Anda di halaman 1dari 24

EVALUASI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS KEMILING TAHUN 2012

Prili Olda Fitriana Riza Zahara

Pembimbing: dr. Hernowo Anggoro W., M.Kes


BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG JUNI 2013

Pendahuluan
Bayi Balita Usia sekolah Remaja Ibu hamil Ibu menyusui Usia lanjut
WHO, UNICEF, dan WABA (World Alliance for Breastfeeding Action) berpendapat bahwa untuk sebagian besar bayi pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama sangat penting

Prioritas gizi risiko tinggi

Keunggulan ASI

WHO (SLI, 2007)

Indonesia
Innocent Declaration (Kepmenkes) Nomor 450 tahun 2004 tentang Pemberian Air Susu Ibu secara eksklusif pada bayi di Indonesia.

resiko kematian bayi yang tidak disusui meningkat 40% untuk golongan umur 912 bulan 300% untuk umur 2 3 bulan 480% untuk umur kurang dari 2 bulan

WHO dan UNICEF

Puskesmas Kemiling
SPM puskesmas Kemiling 80%

Penurunan target pencapaian : 61, 3% dan 46,9%

Rumusan Masalah
Bagaimanakah evaluasi program Gizi tentang cakupan bayi usia 0-6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif di Puskesmas Kemiling Periode Januari Desember 2012?

mengetahui penyebab dari rendahnya cakupan balita yang mendapatk an Asi eksklusif di Puskesmas Kemiling pada periode Januari Desember 2012

Tujuan Khusus
Identifikasi masalah Analisis penyebab masalah Menentuka n alternatif pemecahan masalah

PKM Kemiling

Pengambil Kebijakan

Manfaat

Tujuan umum

Penulis

masyarak at

Tinjauan Pustaka
manfaat ASI eksklusif produksi
Manaje men

ASI

Kompo sis

Volume
(Siregar A, 2004).

Metode Evaluasi

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.33 tahun 2012 tentang pemberian ASI eksklusif.

Pengumpulan Data
Data primer Data sekunder

Tolak Ukur

Tolak ukur Membandingka n Prioritas masalah Identifikasi penyebab Alternatif pemecahan Prioritas pemecahan

Cara Analisi

Gambaran Wilayah Kerja Puskesmas Kemiling


Sampai 2011 2012

Kelurahan Sumberejo Kelurahan Langkapura Kelurahan Kemiling Permai

Kelurahan Sumberejo Kelurahan kemiling raya Kelurahan kemiling permai

Hasil Evaluasi
Pendekatan sistem

Siklus Pemecahan Masalah Masalah


Monitoring dan evaluasi

Penetuan penyebab Masalah

Penyusunan rencana penerapan

Memilih penyebab masalah yang paling mungkin

Penetapan pemecahan masalah terpilih

Menetukan alternatif pemecahan masalah

Identifikasi Masalah
Variabel output Tolak Ukur Pencapaian Masalah 1. Cakupan Ibu Sasaran Kunjungan Ibu hamil Jumlah penemuan kunjungan Ibu (-) Hamil Mendapat mendapat 90 Tablet adalah 88 hamil mendapat 90 Tablet Fe 90 Tablet Fe % adalah 87,8 % 2. Cakupan Vitamin Sasaran Kunjungan Ibu nifas Jumlah penemuan kunjungan Ibu (-) A Bufas mendapat vitamin A adalah 86 nifas mendapat vitamin A adalah % 100% 3 Pemantauan Pertumbuhan a. Sasaran Kunjungan Balita a. Kunjungan Balita yang (-) Balita : yang ditimbang (D/S) ditimbang (D/S) adalah (+) (-) a. Balita yang adalah 70 % 82,48% Ditimbang (D/S) b. Sasaran Kunjungan Balita b. Kunjungan Balita yang Naik b. Balita yang Naik yang naik Berat Badannya Berat Badannya (N/D) adalah Berat Badannya (N/D) adalah 78 % 82,4 % (N/D) c. Sasaran Kunjungan Balita c. Kunjungan Balita yang c. Balita yang yang Bawah Garis Merah Bawah Garis Merah (BGM) (BGM) adalah < 15 % adalah 0,5 % Bawah Garis Merah (BGM) 4. Cakupan Sasaran Kunjungan Balita Jumlah penemuan kunjungan (-) Pemberian mendapat vitamin A adalah 90 Balita mendapat vitamin A adalah 87,9% Vitamin A pada % Balita 5. Pemberian ASI Sasaran pemberian ASI Jumlah bayi yang mendapat ASI (+) eksklusif pada Eksklusif BUSUI kepada bayi eksklusif adalah 46,9 % bayi usia 0-6 usia 0-6 bulan adalah 80%

