Anda di halaman 1dari 88

HEALTH EDUCATION

drg. Bertha Aulia 14 Juni 2012

KONTRAK BELAJAR

JAM PERKULIAHAN 09.45 11.25 TOLERANSI KETERLAMBATAN 25 MENIT ADA TUGAS KELOMPOK YANG PORSI 10% UJIAN TENGAH SEMESTER 40%, UJIAN AKHIR SEMESTER 40%,PRESENSI 10% FILE PRESENTASI BOLEH DICOPI LEWAT KODIK BERPAKAIAN SOPAN DAN RAPI UNTUK LAKI-LAKI BERKEMEJA ATAU KAOS BERKERAH UNTUK WANITA PAKAIAN TIDAK KETAT,MEMAKAI ROK DIATAS LUTUT DAN TIDAK MENERAWANG

Health Promotion
Health

promotion is the process of enabling people to control over and improve their health. To reach a state of complete physical, mental and well social being, an individual or group must be able to identify and realize aspiration, to satisfy needs, and to change or cope with their environment. (Ottawa charter,1986)

Health Promotion

Promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi , kebijakan dan peraturan perundang-undangan untuk perubahan perilaku yang menguntungkan kesehatan. (Green and Ottoson, 1998)

PENDIDIKAN KESEHATAN

PENYULUHAN KESEHATAN

Definisi
Azrul Azwar Kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.

Departemen Kesehatan Gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan bila perlu.

Azrul Azwar

Steward

Depkes

PERILAKU

Grout

Wood

Nyswander

PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN KESEHATAN


1. Merupakan proses belajar Ciri belajar : Kegiatan yang menghasilkan perubahan pada diri individu, kelompok atau masyarakat yang sedang belajar Perubahan tersebut didapatkan karena kemampuan baru untuk waktu yang relatif lama Perubahan itu terjadi karena usaha dan disadari, bukan karena kebetulan

Proses/Kegiatan Belajar

Input

Proses Belajar

Output

2. Merupakan behavioral investment jangka panjang : immediate impact peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan intermediate impact pengetahuan kesehatan akan berpengaruh terhadap perilaku outcome perilaku kesehatan akan berpengaruh terhadap meningkatnya indikator kesehatan masyarakat 3. Hasil yang diperoleh berbeda dengan program kesehatan lainnya Immediate impact terhadap penurunan kesakitan (indikator kesehatan masyarakat)

HUBUNGAN STATUS KESEHATAN, PERILAKU DAN PENDIDIKAN KESEHATAN Keturunan

Pelayanan Kesehatan

Status Kesehatan

Lingkungan

Perilaku

Predisposising Factors

Enabling Factors

Reinforcing Factors

PENDIDIKAN KESEHATAN

INDIVIDU

KELUARGA

SASARAN

KELOMPOK

MASYARAKAT

HASIL YANG DIHARAPKAN


Terjadinya perubahan sikap dan perilaku dari individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat untuk dapat menanamkan prinsipprinsip hidup sehat dalam kehidupan seharihari untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.

TEMPAT PENYELENGGARAAN 1.Di dalam institusi pelayanan 2.Di masyarakat


Berdasarkan dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dapat dilakukan berdasarkan lima tingkat pencegahan (Leavel & Clark): 1.Health Promotion 2.Specific Protection 3.Early Diagnosis and Prompt Treatment 4.Disability Limitation 5.Rehabilitation

RUANG LINGKUP

1. Sasaran penyuluhan kesehatan Faktor yang perlu diperhatikan dari sasaran dalam keberhasilan penyuluhan kesehatan : Tingkat pendidikan Tingkat sosial ekonomi Adat istiadat Kepercayaan masyarakat Ketersediaan waktu dari masyarakat

2. Materi/pesan
Sebaiknya: Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti masyarakat Materi yang disampaikan tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh sasaran Menggunakan alat peraga untuk mempermudah pemahaman dan untuk menarik perhatian sasaran Merupakan kebutuhan sasaran dalam masalah kesehatan yang mereka hadapi

