - faktor yang berhubungan dengan minat pasien yang ANC
untuk melahirkan di RS E.

1.4.2. Tujuan Khusus :

6
1) Mengetahui hubungan antara usia pasien menuju RS E dengan minat pasien untuk
melahirkan di RS E
2) Mengetahui hubungan antara pendidikan pasien dengan minat pasien untuk
melahirkan di RS E
3) Mengetahui hubungan antara penghasilan pasien dengan minat pasien untuk
melahirkan di RS E
4) Mengetahui hubungan antara pekerjaan pasien dengan minat pasien untuk
melahirkan di RS E
5) Mengetahu hubungan antara jarak tempat tinggal pasien dengan minat pasien
untuk melahirkan di RS E
6) Mengetahui hubungan pasien yang memiliki jaminan perusahaan / assuransi
dengan minat pasien untuk melahirkan di RS E
7) Mengetahui hubungan antara pelayanan dokter dengan minat pasien untuk
melahirkan di RS E
8) Mengetahui hubungan antara pelayanan perawat dengan minat pasien untuk
melahirkan di RS E
9) Mengetahui hubungan biaya persalinan dengan minat pasien untuk melahirkan di
RS E
10) Mengetahui hubungan sarana prasana dengan minat pasien untuk melahirkan di RS
E
11) Mengetahui hubungan keamanan dan kenyamanan dengan minat pasien untuk
melahirkan di RS E

I.5. MANFAAT PENELITIAN


1.5.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu kajian Administrasi
Rumah Sakit, khususnya memperkuat teori yang ada, yaitu menganalisis faktor - faktor
yang berhubungan dengan minat pasien ANC di poli kebidanan untuk melahirkan di RS E.

1.5.2 Manfaat Metodologi

7
Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi kaidah ilmiah yang benar dalam
mengkaji masalah dalam bidang kunjungan dan minat pasien.

1.5.3 Manfaat Aplikatif


Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi RS E agar dapat memberikan
pelayanan yang baik dan memuaskan bagi pasien poli kebidanan yang ingin menjalani
persalinan di RS E.sehingan dapat meningkatkan minat kunjungan persalinan di RS E dan
minat melahirkan di RS E.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian ini adalah tentang Pengaruh Karakteristik Individu dan Kualitas
Pelayanan Pasien Kebidanan Terhadap Minat Melahirkan Di Rumah Sakit E. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan data primer dari kuesioner yang dilakukan terhadap
pasien poli kebidanan dan kandungan. Poli klinik kebidanan dan kandungan trimester III yang
melakukan pemeriksaan pada bulan mei 2017 dan kualitatif dari informan dari internal Rumah
Sakit.

BAB II

8
TINJAUAN PUSTAKA

II.1. ANTENATAL CARE


II.1.1. PENGERTIAN ANTENATAL CARE
Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil sehingga mampu menghadapi
persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara
wajar (Manuaba, 1998). Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke
bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan
pelayanan / asuhan antenatal. Pelayanan antenatal ialah untuk mencegah adanya komplikasi
obstetri bila mungkin dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta
ditangani secara memadai (Saifuddin, dkk.,2002). Pemeriksaan kehamilan atau ANC
merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak
dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat
dannormal, tidak hanya fisik tetapi juga mental (Wiknjosastro, 2005).

II.I.2. TUJUAN ANTENATAL CARE


Baru dalam setengah abad ini diadakan pengawasan wanita hamil secara teratur dan
tertentu. Dengan usaha itu ternyata angka mortalitas serta morbiditas ibu dan bayi jelas
menurun.
Tujuan pengawasan wanita hamil ialah menyiapkan ia sebaik-baiknyadan mental, serta
menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan
mereka postpartum sehat dan normal, tidak hanya fisik akan tetapi juga mental. Ini berarti
dalam antenatalcare harus diusahakan agar :
a. Wanita hamil sampai akhir kehamilan sekurang kurangnya harus sama sehatnya
atau lebih sehat.
b. Adanya kelainan fisik atau psikologik harus ditemukan dini dan diobati
c. Wanita melahirkan tanpa kesulitan dan bayi yang dilahirkan sehat pula fisik dan
metal (Wiknjosastro, 2005)

Tujuan Asuhan Antenatal yaitu :

9
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan Ibu dan tumbuh
kembang bayi
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan social ibu dan bayi
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, Ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin
e. Mempersiapkan peran Ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal (Saifuddin, dkk., 2002).

Keuntungan Antenatal Care yaitu dapat mengetahui berbagai resiko dan komplikasi hamil
sehingga ibu hamildapat diarahkan untuk melakukan rujukan kerumah sakit. (Manuaba,1998)
Fungsi Antenatal Care yaitu :
a. Promosi kesehatan selama kehamilan melalui sarana dan aktifitas pendidikan
b. Melakukan screening, identifikasi dengan wanita dengan kehamilan resiko tinggi dan
merujuk bila perlu
c. Memantau kesehatan selama hamil dengan usaha mendeteksi dan menangani masalah
yang terjadi.