Kerangka Konsep
Input
Tenaga Kesehatan Promosi Keserhatan Keterlibatan tokoh Masyarakat Keterlibatan masyarakat Nilai sosial budaya

proses
Pencatatan registrasi sasaran Pelaksanaan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan

output
Tercapainya jumlah sasaran pemberian ASI eksklusif pada bayi 06 bulan

Identifikasi Faktor Penyebab Masalah


Manusia (Man) Tenaga Kesehatan Dana (Money)

Partisipasi rendah Kurangnya pengetahuan ibu Kurangnya motivasi kader posyandu kepada busui dalam menjalani program ASI eksklusif Dana yang dialokasikan kurang

Rendahnya pendidikan ibu

Peran keluarga dan masyarakat kurang

Pencapaian ASI eksklusif 46,9%, sedangkan target 80%

Konseling
Kegiatan penyuluhan yang kurang

Materi penyuluhan kurang menarik

Media penyuluhan kurang Peralatan (Material)

Metode (Methode)

I No 1. Daftar Masalah Man Kurangnya 3 2 pengetahuan Ibu Peran keluarga dan masyarakat kurang Tenaga Kesehatan Kurangnya motivasi 2 kader kepada busui posyandu dalam menjalankan program ASI eksklusif Dana 1 Dana yang dialokasikan kurang Metode Konseling Kegiatan penyuluhan yang kurang Peralatan Media penyuluhan kurang 4 4

P
4 2

S
4 2

RI
2 2

DU
4 3

SB
3 1

PB
2 2

PC
3 3

Jumla h IxTxR 13.824 576

2 2

2.

384

3.

288

4.

3 4

2 4

2 3

3 3

2 3

2 2

3 3

3 4

5.184 41.472

5.

8.748

Alternatif Pemecahan Maslaah


No. Penyebab masalah

1.

Kurang berjalannya kegiatan penyuluhan, baik penyuluhan rutin yang berkala maupun penyuluhan secara tidak langsung melalui brosur, leaflet, ataupun media lain yang di adakan puskesmas secara umum ataupun di posyandu secara khusus.
Kurangnya pengetahuan ibu mengenai manfaat dan pelaksaaan program ASI eksklusif 6 bulan.

Alternatif Pemecahan Masalah Melakukan penyuluhan secara rutin dan berkala, baik langsung ataupun melalui media tidak langsung yang dilakukan pada dua kelompok terpisah, yaitu pada kelompok ibu yang belum menjalankan ASI eksklusif dan kelompok yang sudah menjalankan ASI eksklusif agar para ibu tertarik maupun tetap semangat menajalankan program ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. Melakukan kegiatan penyuluhan dan konseling mengenai manfaat ASI dalam 6 bulan pertama kehidupan bayi, cara melakukan program ASI eksklusif, peran gizi ibu menyusui terhadap kualitas ASI, kekurangan susu formula dibandingkan ASI, dan memotivasi ibu untuk melaksanakan program ASI eksklusif 6 bulan.

2.

3.

4.

Kurang tersedianya media promosi seperti poster atau brosur dan leaflet di posyandu mengenai penyuluhan gizi khususnya yang manfaat ASI eksklusif Kurangnya peran keluarga dan masyarakat dalam mendukung berjalannya progran ASI eksklusif selama 6 bulan.

5.

Menyediakan media penyuluhan seperti poster maupun brosur dan leaflet yang menarik dan mudah dimengerti yang kemudian dibagikan saat kegiatan posyandu berjalan Mengajak keluarga baik suami, orang tua mapuan peran-peran yang dapat membantu berjalan nya program ASI eksklusif mengikuti penyuluhan agar dapat berperan aktif untuk membantu ibu dan bayi menjalankan program ASI eksklusif selama 6 bulan. Kurangnya motivasi kader Melakukan pelatihan mengenai posyandu kepada busui dalam program ASI eksklusif dan menjalankan program ASI meningkatkan motivasi kader eksklusif posyandu kepada busui agar pelaksaan program posyandu dapat lebih mudah dijalankan khususnya program ASI eksklusif

Penentuan Pemecahan Masalah dengan Kriteria Matriks Menggunakan Rumus MxIxV/


Penyelesaian Masalah M Tenaga kesehatan puskesmas membuat jadwal dan melakukan penyuluhan secara rutin dan berkala, baik langsung ataupun melalui media tidak langsung yang dilakukan kepada dua kelompok terpisah, yaitu pada kelompok ibu yang belum menjalankan ASI eksklusif dan kelompok yang sudah menjalankan ASI eksklusif serta keluarga atau peran lain yang mendukung agar para ibu tertarik maupun tetap semangat menajalankan program ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. 5 Nilai I 4 Kriteria V 4 C 2 Hasil akhir (M x I x V) / C 40 I Urutan