3. Metoda Berdasarkan arah komunikasi : Metoda Didaktik (one way methode) Penyuluh Aktif Sasaran Pasif Yang termasuk metode ini : a. Secara langsung ceramah b. Secara tidak langsung : Poster Media cetak Media elektronik

Metoda Sokratik (two way method) Penyuluh dan sasaran aktif Yang termasuk dalam metode ini : a. Langsung: Diskusi Curah pendapat Demonstrasi Simulasi (role playing) Sosiodrama Simposium Seminar Studi kasus

b. tidak langsung: Penyuluhan kesehatan melalui telepon Satelit komunikasi


Berdasarkan sasaran penyuluhan : 1. Metoda Pendidikan Individual (Perorangan) Digunakan untuk membina perilaku baru atau pada seseorang yang mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku. Bentuk dari metoda ini : Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling) Wawancara (interview)

2. Metoda Pendidikan Kelompok Yang harus diingat besarnya kelompok sasaran dan tingkat pendidikan formal sasaran.
A.Kelompok Besar Peserta penyuluhan > 15 orang Metoda yang digunakan: a) Ceramah Suatu cara dalam menerangkan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan.

Ciri-ciri : 1. Ada sekelompok sasaran yang telah dipersiapkan 2. Ada ide, pengertian dan pesan tentang kesehatan yang disampaikan 3. Tidak adanya kesempatan bertanya bagi sasaran, bila ada jumlahnya sangat terbatas 4. Mempergunakan alat peraga untuk mempermudah pengertian
Metoda ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah

Persiapan: 1. Mempelajari materi dengan sistematika yang baik, lebih baik lagi kalau disusun dalam diagram atau skema 2. Menyiapkan alat-alat bantu pengajaran Pelaksanaan : 1. Sikap dan penampilan yang meyakinkan, tidak boleh bersikap ragu-ragu dan gelisah 2. Suara hendaknya cukup keras dan jelas 3. Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta ceramah

4. Berdiri di depan (di pertengahan), tidak boleh duduk 5. Menggunakan alat-alat bantu lihat (AVA) semaksimal mungkin
b) Seminar Suatu penyajian (presentasi) dari satu atau beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya dianggap hangat di masyarakat. Metoda ini hanya cocok untuk kelompok besar dengan pendidikan menengah ke atas.

Ciri-ciri : Memberikan kesempatan diskusi kepada para pesertanya Menstimulasi partisipasi anggota kelompok secara aktif Keuntungan : Hasilnya dapat dimanfaatkan, karena dilaporkan dalam bentuk tertulis Dapat mempelajari topik-topik secara mendalam Menyajikan bahan-bahan dan keterangan baru

Kerugian :

Sulit mendapatkan pemimpin seminar yang bermutu Memerlukan sukarelawan untuk menyiapkan bahan ceramah dan laporan Biasanya dilakukan di perguruan tinggi untuk keperluan penelitian

B. Kelompok Kecil Peserta < 15 orang Metoda yang dapat digunakan: a) Diskusi Kelompok Pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.

Formasi duduk peserta diatur Pimpinan diskusi duduk di antara peserta Untuk memulai diskusi, pimpinan diskusi memberikan pancingan-pancingan Pimpinan diskusi harus mengarahkan dan mengatur jalannya diskusi

Ciri-ciri: Saling mengemukakan pendapat di antara peserta Dapat membuat topik yang dibicarakan menjadi menarik Membantu peserta untuk mengemukakan pendapat Menciptakan suasana yang informil Adanya pendapat dari orang-orang yang tidak suka berbicara

Keuntungan : Memberikan kemungkinan untuk saling mengemukakan pendapat di antara peserta Merupakan pendekatan yang demokratis dalam menyampaikan pendapat dari tiaptiap peserta Dapat mendorong rasa persatuan di antara peserta Dapat memperluas pandangan tiap peserta Dapat menghayati dan membantu mengembangkan kepemimpinan kelompok

Kerugian: Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar Peserta dapat informasi yang terbatas Membutuhkan pimpinan diskusi yang trampil agar tidak menyimpang dari topik pembicaraan Diskusi dapat menyimpang dari alur topik yang dibicarakan Mungkin dapat dikuasai oleh orang-orang yang pintar berbicara

b) Curah Pendapat (Brain Storming)

Suatu bentuk pemecahan masalah dimana setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh masing-masing peserta, dan evaluasi atas pendapat-pendapat tadi dilakukan kemudian.

Ciri-ciri :

Dapat membangkitkan pikiran yang kreatif Merangsang partisipasi peserta Dapat membangkitkan pendapat-pendapat baru Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam kelompok

c) Bermain Peran (Role Play)

Memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok.

Ciri-ciri :
Peserta mengetahui lebih banyak tentang pandangan yang berlawanan Pengaruh emosi dalam permainan akan membantu pengkajian masalah yang dibahas Membantu peserta memahami masalah yang dibahas Dapat digunakan untuk mengubah sikap

Keuntungan ;

Dapat menarik perhatian peserta


Dapat dipakai pada kelompok kecil dan besar

Membantu peserta untuk menganalisa situasi


Menambah rasa percaya diri pada peserta

Membantu peserta menyelami masalah


Membantu peserta mendapatkan pengalaman yang ada pada pikiran orang lain Membangkitkan minat peserta untuk memecahkan masalah

Kerugian:
Banyak peserta yang tidak dapat memerankan sesuatu Terbatas hanya pada beberapa situasi saja Mungkin masalahnya disatukan dengan pemerannya

d) Panel Ciri-ciri: Adanya pendapat dari peserta yang berbeda-beda Adanya panelis dan pimpinan diskusi (moderator) Adanya topik pembicaraan yang telah ditetapkan sebelumnya Moderator mengatur jalannya diskusi

Keuntungan :
Dapat membangkitkan pikiran peserta Panelis dapat mengemukakan pandangan yang berbeda terhadap topik pembicaraan Dapat memanfaatkan orang-orang yang memenuhi syarat dan menguasai permasalahan dengan baik Mendorong analisa peserta tentang topik pembicaraan

Kerugian : Mudah terseret keluar topik pembicaraan Kemungkinan panelis berbicara terlalu banyak Tidak mungkin semua peserta dapat mengambil bagian Cenderung untuk menjadi serial pidato pendek Dapat memecahkan peserta ketika mereka setuju dengan panelis tertentu

e) Demonstrasi

Suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan dengan menggunakan alat peraga.

Ciri-ciri :

Memperlihatkan kepada kelompok bagaimana prosedur untuk membuat sesuatu


Dapat meyakinkan peserta bahwa mereka dapat melakukannya

Dapat meningkatkan minat sasaran untuk belajar

Keuntungan :

Dapat memberikan ketrampilan tertentu kepada kelompok sasaran Memudahkan berbagai jenis penjelasan
Membantu sasaran untuk memahami dengan jelas jalannya suatu prosedur yang dilakukan

f) Simposium serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2-5 orang dengan topik yang berlainan tetapi saling berhubungan erat. Ciri-ciri : Mengemukakan topik yang berbeda dan saling berhubungan

Pembicara yang memenuhi syarat


Pokok pembicaraan telah ditentukan

Keuntungan: Dapat dipakai pada kelompok besar ataupun kecil

Dapat mengemukakan informasi dalam waktu singkat


Penggantian pembicara menambah variasi dan menjadi lebih menarik Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menganalisa beberapa aspek yang berhubungan dan dapat diperdebatkan

Kerugian : Kurang memberikan kesempatan kepada peserta untuk berpartisipasi Agak terasa formal

Kurang interaksi dalam kelompok


Kurang dapat mengembangkan kreativitas peserta

g) Studi Kasus Sekumpulan situasi masalah yang sedetilnya, yang memungkinkan kelompok menganalisa masalah itu. Dapat disampaikan secara lisan, tertulis, drama, film maupun rekaman.

Ciri-ciri : Menghubungkan masalah dengan situasi

Terjadi analisa terhadap suatu masalah


Membantu anggota dalam pemecahan masalah Menganalisa fakta yang ada tentang suatu masalah Menyangkut masalah-masalah kehidupan

Keuntungan : Dapat ditugaskan sebelum diskusi Memberikan kesempatan yang sama kepada peserta untuk mengusulkan pemecahan Menciptakan suasana untuk saling bertukar pendapat Memberikan kesempatan untuk menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki masing-masing peserta Memungkinkan peserta untuk melakukan simulasi Dapat digunakan bahan tertulis, lisan, film atau rekaman untuk memberikan gambaran tentang kasus

Kerugian : Masalah yang dikemukakan tidak selalu sama pentingnya bagi angota Memerlukan banyak waktu jika dilakukan secara mendalam Mungkin timbul perdebatan di antara anggota sekalipun datanya cukup

h) Bola Salju (Snow Balling) 1 pasang 2 pasang 4 pasang diskusi kelas i) Kelompok Kecil-kecil (Bruzz Group) Permasalahan antar kelompok bisa sama atau tidak. j) Permainan Simulasi (Simulation Game) Gabungan antara role play dengan diskusi kelompok. Disajikan dalam beberapa bentuk permainan.

3. Metoda Pendidikan Massa Sasaran pendidikan bersifat umum, tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan. Biasanya digunakan untuk menggugah kesadaran masyarakat, belum begitu diharapkan sampai dengan perilaku.

Bentuk pendekatan massa pada umumnya secara tidak langsung, biasanya melalui media massa. Contoh : Ceramah umum (public speaking) Dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya melalui media elektronik Sinetron Tulisan-tulisan di majalah atau koran Bill board, spanduk atau poster

ALAT BANTU DAN MEDIA PENDIDIKAN KESEHATAN


Alat Bantu (Peraga)

Alat-alat yang digunakan oleh pendidik untuk membantu dan memeragakan sesuatu dalam proses pendidikan.

Tujuan :
Sebagai alat bantu dalam pendidikan Untuk menimbulkan perhatian terhadap sesuatu masalah Untuk mengingatkan sesuatu pesan/informasi Untuk menjelaskan fakta-fakta, prosedur dan tindakan Membuat penyajian materi ceramah lebih sistematis

Kegunaan: Menimbulkan minat sasaran pendidikan Mencapai sasaran yang lebih banyak Membantu mengatasi hambatan bahasa Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan kesehatan Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang diterima kepada orang lain

Mempermudah penyampaian bahan pendidikan/informasi oleh para pendidik Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan Mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami sehingga memberikan pengertian yang lebih baik Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh

Ciri-ciri Alat Peraga : Merupakan suatu alat yang dapat diraba, dilihat, didengar dan dapat diamati melalui pancaindera Tekanan utamanya terletak pada benda atau hal-hal yang dapat dilihat dan didengar Digunakan dalam rangka hubungan komunikasi Merupakan media pendidikan yang dapat digunakan dalam penyuluhan kesmasy Sbg alat teknis yang erat hubungannya dengan metoda penyuluhan yang diberikan

Ciri-ciri Alat Peraga Sederhana : Pembuatannya mudah Dibuat dari bahan setempat Mencerminkan kehidupan, kepercayaan dan kebiasaan setempat Masyarakat melihatnya sebagai penggambaran keadaan lingkungannya sendiri

Ditulis dan digambar secara sederhana Menggunakan bahasa setempat dan mudah dimengerti Memenuhi kebutuhan petugas kesehatan dan masyarakat Masyarakat melihatnya sebagai milik mereka, tumbuh dari mereka dan dimanfaatkan oleh mereka sendiri

Menggunakan alat peraga harus didasari pengetahuan tentang sasaran pendidikan, yang mencakup : a. Individu atau kelompok b. Kategori-kategori sasaran, seperti kelompok umur, pendidikan, pekerjaan

c. Bahasa yang mereka gunakan


d. Adat istiadat serta kebiasaan

e. Minat dan perhatian


f. Pengetahuan dan pengalaman mereka tentang pesan yang akan diterima

Tempat memasang/menggunakan alat peraga:

1. Di dalam keluarga
Dalam kesempatan kunjungan rumah, waktu menolong persalinan, menolong orang sakit 2. Di masyarakat Pada waktu perayaan hari besar, arisan, dipasang di tempat-tempat umum yang strategis

3. Di instansi-instansi
puskesmas, rumah sakit, kantor, sekolah

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mempergunakan alat peraga : 1. Senyum

2. Tunjukkan perhatian bahwa hal yang akan dibicarakan atau diperagakan adalah penting 3. Pandangan mata hendaknya ke seluruh pendengar 4. Nada suara hendaknya ditukar-tukar
5. Ikutsertakan para peserta/pendengar 6. Beri selingan humor

Macam-macam alat bantu pendidikan : 1. Alat bantu lihat (visual aids) a. Alat yang diproyeksikan slide, film, film strip b. Alat yang tidak diproyeksikan : Dua dimensi gambar, peta, bagan Tiga dimensi bola dunia, boneka
2. Alat bantu dengar (audio aids) piringan hitam, radio

3. Alat bantu lihat-dengar (audio visual aids/AVA) televisi, video cassette


Media Pendidikan Kesehatan Pada hakikatnya adalah alat bantu pendidikan. Disebut media karena merupakan alat penyalur untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan.

Dibedakan menjadi 3 macam : 1. Media cetak 2. Media elektronik 3. Media papan 1. Media cetak A. Poster Pesan yang singkat dalam bentuk gambar, dengan tujuan mempengaruhi seseorang atau kelompok agar tertarik pada obyek materi yang diinformasikan

Cara penggunaan: a. Sebaiknya ditempelkan di ruang tunggu puskesmas atau ruang tunggu pemeriksaan secara menarik b. Dapat digunakan untuk alat bantu dalam memberikan penyuluhan kesehatan c. Dapat digunakan untuk bahan diskusi kelompok dalam suatu kesempatan tertentu

Keuntungan: a. Dapat diproduksi dalam jumlah yang besar b. Dapat disebarluaskan ke pelosok-pelosok wilayah yang terpencil c. Dengan gambar yang menarik dapat menarik orang untuk melihat dan membacanya d. Dapat ditempelkan di tempat umum dimana orang sering berkumpul

B. Leaflet Lembaran kertas yang dilipat, berisi tulisan cetak bisa disertai gambar tentang suatu masalah atau pesan kesehatan Penggunaan: a. Dapat ditempel di papan pengumuman puiskesmas, rumah sakit atau TTU b. Dapat diberikan kepada sasaran setelah selesai penyuluhan kesehatan

Bentuk Leaflet: a. Tulisan terdiri dari 200-400 huruf dengan tulisan cetak, biasanya diselingi gambar b. Harus dapat dibaca sekali pandang c. Ukuran biasanya 20x30 cm

Keuntungan: a. Dapat disimpan lama, bila lupa dapat dibuka kembali b. Isi dapat dipercaya karena dicetak dan dikeluarkan oleh instansi resmi c. Jangkauannya jauh d. Jika perlu dapat dicetak ulang e. Dapat dipakai sebagai bahan diskusi

Kerugian : a. Bila cetakannya kurang menarik, orang segan menyimpannya b. Kebanyakan orang enggan membacanya, apabila hurufnya terlalu kecil dan susunannya kurang menarik c. Tidak dapat digunakan oleh orang yang tidak dapat membaca

C. Flash card Beberapa kertas/kartu dengan ukuran kirakiria 25x30 cm yang berisi suatu masalah atau program tertentu. Biasanya tulisan terletak di balik gambar.

Cara penggunaan : a. Sejumlah kartu yang telah disusun secara berurutan dipegang dengan halaman gambar dihadapkan pada sekelompok sasaran yang biasanya terdiri dari 30 orang

b. Pada saat gambar tersebut diperlihatkan, teks atau kalimat yang ada di belakangnya dibacakan dan diterangkan untuk mempermudah pengertian sasaran c. Dapat digunakan dalam penyuluhan kesehatan di puskesmas, rumah sakit, dsb.

Keuntungan: a. Dapat dibawa kemana-mana b. Dapat digunakan untuk bahan penyuluhan kesehatan c. Dapat membantu penyuluh yang kurang mampu bicara, karena ada materi/tulisan yang ada di halaman belakang d. Jika gambarnya menarik, dapat menarik perhatian sasaran untuk memperhatikan dan mendengarkannya secara tekun

D. Flip Chart Beberapa chart yang telah disusun secara berurutan dan berisi tulisan dengan gambargambar yang telah disatukan dengan ikatan atau ring spiral pada bagian pinggir sisi atas. Biasanya jumlah chart lebih dari 12 lembar dan biasanya memakai kertas tebal.

E. Booklet Suatu media untuk menyampaikan pesanpesan kesehatan dalam bentuk buku, dapat berisi tulisan maupun gambar F. Flyer (selebaran) Seperti leaflet, tetapi tidak dalam bentuk lipatan G. Rubrik atau artikel pada surat kabar atau majalah H. Foto yang mengungkapkan informasiinformasi kesehatan

2. Media Elektronik a. Televisi sinetron, forum diskusi, quiz b. Radio sandiwara radio, ceramah c. Video d. Slide e. Film strip 3. Media Papan (Bill board) Dipasang di TTU, dapat digunakan untuk menempel tulisan, gambar, atau foto. Juga mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng yang ditempel pada kendaraan-kendaran umum.

Faktor-faktor yang menyebabkan ketidakberhasilan dalam penyuluhan : A. Faktor penyuluh 1. Kurang persiapan 2. Kurang menguasai materi yang akan dijelaskan 3. Penampilan kurang meyakinkan sasaran 4. Bahasa yang digunakan kurang dapat dimengerti oleh sasaran 5. Suara terlalu kecil dan kurang dapat didengar oleh sasaran 6. Penyampaian materi terlalu monoton sehingga membosankan

B. Faktor Sasaran 1. Tingkat pendidikan terlalu rendah 2. Tingkat sosial ekonomi terlalu rendah 3. Kepercayaan dan adat kebiasan yang telah tertanam sulit diubah 4. Kondisi lingkungan tempat tinggal sasaran yang menyebabkan sulitnya terbentuk perubahan perilaku

C. Faktor proses dalam penyuluhan 1. Waktu penyuluhan tidak sesuai dengan waktu yang diinginkan sasaran 2. Tempat penyuluhan berada dekat tempat keramaian 3. Jumlah sasaran terlalu banyak 4. Alat peraga yang digunakan kurang tepat 5. Metoda yang digunakan kurang tepat

Disiplin ilmu yang terkait dengan pendidikan kesehatan : 1. Komunikasi Agar dapat tercapai komunikasi yang efektif 2. Dinamika Kelompok Diperlukan dalam mengkondisikan faktorfaktor predisposisi perilaku kesehatan 3. Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat (PPM) Diperlukan untuk menggali dan mengembangkan faktor-faktor pendukung perilaku kesehatan

4. Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) Pada dasarnya adalah bagian dari PPM, tetapi lebih mengarah kepada kesehatan Filosofinya : pelayanan kesehatan dari mereka, oleh mereka dan untuk mereka Merupakan bentuk operasional dari Primary Health Care

5. Pemasaran Sosial (Social Marketing)

Diperlukan untuk intervensi pada faktorfaktor pendukung dan faktor-faktor pendorong dalam perubahan perilaku masyarakat 6. Pengembangan Organisasi
agar institusi kesehatan dan organisasiorganisasi masyarakat mampu berfungsi sbg faktor pendukung dan pendorong perubahan perilaku kesehatan masyarakat

7. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)


Petugas kesehatan harus memperoleh diklat khusus tentang kesehatan atau pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku agar dapat menjadi pendidik kesehatan (health educator) yang baik.

8. Pengembangan Media (Teknologi Pendidikan Kesehatan)

9. Perencanaan dan Evaluasi Pendidikan Kesehatan Diperlukan untuk mencapai tujuan program dan kegiatan pendidikan kesehatan yang efektif dan efisien

10. Antropologi Kesehatan


Diperlukan untuk melakukan pendekatan perubahan perilaku kesehatan, meliputi :

a. Sosiologi kesehatan

Petugas kesehatan perlu mendalami tentang aspek-aspek sosial masyarakat karena berpengaruh terhadap perilaku kesehatan masyarakat b. Psikologi sosial
Merupakan dasar ilmu perilaku, sehingga diperlukan dalam memahami perilaku individu, kelompok maupun masyarakat

Anda mungkin juga menyukai