Cara Pelayanan Antenatal Care disesuaikan dengan standar pelayanan antenatal menurut Depkes
RI yang terdiri dari :
1) Kunjungan Pertama
a. Catat identitas ibu hamil
b. Catat kehamilan sekarang
c. Catat riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
d. Catat penggunaan cara kontrasepsi sebelum kehamilan
e. Pemeriksaan fisik diagnostik dan laboratorium
f. Pemeriksaan obstetrik
g. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT)
h. Pemberian obat rutin seperti tablet Fe, calsium, multivitamin, dan mineral
lainnya serta obat-obatan khusus atas indikasi.

10
i. Penyuluhan/konseling.

2) Jadwal Kunjungan Ibu Hamil


Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang biasmengancam
jiwanya. Oleh karena itu, wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali
kunjungan selama periode antenatal
a. Satu kali kunjungan selama trimester satu (< 14 minggu)
b. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 – 28).
c. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36) dan
sesudah minggu ke 36).(Saifudin, dkk.,2002)
d. Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dilaksanakan ada gangguan atau
bila janin tidak bergerak lebih dari 12 jam (Pusdiknakes,2003:45).

Gambar 1: Pemeriksaan Antenatal Care

11
Pada setiap kunjungan antenatal, perlu didapatkan informasi yang sangat penting, yaitu :
1) Trimester pertama sebelum minggu ke 14
a. Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu hamil.
b. Mendeteksi masalah dan menanganinya
c. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia kekurangan
zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan
d. Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi
e. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan
sebagainya
2) Trimester kedua sebelum minggu ke 28
Sama seperti diatas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai preeklampsia (tanya ibu
tentang gejala – gejala preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema, periksa untuk
apakah ada kehamilan ganda.
3) Trimester ketiga antara minggu 28-36
4) Sama seperti diatas, ditambah palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan
ganda.
5) Trimester ketiga setelah 36 minggu
Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal,atau kondisi lain yang
memerlukan kelahiran di rumah sakit.(Saifuddin, dkk., 2002)

Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk “7 T”, yaitu :


a. Timbang berat badan
b. Ukur Tekanan darah
c. Ukur Tinggi fundus uteri
d. Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid)
e. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
f. Tes terhadap penyakit menular sexual
g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. (Saifudin, 2002).

12
II.1.3. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANTENATAL CARE
1. Umur
Adalah umur individu terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun.
Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
berpikir dan bekerja (Nursalam2001:133). Dengan bertambahnya umur seseorang maka
kematangan dalamberpikir semakin baik sehingga akan termotivasi dalam memeriksakan
kehamilan, juga mengetahui akan pentingnya Antenatal Care. Semakin muda umurnya semakin
tidak mengerti tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan.
Umur sangat menentukan suatu kesehatan ibu, ibu dikatakan beresiko tinggi apabila ibu
hamil berusia dibawah 20 tahun dan di atas 35 tahun. Usia berguna untuk mengantisipasi
diagnosa masalah kesehatan dan tindakan yang dilakukan. Menurut penelitian Woro Tri Hardjanti
(2007) seorang wanita sebagai insan biologis sudah memasuki usia produksi beberapa tahun
sebelum mencapai umur dimana kehamilan dan persalinan dapat berlangsung aman, yaitu 20-35
tahun, setelah itu resiko ibu akan meningkat setiap tahun. Wiknjosastro (2005), juga menyatakan
bahwa dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan
adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia dibawah 20
tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada usia 20-29
tahun. Kematian maternal meningkat kembali sesudah usia 30-35 tahun.

2. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses ilmiah yang terjadi pada manusia. Menurut Crow,
pendidikan adalah suatu proses dimana pengalaman atau informasi diperoleh sebagai hasil dari
proses belajar. Menurut Dictionary of Education, pendidikan dapat diartikan suatu proses dimana
seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk tingkah laku lainnya dalam masyarakat
dan kebudayaan. Pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin baik pula tingkat
pengetahuannya (Notoatmodjo, 2003).

3. Paritas
Paritas adalah keadaan seorang ibu yang melahirkan janin lebih dari satu orang. Sueheilif
Paritas adalah status seorang wanita sehubungan dengan jumlah anak yang pernah dilahirkannya.
Ibu yang baru pertama kali hamil merupakan hal yang sangat baru sehingga termotivasi dalam

13
memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan. Sebaliknya ibu yang sudah pernah melahirkan
lebih dari satu orang mempunyai anggapan bahwa ia sudah berpengalaman sehingga tidak
termotivasi untuk memeriksakan kehamilannya (Wiknjosastro, 2005).
Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari 500 gram atau lebih, yang
pernah dilahirkan, hidup atau mati. Bila berat badan tidak diketahui maka dipakai batas umur
kehamilannya 24 minggu. Berdasarkan pengertian tersebut maka paritas mempengaruhi
kunjungan kehamilan.

4. Pendapatan Perkapita
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendapatan perkapita adalah besarnya
pendapatan rata-rata keluarga dari suatu keluarga yang diperoleh dari hasil pembagian pendapatan
seluruh anggota keluargatersebut. Pendapatan adalah hasil pencarian atau perolehan usaha
(Departemen Pendidikan Nasional 2002:236).

5. Jarak
Menurut Deprtemen Pendidikan Nasional (2002:456) Jarak adalah ruang sela (panjang
atau jauh) antara dua benda atau tempat yaitu jarak antara rumah dengan tempat pelayanan
ANC.

6. Asuransi Kesehatan
Kepemilikan asuransi menentukan minat pasien untuk melahirkan.

II.2. PELAYANAN KESEHATAN


II.2.1. Pengertian pelayanan
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi
langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan
pelanggan, pelayanan juga dapat diartikan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain (Hasyim,
2006).

14
II.2.2. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan bentuk pelayanan yang diberikan kepada
klien oleh suatu tim multi disiplin. Pelayanan kesehatan pada masa kini sudah merupakan industri
jasa kesehatan utama dimana setiap rumah sakit bertanggung jawab gugat terhadap penerima jasa
pelayanan kesehatan. Keberadaan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan ditentukan
oleh nilai-nilai dan harapan dari penerima jasa pelayanan tersebut. Disamping itu, penekanan
pelayanan kepada kualitas yang tinggi tersebut harus dapat dicapai dengan biaya yang dapat
dipertanggung jawabkan (Ely Nurachma, 2007).
Tujuan pelayanan kesehatan adalah tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang
memuaskan harapan dan kebutuhan derajat masyarakat (consumer satifaction), melalui pelayanan
yang efektif oleh pemberi pelayanan ( provider satisfaction), pada institusi pelayanan yang
diselenggarakan secara efisien (institutional satisfaction). Interaksi ketiga pilar utama pelayanan
kesehatan yang serasi, selaras, dan seimbang, merupakan panduan dari kepuasan tiga pihak, dan
ini merupakan pelayanan kesehatan yang memuaskan (satisfactory healty care) (Ahmad
Djojosugitjo, 2001). 3.
Faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan Menurut Nurrachmah (2001)
kelancaran pelayanan keperawatan di suatu ruang rawat baik rawat inap maupun rawat jalan
dipengaruhi oleh beberapa aspek antara lain:
a) Visi, misi dan tujuan rumah sakit yang dijabarkan secara lokal ruang rawat.
b) Stuktur organisasi lokal, mekanisme kerja ( standar – standar ) yang dilakukan di ruang
rawat.
c) Sumber daya manusia keperawatan yang memadai baik kualitas maupun kuantitas.
d) Metode penugasan/pemberi asuhan dan landasan model pendekatan kepada klien yang
ditetapkan.
e) Tersedianya berbagai sumber/fasilitas yang mendukung pencapaian kualitas pelayanan
yang diberikan.
f) Kesadaran dan motivasi dari seluruh tenaga keperawatan yang ada.
g) Komitmen dari pimpinan rumah sakit. Menurut Ahmad Djojosugitjo (2001) ada 4 aspek
yang mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan antara lain :
a. Jumlah petugas Jumlah petugas merupakan salah satu aspek yang menunjang
pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Keadaan petugas yang kurang
menyebabkan penyelenggaraan pelayanan dilaksanakan tidak maksimal dan
kurang memenuhi kepuasan pasien atas pelayanan yang diberikan. Selain itu,

15
petugas sendiri akan mengalami kewalahan dalam menjalankan tugasnya yang
pada nantinya akan menurunkan tingkat kemampuan kerja yang diberikan petugas
kepada pasien di rumah sakit.
b. Ketanggapan petugas Ketanggapan petugas berhubungan dengan aspek kesigapan
dari petugas dalam memenuhi kebutuhan pasien akan pelayanan yang diinginkan.
Tingkat kesigapan dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan
merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi penilaian pasien atas mutu
pelayanan yang diselenggarakan.
c. Kehandalan petugas Kehandalan berhubungan dengan tingkat kemampuan dan
ketrampilan yang dimiliki petugas dalam menyelenggarakan dan memberikan
pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Tingkat kemampuan dan ketrampilan
yang kurang dari tenaga kesehatan tentunya akan memberikan pelayanan yang
kurang memenuhi kepuasan pasien sebagai standar penilaian terhadap mutu
pelayanan.
d. Ketersediaan dan kelengkapan fasilitas Fasilitas merupakan sarana bantu bagi
instansi dan tenaga kesehatan dalam menyelenggarakan pelayanan kepada pasien
di rumah sakit.

Keadaan fasilitas yang memadai akan membantu terhadap penyelenggaraan pelayanan kepada
pasien. Menurut Djunaidi, et. al ( 2006 ) kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan dapat
dilihat dari lima dimensi antara lain :
a) Tangibles (bukti langsung), yaitu meliputi fasilitas fisik, pegawai, dan sarana
komunikasi.
b) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan
segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan.
c) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan para staf untuk membantu para
pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
d) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat
dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya maupun resiko.
e) Empaty yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang
baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan

II.3. MINAT

16
Minat (interest), adalah keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada sesuatu,
situasi atau obyek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan kepadanya
(statisfiers). Slameto (2010) mendefinisikan, minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan
pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Heru Suranto (2005) mengemukakan
bahwa, minat dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk memilih dan atau melakukan sesuatu
hal atau obyek tertentu, diantara sejumlah obyek yang tersedia.
Minat adalah keinginan jiwa terhadap sesuatu objek dengan tujuan untuk mencapai sesuatu
yang dicita-citakan. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang tidak akan mencapai tujuan yang
dicita-citakan apabila di dalam diri orang tersebut tidak terdapat minat atau keinginan jiwa untuk
mencapai tujuan yang dicita-citakannya itu.
Eysenck dkk (2002) mendefinisikan minat sebagai suatu kecenderungan untuk bertingkah
laku yang berorientasi kepada objek, kegiatan, atau pengalaman tertentu, dan kecenderungan
tersebut antara individu yang satu dengan yang lain tidak sama intensitasnya.
Witherington (1999) berpendapat bahwa minat adalah kesadaran seseorang pada sesuatu,
seseorang, suatu soal atau situasi yang bersangkut paut dengan dirinya. Tanpa kesadaran
seseorang pada suatu objek, maka individu tidak akan pernah mempunyai minat terhadap sesuatu.
Menurut Hurlock (1996) dalam Purwanto (2002) mengartikan minat sebagai sumber
motivasi yang akan mengarahkan seseorang pada apa yang akan mereka lakukan bila diberi
kebebasan untuk memilihnya. Bila mereka melihat sesuatu itu mempunyai arti bagi dirinya, maka
mereka akan tertarik terhadap sesuatu itu yang pada akhirnya nanti akan menimbulkan kepuasan
bagi dirinya.
Dalam kamus psikologi, Chaplin (1999) menyebutkan bahwa interest atau minat dapat
diartikan sebagai :
1. Suatu sikap yang berlangsung terus-menerus yang memberi pola pada perhatian seseorang
sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek minatnya.
2. Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas pekerjaan atau objek itu berharga atau
berarti bagi individu.
3. Satu keadaan atau satu set motivasi yang menuntut tingkah laku menuju satu arah tertentu.

Pendapat Layton, Handoyo (2001) mengartikan minat sebagai kesukaan atau


ketidaksukaan terhadap sesuatu. Dengan kata lain, minat dapat dilihat atas dasar perbedaan rasa

17
suka terhadap sesuatu hal, pekerjaan, tugas atau suatu kegiatan. Sedangkan Murphy berpendapat,
sebagaimana yang dikutip oleh Handoyo, bahwa minat merupakan kondisi rangsang yang terarah
sehubungan dengan tujuan yang bermanfaat. Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, minat
yang berbentuk perhatian yang intens tadi merupakan suatu reaksi organisme, baik yang tampak
nyata maupun yang imajiner, yang disebabkan karena rasa suka terhadap suatu objek tertentu.
Minat ini mempunyai kecenderungan mempengaruhi perilaku individu dalam aktivitas tertentu.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa minat dalam diri individu sangat penting artinya bagi
kesuksesan yang akan dicapai. Individu yang mempunyai minat terhadap suatu objek atau
aktivitas berarti ia telah menetapkan tujuan yang berguna bagi dirinya sehingga ia akan cenderung
untuk menyukainya. Dari sana kemudian, segala tingkah laku menjadi terarah dengan baik dan
tujuan pun akan tercapai (Handoyo, 2001).
Di samping berbagai pengertian di atas, pengertian minat secara harfiah adalah suatu
kegiatan organisme yang mengarahkan perhatian dengan sungguh terhadap suatu objek, yaitu
objek yang relevan atau mempunyai karakteristik yang serupa dengan objek tertentu. Ada yang
mengatakan bahwa hubungan minat dengan motivasi itu bersifat gradual, dimana timbulnya
motivasi setelah adanya sikap, dan sikap timbul karena adanya minat.Ada yang mengatakan
bahwa minat itu adalah aspek kognitif dari motivasi, dan ada pula yang mengatakan bahwa minat
timbul bersamaan dengan motivasi. Ada juga yang justru mengidentikkan minat dengan motivasi.
Misalnya, apabila timbul minat terhadap suatu aktivitas berarti ada indikasi motivasi terhadap
aktivitas tadi (Handoyo, 2001).
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu
kecenderungan seseorang dalam bertingkah laku yang dapat diarahkan unutk memperhatikan
suatu objek atau melakukan suatu aktivitas tertentu yang didorong oleh perasaan senang karena
dianggap bermanfaat bagi dirinya. Di samping itu, dari beberapa pengertian berikut :
1. Perasaan sadar dari individu terhadap suatu objek atau aktivitas, karena adanya anggapan
bahwa objek aktivitas tersebut bermanfaat bagi dirinya.
2. Perasaan senang terhadap subjek atau objek ataupun juga aktivitas.
3. Perasaan sadar dan suka tersebut pada gilirannya akan menimbulkan rasa untuk
memperhatikan suatu objek, subjek atau aktivitas.
4. Dorongan tersebut akan berlangsung secara terus-menerus untuk selalu melakukan
aktivitas yang berhubungan dengan objek atau subjek yang diminati, dan

18
5. Kuatnya kecenderungan individu untuk memberikan perhatian terhadap objek, subjek atau
aktivitas yang memuaskan dan memuaskan dan bermanfaat bagi objek, subjek atau
aktivitas tersebut (Handoyo, 2001).

Minat muncul dari masing-masing individu ketika dihadapkan pada beberapa pilihan akan
benda, aktifitas atau hal tertentu untuk kemudian menentukan satu sebagai pilihannya. Seseorang
yang menginginkan berprestasi dalam bidang tertentu, secara pasti memiliki minat yang tinggi
pada bidang tersebut. Demikian juga minat dapat menimbulkan sikap yang merupakan suatu
kesiapan berbuat bila ada stimulus sesuai dengan keadaan tersebut.
Timbulnya minat seseorang disebabkan oleh beberapa hal, yaitu rasa tertarik atau rasa
senang, perhatian dan kebutuhan. Minat timbul karena perasaan senang serta tendensi yang
dinamis untuk berperilaku atas dasar ketertarikan seseorang pada jenis-jenis kegiatan tertentu.
Perasaan senang seseorang akan menimbulkan dorongan-dorongan dalam dirinya untuk segera
beraktifitas. Sehubungan dengan minat terhadap salahsatu mata pelajaran, dapat disimpulkan
bahwa minat merupakan sumber motivasi intrinsik bagi seseorang untuk memperoleh sesuatu
yang diminatinya.
Menurut Witherington mengelompokkan minat menjadi 2 macam:
a. Minat primitif (biologis)
Minat primitif yaitu minat yang timbul dari kebutuhan dari jaringan yang berkisar pada
soal-soal makanan, kebahagiaan hidup atau berkebebasan beraktivitas.Minat ini dapat
dikatakan sebagai minat pokok dari manusia.
b. Minat cultural
Minat cultural yaitu minat yang berasal dari perbuatan belajar yang lebih tinggi tarafnya
yang merupakan hasil dari pendidikan.Dan minat ini dikatakan sebagai minat pelengkap.

Minat seseorang tidak timbul secara tiba-tiba. Minat tersebut ada karena pengaruh
dari beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat, antara lain:

19
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah sesuatu yang membuat berminat yang datangnya dari dalam
diri. Menurut Reber dalam Muhibbin Syah (2005) faktor internal tersebut adalah
pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.

2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat berminat yang datangnya dari luar
diri, seperti : dorongan dari orang tua, rekan, tersedianya prasarana dan sarana atau
fasilitas, dan keadaan lingkungan.
Faktor-faktor yang menimbulkan minat pada diri seseorang terhadap sesuatu dapat
digolongkan sebagai berikut:
1. Faktor kebutuhan dari dalam.
Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani
dan kejiwaan.
2. Faktor motif sosial.
Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial
yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, penghargaan dari
lingkungan dimana ia berada.
3. Faktor emosional.
Faktor yang merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh
perhatian terhadap suatu kegiatan atau objek tertentu.

Seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu bila individu itu memiliki beberapa unsur
antara lain:
a) Perhatian
Seseorang dikatakan berminat apabila individu disertai adanya perhatian, yaitu
kreativitas jiwa yang tinggi yang semata-mata tertuju pada suatu obyek, jadi
seseorang yang berminat terhadap sesuatu obyek yang pasti perhatiannya akan
memusat terhadap sesuatu obyek tersebut.

20
b) Kesenangan
Perasaan senang terhadap sesuatu obyek baik orang atau benda akan menimbulkan
minat pada diri seseorang, orang merasa tertarik kemudian pada gilirannya timbul
keinginan yang dikehendaki agar obyek tersebut menjadi miliknya. Dengan
demikian maka individu yang bersangkutan berusaha untuk mempertahankan
obyek tersebut.
c) Kemauan
Kemauan yang dimaksud adalah dorongan yang terarah pada suatu tujuan yang
dikehendaki oleh akal pikiran. Dorongan ini akan melahirkan timbulnya suatu
perhatian terhadap suatu obyek.Sehingga dengan demikian akan muncul minat
individu yang bersangkut.

Krathwolh dkk dalam Purwanto (2004) mengemukakan bahwa minat termasuk


dalam afektif (istilahnya Bloom). Taksonomi afektif Bloom dalam Notoatmodjo (2007),
ini meliputi lima kategori :
 Penerimaan (receiving) yang terdiri dari sub-kesadaran kemauan untuk menerima
perhatian yang terpilih. Merupakan masa dimana kita menerima rangsangan melalui
panca indra.
 Menanggapi (responding) yang terdiri dari sub-kategori persetujuan untuk menanggapi
kemauan dan kepuasan.
 Penilaian (valuting) yang terdiri dari sub-kategori penerimaan, pemilihan dan
komitmen terhadap nilai-nilai tertentu.
 Organisasi (organization) yaitu kemampuan dalam melakukan penyusunan langkah
terhadap nilai baru yang diterima.
 Pencirian (characterization) yaitu kemauan dalam memahami ciri dari nilai baru yang
diterima.

Menurut Hurlock (1999), ada beberapa kondisi yang mempengaruhi minat, diantaranya :
a. Status Ekonomi
Status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk
mencakup hal yang semula belum mereka laksanakan. Sebaiknya, kalau status ekonomi

21
mengalami kemunduran karena tanggung jawab keluarga tatu usaha yang kurang maju,
maka orang cenderung untuk mempersempit minat mereka. Menurut Benyamin Luminto
(1998), bahwa tingkat pencapaian pelayanan medis ditentukan oleh biaya yang meningkat,
sehingga faktor ekonomi menjadi penyebab naik turunya tingkat pemanfaatan fasilitas
pelayanan kesehatan, terutama oleh si miskin.
b. Pendidikan
Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang
maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan. Seperti yang telah
dikutip Notoatmodjo (1997) dari L. W. Green mengatakan bahwa “jika ada seseorang
yang mempunyai pengetahuan baik, maka ia mencari pelayanan yang lebih kompeten atau
lebih aman baginya”.
c. Situasional (orang dan lingkungan)
Berhubungan dengan ancaman konsep diri terhadap perubahan status, adanya
kegagalan, kehilangan benda yang dimiliki, dan kurang penghargaan dari orang lain.
d. Keadaan Psikis
Keadaan psikis yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap minat adalah
kecemasan. Kecemasan merupakan suatu respon terhadap stres, seperti putusnya suatu
hubungan yang penting atau bencana yang mengancam jiwa. Kecemasan juga bisa
merupakan suatu reaksi terhadap dorongan seksual atau dorongan agresif yang tertekan,
yang bisa mengancam pertahanan psikis yang secara normal menngendalikan dorongan
tersebut. Pada keadaan ini, kecemasan menunjukkan adanya pertentangan psikis.
Kecemasan bisa timbul secara mendadak atau secara bertahap selama beberapa menit, jam
atau hari. Kecemasan bisa berlangsung selama beberapa detik sampai beberapa tahun.
Beratnya juga bervariasi, mulai dari rasa cemas yang hampir tidak tampak sampai letupan
kepanikan (Perry, 2003).
Minat diukur dengan menggunakan kuesioner atau dengan menggunakan
wawancara. DalamTRA (Theory of Reasoned Action), minat merupakan bagian
dari intense sehingga belum nampak kegiatannya dan tidak dapat dilakukan observasi
secara langsung (Fishben, 1975). Hasil pengukuran minat menurut Ajzen (1996), dapat
dikategorikan menjadi minat tinggi (67 – 100%), minat sedang (34 – 66%), dan minat
rendah (0 – 33%).

22
KERANGKA TEORI
Berdasarkan uraian dalam landasan teori, maka disusun kerangka teori mengenai karakteristik
dan pengetahuan ibu hamil yang melaksanakan ANC, sebagai berikut :
Faktor Internal

- Umur
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Jarak tempat tinggal
- Pendapatan Minat Pasien ANC untuk
- Asuransi
melahirkan di RS E
Faktor Eksternal

- Pelayanan dokter
- Pelayanan peraway
- Edukasi
- Sarana&prasaran
- Keamanan&kenyamanan
- Biaya persalinan
- Penanggung biaya

BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS
PENELITIAN

III.1. KERANGKA KONSEP


KARAKTERISTIK PASIEN
- Usia
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Penghasilan
23
- Jarak dari tempat
tinggal
- Asuransi
Minat pasien ANC
untuk melahirkan di
RS E
KUALITAS PELAYANAN
- Pelayanan dokter
- Pelayanan perawat
- Biaya persalinan
- Sarana dan prasarana
- Keamanan dan
kenyamanan

III.2. DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Def Operasional Alat Cara Hasil Ukur Skala


Ukur Ukur

1 Usia Ibu Hamil Usia responden Kuesio Wawan Muda jika < Ordinal
dihitung sejak ner cara 25 tahun
tanggal periksa Tua jika
kehamilan sampai >25
dengan saat
melahirkan
2 Pendidikan Pendidikan formal Kuesio Wawan <SLTA Ordinal
terakhir yang ner cara >SLTA
ditempuh
3 Pekerjaan Jenis aktivitas/ Kuesio Wawan -Wiraswsta Nominal
kegiatan utama kelapa ner cara -Karyawan
rumah tangga yang

24
menghasilkan uang
untuk membiayai
keluarga
4 Penghasilan Pendapatan rata-rata Kuesio Wawan <UMR Ordinal
yang diterima dari ner cara >UMR
hasil pekerjaan/usaha
oleh suami dan istri
dalam satu bulan
5 Jarak tempat tinggal Ukuran lama dan Kuesio wawanc Jauh jika > Ordinal
waktu tempuh dari ner ara 5 km
rumah responden ke Dekat jika
RS <5 km

6 Asuransi/ Orang atau nadan Kuesio Wawan -Biaya Ordinal


Penanggung yang bertanggung ner cara sendiri
jawab membayar -Asuransi
biaya persalinan
7 Pelayanan Dokter Persepsi responden Kuesio Wawan Baik Ordinal
terhadap dokter ner cara Kurang
kebidanan ketika
melayani pasien ANC
(meliputi; keramahan,
ketelitian dan
kejelasan anjuran/
saran/ informasi yang
diberikan
8 Pelayanan Perawat Persepsi responden Kuesio Wawan Baik Ordinal
terhadap pelayanan ner cara Kurang
perawat dan bidan
yang melayani ANC
(meliputi: keramahan,
kecepatan/kesigapan
dan keaktifan dalam

25
mengingat pasien.
9 Sarana&Prasarana Fasilitas yang tersedia Kuesio Wawan -Lengkap Nominal
di RS ner cara -Tidak
lengkap

10 Keamanan&Kenya Suatu keadaan yang Kuesio Wawan -Aman dan Nominal


manan aman, tenang dan ner cara Nyaman
tentram di RS jika tidak
bising,tidak
ada
kehilangan
&bersih
-Tidak
aman&
Nyaman
(sebaliknya
)

11 Biaya Persalinan Uang yang Kuesio wawanc Mahal jika Ordinal


dikeluarkan respoden ner ara > 5 jt
untuk keperluan Murah jika
persalinan < 5 jt

III.3. HIPOTESIS PENELITIAN


1) Ada hubungan antara usia pasien menuju RS E dengan minat pasien untuk
melahirkan di RS E
2) Ada hubungan antara pendidikan pasien dengan minat pasien untuk melahirkan di
RS E

26
3) Ada hubungan antara penghasilan pasien dengan minat pasien untuk melahirkan di
RS E
4) Ada hubungan antara pekerjaan pasien dengan minat pasien untuk melahirkan di
RS E
5) Ada hubungan antara jarak tempat tinggal pasien dengan minat pasien untuk
melahirkan di RS E
6) Ada hubungan pasien yang memiliki jaminan perusahaan / assuransi dengan minat
pasien untuk melahirkan di RS E
7) Ada hubungan antara pelayanan dokter dengan minat pasien untuk melahirkan di
RS E
8) Ada hubungan antara pelayanan perawat dengan minat pasien untuk melahirkan di
RS E
9) Ada hubungan biaya persalinan dengan minat pasien untuk melahirkan di RS E
10) Ada hubungan sarana prasana dengan minat pasien untuk melahirkan di RS E
11) Ada hubungan keamanan dan kenyamanan dengan minat pasien untuk melahirkan
di RS E

27
BAB IV
METODOLOGI

IV.1. RANCANGAN PENELITIAN


Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross
sectional untuk memperoleh hasil kajian Analisis faktor yang berhubungan dengan minat pasien
ANC di Poliklinik Kebidanan untuk melahirkan di RS E tahun 2017. Penelitian cross sectional
adalah penelitian non-eksperimental dalam rangka mempelajari dinamika korelasi antara faktor-
faktor resiko dengan efek yang berupa penyakit atau status kesehatan tertentu, dengan model
pendekatan point time. Variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan variabel yang termasuk
efek diobservasi sekaligus pada saat yang sama.

IV.2. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian dilakukan di RS E di Rawamangun. Waktu penelitian di mulai pada Bulan Juli


sampai dengan bulan September 2017.

IV.3. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN


Populasi adalah seluruh ibu-ibu yang melahirkan di RS E di Rawamangun. Seluruh
ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan (ANC) di poliklinik kebidanan RS E pada
tahun 2016 sebanyak 8665 orang
Sampel diambil secara random dari seluruh pasien yang melakukan ANC di bulan Juli
sampai dengan bulan September 2017.

IV.4. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data menggunakan data Primer, sebagai data yang diperoleh oleh
Peneliti langsung dari sumber data, diperoleh melalui wawancara mendalam kepada pasien yang
sedang melakukan ANC di RS E pada bulan Juli sampai dengan bulan September 2017.

28
IV.5. ANALISIS DATA
Analisis data menggunakan software SPSS dengan analisis bivariat. Analisis bivariat
dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi, dalam hal ini untuk
mengetahui hubungan antara variabel minat melahirkan di RS E dengan variabel independen
(biaya, jarak, dan seterusnya). Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square (X2).

29
KUESIONER PENELITIAN

1. Usia Ibu Hamil : .........................Tahun


2. Pendidikan terakhir : ...................................
3. Pekerjaan : ...................................
4. Penghasilan perbulan : ...................................
5. Apakah ibu sebelumnya pernah ke RS E? a) Pernah b) tidak pernah
6. Mengapa ibu melakukan pemeriksaan ANC di RS E? ................................................................
7. Apakah ibu pernah melakukan persalinan di RS E? a) Pernah b) Tidak pernah
8. Apakah ibu akan memutuskan bersalin di RS E? a) Ya b) Tidak
Alasannya......................................................................................................................................
9. Berapa jarak antara tempat tinggal ibu ke RS E? .............................km
10. Berapa lama waktu tempuh dari tempat tinggal ke RS E? .........................menit/jam.
11. Kendaraan apa yang ibu pakai ketika ingin memeriksakan diri ke RS E?
a) Motor b) Angkutan Umum c) mobil pribadi d) lainnya....................
12. Siapa yang akan menanggung biaya persalinan ibu di RS E?
a) Biaya sendiri b) Asuransi c) Perusahaan d) lainnya....................
13. Bagaimana pendapat ibu terhadap sikap dokter yang melayani pemeriksaan kehamilan?
a) Sangat Ramah b) Ramah c) Kurang Ramah d) Tidak Ramah
14. Bagaimana pendapat ibu tentang respon dokter ketika ibu menyampaikan keluhan?
a) Sangat Respon b) Respon c) Kurang Respon d) Tidak Respon
15. Bagaiman pendapat ibu tentang cara memeriksa dokter ?
a) Sangat teliti b) Teliti c) Kurang Teliti d) Tidak Teliti
16. Bagaimana pendapat ibu terhadap sikap perawat/bidan yang melayani pemeriksaan
kehamilan?
a) Sangat Ramah b) Ramah c) Kurang Ramah d) Tidak Ramah
17. Bagaimana pendapat ibu tentang kesigapan perawat/bidan ketika ibu menyampaikan keluhan?
a) Sangat Sigap b) Sigap c) Kurang Sigap d) Tidak Sigap
18. Bagaiman pendapat ibu tentang cara memeriksa perawat/bidan ?
a) Sangat teliti b) Teliti c) Kurang Teliti d) Tidak Teliti

30
19. Bagaimana pendapat ibu tentang besar biaya pemeriksaan di poli kebidanan RS E?
a) Sangat Murah b) Murah c) Kurang Murah d) Tidak Murah
20. Bagaimana pendapat ibu tentang besar biaya persalinan di RS E?
a) Sangat Murah b) Murah c) Kurang Murah d) Tidak Murah
21. Menurut ibu apakah biaya persalinan di RS E terjangkau?
a) Sangat terjangkau b) Terjangkau c) Kurang terjangkau d) Tidak Terjangkau
22. Bagaimana pendapat ibu tentang fasilktas bersalin di RS E?
a) Sangat Lengkap b) Lengkap c) Kurang Lengkap d) Tidak Lengkap
23. Bagaimana pendapat ibu tentang ketersedian fasilitas USG di RS E?
a) Sangat Tersedia b) Tersedia c) Kurang Tersedia d) Tidak Tersedia
24. Bagaimana pendapat ibu tentang ketersedian fasilitas SC di RS E?
a) Sangat Tersedia b) Tersedia c) Kurang Tersedia d) Tidak Tersedia
25. Bagaimana pendapat ibu tentang ketersedian fasilitas OK/VK di RS E?
a) Sangat Tersedia b) Tersedia c) Kurang Tersedia d) Tidak Tersedia

31

Anda mungkin juga menyukai