Menyediakan media penyuluhan seperti poster maupun brosur dan laeflet yang menarik dan mudah dimengerti yang kemudian dibagikan saat kegiatan posyandu berjalan Melakukan pelatihan mengenai program ASI eksklusif dan meningkatkan motivasi kader posyandu kepada busui agar pelaksaan program posyandu dapat lebih mudah dijalankan khususnya program ASI eksklusif

12

II

III

Rencana Kegiatan
N o. 1. Pemecahan masalah terpilih Tenaga kesehatan puskesmas membuat jadwal dan melakukan penyuluhan secara rutin dan berkala, baik langsung ataupun melalui media tidak langsung yang dilakukan pada dua kelompok terpisah, yaitu pada kelompok ibu yang belum menjalankan ASI eksklusif dan kelompok yang sudah menjalankan ASI eksklusif serta keluarga dan peran lain yang mendukung agar para ibu tertarik maupun tetap semangat menjalankan program ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. Rencana Kegiatan 1. Rapat perencanaan pengelompokan ibu yang belum menjalani ASI Eksklusif (bumil maupun busui) dan yang sudah menjalani ASI eksklusif 2. Rapat perencanaan pembuatan jadwal penyuluhan rutin ASI eksklusif 3. Mensosialisasikan jadwal penyuluhan kepada kader posyandu 4. Menyusun persiapan penyuluhan, berupa materi penyuluhan mengenai manfaat ASI dalam 6 bulan pertama kehidupan bayi, cara melakukan program ASI eksklusif, kekurangan susu formula dibandingkan ASI 5. Memberikan penyuluhan kepada ibu dan keluarga serta peran lain yang mendukung 6. Evaluasi dari hasil kegiatan

2. Menyediakan media penyuluhan seperti 1. Menyiapkan anggaran pembuatan poster maupun brosur yang menarik dan poster maupun brosur dan leaflet mudah dimengerti yang kemudian 2. Media promosi kesehatan (brosur, dibagikan saat kegiatan posyandu poster, leaflet) disebarkan dan ditempel berjalan di posyandu dan di tempat-tempat yang mudah diakses oleh masyarakat 3 Melakukan pelatihan mengenai program 1. Rapat pembuatan perencanaan ASI eksklusif dan meningkatkan mengenai jadwal pelatihan dan motivasi kader posyandu kepada busui anggaran agar pelaksaan program posyandu 2. Mensosialisasikan jadwal pelatihan dapat lebih mudah dijalankan terhadap kader khususnya program ASI eksklusif 3. Melaksanakan pelatihan kepada kader dari masing masing dusun mengenai manfaat dan pelaksanaan program ASI eksklusif. Melakukan survey tingkat pengetahuan kader sebelum dan sesudah dilakukan pebinaan 4. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan

Simpulan
didapatkan masalah tidak tercapainya angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi0-6 bulan (dari target 80% hanya terpenuhi 46,9%)

Faktor utama penyebab adalah kurang berjalannya kegiatan penyuluhan mengenai ASI eksklusif kepada bumil maupun busui.

Alternatif pemecahan masalah (jalan keluar)

Saran
Petugas Kesehatan PKM Kemiling PKM Kemiling
terus melakukan kegiatan penyuluhan dan konseling mengenai manfaat ASI dalam 6 bulan pertama kehidupan bayi

Melakukan lokakarya dengan lintas sektor seperti kader desa, puskesmas pembantu, dan bidan praktek swasta di daerah kerja Puskesmas Kemiling

Menggerakkan dan melatih kader-kader desa untuk membantu melakukan penyuluhan kepada warga

DAFTAR PUSTAKA
Afifah D. N. 2007. Faktor Yang Berperan Dalam Kegagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif. Semarang. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Indonesia Sehat 2010. Jakarta: 2004. Departemen Kesehatan RI. 2001.Panduan Manajemen Laktasi : Dit. Gizi Masyarakat. Jakarta. Fikawati, Sandra.2010.Kajian Implementasi dan Kebijakan Air Susu Ibu Eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini di Indonesia.Jakara:Makara Kesehatan. Hartanti, U.2008.Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif.Jakarta:Pustaka Bunda. Hidayat,S.2009.Inisiasi Menyusu Dini.Jakarta:Pustaka Bunda. Rosita, S.2008.ASI untuk Kecerdasan Bayi.Yogyakarta:Ayyana. Sentra Laktasi Indonesia.2007. Pelatihan Konseling Menyusui Modul 40 Jam WHO dan UNICEF. Jakarta. Siregar A.2004.Faktor faktor Yang Mempengaruhi Pemberian ASI Oleh Ibu Melahirkan. Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan. Siregar A. 2004. Pemberian ASI Ekslusif Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan. Supraptini, Lubis A, Irianto J. 2001.Cakupan Imunisasi Balita Dan ASI Eksklusif Di Indonesia, Hasil Survei Kesehatan Nasional (Surkesnas).Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai